Conduct disorder merupakan sebuah gangguan yang biasanya terjadi pada anak- anak. Gangguan ini termasuk kedalam jenis gangguan emosional pada anak, yang termasuk ke dalam gangguan ekstranalisasi. Gejala conduct disorder ini memang biasanya dapat terlihat ketika masih usia kanak-kanak dan biasanya memang ditandai dengan berbagai tanda. Tanda – tanda conduct disorder pada anak secara umum diantaranya :
- Perilaku yang sering mengancam
- Perilaku yang sering berbohong
- Sering bolos dari sekolah
- Memiliki perilaku yang kejam dan juga sering menyakiti orang lain yang ada di sekitarnya bahkan juga orang tersebut melakukan perilaku kejam pada hewan.
- Sering melakukan intimidasi teman dan juga orang lain
- Seringkali keluar rumah atau nongkrong dan juga tanpa tujuan yang jelas.
- Orang tersebut seringkali memanfaatkan orang lain dengan memiliki tujuan agar bisa mendapatkan keuntungan
- Seringkali kabur dari rumah.
- Seringkali melakukan perkelahian dengan orang lain
- Mudah frustasi
- Memiliki kepercayaan diri yang rendah
- Tidak mau untuk mengikuti peraturan dan menolaknya
- Selalu menyalahkan orang lain pada kejadian buruk yang menimpanya
- Berkata- kata kasar
- Memiliki rasa dendam dan juga sangat sulit memaafkan orang lain
Conduct disorder ini juga biasanya jika tidak diatasi tentunya akan menyebabkan kondisi yang jauh lebih parah lagi, anak- anak yang memiliki perilaku ini akan terjadi sampai usia dewasa bahkan untuk hal yang lebih serius bisa saja melakukan pelanggaran hukum yang cukup parah dan melakukan hal kasar pada orang lain. Kondisi gangguan ini memang umumnya kebanyakan terjadi pada anak laki-laki, namun pada usia pubertas bisa saja terjadi pada anak perempuan dengan persentase yang sama.
Baca juga :
- 13 manfaat olahraga bagi anak menurut psikologi
- 13 manfaat bernyanyi bagi anak menurut psikologi
- 13 manfaat bermain bagi anak usia dini
Gejala Conduct Disorder pada Anak
Gangguan kelainan conduct disorder memang memiliki beberapa gejala yang harus diperhatikan, khususnya untuk anda para orang tua yang memiliki anak kecil sampai dengan anak yang berusia pubertas. Sebaiknya lebih harus diperhatikan dan juga memberi perhatian yang lebih pada anak-anaknya. Diantara berbagai gejala yang sangat sering terlihat diantaranya. Anak-anak tersebut cenderung memiliki perasaan yang kejam pada orang lain, tidak segan untuk menyakiti orang lain dan membuat orang lain menderita, bahkan parahnya lagi bukan kepada manusia dia berlaku seperti itu, karena kebanyakan ada juga yang berlaku kejam kepada hewan atau binatang.
Gejala lainnya yang bisa terlihat anak tersebut sangat suka membuat masalah di lingkungannya, bukan hanya di sekolah saja, namun di lingkungan sosial lainnya, bahkan tidak segan untuk mencari masalah di lingkungan keluarga. Peran serta psikologis keluarga dalam hal ini memang sangat dibutuhkan. Untuk gejala berikutnya yang bisa terlihat adalah anak tersebut tidak memiliki rasa empati dan juga rasa kasihan terhadap orang lain, bahkan dengan seseorang dan juga mahluk hidup lain yang sudah terang- terangan dia sakiti. Anak- anak seperti ini memang membutuhkan perhatian khusus.
