Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Industri dan Organisasi » 15 Karakteristik Individu Menurut Para Ahli Dalam Suatu Perusahaan

15 Karakteristik Individu Menurut Para Ahli Dalam Suatu Perusahaan

by Devita Retno

Menurut istilah, individu berasal dari kata indivera yang artinya merupakan satu kesatuan atau organisme yang tidak dapat dipisahkan, atau berarti kata benda dari individual, yang artinya orang atau perseorangan. Pengertian karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti ‘to mark’ atau menandai sesuatu, dan fokusnya kepada bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk suatu tingkah laku atau tindakan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa karakteristik individu adalah sifat yang khas atau watak yang khas yang dimiliki seseorang.

Kebaikan atau keburukan dari suatu karakteristik itu bergantung kepada bagaimana seseorang mengaplikasikannya dalam kehidupannya. Karakteristik individu adalah seluruh kekuatan dan kemampuan yang ada pada dirinya sendiri sebagai hasil pembentukan dari lingkungan dan juga pembawaan pribadi. Sehubungan dengan pekerjaan dan peranan individu sebagai seorang karyawan, maka ada beberapa karakteristik individu yang dapat dijabarkan berdasarkan pendapat dari beberapa ahli terkemuka.

Karakteristik individu menurut John, Donahue dan Kentle

John, Donahue dan Kentle mengemukakan beberapa macam karakteristik individu menurut para ahli yang berpengaruh dalam dunia kerja seseorang dan perusahaan yaitu:

1. Opennes to Experience

Karakteristik individu menurut para ahli salah satunya yaitu kepribadian yang terbuka terhadap pengalaman baru berupa ide, imajinasi yang aktif, kecerdikan dan kemampuan berpikir mendalam, suka melakukan refleksi diri, memiliki rasa penasaran yang tinggi, artistik dan inovatif. Sedangkan seseorang yang memiliki opennes to experience rendah akan memiliki ciri – ciri yang berkebalikan, yaitu tidak inovatif, suka hal – hal yang rutin, bersifat lebih praktis dan kepribadiannya cenderung tertutup.

2. Conscientiousness

Berupa kepribadian yang berkaitan dengan keterbukaan mata dan telinga, individu dengan conscientiousness tinggi suka bekerja keras, bekerja dengan cermat dan terperinci, serta cenderung lebih rajin. Sebaliknya, orang yang berkepribadian conscientiousness rendah memiliki ciri – ciri orang yang ceroboh, malas, tidak memiliki keteraturan dan tidak dapat diandalkan.

3. Extraversion

Karakteristik individu menurut para ahli berikutnya adalah kepribadian yang terbuka. Extraversion merupakan kepribadian yang terbuka kepada orang lain, individu yang memiliki kepribadian extraversion tinggi adalah seorang yang aktif dalam berbicara, penuh energi, selalu antusias, memiliki kepribadian yang tegas dan pasti, ramah serta senang bergaul.

4. Agreeableness

Artinya kepribadian yang terbuka terhadap kesepakatan, yang bersifat suka bekerja sama, bisa dipercaya, penuh perhatian dan sangat baik kepada orang lain, suka menolong, tidak egois, pemaaf, tidak suka mengalami perselisihan dengan orang lain.

5. Neocritism

Artinya adalah kepribadian yang terbuka terhadap tekanan, sehingga individu nya sering merasa mudah murung, sedih, dan mudah gelisah,, penuh kekhawatiran. Orang yang memiliki kepribadian ini disebutkan memiliki emosi yang tidak stabil. Orang yang memiliki emosi stabil akan dapat mengatasi stres dengan baik, tidak gampang merasa kecewa, selalu tenang dalam situasi yang genting dan tidak mudah terkesan.

