Home » Ilmu Psikologi » 6 Faktor yang Mempengaruhi Proses Sensorik Dalam Psikologi

6 Faktor yang Mempengaruhi Proses Sensorik Dalam Psikologi

by Rini Sabarini

Mengenal ilmu psikologi dalam proses sensorik sangat berperan penting untuk mengetahui bagaimana perkembangan jiwa seseorang yang akan dibuat riset atau pemeriksaan. Setiap pribadi memiliki daya sensorik yang berbeda – beda, ada daya sensor yang kuat dan ada yang lemah. Berikut metode mengingat dalam psikologi yang bisa Anda ketahui.

Tujuan mempelajari daya sensorik pada diri pribadi tentu mempermudah penelitian terhadap suatu indikasi penyakit, baik penyakit yang berhubungan dengan fisik maupun juga psikis. Nah, dengan demikian ketahuilah proses sensorik dalam psikologi yang bisa dijadikan dasar kesehatan seseorang.

Pengertian Sensorik

Sensorik merupakan suatu stimulus atau rangsangan yang dapat muncul dari dalam dan luar tubuh manusia. Khususnya Stimulus yang masuk ke dalam tubuh melalui organ sensorik yaitu panca indera. Kedua hal tersebut juga berhubungan dengan perkembangan sosio emosional dalam psikologi pendidikan dalam kehidupan manusia.

Faktor Yang Mempengaruhi Daya Sensor Manusia

1. Usia

  • Contohnya pada bayi belum mampu membedakan stimulus sensorik, jalan sarafnya yang masih belum sempurna.
  • Indera pengelihatan berubah selama usia dewasa sehingga membutuhkan penggunaan kacamata baca (umumnya terjadi dari usia 40 sampai 50).
  • Pada indera pendengaran di mulai pada usia 30an, akan mulai terasa penurunan kualitas ketajaman dalam mendengar. Seperti kejelasan dalam berbicara, mengetahui perbedaan pola tinggi suara, dan ke dalam presepsi, sampai penurunan ambang pendengaran. Pada anak-anak, pengaruh dongeng pada psikologi anak bisa mempengaruhi daya imajinasinya dan juga bisa membuat anak menjadi mudah terlelap.
  • Pada lansia mendengar suatu suara rendah dapat dengan baik bisa dipahami, tetapi terasa sulit apabila mendengar percakapan yang terlalu cepat dan berisik.
  • Lansia juga akan mengalami penurunan dalam pengelihatannya, peningkatan daya sensitivitas cahaya yang menyilaukan, mengalami kerusakan pengelihatan di malam hari, sampai penurunan daya diskriminasi terhadap warna.
  • Resiko lansia juga memiliki kesulitan dalam membedakan huruf konsonan seperti f, s, ch. Pita suara bicara bergetar, juga terdapat perpanjangan presepsi dan reaksi berbicara yang agak lambat bahkan kaku.

2. Medikasi

Contoh jenis antibiotika merupakan ototoksi yang secara permanen dapat merusak saraf  optik. Jenis obat-obatan seperti analgesic narkotik, sedetif, dan antidepresen dapat mengubah presepsi dan stimulus pada organ tubuh manusia, yang tentu berdampak kepada kesehatan jangka panjang. Inilah beberapa tahap perkembangan manusia dalam ilmu psikologi dan kesehatan yang saling berkaitan.

3. Lingkungan

Contoh rangsangan dalam suatu lingkungan yang berlebihan adalah seperti suara bising, lingkungan padat, dan sebagainya. Hal ini bisa ditandai dengan rasa kebingungan disorientasi, ketidakmampuan dalam membuat keputusan, panik, gelisah akibat beban sensor yang berlebihan dalam menerima lingkungan tersebut. Kualitas lingkungan yang sangat buruk dapat menyebabkan berbagai dampak psikis seperti penerangan yang buruk, lorong yang sempit, latar belekang yang bersik, suara gaduh, lingkungan kotor dan penyakit menular yang dapat memperburuk daya sensorik. Anda juga bisa mempelajari beberapa contoh memori jangka panjang dalam daya ingat seseorang.

4. Mood

Mood juga memiliki bagian dari proses sensorik dalam psikologi. Penting bagi seseorang memiliki rasa mood atau rasa nyaman dalam meningkatkan kualitas daya sensorik. Karena rasa nyeri dan kelelahan dapat mengubah cara seseorang berpikir juga bereaksi terhadap suatu rangsangan.

5. Riwayat Penyakit

Satu riwayat penyakit juga sangat berkaitan pada tingkat rangsangan motorik seseorang. Contoh penyakit seperti vaskuler perifer dapat berakibat pada penurunan sensasi ekstrimitas dan kerusakan kognisi. Diabetes juga bisa berdampak pada penurunan penglihatan, kebutaan dan neuropati perifer. Penyakit stroke menimbulkan mati rasa pada indera bicara, beberapa kerusakan neurologi dan dapat merusak fungsi motorik dan emosi. Berikut ragam bentuk-bentuk memori dalam psikologi juga fungsinya.

6. Intubasi Endotrakea

Terjadinya peristiwa kehilangan kemampuan bicara sementara pada seseorang akibat pemasangan selang endotrakea. Selang tersebut dipasang melalui mulut atau hidung ke dalam trakea, hal ini bisa berdampak kepada sistem sensorik terganggu selama proses terjadi.

Demikianlah beberapa penjelasan mengenai proses sensorik dalam psikologi, semoga dapat menjadi referensi ilmu yang bermanfaat untuk Anda.

You may also like