Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Keluarga » 14 Tujuan Pernikahan Menurut Psikologi

14 Tujuan Pernikahan Menurut Psikologi

by Tiffany

Menikah hakikatnya merupakan sebuah prosesi yang dilakukan secara sah baik dilihat dari Agama maupun negara dan tercantum dalam Psikologi Keluarga. Menikah dilakukan oleh banyak orang di dunia dengan berbagai tujuan, jika dilihat baik dari sisi agama banyak yang melakukan pernikahan karena adanya anjuran serta ingin mendapatkan berkah dari Tuhan Yang Maha Esa.

Berbeda dengan Psikologi Agama yang berdasar pada tujuan agama, ada banyak faktor manusia yang terlibat jika menurut ilmu psikologis. Terlepas dari benar ataupun salah secara moril namun pernikahan memang memiliki beberapa tujuan acak yang dilakukan oleh manusia selama ini. Apa saja ?

  1. Menyempurnakan Satu Sama Lain

Menyempurnakan satu sama lain biasanya menjadi tujuan pernikahan yang banyak dicari. Anda tidak bisa memasak tentu tidak selamanya anda akan memakan masakan ibu atau ayah. Untuk itu anda mencari pasangan yang bisa memasak. Tentunya dibarengi dengan faktor lainnya yang membuat pasangan anda terasa sempurna. Hal ini bisa didapatkan dengan menikah.

  1. Memiliki Keturunan

Memiliki keturunan merupakan kebanggaan tersendiri untuk manusia. Bahwa keturunannya diharapkan menjadi orang baik dan tentunya berguna. Namun keturunan tidak bisa didapatkan tanpa pernikahan baik agama maupun negara. Bisa saja dilakukan, namun akan menjadi masalah sosial dan agama jika tidak dengan cara menikah terlebih dahulu.

  1. Meredam Naluri dan Nafsu

Manusia dipenuhi hormon secara biologis, dan memiliki nafsu jika berbicara mengenai agama. Untuk itu, menikah merupakan cara yang tepat untuk meredam dan menyalurkan keduanya. Agar tidak terjadi hal-hal buruk di kemudian hari. Seringkali orang jaman dahulu melakukan secepat mungkin setelah pria dan wanita dianggap sudah pubertas dan sudah siap untuk menikah.

Namun jika dilihat dari hakikat kematangan mental, menikah muda khususnya dibawah 20 tahun tentu akan menjadi masalah kedepannya.  Dampak Pernikahan Dini Bagi Kesehatan Mental besar, untuk itu di era modern ini sudah banyak orang yang membutuhkan kesiapan fisik serta mental, sehingga pernikahan dini sudah jarang terjadi.

  1. Menghindari Penyakit

Penyakit kelamin merupakan salah satu penyakit yang menjijikan dan sulit disembuhkan secara medis. Karena hal inilah banyak orang percaya untuk menikah dan memiliki 1 pasangan saja selama seumur hidup.

Kalaupun memang pasangan harus meninggalkan anda dalam alasan apapun anda diperbolehkan untuk menikah kembali selama fisik dan mental merasa siap. Nah, adanya penyakit jika dilakukan pernikahan dengan banyak orang dan sembarangan orang.

Dasarnya, menikah membutuhkan kesiapan fisik dan mental serta hal-hal yang memang jelas dan diketahui oleh pihak pria maupun wanita. Seperti halnya pria yang sembarangan melakukan hubungan seks dengan orang yang bukan pasangan nikahnya berpotensi terkena HIV atau AIDS dan penyakit kelamin lainnya.

  1. Menjalankan Ibadah

Ibadah merupakan salah satu cara banyak orang untuk mendapatkan banyak ampunan dosa dan juga cara mendekatkan diri dengan sang pencipta. Salah satu tujuan pernikahan jelas menyempurnakan ibadah yang dilakukan. Apapun agamanya jelas mendukung adanya pernikahan yang dilakukan atas dasar keinginan pasangan dan juga dilakukan dengan cara yang sakral.

Semua agama menganggap bahwa pernikahan adalah hal suci. Anda tidak akan bisa main-main jika sudah terlibat untuk menikah dengan seseorang yang sudah anda pilih. Untuk itu alasan nomor 5 ini seringkali diutarakan pasangan yang akan menikah.

