Home » Gangguan Psikologi » 12 Cara Mengatasi Depresi Hutang

12 Cara Mengatasi Depresi Hutang

by Hana Masita

Tahukah And ajika hutang adalah penyebab stress yang paling sulit untuk dihilangkan? Jika seseorang yang stress akibat hal lain, seperti masalah keluarga, kematian, penyakit dan sejenisnya akan lebih mudah untuk pulih begitu permasalahan itu selesai, lain halnya dengan hutang.

Memiliki hutang, terutama hutang dalam jumlah besar yang sulit untuk dilunasi, akan lebih mudah untuk menjadikan stress berlarut-larut. Tidak menutup kemungkinan kondisi ini akan berujung pada depresi yang bisa memberi akibat yang lebih buruk lagi. Apakah ada cara mengatasi depresi hutang yang efektif?

Berdasarkan penelitian, orang-orang yang sedang memiliki hutang membutuhkan biaya kesehatan lebih besar dibandingkan orang-orang yang tidak berhutang. Hal ini membuktikan bahwa hutang tidak hanya memiliki dampak buruk untuk kesehatan, hutang juga memberi rasa tidak berdaya di dalam diri Anda. Hal ini berkaitan sangat erat dengan timbulnya depresi pada orang yang berhutang. Namun, sebaiknya Anda jangan lagi terlalu khawatir. Cobalah untuk mengatasi depresi karena hutang dengan cara berikut ini:

  1. Miliki pemahaman yang benar tentang uang

Menurut seorang pelatih keuangan dan mantan psikiater di Houston, Texas, David Krueger, kebanyakan orang melihat uang sebagai alat pembuktian diri. Uang lebih digunakan untuk menunjukkan diri kita, memberi makna hidup dan mencoba untuk ajang pembuktian kesuksesan. Hal inilah yang cenderung mendorong seseorang untuk berperilaku konsumtif dan justru memperparah kondisi keuangan Anda serta menambah beban pikiran yang membuat depresi.

Baca juga:

Cobalah untuk berpikir ulang mengenai uang. Apakah benar barang yang Anda beli dengan uang Anda begitu penting untuk diri Anda? Apakah benar uang yang Anda hamburkan bisa menunjukkanjati diri Anda?

Cobalah untuk memperbaiki pemahaman Anda mengenai uang, bahwa sesungguhnya uang hanya alat untuk jual-beli barang dan jasa, bukan alat untuk pamer dan menunjukkan jati diri Anda.

  1. Sadari bahwa menambah hutang hanya kebebasan semu

Ketika seseorang ingin membeli barang mewah dan mahal, mereka merasa diri mereka mampu dan memberi sensasi merasa berkuasa, bahkan ketika mereka membeli barang tersebut dengan hutang.

Ketahuilah bahwa perasaan tersebut bersifat semu dan hanya sementara. Bebaskan diri Anda terlebih dahulu dari pemikiran seperti ini sebelum akhirnya Anda mengatasi depresi akibat hutang yang Anda rasakan.

  1. Catat keuangan Anda

Anda bisa mencoba untuk mulai mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran uang Anda. Mencatat keuangan akan memberi Anda kesadaran untuk apa uang yang Anda miliki dihabiskan, tidak sekedar menghamburkannya untuk hal-hal yang tidak perlu. Selain itu, mencatat keuangan akan membantu Anda melakukan langkah selanjutnya dalam membebaskan diri dari depresi akibat hutang. (Baca juga: Cara Mengatasi Depresi Diri Sendiri)

  1. Kenali kemampuan finansial Anda

Selanjutnya dari pencatatan keuangan Anda bisa mulai mengenali kemampuan finansial Anda. Anda bisa mengetahui bahwa ada saatnya Anda bisa membeli barang-barang yang sesuai kemampuan sementara barang-barang mewah yang harganya di atas kemampuan finansial Anda bisa dihindari untuk dibeli. Hal yang terpenting dari mengenali kemampuan finansial diri sendiri adalah Anda tidak merasa cukup membeli barang-barang mewah sementara pada kenyataannya keuangan Anda tidak memadai untuk mengikuti gaya hidup tersebut.

  1. Buat rencana keuangan

Buat rencana keuangan berdasarkan kemampuan finansial Anda saat ini. Anda bisa membuat prioritas dari barang-barang yang termasuk kebutuhan hingga barang-barang yang hanya nice to have dan tidak harus dimiliki saat ini.

