Hampir semua orang pasti tidak asing lagi dengan kata “guru”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), guru didefinisikan sebagai orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar. Bagi murid, guru merupakan sosok yang dapat memberi tidak hanya ilmu pengetahuan, tetapi juga nilai-nilai hidup.
Akan tetapi, tidak semua guru memiliki sifat yang ramah dan periang. Terdapat pula guru yang bisa dianggap sebagai guru galak oleh muridnya karena mungkin sangat kaku, tegas, tidak bisa diajak bercanda, sehingga perlu perlakuan yang lebih dipersiapkan. Berikut adalah cara untuk menghadapi guru yang galak, di antaranya:
1. Memahami guru
Pada dasarnya, karakter guru memang berbeda-beda berdasarkan latar belakang budaya, ras, agama, jenis kelamin. Selain itu juga bagaimana keluarga, lingkungan sosial, pengasuhan orang tua, teman-teman, dan masih banyak lagi faktor pembentuk karakter guru.
Karakter tersebut biasanya ditunjukkan dalam bentuk perilaku yang dalam hal ini adalah guru yang pemarah sehingga siswa perlu menyadari ada berbagai sifatnya. Dengan begitu, perilaku atau sikap yang ditunjukkan siswa tidak memancing kemarahan tersebut.
2. Persiapkan diri sebelum kelas guru dimulai
Dalam pembelajaran, salah satu teori Thorndike adalah mengenai Law of Readiness, di mana siswa harus dalam kondisi siap untuk menerima ilmu pengetahuan sebelum memulainya. Contoh dari kesiapan ini, seperti membaca materi yang akan dipaparkan esok hari, mengerjakan tugas jika ada, menyiapkan pertanyaan, dan lain-lain.
Dengan demikian, guru yang galak menyadari bahwa siswa sudah berusaha semaksimal mungkin dalam mempersiapkan diri sehingga ada rasa penghargaan dari guru tersebut dan kemarahannya dapat dicegah.
3. Menyadari alasan guru marah
Hampir tidak mungkin seorang guru menjadi galak begitu saja, walaupun mungkin sudah menjadi tabiatnya, tetapi pasti ada hal yang menyebabkan amarah tersebut. Oleh karena itu, siswa perlu setidaknya permasalahan yang ia perbuat sehingga guru menjadi marah.
Ketika sudah mengetahui alasannya, siswa dapat mengarahkan tindakannya sesuai dengan alasan tersebut dengan menyesuaikan tingkah laku atau sikap yang baik serta timing yang tepat.
4. Berpikir secara rasional dan tidak menggunakan emosi
Umumnya, ketika emosi sedang naik, pikiran terkadang menjadi tidak dapat berjalan dengan baik dan rasional. Di saat seperti itu, tidak mudah memang untuk menghadapi guru yang galak dan sedang marah sehingga sebagai siswa juga jangan terpancing emosi.
Pikirkanlah dengan baik terlebih dahulu mengenai cara menghadapinya dan berdasarkan jawaban rasional secara tenang sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat diterima dengan baik oleh guru tersebut.
5. Sampaikan pendapat dengan cara yang baik
Perkataan adalah hal yang bisa sangat sensitif, terlebih pada guru yang dianggap galak. Maka dari itu, siapkan pernyataan atau tanggapan terlebih dahulu dan jangan asal bicara agar tidak salah ucap dan justru menyebabkan kesalahpahaman antara guru dengan murid.
Kemudian, coba sampaikan pendapat secara perlahan, jelas, tidak bertele-tele, dan dengan bahasa yang baik. Di sisi lain, guru pun seharusnya tidak marah ketika muridnya juga sudah bersikap kooperatif dengan menyampaikan pendapatnya secara baik-baik.
6. Tidak perlu membantah atau debat berlebih
Sering kali, ketika sedang marah, guru hanya ingin didengarkan dan berharap siswanya dapat memahami apa yang disampaikan sehingga berusaha melawan atau berargumen justru tidak efektif karena baik siswa maupun guru bisa saja memiliki pendapat yang bisa dibenarkan, tergantung sudut pandangnya.
Akan tetapi, bukan berarti diam saja, coba respons dengan baik tanpa berusaha menjadi defensif karena pada dasarnya sebagai murid harus tetap dapat memuliakan dan menghormati guru.
7. Hadapi dengan tenang
Ketenangan merupakan salah satu kunci penting dalam menghadapi guru yang galak. Ketika siswa juga ikut-ikutan “galak” komunikasi yang berjalan justru tidak efektif dan justru dapat menghasilkan permasalahan yang lebih besar ke depannya.
Maka dari itu, pastikan ketika menghadapi guru tersebut siswa juga memikirkan dengan baik bagaimana cara meresponsnya. Selama sudah memiliki jawaban atau tanggapan yang dirasa benar, tidak perlu takut dan hadapi saja dengan tenang secara baik-baik.
