Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Anak » 13 Manfaat Bermain bagi Anak Usia Dini

13 Manfaat Bermain bagi Anak Usia Dini

by Arby Suharyanto

Sudahkah Anda mengajak seorang anak Anda manfaat bermain hari ini? Sebagai orang tua, mungkin Anda berpikir seorang anak tak boleh terlalu banyak main karena aktifitas itu belum tentu ada gunanya. Jangan terjebak dengan anggapan di atas. Justru dengan metode manfaat bermain seorang anak usia dini bisa belajar banyak hal. Berikut ini 13 Manfaat Bermain bagi Anak Usia Dini.

1. Memahami diri sendiri dan mengembangkan harga diri

Ketika sedang melakukan dan mendapatkan manfaat bermain, seorang anak usia dini akan menentukan pilihan pilihan. Mereka harus memilih apa yang akan dimainkan. Seorang anak usia dini juga memilih dimana dan dengan siapa mereka mendapatkan manfaat bermain. (Baca juga mengenai  hubungan pernikahan dini dengan pola asuh anak)

Semua pilihan itu akan membantu terbentuknya gambaran tentang diri mereka dan membuatnya merasa mampu mengendalikan diri. Permainan memotong kertas, mengatur letak atau mewarnai misalnya dapat dilakukan dalam beragam bentuk. Tidak ada batasan yang harus diikuti. (Baca juga mengenai  manfaat pelukan bagi anak)

Identitas dan kepercayaan diri dapat berkembang tanpa rasa ketakutan akan kalah atau gagal. Pada saat seorang anak usia dini menjadi semakin dewasa dan identitasnya telah terbentuk dengan lebih baik, mereka akan semakin mampu menghadapi tantangan permainan yang terstruktur, bertujuan dan lebih dibatasi oleh aturan aturan. (Baca juga mengenai  hubungan pola asuh orang tua dengan kepercayaan diri anak)

2. Menemukan apa yang dapat mereka lakukan dan mengembangkan kepercayaan diri

Permainan mendorong berkembangnya keterampilan, fisik, sosial dan intelektual. Misalnya perkembangan keterampilan sosial dapat terlihat dari cara seorang anak usia dini mendekati dan bersama dengan orang lain, berkompromi serta bernegosiasi. (Baca juga mengenai  hubungan pola asuh orang tua dengan motivasi belajar anak)

Apabila seorang anak usia dini mengalami kegagalan saat melakukan suatu permainan, hal itu akan membantu mereka menghadapi kegagalan dalam arti sebenarnya dan mengelolanya pada saat mereka benar benar harus bertanggungjawab. (Baca juga mengenai  http://hubungan pola asuh orang tua dengan kemandirian anak)

3. Melatih mental anak usia dini

Ketika melakukan manfaat bermain, seorang anak usia dini berimajinasi dan mengeluarkan ide ide yang tersimpan di dalam dirinya. Seorang anak usia dini mengekspresikan pengetahuan yang dia miliki sekaligus mendapatkan pengetahuan baru.

Orang tua akan dapat semakin mengenal seorang anak usia dini dengan mengamati saat manfaat bermain. Bahkan, lewat permainan (terutama manfaat bermain pura pura) orang tua juga dapat menemukan kesan kesan dan harapan seorang anak usia dini terhadap orang tua serta keluarganya.

4. Meningkatkan daya kreativitas dan membebaskan anak usia dini dari stres

Kreativitas seorang anak usia dini akan berkembang melalui permainan. Ide ide yang orisinil akan keluar dari pikiran mereka, walaupun kadang terasa abstrak untuk orang tua. Manfaat bermain juga dapat membantu seorang anak usia dini untuk lepas dari stres kehidupan sehari hari. Stres pada seorang anak usia dini biasanya disebabkan oleh rutinitas harian yang membosankan.

5. Mengembangkan pola sosialisasi dan emosi anak usia dini

Dalam permainan kelompok, seorang anak usia dini belajar tentang sosialisasi. Seorang anak usia dini mempelajari nilai keberhasilan pribadi ketika berhasil memasuki suatu kelompok. Ketika seorang anak usia dini memainkan peran ‘baik’ dan ‘jahat’, hal ini membuat mereka kaya akan pengalaman emosi. Seorang anak usia dini akan memahami perasaan yang terkait dari ketakutan dan penolakan dari situasi yang dia hadapi.

