Psikologi tahap perkembangan manusia merupakan ilmu yang mempelajari perkembangan grafik kehidupan jasmaniah maupun rohaniah ataupun kejiawaan manusia dari semenjak lahir, bayi, anak-anak, remaja, dewasa hingga tua, dimana pada setiap pase memilik ciri-ciri khas tersendiri.
Psikologi tahap perkembangan memegang peranan penting dalam membahas psikolologi klinis dan psikologi keseharian lainnya. Ilmu pengetahuan psikologi ini merapakan salah satu ilmu psikologi pembantu utama dari lingkungan psikologi sehubungan dengan pembahasan psikologi kehidupan. Nah sobat, untuk lebih detailnya, yuk simak 10 Tahap Perkembangan Manusia dalam Ilmu Psikologi.
1. Tahap Perkembangan Kognitif
Yaitu perubahan yang bervariasi dalam proses berpikir dalam kecerdasan termasuk di dalamnya rentang perhatian, daya ingat, kemampuan belajar, pemecahan masalah, imajinasi, kreativitas, dan keunikan dalam menyatakan sesuatu dengan mengunakan bahasa. (Baca juga mengenai contoh kasus memori jangka pendek).
2. Tahap Perkembangan Psikologi – Emosional
Yaitu tahap perkembangan seseorang berupa perkembangan berkomunikasi secara emosional, memahami diri sendiri, kemampuan untuk memahami perasaan individu lain, pengetahuan tentang individu lain, keterampilan dalam berhubungan dengan individu lain, menjalin persahabatan, dan pengertian tentang moral. (Baca juga mengenai perkembangan emosional dalam psikologi pendidikan).
3. Tahap Perkembangan Seorang Bayi (Infancy): Sejak Lahir sd 18 Bulan
Periode ini disebut juga dengan tahap perkembangan sensorik oral, karena individu biasa melihat bayi memasukkan segala sesuatu ke dalam mulutnya. Sosok Orang tua memainkan peranan terpenting untuk memberikan perhatian positif dan penuh kasih kepada bayi, dengan penekanan pada kontak visual dan sentuhan. Jika periode ini dilalui dengan baik,
bayi akan menumbuhkan perasaan trust (percaya) pada lingkungan dan melihat bahwa kehidupan ini pada dasarnya baik. Sebaliknya, bila gagal di periode ini, individu memiliki perasaan mistrust (tidak percaya) dan akan melihat bahwa dunia ini adalah tempat yang mengecewakan dan penuh frustrasi. (Baca juga mengenai hubungan psiklogi konseling dengan sosiologi dan antropologi).
4. Tahap Perkembangan Seorang Kanak-Kanak Awal (Early Childhood): 18 Bulan sd 3 Tahun
Selama tahap perkembangan seseorangan ini individu mempelajari ketrampilan untuk diri sendiri. Bukan sekedar belajar berjalan, bicara, dan makan sendiri, melainkan juga mempelajari tahap perkembangan seseorang perkembangan motorik yang lebih halus, termasuk latihan yang sangat dihargai: toilet training. (Baca juga mengenai hubungan psikologi klinis dengan ilmu lain).
Di masa ini, individu berkesempatan untuk belajar tentang harga diri dan otonomi, seiring dengan berkembangnya kemampuan mengendalikan bagian tubuh dan tumbuhnya pemahaman tentang benar dan salah. Salah satu ketrampilan yant muncul di periode adalah kemampuan berkata tidak. Sekalipun tidak menyenangkan individu tua, hal ini berguna untuk pengembangan semangat dan kemauan.
5. Tahap Perkembangan Seorang Usia Bermain (Play Age): 3 sd 5 Tahun
Pada periode ini, individu biasanya memasukkan gambaran tentang individu dewasa di sekitarnya dan secara inisiatif dibawa dalam situasi bermain. Anak laki-laki bermain dengan kuda-kudaan dan senapan kayu, anak perempuan main “pasar-pasaran” atau boneka yang mengimitasi kehidupan keluarga,
mobil-mobilan, handphone mainan, tentara mainan untuk bermain peran, dsb. Di masa ini, muncul sebuah kata yang sering diucapkan seindividu anak:”kenapa?” Hubungan yang signifikan di periode ini adalah dengan keluarga inti (ayah, ibu, dan saudara). (Baca juga mengenai dampak psikologis dari mengkonsumsi narkoba).
