Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Agama » Konsep Psikologi Transpersonal

Konsep Psikologi Transpersonal

by Arby Suharyanto

Psikologi transpersonal berasal dari kata trans yang artinya melampaui, dan dari kata pesona yang artinya topeng. Transpersonal bermakna sesuatu yang melampaui gambaran manusia yang nyata atau yang terlihat. Dengan kata lain, transpersonal berarti melampaui berbagai macam topeng yang digunakan oleh manusia.

Sedangkan menurut John Davis, psikologi transpersonal diartikan sebagai ilmu yang menghubungkan psikologi dengan spiritualitas, yakni salah satu bidang psikologi yang berisi mengenai konsep, teori, dan metode psikologi dengan kekayaan kekayaan spiritual dari macam macam budaya dan agama.

Psikologi Transpersonal diawali dengan penelitian tentang psikologi kesehatan pada tahun 1960an yang dilakukan oleh Abraham Maslow, dan muncul lebih pesat lagi setelah diterbitkannya Jurnal tentang Psikologi Transpersonal pada tahun 1969 dimana hal tersebut sudah mengarah pada dimensi spiritual manusia.

Baca juga mengenai

1. Konsep Psikologi Modern

2. Konsep Psikologi Pendidikan

3. Konsep Psikologi Proyektif

Konsep Psikologi Transpersonal

Konsep inti dalam Psikologi Transpersonal ialah nondualitas atau nonduality yang bermakna bahwa tiap tiap bagian, misalnya tiap tiap manusia ialah bagian dari keseluruhan alam semesta dimana segalanya dipandang sebagai satu kesatuan. Untuk memahaminya lebih mendalam, simak konsep Psikologi Transpersonal Berikut.

1. Fokus Pada Dimensi Spiritual

Konsep  Psikologi Transpersonal berfokus pada dimensi spiritual manusia yang dianggap bahwa dalam dimensi tersebut ternyata mengandung berbagai potensi dan kemampuan yang luar biasa yang kadang diabaikan. Hal ini berhubungan dengan pengalaman subjektif atau yang dinilai secara pribadi menurut pandangannya sendiri atau dari pengalaman luar bisa yang dialami oleh seseorang. (Baca juga mengenai Kecerdasan Spiritual).

Contohnya dalam kehidupan sehari hari ialah dalam agama islam yang terdapat anjuran untuk menjalankan shalat malam atau dalam agama islam disebut dengan shalat tahajud. Dalam kajian Psikologi Transpersonal, konsepnya ialah seseorang yang merasa sangat dalam ketika menjalankan ibadah tersebut, sangat khusyu’ dalam kesunyian, menyadari segala kebaikan dan keburukan yang dilakukannya, serta merasa berserah diri sepenuhnya pada Allah yang menciptakannya.

Dalam kondisi tersebut artinya ia telah memasuki konsep Psikologi Transpersonal karena telah mengalami suatu pengalaman spiritual yang hanya bisa dinilai atau dirasakan secara pribadi dan khusus, memiliki perasaan kagum terhadap keindahan dan keagungan alam serta perasaan kecil dan hina sehingga ia semakin mendalam untuk menyembah karena merasa takut atau bisa juga karena rasa cinta.

Dari kisah tersebut dapat diungkapkan bahwa keindahan dan ketenangan yang dirasakannya ketika menjalankan shalat tahajud atau shalat malam ialah sebuah dunia Psikologi Transpersonal dimana ia telah mengakui sesuatu yang spiritual dan hanya mampu dirasakan secara khusus oleh pribadinya sehingga ia mengakui sesuatu yang belum tentu diketahui dan dirasakan oleh orang lain.

2. Mengarah pada Kesadaran Manusia

Konsep Psikologi Transpersonal menunjukkan bahwa bidang ilmu psikologi ini mencoba untuk menjajaki lebih dalam dan melakukan telaah ilmiah pada dimensi yang selama ini dianggap sebagai sesuatu yang hanya berhubungan dengan kebatinan, ruhaniawan, agamawan, mistikus, atau sesuatu yang berhubungan dengan gaib. (Baca juga mengenai Tingkat Kesadaran dalam Psikologi).

