Home » Ilmu Psikologi » 6 Tujuan Hidup Manusia Menurut Psikologi Humanistik

6 Tujuan Hidup Manusia Menurut Psikologi Humanistik

by Tiffany

Ilmu psikologi memiliki banyak perkembangan dan kajian, dimana ada tiga peristiwa revolusioner yang bisa mempengaruhi pemikiran dalam psikologi modern yang berupa teori belajar menurut para ahli.

Dimana peristiwa pertama biasa disebut psikoanalisa yang biasa menyatakan bahwa manusia memang hadir dengan bentuk dari naluri ke konflik ataupun dari konflik ke konflik.

Dalam artikel ini kita akan membahas mengenai tujuan hidup seseorang ditinjau dari humanistiknya.

Maslow menyatakan apabila tingkah laku manusia untuk bisa memenuhi kebutuhan yang biasanya bersifat hirarki. Ada rasa seperti takut dalam diri masing-masing orang dan ada juga dorongan untuk bisa jadi maju serta memaksimalkan kebisaan yang dimiliki.

Ada teori psikologi menurut para ahli, diantaranya adalah teori identitas sosialteori perkembangan anak menurut para ahli, dan teori kepercayaan diri.

1. Memenuhi Kebutuhan Fisiologis

Tujuan hidup manusia pertama menurut psikologi humanistik jelas memenuhi kebutuhan fisiologisnya.

Hal ini tidak bisa dipilih dan berkaitan dengan hal naluri ke konflik. Jenis kebutuhan ini diantaranya adalah menghindari rasa sakit, buang air, rentan dari penyakit, makan, istirahat, lemah dan lainnya.

Sehingga hal ini menyebabkan proses untuk memenuhi kebutuhan menjadi terhambat. Hal seperti ini berlaku pada semua jenis kebutuhan lain yang tidak terpenuhi ataupun sulit terpenuhi. Kebutuhan fisiologis ini suka tidak suka, mau tidak mau wajib dipenuhi.

2. Kebutuhan Rasa Aman

Kebutuhan rasa aman merupakan tujuan hidup manusia selanjutnya menurut psikologi humanistik.

Tentu bisa diketahui bahwa kebutuhan mendasar kita papan, pangan dan sandang khususnya papan atau rumah.

Kegunaan rumah sendiri untuk mensugestikan rasa aman dan terlindungi bagi manusia. Jika anda bisa menelaah sebenarnya banyak hal membahayakan yang juga bisa muncul dari dalam rumah.

Namun kembali lagi, karena kebutuhan fisiologis seseorang yang menginginkan rasa aman, stabilitas, adanya perlindungan dan keteraturan telah menjadi tujuan hidup manusia.

Hal ini juga mendorong adanya tujuan pernikahan menurut psikologi. Lantas bagaimana jika tujuan ini sulit dicapai ? jelas akan timbul rasa cemas dan takut sehingga dapat menghambat pemenuhan kebutuhan lainnya.

3. Kebutuhan akan rasa kasih sayang

Bohong jika seseorang tidak membutuhkan kasih sayang, karena dasarnya tujuan manusia untuk hidup adalah mendapatkan perhatian dan kasih sayang.

Jika manusia berhasil mendapatkan hal tersebut terus menerus selama waktu yang panjang bahkan sampai manusia dewasa dan menua. Kasih sayang merupakan hal yang tidak pernah luput atau berusaha di hilangkan.

Karena itulah tujuan hidup manusia yang satu ini bisa jadi tidak didapatkan oleh manusia secara sempurna seumur hidup.

Ada masanya dimana mereka tidak mendapatkan kasih sayang atau justru merasa terbuang yang akan menimbulkan rasa terbuang dan juga rasa dendam.

Selain itu beberapa saat tujuan hidup manusia akan terganggu. Jika manusia tersebut tidak bisa menanganinya, bisa jadi Ciri-Ciri Depresi Terselubung.