Karakteristik Individu menurut Mathis

Karakteristik individu menurut para ahli lainnya adalah menurut pernyataan Mathis. Mathis menyatakan teorinya mengenai karakteristik individu dalam Almalifah Mahmodha Siti, (2005:33) yaitu ada empat hal yang dapat mempengaruhi bagaimana seseorang dapat menghasilkan suatu prestasi:

1. Minat – Seseorang akan cenderung mengejar karir yang diyakini cocok dengan minat mereka masing – masing. Minat menjadi salah satu karakteristik individu menurut para ahli yang menentukan karir seseorang. Ketahulah pembahasan mengenai penerapan psikologi sosial dalam bidang organisasi, psikologi industri dalam organisasi, dan aplikasi psikologi industri  dan organisasi dalam pekerjaan

2. Jati diri – Karir yang mereka jalani merupakan perpanjangan dari jati diri seseorang dan juga merupakan hal yang membentuk jati dirinya, itulah karakteristik individu menurut para ahli berdasarkan jati diri seseorang. Ketahuilah juga mengenai manfaat psikologi manajemen dalam organisasi, pendekatan kognitif dalam organisasi, aplikasi psikologi sosial dalam bidang organisasi.

3. Kepribadian  – Faktor kepribadian mencakup orientasi pribadi dari seseorang dan kebutuhan individualnya, juga adanya latihan, kekuasaan dan kebutuhan akan prestise. Ada pula macam – macam intervensi dalam psikologi, teori psikologi industri, dan peran psikologi dalam manajemen sumber daya manusia.

4. Latar belakang sosial – Status sosial yang dimiliki seseorang akan menjadi faktor yang menentukan dan berfungsi dalam kategori tertentu. Keluarga, kekayaan dan kedudukan sosial seseorang akan menentukan status sosialnya.

Karakteristik Individu menurut Stephen P. Robbins

Stephen P. Robbins menyatakan karakteristik individu menurut para ahli berupa beberapa aspek berikut:

1. Usia

Hubungan antara kinerja dengan umur sangat erat, karena adanya keyakinan yang luas bahwa kinerja akan merosot seiring dengan pertambahan usia. Karyawan yang dianggap sudah berumur juga kerap bersikap kurang luwes dan menolak penerapan teknologi baru, akan tetapi di lain pihak ada sejumlah kualitas positif yang dimiliki oleh karyawan yang lebih tua berdasarkan pengalaman, pertimbangan, etika kerja yang kuat dan komitmen yang dimiliki terhadap mutu pekerjaannya. Sedangkan karyawan yang lebih muda kerap dianggap memiliki fisik yang lebih kuat dan diharapkan untuk lebih bekerja keras, namun terkadang kurang disiplin, kurang bertanggung jawab dan sering berpindah pekerjaan jika dibandingkan karyawan yang lebih tua.

2. Jenis Kelamin

Tidak ditemukan perbedaan yang konsisten antara pria dan wanita dalam kemampuan memecahkan masalah, keterampilan dalam analisis, dorongan untuk bersikap kompetitif, motivasi yang dimiliki, kemampuan sosial dan kemampuan belajar. Akan tetapi ditemukan bahwa wanita lebih bersedia untuk mematuhi wewenang yang ada sementara pria lebih bersikap agresif dalam pekerjaan dan lebih besar memiliki harapan untuk sukses. Selain itu juga ada pendapat yang menyatakan bahwa wanita lebih memiliki resiko mangkir yang tinggi dalam pekerjaan jika dibandingkan dengan pria.

3. Masa Kerja

Lamanya masa kerja dan kepuasan karyawan saling berkaitan. Masa kerja yang lebih lama cenderung membuat seorang karyawan lebih betah dalam suatu organisasi, yang disebabkan karena seseorang telah beradaptasi dengan lingkungan kerjanya cukup lama sehingga merasa nyaman. Selain itu, adanya jaminan perusahaan mengenai hari tua karyawan juga berkaitan dengan masa kerja karyawan yang semakin lama, maka jaminan tersebut akan semakin mantap. Jaminan untuk karyawan juga didasarkan pada tingkat pengalaman dan senioritas karyawan tersebut. 

