Home » Gangguan Psikologi » Sindrom » 5 Ciri-Ciri Sindrom Asperger Serta Pengertian, Pengobatan, dan Pencegahannya

5 Ciri-Ciri Sindrom Asperger Serta Pengertian, Pengobatan, dan Pencegahannya

by Derina Asta

Pernahkah anda menemui seorang yang memiliki kecerdasan sangat baik dan juga memiliki bakat yang luar biasa. Namun sayangnya anak tersebut kesulitan untuk melakukan interaksi dengan orang di sekitarnya. Bisa jadi anak tersebut mengidap sebuah gangguan yang dinamakan sindrom Asperger. Syndrom Asperger merupakan sebuah gangguan yang termasuk ke dalam gangguan neurologis ataupun gangguan saraf yang masih masuk ke dalam golongan spectrum autism. Gangguan spectrum autism ini jauh lebih dikenal dengan penyakit autism, biasanya sangat mempengaruhi cara interaksi dan juga berkomunikasi.

Syndrom Asperger ini pertama kali ditemukan pada tahun 1941 oleh hans Asperger, kemudian dynsrom ini di diagnosis pada gangguan spectrum autistic. Kebanyakan syndrome ini lebih banyak terkena oleh anak laki- laki. Namun sebenarnya ada beberapa perbedaan juga mengenai jenis syndrome ini dengan autism, dimana pada seseorang yang terkena syndro autism terjadi kemunduran cara berpikir atau kecerdasan seseorang. Namun sebaliknya, untuk seseorang yang mengindap syndrome Asperger sangat cerdas, tapi sayangnya mereka canggung ketika berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang yang ada disekitarnya.

Ciri- Ciri Syndrome Asperger

Untuk ciri- ciri dan gejala sindrom Asperger ini sebenarnya berbeda- beda. Karena akan sangat tergantung dari tingkat keparahannya, namun untuk lebih mudah melakukan pendeteksiannya biasanya ditandai dengan beberapa ciri dan gejala diantaranya:

1 . Gangguan perilaku

Pada anak- anak yang memiliki ciri gejala Asperger biasanya anak tersebut mempunyai perilaku yang sepertinya tampak tidak wajar. Misalnya saja anak tersebut sering meremas- remas tangan, memainkan jari- jarinya. Anak- anak tersebut juga biasanya tidak begitu suka dengan perubahan rutinitas yang terjadi pada dirinya.

2. Sulit melakukan interaksi

Anak- anak yang menderita syndrome Asperger ini umumnya memiliki kesulitan untuk melakukan interaksi dengan orang lain. Bahkan keadaan psikologis sosial nya pun memiliki gangguan. Bukan hanya berinteraksi dan berkomunikasi, namun anak- anak ini juga sulit melakukan kontak mata dengan orang lain.

3. Kurang peka

Anak- anak yang mengidap gangguan sindrom Asperger biasanya ketika melakukan interaksi dengan orang lain hanya tertarik untuk menceritakan diri nya sendiri. Bahkan dia sama sekali tidak tertarik dengan apa yang sedang di ceritakan orang lain padanya.

4. Gangguan fisik

Beberapa penderita Asperger juga biasanya mengalami yang namanya gangguan fisik. Biasanya terjadi karena koordinasi tubuh yang lebih terlihat kaku dan canggung. Sensitive pada beberapa suara atau rangsangan, misalnya saja seperti suara, tekstur, perkembangan, kemampuan motoric yang sedikit lambat dan juga kesulitan untuk mengendarai sepeda.

Baca juga :

5. Gangguan bahasa

Untuk yang berikutnya bisa sangat terlihat adalah dari gangguan bahasa yang dialaminya. Di lingkungan sosialnya, anak tersebut sulit melakukan komunikasi, atau berbicara dengan orang lain. Biasanya memiliki ekspresi yang data da juga ketika bicara selalu diulang- ulang. Sebenarnya anak- anak ini memiliki kata yang cukup banyak, namun sulit untuk berbicara dengan baik. Untuk itu sebagai orang tua harus membantu di dalam psikologi lingkungan anak tersebut.