Psikologi Transpersonal menunjukkan bahwa di luar alam kesadaran manusia yang biasa terdapat ragam dimensi lain yang luar biasa potensinya. Contohnya ialah sesuatu yang masih berhubungan dengan shalat malam atau shalat tahajud yang diceritakan sebelumnya, mungkin tidak semua orang yang beragama islam sadar akan makna yang didapat dari shalat tersebut, tiap tiap individu merasakan hal yang berbeda sesuai dengan keimanan dan pengalamannya.

Dalam kondisi meyakini kebesaran Allah tersebut, sesorang yang masuk ke dalam dunia Psikologi Transpersonal berada dalam kondisi sadar, bukan dalam kondisi berkhayal atau berada dalam kondisi yang terjadi karena emosi dan pengaruh orang lain, ia merasakan keindahan yang dirasakannya secara pribadi tersebut secara sadar dan ke depannya ia dapat mengingatnya dengan jelas.

3. Pendekatan pada Perkembangan

Konsep Psikologi Transpersonal dimulai dari tahap prapersonal yakni ketika manusia masih berada dalam kandungan sampai usia 3 sd 4 tahun. pada masa ini, kesadaran hanya mengenai tentang keinginan untuk bertahan hidup, mendapatkan perlindungan, dan merasa terikat dengan orang lain atau membutuhkan bantuan orang lain. (Baca juga mengenai Tahap Perkembangan Beragama).

Sedangkan tahap selanjutnya ketika ia semakin dewasa ia akan mengalami masa Psikologi Transpersonal dimana ia ingin memiliki pengetahuan yang lebih mendalam tentang segala hal dan menjadi pribadi yang mulai sadar akan sekitarnya baik mengenai keindahan budaya, keindahan agama, dan sebagainya yang melampaui gambaran manusia yang nyata atau terlihat.

4. Mengakui Adanya Pandangan Spiritual

Psikologi Transpersonal mengakui bahwa kesadaran diri telah terurai serta telah mengakui adanya pandangan dunia spiritual dalam dirinya sebagai sesuatu yang utama dan membentuk proses atau sebagai terapi jiwa. Psikologi Transpersonal dapat digunakan oleh terapis dengan jalan mengarahkan seseorang pada komitmen atau pada orientasi dan pengalamannya terhadap kehidupan.

Dalam dunia kesehatan misalnya ialah untuk mengatasi atau menyembuhkan seseorang yang berada dalam tekanan atau stres, oleh terapis, ia akan didekatkan dengan hal hal spiritual seperti banyak mendekatkan dan mengajarinya mengenai agama dan meminta untuk menjalankan hal hal yang berhubungan dengan ibadah atau hal hal spiritual yang nantinya akan memberikan ketenanagn tersendiri pada jiwanya dan menyembuhkan tekanan yang dialaminya karena ketika ia sudah masuk dalam dunia Psikologi Transpersonal ia akan merasakan ketenangan karena telah memiliki rasa spiritual yang kuat di hatinya.

5. Proses Pencerahan

Konsep Psikologi Transpersonal juga akan membantu memberikan pengalaman atau hidup yang lebih cerah karena secara tidak langsung telah membimbing seseorang untuk memiliki kepribadian atau akhlak yang lebih baik, terapis akan menggunakan teknik teknik yang mempertajam intuisi dan memperdalam kesadaran personal dan transpersonal tentang dirinya sendiri yang berhubungan dengan spiritual.

Kearifan dan intuisi akan dibina dan dikembangkan melalui berbagai cara seperti meditasi, pencitraan, dan dengan melakukan kegiatan kegiatan yang berhubungan dengan agama. Diharapkan Psikologi Transpersonal mampu memberi pencerahan pada diri seseorang dan mampu memberi ketenangan dalam hati yang nantinya akan berdampak positif pada kesehatan tubuh, jiwa, keinginan di masa depan, dan hubungan sosialisasinya.

Psikologi Transpersonal kini telah membawa perubahan baru dalam dunia psikoterapi, misalnya dalam agam islam, kegiatan seperti dzikir, doa, pertaubatan, dan sebagainya yang berhubungan telah menjadi media yang ampuh untuk membantu proses penyembuhan dan memberi ketenangan serta pengalaman pribadi yang luar biasa yang melampaui pandangan dari manusia biasa.

Jadi apakah anda sendiri juga pernah mengalaminya? Masuk ke dalam dunia spiritual secara pribadi dan mendalam? Jika anda pernah mengalaminya tentu anda sudah memahami dengan jelas konsep dari Psikologi Transpersonal. Demikian artikel kali ini, semoga bermanfaat. Terima kasih.

You may also like