6. Tahap perkembangan seorang Usia Sekolah (School Age): Usia 6 sd 12 tahun
Periode ini sering disebut juga dengan periode laten, karena individu sepintas hanya menunjukkan tahap perkembangan seseorang tahap perkembangan seseorang perkembangan fisik tanpa tahap perkembangan seseorang perkembangan aspek mental yang berarti, berbeda dengan fase-fase sebelumnya. Ketrampilan baru yang dikembangkan selama periode ini mengarah pada sikap industri (ketekunan belajar, aktivitas, produktivitas,
semangat, kerajinan, dsb), serta berada di dalam konteks psikologi. Bila individu gagal menempatkan diri secara normal dalam konteks psikologi, ia akan merasakan ketidakmampuan dan rendah diri. Sekolah dan lingkungan psikologi menjadi figur yang berperan penting dalam pembentukan ego ini, sementara individu tua sekalipun masih penting namun bukan lagi sebagai otoritas tunggal.
7. Tahap Perkembangan Seorang Remaja (Adolescence): Usia 12 sd 18 Tahun
Bila sebelumnya tahap perkembangan seseorang perkembangan lebih berkisar pada apa yang dilakukan untuk saya, sejak stage tahap perkembangan seseorang perkembangan ini tahap perkembangan seseorang perkembangan tergantung pada apa yang saya kerjakan.
Karena di periode ini individu bukan lagi anak tetapi belum menjadi dewasa, hidup berubah sangat kompleks karena individu berusaha mencari identitasnya, berjuang dalam interaksi psikologi, dan bergulat dengan persoalan-persoalan moral.
Tugas tahap perkembangan seseorang perkembangan di fase ini adalah menemukan jati diri sebagai individu yang terpisah dari keularga asal dan menjadi bagian dari lingkup psikologi yang lebih luas. Bila stage ini tidak lancara diselesaikan, individu akan mengalami kebingungan dan kekacauan peran.
8. Tahap Perkembangan Seorang Dewasa Awal (Young Adulthood): Usia 18 sd 35 Tahun
Langkah awal menjadi dewasa adalah mencari teman dan cinta. Hubungan yang saling memberikan rasa senang dan puas, utamanya melalui perkawinan dan persahabatan. Keberhasilan di stage ini memberikan keintiman di level yang dalam.
Kegagalan di level ini menjadikan individu mengisolasi diri, menjauh dari individu lain, dunia terasa sempit, bahkan hingga bersikap superior kepada individu lain sebagai bentuk pertahanan ego. Hubungan yang signifikan adalah melalui perkawinan dan persahabatan.
9. Tahap Perkembangan Seorang Dewasa (Middle Adulthood): Usia 35 sd 65tahun
Masa ini dianggap penting karena dalam periode inilah individu cenderung penuh dengan pekerjaan yang kreatif dan bermakna, serta berbagai permasalahan di seputar keluarga. Selain itu adalah masa “berwenang” yang diidamkan sejak lama. Tugas yang penting di sini adalah budaya dan meneruskan nilai budaya pada keluarga (membentuk karakter anak)
serta memantapkan lingkungan yang stabil. Kekuatan timbul melalui perhatian individu lain, dan karya yang memberikan sumbangan pada kebaikan masyarakat, yang disebut dengan generativitas. Jadi di masa ini, takut akan ketidakaktifan dan ketidakbermaknaan diri.
10.Tahap Perkembangan Seorang Dewasa Akhir (Late Adulthood): Usia 55 sd Meninggal Dunia
Individu berusia lanjut yang bisa melihat kembali masa-masa yang telah dilaluinya dengan bahagia, merasa tercukupi, dan merasa telah memberikan kontribusi pada kehidupan, ia akan merasakan integritas. Kebijaksanaannya yang tumbuh menerima keluasan dunia dan menjelang kematian sebagai kelengkapan kehidupan.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga menjadi wawasan berkualitas ya sobat, sampai jumpa di artikel berikutnya. Terima kasih.