Pada zaman serba canggih seperti sekarang, kegiatan pengaruh dongeng di mata psikologis anak tidak populer lagi. Sejak bangun hingga menjelang tidur, anak anak dihadapkan pada televisi yang menyajikan beragam acara, mulai dari film kartun, kuis, hingga sinetron yang seringkali bukan tontonan yang pas untuk psikologis anak. Kalaupun anak anak bosan dengan acara yang disajikan, anak anak dapat pindah pada permainan lain seperti video game.
Kendati demikian, kegiatan pengaruh dongeng sebetulnya bisa memikat dan mendatangkan banyak manfaat, bukan hanya untuk psikologis anak tetapi juga ayah dan ibu yang memberi pengaruh dongeng untuk psikologis anaknya. Berikut 13 Pengaruh Dongeng pada Psikologi Anak.
1. Memperat Kedekatan Orang Tua dan Anak
Kegiatan dongeng jika dilakukan orang tua tentu dapat mempererat ikatan dan komunikasi yang terjalin antara ayah dan ibu dan psikologis anak. Sebab anak merasa dekat dan mendapat beragam cerita seru secara langsung dari kedua orang tuanya sehingga anak banyak bertanya dan komunikasi. (Baca juga mengenai pengaruh warna pada psikologi anak)
2. Dongeng Mempengaruhi Imajinasi dan Daya Pikir
Psikologis anak dapat terasah daya pikir dan imajinasinya. Hal yang belum tentu dapat terpenuhi bila psikologis anak hanya menonton dari televisi. Psikologis anak dapat membentuk visualisasinya sendiri dari cerita yang didengarkan.
Anak dapat membayangkan seperti apa tokoh-tokoh maupun situasi yang muncul dari pengaruh dongeng tersebut. Lama-kelamaan psikologis anak dapat melatih kreativitas dengan cara ini. (Baca juga mengenai peran orang tua dalam pembentukan kepribadian anak)
3. Menanamkan Nilai dan Etika
Cerita atau pengaruh dongeng merupakan media yang efektif untuk menanamkan berbagai nilai dan etika kepada psikologis anak, bahkan untuk menumbuhkan rasa empati. Misalnya nilai-nilai kejujuran, rendah hati, kesetiakawanan, kerja keras, maupun tentang berbagai kebiasaan sehari-hari seprti pentingnya makan sayur dan menggosok gigi. (Baca juga mengenai cara mengatasi anak trauma naik mobil)
4. Menjadi Contoh atau Teladan
Psikologis anak juga diharapkan dapat lebih mudah menyerap berbagai nilai tersebut karena tidak bersikap memerintah atau menggurui, sebaliknya para tokoh cerita dalam pengaruh dongeng tersebutlah yang diharapkan menjadi contoh atau teladan bagi psikologis anak. (Baca juga mengenai perkembangan psikologi pada anak masa prasekolah)
5. Menumbuhkan Minat Baca
Pengaruh dongeng dapat menjadi langkah awal untuk menumbuhkan minat baca psikologis anak. Setelah tertarik pada berbagai pengaruh dongeng yang diceritakan, psikologis anak diharapkan mulai menumbuhkan ketertarikannya pada buku dongeng.
Diawali dengan buku dongeng buku dongeng yang kerap didengarnya, kemudian meluas pada buku dongeng buku dongeng lain seperti buku dongeng pengetahuan, sains, agama, dsb. (Baca juga mengenai peran orang tua dalam perkembangan sosial emosional anak usia dini)
6. Dongeng Baik untuk Anak Semua Umur
Membacakan pengaruh dongeng pada psikologis anak tidak ada batasan usia terkait waktu yang tepat psikologis anak mulai mendapatkan pengaruh dongeng, namun ayah dan ibu harus mengetahui dan memahami psikologis anak sesuai dengan usia dalam memberikan pengaruh dongeng sehingga nilai yang disampaikan dalam pengaruh dongeng dapat diterima dan diserap dengan baik oleh psikologis anak tersebut.