Anak-anak yang mengalami gangguan conduct disorder ini memiliki gambaran perilaku yang memang hampir sama dengan anak- anak ADHD. Namun terdapat beberapa perbedaan diantaranya rasa empati pada orang lain dan juga pada hewan yang telah dia sakiti yang biasanya menimbulkan rasa penyesalan yang ada di dalam diri orang tersebut. namun berbeda dengan anak- anak yang mengalami gangguan conduct disorder dimana tidak ada rasa penyesalan sedikit pun di dalam sisi orang tersebut. Adapun gejala atau tanda – tanda conduct disorder pada anak yang lainnya dan biasa terjadi diantaranya
- Selalu melakukan kekerasan fisik dengan individu lainnya
- Melakukan pelanggaran hukum
- Melakukan pencurian dengan sengaja
- Vandalisme
Baca juga :
- 13 manfaat pelukan bagi anak
- 12 hubungan pernikahan dini dengan pola asuh anak
- 12 pengaruh keluarga terhadap perilaku moral anak
Penyebab Conduct Disorder pada Anak
Secara umum, penyebab dari timbulnya conduct disorder ini memang belum bisa kita ketahui dengan jelas. Namun ada juga beberapa yang mengatakan bahwa conduct disorder memiliki beberapa faktor pencetus, diantaranya faktor genetic, faktor biologis dan juga adanya faktor lingkungan yang memiliki peran dalam hal ini. Meskipun penyebab nya masih belum diketahui dengan jelas, namun peran keluarga memang sangat berperan penting dan juga menyebabkan gangguan mental yang cukup parah. Berikut beberapa penyebab conduct disorder pada anak :
- Adanya faktor lingkungan atau psikologis lingkungan yang sangat berperan.
- Orang tua yang melakukan penolakan terhadap gangguan yang terjadi pada anaknya
- Faktor genetic atau turunan dari keluarga
- Perpisahan orang tua, sehingga menyebabkan anak menjadi seseorang yang sulit diatur
- Adanya pengalaman buruk pada anak sewaktu kecil. Atau biasanya terjadi pada anak-anak yang memiliki kekerasan sewaktu kecil
- Adanya riwayat orang tua yang memiliki gangguan jiwa
- Sengaja ditelantarkan orang tua
- Adanya penyalahgunaan obat oleh pengasuh atau bahkan orang tua nya sendiri.
- Adanya pengalaman kekerasan seksual
Pada anak-anak yang memiliki tanda – tanda conduct disorder pada anak ini biasanya akan semakin di perparah dengan berbagai faktor resiko yang terjadi, diantaranya anak yang memiliki tempramen yang tinggi, memiliki emosi yang buruk dan tidak stabil. Bahkan tingginya reaktivitas emosi dan frustasi akan sangat mempengaruhi dalam hal ini. Selain itu anak-anak yang memiliki gangguan conduct disorder juga biasanya tinggal dengan orang tua yang selalu berselisih atau tidak memiliki kehidupan keluarga yang tidak harmonis. Namun tidak menutup kemungkinan juga pada orang tua yang memiliki gangguan mental dan juga penyalahgunaan obat. Namun ada juga beberapa kasus yang terjadi pada anak-anak yang mengalami pengabaian atau ditelantarkan, dan memiliki kehidupan disiplin yang keras namun kurang pengawasan dari orang tua.
Cara Mengatasi Conduct Disorder pada Anak
- Pengobatan atau mengatasi conduct disorder ini bisa dilakukan dengan beberapa cara seperti terapis atau psikoterapi dan juga dengan pengobatan di rumah. Untuk mengatasi dengan cara psikoterapi dapat dijelaskan dengan :
- Melakukan pelatihan pengasuhan. Dalam hal ini orang tua harus membantu dan berbuat jauh lebih baik kepada anak. Serta dilakukan pengasuhan pada lingkungan sosial dengan baik
- Terapi fungsional keluarga akan sangat membantu, di rumah anak- anak tersebut bisa di ajarkan caranya melakukan komunikasi dan menyelesaikan masalah dengan baik.
- Perawatan dengan konsisten juga bisa dilakukan
- Pengobatan atau mengatasi dengan obat-obatan biasanya diberikan obat anti depresi yang bisa meringankan gejala depresi atau stress pada anak.
- Pengobatan di rumah bisa dilakukan dengan cara memuji anak
- Membuat sebuah rutinitas untuk anak, misalnya pekerjaan rumah