Hello sobat terkasih semua, salam ketemu lagi nih sobat dengan penulis yang selalu setia menemani waktu libur anda dan tentunya akan mengisis waktu libur anda dengan hal yang lebih bermanfaat ya sobat, yaitu menambah wawasan dengan cara banyak membaca.
Salah satu hal yang harus kita lakukan agar wawasan dan penegtahuan bertambah di segala bidag adalah dengan cara membaca. Aplagi pada zaman gadget sekarang ini yang sudah menyediakan begitu banyak media sosial dan aplikasi untuk bermain game sering kali minta membaca jadi berkurrang dan cenderung malas ya sobat. Baca juga mengenai contoh implementasi teori psikologi dalam proses komunikasi.
Tetapi penulis hanya kasih saran aja nih sobat, bahwasanya dunia gadget tidak akan ada habisnya, seiring dengan perkembangan zaman yang seperti sekarang ini menjadikan dunia gadget sudah bebitu banyak menyita dan menghabisakan waktu kita bahkan terkadang untuk hal – hal yang tidak begitu bermanfaat.
Cara Menggunakan Psikologi Holistik Dalam Dakwah
Nah sobat terkasih, bermain gadget sah – sah saja tetapi jangan sampai malas membaca juga yak karena ilmu itu adalah harta yang paling berharga dan warisan yang paling mulia ya sobat.
Nah sobat semua, dalam kesempatan kali ini penulis akan membawakan materi mengenai psikologi dan dakwah nih sobat. Tentunya sobat semua agak bingung ya apa hubungannya psikologi dengan dakwah. Tentu saja ada ya sobat hubungannya. Untuk menjawab pertanyaan sobat semua, mari langsung saja kita simak ulasan berikut ini dengan seksama. Baca juga mengenai cara pengendalian emosi diri.
Adapun pengertian psikologi adalah suatu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang tingkah laku manusia yang merupakan gambaran dari keadaan kejiwaanya. Ada begitu banyak cabang dari psikolgi ini ya sobat, namun pada kesempatan kali in kita akan membahas khusus mengenai psikologi holistik.
Sementara itu pengertian psikologi holistik adalah cabang dari ilmu psikologi yang mempelajari sifat dan kejiwaan manusia secara keseluruhan dari segala aspek. Psikologi holistik ini mencoba untuk mempertimbangkna manusia dalam hubungan perilaku dengan organisme secara keseluruhan.
Psikologi holistik merupakan suatu filsafat pendidikan yang berangkat dari pemikiran bahwa pada dasarnya seorang individu dapat menemukan identiti, makna dan tujuan hidup melalui hubungannya dengan masyarakat, lingkungan alam, dan nilai – nilai spiritual yang telah didapatkannya. Baca juga mengenai penerapan psikologi transpersonal dalam tingkah laku.
Dalam masyarakat modern, kedudukan dan peran psikologi dapat dikatakan sebagai sarana yang efektif terhadap berhasil tidaknya tujuan yang ingin dicapai, baik secara individu maupun secara kelompok, sebab psikologi memberikan suatu petunjuk yang berdasarkan berbagai macam teori tentang bagaimana seharusnya manusia berbuat untuk dirinya maupun berbuat bagi orang lain.
Dan yang lebih penting lagi sobat, psikologi holistik ini juga dapat digunakan dalam dakwah yang biasanya diadakan di masjid atau tempat pengajian bagi umat Islam. Iya sobat, pasalnya peran psikologi dakwah sangat erat kaitannya dalam aktivitas dakwah. Baca juga mengenai cara mendidik anak usia 8 tahun agar disiplin dan mandiri.
Kegiatan dakwah dapat berlangsung dan lancar dan berhasil dengan baik perlu dibekali dengan psikologi dakwah. Karena kegiatan dakwah biasanya adalah sustu kegiatan penyampaian informasi dari seseorang kepada orang lain yang tujuannya untuk mengarahkan kepada kebaikan, setuju ya sobat.