Pengobatan Syndrome Asperger

Pada seseorang yang memiliki syndrome Asperger umumnya bukan kondisi yang bisa mempengaruhi kualitas hidupnya, seperti yang bisa kita lihat pada disabilitas dan juga penyakit lainnya. karena pada anak- anak yang di diagnose mengidap syndrome Asperger juga belum tentu anak tersebut tidak dapat berkembang hidupnya seperti orang lain. Bahkan kebanyakan anak-anak seperti ini biasa tumbuh dengan baik, memiliki karir yang sangat baik dan juga berkeluarga layaknya orang pada umumnya. Tapi syndrome ini akan terus ada sampai dia berusia dewasa.
Untuk seseorang yang mengidap sindrom Asperger ini biasanya memiliki kehidupan obsesif kompulsif dan tergantung drai tingkat fisik anak tersebut. untuk pengobatannya sendiri tidak ada pengobatan yang benar- benar bisa menyembuhkannya biasanya hanya dilakukan beberapa terapi dna penanganan yang memperkecil kemungkinan anak tersebut bisa sulit hidup di tengah lingkungan sosial. Diantaranya

1. Terapi bahasa
Anak- anak yang memiliki gangguan syndrome Asperger sbenarnya bukan tidak bisa berbicara dengan baik, bahkan pembedaharaan kata mereka juga sangat banyak. Hanya saja anak- anak ini mengalami kesulitan untuk berkomunikasi dengan orang lain, sehingga dengan terapi bicara dan terapi bahasa nantinya anak- anak tersebut mampu berinteraksi dan juga melakukan kontak mata dengan orang lain.

2. Terapi perilaku kognitif

Dengan terapi perilaku kognitif, nantinya anak- anak diajarkan untuk bisa mengungkapkan perihal yang dia rasakan, dan akan semakin mudah bergaul dengan orang di sekelilingnya. Anak-anak ini juga akan dialihkan dari berbagai perasaan yang seperti rasa takut, cemas, penolakan dan juga emosi.

3. Terapi fisik

Terapi fisik yang dilakukan biasanya berupa fisioterapi. Dengan terapi yang satu ini bisa sangat membantu untuk kekuatan tubuh dan juga latihan seperti lari, melompat dan juga bersepeda.

Baca juga :

4. Terapi okupasi

Terapi okupasi merupakan sebuah terapi yang lengkap di jadikan menjadi satu. Terapi ini gabungan antara kognitif, fisik dna juga pancaindra. Dengan terapi okupasi ini bisa memperbaiki dan juga merangsang dari kegiatan motoric, fisik, sensorik dan juga membuat anak- anak yang mengidap syndrome Asperger bisa jauh lebih mengehargai dirinya sendiri.

Selain berbagai terapi yang dilakukan, ada juga digunakan terapi obat- obatan, dengan terapi obat- obatan yang diberikan nantinya bisa mengontrol gejala an juga syndrome Asperger yang sedang kambuh. Untuk jenis obat- obatan yang biasanya diberikan.

5. Obat antidepresan

Obat yang satu ini masuk ke dalam golongan obat selective serotonis reuptake inhibitor, dimana dengan mengkonsumsinya dapat mengurangi keinginana anak untuk melakukan kegiatan secara berulang kali.

6. Aripiprazole
Dengan mengkonsumsi obat ini bisa sedikit meredakan keinginan untuk marah.

7. Risperidone

Dengan mengkonsumsinya bisa Mengurangi rasa gelisah dan juga sulit tidur atau penyakit insomnia yang sering terjadi pada anak Asperger.

8. Olanzapine
Dengan Mengkonsumsi obat ini bisa lebih menekan anak yang terlalu aktif

Pencegahan Syndrome Asperger

Pencegahan untuk sindrom Asperger ini sebenarnya sulit untuk dilakukan, karena bisa dikatakan bahwa syndrome yang satu ini merupakan bawaan atau faktor genetic. Namun dengan melakukan terapi yang sudah disarankan sebelumnya bisa lebih Mengurangi gejala yang terjadi. Peran penting orang tua juga sangat dibutuhkan dalam membantu anak Mengurangi gejala Asperger yang terjadi. Dengan perawatan yang tepat juga bisa membantu anak memiliki kualitas hidup yang jauh lebih baik

You may also like