4. Tingkat Pendidikan

Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang akan berdampak terhadap semakin tingginya tuntutan terhadap fasilitas di tempat kerja yang akan berdampak terhadap kepuasan kerja seseorang. Dengan kata lain, karyawan yang memiliki tingkat pendidikan tinggi akan lebih menuntut terhadap adanya fasilitas tertentu dari perusahaan yang akan berdampak pada kepuasan kerjanya di perusahaan tersebut, dan kemungkinan mereka baru termotivasi untuk bekerja dengan giat jika kebutuhan atau kepuasan tersebut telah terpenuhi.

5. Status Perkawinan

Perkawinan antara dua orang akan meningkatkan level tanggung jawab dan juga peningkatan hak- hak dan kewajiban seseorang. Salah satu penelitian menunjukkan bahwa karyawan yang sudah menikah menunjukkan tingkat absensi yang lebih rendah, namun lebih merasa puas dengan pekerjaannya daripada rekan kerjanya yang masih belum menikah. Sebabnya, pernikahan akan membutuhkan peningkatan tanggung jawab yang akan membuat nilai pekerjaan yang dimiliki lebih penting dan berharga bagi seseorang.

Komponen Karakteristik Individu

Selain beberapa aspek karakteristik individu menurut para ahli, ada pula komponen yang membentuk karakteristik individu tersebut. Komponen – komponen yang terdapat pada karakteristik individu adalah sebagai berikut:

  • Umur

Perhatian harus dipusatkan pada usia seseorang karena akan mempengaruhi kondisi fisik, mental, kemampuan kerja dan tanggung jawab seseorang. Karyawan yang masih muda pada umumnya memiliki fisik yang kuat, lebih dinamis dan kreatif namun cepat merasa bosan, kurang bertanggung jawab. Sedangkan karyawan yang lebih tua tentunya memiliki kondisi fisik yang kurang kuat akan tetapi lebih bertanggung jawab. Produktivitas kerja akan menurun seiring dengan peningkatan usia karyawan, sehubungan dengan menurunnya kecepatan, kecekatan dan kekuatan seseorang. Namun ada pula teori yang menyatakan sebaliknya, bahwa penambahan usia justru menjadi penambahan pengalaman yang berguna bagi kinerja seseorang.

  • Pendidikan

Pendidikan merupakan bagian dari usaha manusia untuk meningkatkan keterampilan dan kecerdasannya, termasuk melakukan pelatihan, pembinaan, dan upaya pengajaran untuk mencapai tujuan tersebut. Pendidikan dapat merupakan aktivitas yang berlangsung seumur hidup, dan tidak hanya berlangsung di dalam kelas melainkan juga di luar ruangan kelas. Pendidikan dirancang untuk meningkatkan keterampilan seseorang di dalam perusahaan sehingga dapat meningkatkan kualitas karyawan yang bersangkutan, dan merupakan aspek yang sangat penting dalam mengembangkan sumber daya.

  • Pengalaman Kerja

Menurut Dewey, pengalaman memiliki arti lebih luas yang mencakup alam semesta dan seluruh kekayaan dari pengalaman itu sendiri. Sedangkan pengalaman kerja adalah proses pembentukan pengetahuan dan keterampilan mengenai suatu metode dalam pekerjaan dan pelaksanaan tugas pekerjaan oleh seseorang.

  • Keahlian

Keahlian menentukan apakah seseorang mampu menyelesaikan pekerjaan yang ditugaskan kepada dirinya. Cakupan keahlian tersebut adalah keahlian teknis, keahlian sosial, dan keahlian konsep, kemampuan untuk memanfaatkan kesempatan dan kemampuan untuk menggunakan peralatan yang dimiliki dengan cermat untuk mencapai tujuannya.

Karakteristik individu menurut para ahli dalam hal ini berkaitan dengan suatu organisasi dan keterlibatan individu di dalamnya. Lebih spesifik lagi adalah keterkaitan individu dalam dunia kerja atau dalam suatu perusahaan, dalam peranan mereka sebagai tenaga kerja di dalam perusahaan tersebut. Karakteristik individu yang dimiliki seseorang akan turut mempengaruhi kinerja dan kualitas yang dimiliki oleh seseorang dalam perusahaan tersebut, dan berhubungan dengan kesuksesan atau kegagalan seseorang sebagai karyawan.

You may also like