6. Melatih motorik dan mengasah daya analisa anak usia dini

Melalui permainan, seorang anak usia dini dapat belajar banyak gal. Di antaranya melatih kemampuan menyeimbangkan antara motorik halus dan kasar. Hal ini sangat mempengaruhi perkembangan psikologisnya.
Permainan akan memberi kesempatan seorang anak usia dini untuk belajar menghadapi situasi kehidupan pribadi sekaligus memecahkan masalah. Seorang anak usia dini seorang anak usia dini akan berusaha menganalisa dan memahami persoalan yang terdapat dalam setiap permainan.

7. Penyaluran bagi kebutuhan dan keinginan anak usia dini

Kebutuhan dan keinginan yang tidak dapat dipenuhi dengan cara lain, seringkali dapat dipenuhi dengan manfaat bermain. Seorang anak usia dini yang tidak mampu mencapai peran pemimpin dalam kehidupan nyata, mungkin akan memperlohen pemenuhan keinginan itu dengan menjadi pemimpin tentara saat manfaat bermain.

8. Standar moral

Walaupun seorang anak usia dini belajar di rumah dan sekolah tentang apa yang dianggap baik dan buruk oleh kelompok, tidak ada pemaksaan standar moral selain dalam kelompok manfaat bermain.

9. Mengembangkan otak kanan anak usia dini

Manfaat bermain memiliki aspek aspek yang menyenangkan dan membuka kesempatan untuk menguji kemampuan dirinya berhadapan dengan teman sebaya serta mengembangkan perasaan realistis akan dirinya. Dengan begitu, manfaat bermain memberi kesempatan pada seorang anak usia dini untuk mengembangkan otak kanan, kemampuan yang mungkin kurang terasah baik di sekolah maupun di rumah.

10. Mencapai kematangan dan keseimbangan di masa perkembangan

Bermain bagi anak usia dini dapat menyeimbangkan motorik kasar seperti berlari, melompat atau duduk, serta motorik halus seperti menulis, menyusun gambar atau balok, menggunting dan lain lain. Keseimbangan motorik kasar dan halus akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan psikologis anak usia dini. Secara tidak langsung, permainan merupakan perencanaan psikologis bagi anak usia dini untuk mencapai kematangan dan keseimbangan di masa perkembangannya.

11. Belajar memberi dan menerima

Bermain bersama teman sebanya bisa membuat anak usia dini belajar memberi dan berbagi, serta belajar memahami nilai take and give dalam kehidupannya sejak dini. Melalui permainan, nilai nilai sedekah dalam bentuk sederhana bisa diterapkan.

12. Belajar memecahkan masalah

Ragam permainan dapat mengasah kemampuan bersosialisasi, kemampuan bernegosiasi, serta memupuk kepercayaan diri anak usia dini untuk diakui di lingkungan sosialnya. Anak usia dini juga akan belajar menghargai dan mempercayai orang lain, sehingga timbul rasa aman dan nyaman ketika bermain.

Rasa percaya diri dan kepercayaan terhadap orang lain dapat menimbulkan efek positif pada diri anak usia dini, ia akan lebih mudah belajar memecahkan masalah karena merasa mendapat dukungan sekalipun dalam kondisi tertentu ia berhadapan dengan masalah dalam lingkungan bermainnya.

13. Mengerti berbagai karakter

Bermain dapat menjadi sarana anak usia dini untuk belajar menempatkan dirinya sebagai makhluk sosial. Dalam permainan anak usia dini berhadapan dengan berbagai karakter yang berbeda, sifat dan cara berbicara yang berbeda pula, sehingga ia dapat mulai mengenal heterogenitas dan mulai memahaminya sebagai unsur penting dalam permainan.

Jangan lupa berikanlah pujian kepada seorang anak usia dini dengan menggunakan kalimat yang positif dan mampu menjadi penyemangatnya dalam melakukan sesuatu dengan lebih baik lagi. Contoh, saat seorang anak usia dini diminta mengambil spidol warna merah, awali dengan kata ‘tolong’.

Jika seorang anak usia dini berhasil mengambilnya, berikan pujian dan ucapkan terimakasih. Demikian juga ketika ia tidak berhasil menemukannya, ucapkanlah kalimat positif yang tidak mematahkan semangatnya. Tetap ucapkan terimakasih atas hasil jerih payahnya. Misalnya saja, “Makasih ya adik sudah mencarikan spidolnya. Spidolnya ada di dekat buku gambar adik.”

Demikian yang dapat penulis sampaikan, sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.

You may also like