Rencana keuangan ini juga termasuk menghitung uang yang harus Anda sisakan untuk sedikit demi sedikit melunasi hutang Anda. Dengan merencanakan hal ini Anda dapat memperkirakan berapa lama waktu yang dibutuhkan hingga Anda terbebas dari hutang. Cara ini mampu memberi Anda rasa tenang dan mengatasi depresi hutang yang Anda alami saat ini. (Baca juga: Teori Kebutuhan Maslow)

  1. Disiplin

Tidak ada gunanya jika Anda tidak disiplin menjalankan rencana keuangan Anda. Mengikuti rencana keuangan yang telah dibuat dengan baik akan sangat membantu Anda menggunakan uang dengan lebih bijak sekaligus mencicil hutang yang Anda miliki. Disiplin menjalankan rencana keuangan juga akan melatih Anda untuk lebih teratur dalam menggunakan uang yang meminimalisir adanya rasa menyesal setelah berbelanja akibat belanja di luar kebutuhan diri Anda.

  1. Jangan melampiaskan stress ke hal lain yang lebih buruk

Bisa dipahami jika pada beberapa orang berbelanja dan menghamburkan uang sesuka hati menjadi bentuk pelampiasan dari stress akibat pekerjaan dan hal-hal lainnya. Tapi, tahukah Anda jika melampiaskan stress dengan berbelanja juga tidak sehat? Hanya akan timbul rasa menyesal setelah berbelanja jika Anda melampiaskan stress karena lagi-lagi Anda membuat masalah baru dengan keadaan finansial Anda.

Baca juga:

Tidak hanya itu, seringkali orang-orang melampiaskan stress dan depresi melalui aktivitas yang tidak baik untuk kesehatan, misalnya dengan mengkonsumsi alkohol dan merokok. Aktivitas seperti ini sangat buruk untuk kesehatan Anda dan justru bisa memperparah depresi.

  1. Minta dukungan profesional

Jangan ragu untuk meminta bantuan orang-orang yang profesional, misalnya psikolog atau ahli keuangan. Berkonsultasi dengan tenaga profesional akan membantu Anda menata kembali pola pikir dan mental Anda yang saat ini sedang ‘sakit’. Berkosultasi dengan ahli keuangan Anda pun akan sangat membantu Anda membuat rencana keuangan yang lebih realistis. Hal ini tentu akan menenangkan, bukan?

  1. Berbelanja di saat yang tepat

Alih-alih berbelanja secara impulsif, ada baiknya Anda mulai menata kembali cara berbelanja Anda dengan membuat rencana belanja. Buatlah daftar kebutuhan-kebutuhan yang perlu Anda beli dan belilah semua keperluan tersebut dalam satu waktu. Saat berbelanja pun Anda harus disiplin mengikuti catatan belanja yang telah Anda buat.

Cobalah untuk memanfaatkan diskon, jika memungkinkan. Seringkali pasar swalayan menyediakan daftar produk yang sedang diskon. Anda bisa membuat rencana belanja berdasarkan jadwal diskon pasar swalayan, lho! 

  1. Buat kesibukan lain yang lebih bermanfaat

Alih-alih Anda merasa depresi memikirkan beban hutang, Anda bisa mencari kesibukan lain yang lebih bermanfaat. Misalnya, berkumpul dengan teman-teman, mengikuti kursus atau menyibukkan diri dengan hobi Anda.

Satu hal yang perlu diingat, Anda tetap perlu berhati-hati saat menyibukkan diri. Jangan sampai kesibukan tersebut terlalu banyak menghamburkan uang Anda, ya! (Baca juga: Faktor Psikologis Dalam Wirausaha)

  1. Mengambil hikmah

Cobalah untuk mengambil hikmah dari kejadian yang menimpa Anda saat ini. Berlarut-larut dalam kesedihan hanya akan membuat depresi semakin buruk. Berpikirlah positif sambal tetap memikirkan jalan keluar untuk menyelesaikan hutan yang sedang Anda miliki. Misalnya, Anda bisa mencari peluang usaha atau pekerjaan sampingan.

Kegiatan ini tidak hanya memberi Anda kesibukan baru, melainkan juga bisa memberi Anda pemasukan tambahan yang bisa membuat kondisi keuangan Anda lebih sehat. (Baca juga: Contoh Metode Introspeksi Dalam Psikologi)

  1. Konsisten

Lakukan cara-cara di atas dengan konsisten. Jangan mudah tergoda dengan promo kartu kredit yang sering melenakan. Bahkan, jika suatu saat kondisi keuangan Anda sudah lebih baik dan Anda telah terbebas dari hutang, Anda harus tetap konsisten melakukan cara-cara di atas. Anda tidak ingin terjerumus dalam hutang lagi, bukan?

Semoga cara mengatasi depresi hutang di atas bermanfaat untuk Anda. Selamat mencoba!

You may also like