Nah sobat semua, dalam menggunakan psikologi holistik dalam dakwah tersebut, tentuya ada langkah atau cara tersendiri yang dilakukan atau dipelajari oleh pen dakwah sebelumnya, agar ceramahnya dalam dakwah tersebut berkesan dan masuk ke hati para pendengarnya. Berikut ini penulis akan memberikan 13 cara menggunakan psikologi holistik dalam dakwah, yuk sobat kita simak ulasan berikut ini.
- Pendakwah harus memberikan cara – cara yang tepat bagaimana cara pemecahan masalah yang dihadapi oleh umatnya sesuai dengan ajaran agama dan bisa mendatangkan kebaikan bagi semua pihak.
- Pendakwah harus bisa membawa umatnya untuk bisa menjadi pembawa perubahan kearah yang lebih baik ataupun bisa mensyukuri semua proses yang dihadapi dengan selalu tawakal.
- Pendakwah harus bisa menelaah tingkah laku manusia dengan lebih kritis dan juga dapat memberikan kepadanya pengertian yang lebih dalam tentang tingkah laku seseorang.
- Pendakwah harus bisa mengenal dan mempelajari semua sikap serta tindakan semua jemaatnya dengan cara menelaah semua aspek kehidupan umatnya secara keseluruhan.
- Pendakwah harus bisa memilih dan menyampaikan materi sesuia dengan kebutuhan orang di sekelilingnya dan harus tau cara penyampain informasi atau materi tersebut dengan baik, agar masyarakat disekitarnya merasa terima dan bisa mengambil nilai baiknya.
- Pendakwah harus bisa memberikan landasan dan pedoman metodologi dakwah kepada masyarakat dengan efektif agar penerapan dakwahnya bisa berjalan efektif dan bisa mengatasi masalah psikologi yang sednag dihadapinya.
- Pendakwah harus bisa melihat faktor – faktor perkembangan psikologis beserta ciri – cirinya yang ada dalam masyarakat sekitarnya, agar dakwah yang disampaikan bisa diserap dan dilakukan dengan baik agar bisa mendatangkan amal kebaikan.
- Dalam melakukan dakwah, pesan yang disampaikan harus berupa informasi yang mudah dimengerti oleh orang makna dakwahnya, dan tentunya harus bisa menyerukan dakwahnya agar masuk kedapam kejiwaaanya.
- Dakwah yang disampaiakan harus bisa memancing kejiawaan dan kepekaan masyarakat untuk melakukan apa yang sedang di dakwahkan oleh pen dakwah. Artinya ada hubungan timbal balik antara pendakwah dan pendegar dakwah.
- Pendakwah harus bisa membuat masyarakat merasa terhibur, dan terbebas dari tekanan psikologi.
- Pendakwah harus bisa meningkatkan hubungan yang baik dan harmonis secara agama, diantara hubungan masyarakatnya.
- Pendakwah harus mempunyai strategi agar bisa mengubah perilaku masyarakat mad’u dengan cara menanamkan nilai – nilai psikologi holistik dalam dakwahnya.
- Pendakwah harus bisa menanamkan mental yang positif, kejiwaan yang positif kepada masyarakatnya dengan cara melakukan pendekatan – pendekatan psikologi secara keseluruhan terhadap umat yang sedang di bombing.
Pada proses dakwah berlangsung, maka diharapkan dakwah tersebut bisa mengubah sikap masyarakat mad’u, maka pengetahuan tentang psikologi holistik dan cara penggunaanya atau penerapannya haruslah dipahami oleh pedakwah terlebih dahulu, agar dakwah atau ceramah yang akan disampaikan bisa diterima oleh umatnya dan bisa merubah kejiwaanya secara keseluruhan.
Oke sobat semua, sampai disini dulu pembahasan mengenai cara menggunakan psikologi holistic dalam dakwah kali ini. Semoga artikel ini memberikan informasi dan wawasan yang baru bagi sobat semua. Salam psikologi dan salam dakwah.