4. Kebutuhan akan Harga Diri

Tujuan hidup yang tidak pernah ditinggalkan oleh manusia adalah harga diri. Jika sampai tertinggal maka apa yang akan terjadi ? manusia tersebut akan melakukan berbagai cara dan tidak ada lagi batasan moral yang dimiliki.

Hal ini jelas berbahaya untuk manusia itu sendiri terutama jika mereka sedang menjalankan kehidupan yang sulit.

Prinsip dan moral hidup baik dari sisi agama dan juga normal dalam kaidah manusia akan dilupakan.

Tujuan hidup ini memang bukan menjadi tujuan telak namun lebih kepada bagaimana mempertahankan dengan baik harga diri anda sampai menua. Harga diri dianggap nyawa lain dari manusia.

5. Jati Diri dan Apa Adanya

Banyak orang yang berusaha menjelaskan bahwa mereka hidup untuk bisa mencari jati diri dan tahu siapa diri mereka dan mengapa mereka dilahirkan.

Begitupun menurut teori humanistik dimana jati diri dan bersikap apa adanya memang dibutuhkan oleh manusia berdasarkan pada teori yang dikembangkan oleh Carl Rogers. Terbukti bahkan setelah dewasapun manusia masih mencoba mencari jati diri mereka yang cocok dan juga sesuai.

Hal ini seringkali menyebabkan banyak orang merasa salah langkah atau merasa terpuruk secara tiba-tiba.

6. Empati

Berkaitan dengan fisiologis dan nalurik kemudian adanya konflik menyebabkan empati merupakan tujuan hidup selanjutnya yang bisa anda capai. Dimana rasa Empati dan Simpati merupakan dua hal yang berbeda.

Empati bisa menjadi tujuan hidup yang tepat untuk anda yang selalu dilanda masalah berat. Manusia hakikatnya terlibat konflik dan menjadi pemeran utama dalam konflik tersebut. tak heran banyak manusia yang menjadi pemecah masalah atau pembuat masalah.

Masalah seperti ini sudah menjadi hal mendasar dan juga naluriah yang akan terjadi, bisa dibilang sudah hukum alamnya seperti itu.

Baca juga :

Hirearki Psikologi Humanistik

Selain tujuan hidup manusia, ada juga hirarki yang mendukung penjelasan dari psikologi humanistik. Diantaranya adalah :

  • Tingkat pertama : dimana tingkat ini merupakan yang paling tinggi dan tidak bisa digantikan seperti halnya tidur, air, makanan dan lainnya yang sejenis. Anda tidak mungkin tidak memprioritaskan hal-hal ini karena bisa menyebabkan kematian secara biologis dan tekanan secara psikis dan juga biologis.
  • Tingkat kedua : tingkat kedua bisa muncul jika tingkat pertama sudah terpenuhi, tidak perlu terpuaskan minimal terpenuhi. Seperti halnya tingkat kedua yaitu keamanan dan kenyamanan. Anda tentu tahu bahwa banyak orang yang tinggal di daerah kering meminum air hujan. Karena tingkat pertama pemenuhan tujuan hidup dalam psikologi humanistik air lebih penting dibanding kesehatan dan keamanannya.
  • Tingkat tiga : kebutuhan ini hadir di tengah kehidupan manusia, seperti halnya dicintai dan rasa memiliki. Saat bayi hal seperti ini tidak akan dirasakan atau terasa namun ketika menjelang anak-anak saat logika dan analisis terasah maka mereka akan tahu bagaimana memiliki suatu benda atau seseorang dan mencintainya. Dalam tahap ketiga ini meskipun bukan di urutan pertama namun bisa berpengaruh pada tahapan yang sebelum-sebelumnya namun tidak 100%.

Psikologi humanistik memang bisa dibilang membahas hal yang mendasar dalam manusia. Dalam ilmu psikologi, humanistik cukup sering dibahas karena berkaitan dengan bagaimana manusia memiliki pola hidup dan juga memiliki poin yang ingin dituju selama hidupnya berjalan.

Humanistik juga membantu menjelaskan mengapa manusia memiliki jalan dan keputusan yang berbeda-beda.

You may also like