7. Dongeng Meningkatkan Kemampuan Kosakata dan Berbahasa
Saat psikologis anak pada usia pra sekolah, ayah dan ibu dapat memilih pengaruh dongeng yang sifatnya membantu psikologis anak untuk mengembangkan perbendaharaan kosa kata yang dimilikinya seperti pengaruh dongeng tentang binatang. Sedangkan untuk psikologis anak yang sudah menginjak SD dapat diberikan cerita pengaruh dongeng yang mengandung nilai, teladan dan pesan moral yang dapat diterapkan dalam kehidupan psikologis anak sehari-hari.
8. Mengurangi Pengaruh Buruk Mainan Modern
Para ahli psikologi juga menyarankan agar ayah dan ibu membiasakan memberi pengaruh dongeng untuk mengurangi pengaruh buruk alat permainan modern. Hal itu dipentingkan mengingat interaksi langsung antara psikologis anak balita dengan ayah dan ibunya dengan menpengaruh dongeng sangat berpengaruh dalam membentuk karakter psikologis anak menjelang dewasa.
9. Meningkatkan Kecerdasan dan Berfikir Kritis
Pengaruh dongeng merupakan cara yang tak kalah ampuh dan efektif untuk memberikan human touch atau sentuhan manusiawi dan sportifitas bagi psikologis anak. Melalui pengaruh dongeng pula jelajah cakrawala pemikiran psikologis anak akan menjadi lebih baik, lebih kritis, dan cerdas. Psikologis anak juga bisa memahami hal mana yang perlu ditiru dan yang tidak boleh ditiru.
Hal ini akan membantu anak anak dalam mengidentifikasikan diri dengan lingkungan di samping memudahkan anak anak menilai dan memposisikan diri di tengah-tengah orang lain. Sebaliknya, psikologis anak yang kurang imajinasi bisa berakibat pada pergaulan yang kurang, sulit bersosialisasi atau beradaptasi dengan lingkungan yang baru.
10. Meningkatkan Kemampuan Interaksi Sosial
Secara naluriah, setiap psikologis anak senang dengan cerita atau pengaruh dongeng karena berkembangnya kemampuan berbicara psikologis anak semakin menuntut keingintahuan anak anak akan banyak hal dengan cara diceritakan,
karena pengaruh dongeng memiliki daya tarik tersendiri bagi pendengar dan pembacanya. Alur dan tutur cerita memberikan sentuhan emosi yang luar biasa dalam kesehariaan psikologis anak, sehingga cerita memberikan banyak manfaat bagi perkembangan kepribadian psikologis anak.
11. Melancarkan Komunikasi
Kegiatan pengaruh dongeng sebetulnya bisa memikat dan mendatangkan banyak manfaat, bukan hanya untuk psikologis anak tetapi juga ayah dan ibu yang menpengaruh dongeng untuk psikologis anaknya. Kegiatan ini dapat mempererat ikatan dan komunikasi yang terjalin antara ayah dan ibu dan psikologis anak.
12. Meningkatkan Kemampuan Kognitif
Tidak ada batasan usia yang spesifik mengenai kapan sebaiknya psikologis anak dapat mulai diberi pengaruh dongeng, akan tetapi sebaiknya para ayah dan ibu memberikan cerita pengaruh dongeng pada psikologis anak sedini mungkin bahkan pada saat psikologis anak masih berada dalam kandungan.
Karena pada saat janin dalam kandungan diberi stimulus dengan diajak berbicara melalui cerita. Perkembangan kognitif janin akan mulai mampu untuk belajar dan mengingat respons terhadap rangsang sensorik. Dan dilihat dari perkembangan Psikososialnya janin akan merespon suara ibu dan mengembangkan preferensi terhadapnya.
13. Memberi Tantangan untuk Menampilkan Dongeng Lebih Menarik dengan Alat Bantu
Keberhasilan suatu pengaruh dongeng tidak saja ditentukan oleh daya rangsang imajinatifnya, tapi juga kesadaran dan kemampuan pengaruh dongeng untuk menyajikannya secara menarik. Untuk itu para ayah dan ibu dapat menggunakan berbagai alat bantu seperti boneka atau berbagai buku dongeng cerita sebagai sumber yang dapat dibaca oleh para ayah dan ibu sebelum memberi pengaruh dongeng.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga menjadi wawasan berkualitas dan dapat diterapkan mnafaatnya dalam kehidupan sehari hari ya sobat. Oke sobat, sampai jumpa di artikel berikutnya. Terima kasih.