  1. Dorongan Cinta

Cinta merupakan perasaan yang dimiliki manusia, dimana cinta merupakan salah satu rasa kepemilikan dan juga rasa senang antar pasangan. Sehingga kekurangan yang dimiliki oleh pasangan diterima dengan baik dan tidak dipermasalahkan, bahkan anda siap melengkapi apapun kekurangan pasangan anda. Cara Memupuk Cinta Dalam Rumah Tangga bisa anda rasakan dalam pernikahan.

Mendapatkan rasa cinta memang tidak mudah, anda mungkin berinteraksi dan berkomunikasi dengan banyak orang namun tidak semua orang anda cintai.

Untuk itu agar bisa bersama sampai akhir hayat dan memiliki keturunan dengan orang yang anda cintai, maka pernikahan bisa menjadi jalan yang tepat dan juga disetujui baik oleh agama maupun oleh negara. Sehingga jika sudah terikat komitmen, cinta nyatanya lebih kuat dan absolut atau sah.

  1. Mencapai Status Sosial Tinggi

Tujuan pernikahan selanjutnya mungkin terdengar kontra bagi banyak orang, namun pada dasarnya pernikahan dilakukan untuk mencapai status sosial yang tinggi. Mulai dari anak-anak kemudian beranjak remaja dan dewasa serta sudah mulai menapaki hidup sendiri-sendiri. Setelah itu anda ingin menyempurnakan status menjadi orang tua yang juga memiliki keturunan, namun harus melewati tahapan pernikahan.

Karena alasan itulah pernikahan dilakukan oleh banyak orang. Mengingat sebagai orang tua merupakan status sosial tertinggi yang bisa dilakukan manusia. Sedangkan jika sudah menjadi kakek dan nenek itu hanya perpanjangan dari status anda yang menjadi istri/suami dan menjadi orang tua dari anak-anak anda.

  1. Cara Melepaskan Diri Dari Keluarga

Sebagian orang sengaja menikah karena ingin melepaskan diri dari keluarga. Berbagai alasan digunakan seperti tuntutan ekonomi yang membelenggu sehingga menginginkan pernikahan agar terlepas dari beban keluarga. Ataupun ketidaknyamanan yang didapat seseorang dari keluarga. Makna keluarga disini bisa saja bukan keluarga inti saja, melainkan bisa keluarga besar atau keluarga asuh yang mengurus anda.

Cara melepaskan diri dan memilih memiliki keluarga pilihan sendiri juga terjadi pada anda yang bertujuan untuk menikah namun tidak disetujui oleh salah satu pihak keluarga. Biasanya jika memang bulat dengan tekat untuk menikahi pasangan anda, cara satu-satunya dengan pernikahan.

  1. Kebahagiaan yang Panjang

Jika anda menikah maka anda akan hidup sampai akhir hayat bersama pasangan anda. Terlepas apapun keadaan yang akan melanda ataupun berapa lama anda atau pasangan hidup namun kalian harus terus bersama-sama. Belum lagi jika terjadi masalah baik diantara hubungan, masalah anak, keluarga hingga masalah yang paling umum yaitu masalah ekonomi.

Namun tujuan pernikahan bagi beberapa orang yakni mendapatkan kebahagiaan yang panjang. Karena bersama pasangan merasakan kebahagiaan dan hal tersebut tidak ingin bertahan sebentar saja maka diadakan pernikahan dan “tali” untuk mengikat dan menyatakan kepemilikan satu sama lain untuk merasakan kebahagiaan yang panjang hingga maut menjelang.

  1. Kepemilikan

Pernikahan menjadi cara yang mudah untuk menunjukan kepemilikan secara resmi dan juga terbuka. Bahkan beberapa adat dan agama mewajibkan pernikahan sebagai sesuatu yang disiarkan atau diumumkan. Sehingga orang lain tidak akan berspekulasi hal aneh dan buruk serta tidak akan mengambil pasangan yang jelas sudah milik anda.

Kepemilikan ini juga bisa dinyatakan dengan perpindahan antara seseorang yang milik keluarganya sekarang sudah milik pasangannya dan membangun keluarga baru. Tujuan pernikahan yang ini jelas mulia dan membantu anda dalam mempertahankan apa yang sudah anda pilih dan anda miliki.

Semua orang pasti ingin menikah dengan jalannya masing-masing. Bukan hanya berpacaran saja sampai tua nanti dan tidak memiliki keturunan. Untuk itu tujuan pernikahan diatas menjadi faktor jelas mengapa manusia memutuskan untuk menikah.

You may also like