Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Komunikasi » 10 Aplikasi Psikologi Komunikasi dalam Dakwah

10 Aplikasi Psikologi Komunikasi dalam Dakwah

by Barzam

Membahas mengenai aplikasi psikologi komunikasi dalam dakwah menjadi hal yang cukup menarik. Psikologi dan komunikasi merupakan dua hal yang saling berkaitan erat. Jika kita bisa memperhatikan lebih jauh lagi, pola komunikasi adalah sesuatu yang bisa diamati. Komunikasi juga merupakan bagian dari perilaku. Tak heran jika kemudian komunikasi menjadi perilaku yang bisa diamati. Konteks pengamatan terhadap perilaku ini tentu saja tidak lepas dari ilmu psikologi. Oleh karenanya, kita kemudian mengenal ada cabang ilmu dari psikologi berupa psikologi komunikasi itu sendiri.

Baca juga:

Dalam komunikasi sendiri, masih ada banyak hal yang menjadi turunannya. Salah satunya yaitu komunikasi persuasif. Bentuk komunikasi persuasif yang bisa kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari misalnya adalah pidato, dakwah dan iklan layanan masyarakat. Kali ini, kita akan membahas mengenai dakwah. Penerapan psikologi komunikasi pada saat melakukan dakwah rupanya cukup penting. Hal ini diperlukan terutama supaya seseorang dapat memberikan makna yang lebih ketika ia memberikan dakwah tertentu, sehingga ajarannya bisa diterima dengan baik oleh masyarakat. Psikologi Islam mungkin juga berkaitan dengan hal ini. Seperti apa penerapan dari psikologi komunikasi ini? Simak uraiannya berikut ini:

  1. Menggunakan Bahasa yang Mudah Dimengerti

Dalam dakwah, salah satu aspek psikologi komunikasi yang perlu diperhatikan adalah terkait penggunaan bahasa. Seseorang yang akan berdakwah harus memahami betul bagaimana latar belakang bahasa para pendengarnya. Menggunakan bahasa yang disesuaikan ini juga sangat penting supaya apa yang menjadi intisari dari dakwah tersebut bisa diterima dengan baik. Rasanya akan gagal sekali jika bahasa yang digunakan tidak sesuai.

  1. Memperhatikan Kondisi Emosi Pendengar

Seorang pendakwah juga hendaknya bisa memperhatikan kondisi emosi pendengar. Dalam psikologi komunikasi, ada berbagai macam teknik untuk bisa memperhatikan atau mengamati emosi orang lain yang terlibat dalam suatu komunikasi. Hal ini penting dilakukan supaya nantinya dakwah yang diberikan juga bisa lebih menarik. Ketika seseorang bisa merasa dimengerti dan “pas” dengan apa yang disampaikan, biasanya mereka akan lebih mengingat konten dari materi dakwah tersebut.

  1. Menjalin Kepercayaan

Menjalin kepercayaan bukan perkara yang mudah. Berbicara di depan orang banyak hendaknya selalu diawali dengan sapaan ramah dan unsur persaudaraan yang kuat. Ini adalah salah satu aplikasi psikologi komunikasi dalam dakwah yang bisa dilakukan terutama untuk menarik perhatian yang lebih dari orang-orang. (Baca juga: Contoh persepsi dalam psikologi komunikasi)

  1. Tidak Menggunakan Unsur Pemaksaan

Ketika seseorang akan berdakwah dan langsung mengujarkan apa yang menjadi tujuannya, itu semacam terjadi pemaksaan bagi para pendengar. Oleh karenanya, penggunaan unsur pembuka demi menjalin rasa percaya penting dilakukan. Memaksakan informasi untuk diterima bisa saja memicu terjadinya perselisihan. Hal ini patut dihindari supaya proses dakwah bisa diterima dengan baik.

  1. Menekankan Empati

Empati merupakan bagian dari aspek psikologi komunikasi yang juga sering dibahas. Bagaimana seseorang bisa memahami perasaan orang lain, dan merasakan seakan-akan berada di posisinya merupakan bahasa sederhana untuk menggambarkan empati ini. Dakwah dengan empati bisa semakin membuat pendengarnya semakin terlarut dalam nilai yang disampaikan.

  1. Mengunggulkan Umpan Balik

Jangan tertutup dengan setiap umpan balik yang akan didapatkan dari proses dakwah. Umpan balik menunjukkan adanya respon dari orang lain, dimana ini artinya proses komunikasi berjalan dengan baik. Melalui umpan balik, proses dakwah bisa berjalan dengan cukup interaktif dan menyenangkan.

  1. Bersikap Netral dan Objektif

Sikap yang netral dan objektif adalah hal yang penting. Bagaimana seorang pendakwah bisa tetap dalam jalurnya, tidak memihak kepentingan pihak tertentu atau mencampurkan hal-hal yang sifatnya keagamaan dengan politik merupakan prinsip dalam dakwah. Psikologi komunikasi juga membicarakan banyak hal mengenai cara bersikap netral ini.

  1. Mampu Membawa Nilai-nilai Kebaikan

Nilai-nilai kebaikan yang ada dalam dakwah perlu disampaikan sedemikian rupa sehingga bisa diterima oleh orang lain. Tidak ada ujaran kebencian yang ada di dalam dakwah. Semua nilai kebaikan tersebut diharapkan bisa memperbaiki kualitas individu.

  1. Memahami Keadaan Sosial

Kembali lagi, pada dasarnya dakwah yang baik adalah bisa memahami keadaan sosial yang ada di sekitarnya. Apa yang disampaikan oleh pendakwah, setidaknya juga dilakukan oleh pendakwah tersebut sehingga tidak terjadi hal yang sifatnya kontradiktif. (Baca juga: Konsep manusia dalam psikologi komunikasi)

  1. Tidak Memicu Perselisihan

Terakhir adalah bagaimana dakwah bisa dilakukan tanpa memicu perselisihan. Rasanya berbagai macam poin di atas sudah cukup jelas untuk menunjukkan supaya dakwah bisa dilakukan dengan baik sehingga tidak terjadi perselisihan.

Demikian penjelasan singkat mengenai penerapan psikologi komunikasi yang bisa dilakukan dalam dakwah. Kita bisa memperhatikan hal-hal tersebut supaya dakwah yang akan dilakukan berjalan dengan baik. Jangan segan mencari tahu lebih banyak lagi tentang aplikasi psikologi komunikasi dalam dakwah.

You may also like