8. Tetap berikan sikap dan perlakuan yang baik
Sebagai murid yang baik, tidak sepatutnya kita justru merendahkan, menggunjing, menantang, atau menjadikan guru yang galak sebagai bercandaan, terlebih jika bercandanya sudah melewati batas. Bagaimanapun sifat guru yang mengajar, murid harus tetap hormat dan patuh.
Membalas suatu hal yang buruk dengan keburukan biasanya tidak menghasilkan output yang baik sehingga lebih baik murid menghadapi guru dengan sikap dan perlakuan yang tetap penuh dengan sopan santun, kerendahan hati, serta tulus.
9. Ubah cara pandang
Ketika murid sudah tahu bagaimana sifat, karakter, atau mungkin kepribadian yang ditunjukkan dari perilaku gurunya, coba ambil sudut pandang lain untuk melihat guru tersebut. Hal ini dikarenakan tidak semua amarah itu berkorelasi dengan emosi yang negatif karena kita ketahui bahwa orang tua juga bisa marah karena rasa sayangnya.
Contohnya, ketika murid dilarang untuk menggunakan telepon genggam ketika sedang proses belajar-mengajar padahal saat itu tidak perlu bantuan telepon genggam. Murid harus tahu alasan mengapa mereka bisa dimarahi kalau melanggar adalah karena mereka tidak dapat fokus belajar dan bisa mempengaruhi hasil belajarnya nanti.
10. Sadari kesalahan diri lebih utama
Salah satu penyebab kemarahan guru yang galak dapat dipastikan, yakni kesalahan dari siswanya itu sendiri. Kesalahan di sini bukan berarti jawaban dari pertanyaan yang salah ketika berpendapat, tetapi lebih kepada pelanggaran tata tertib, sikap yang tidak sopan, dan sebagainya.
Oleh karena itu, dibanding kita mencoba melindungi diri dengan alasan gurunya yang memang galak, coba pikirkan kembali bukankah kita yang membuat kesalahan? Sehingga hal yang terpenting adalah menyadari dan berbesar hati untuk meminta maaf.
11. Perbaiki kesalahan
Menyadari kesalahan dan meminta maaf tidak cukup untuk menunjukkan keseriusan murid dalam upaya mencegah kemarahan guru. Lebih dari itu, perlu perilaku konkrit yang dapat menunjukkan adanya upaya untuk memperbaiki kesalahan dengan tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Kesalahan tersebut tidak harus dilakukan murid itu sendiri, tetapi mereka bisa mencontoh dari pengalaman teman atau kakak kelasnya sehingga tidak menyebabkan guru yang galak menjadi marah dan guru juga mengetahui betul kalau kesalahan sebelumnya sudah diperbaiki.
12. Mengikuti instruksi dengan baik
Selama proses pembelajaran, siswa harus memperhatikan paparan dari gurunya dengan baik, termasuk pada guru yang galak. Mungkin terdapat banyak detail yang harus diperhatikan sehingga pembelajaran berjalan lancar serta terhindar dari kekeliruan.
Untuk membantu meningkatkan pemahaman, siapkan catatan agar tidak lupa dan tanyakan hal-hal yang kurang jelas pada saat itu. Jangan lupa untuk mendengarkan dengan fokus dan hindari aktivitas lain ketika sedang diberi instruksi.
13. Coba konsultasikan dengan guru lain
Sebagai rekan kerja yang mungkin sudah lebih lama bekerja dengan guru galak tersebut, tidak heran jika guru lain mengetahui cara untuk memahami rekan seprofesinya yang “galak”. Dengan demikian, apabila murid ingin berusaha untuk menghadapi guru tersebut, maka bertanya pada guru lain dapat menjadi alternatif.
Pastikan pertanyaan yang diajukan tidak bersifat negatif dan benar-benar diniatkan untuk dapat menerima informasi atau petunjuk untuk menghadapi guru galak tadi. Di sisi lain, pastikan guru yang akan ditanya bersikap kooperatif dan memang benar-benar memiliki pengetahuan terkait guru yang galak tersebut.
14. Jangan terlalu dipikirkan
Biasanya, kita tidak dapat memilih akan diajar oleh siapa sebab sekolah sudah memiliki sistemnya tersendiri. Di samping itu, guru merupakan faktor eksternal yang tidak dapat kita kendalikan sehingga bagaimanapun juga, murid tidak bisa langsung mengubah karakter dari guru tersebut.
Adanya guru yang galak sebaiknya diterima saja dan tidak perlu dijadikan beban pikiran yang menyebabkan stres hingga tidak fokus dalam belajar. Hal yang terpenting adalah kita sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menuruti perintahnya dengan baik.
Dapat disimpulkan bahwa guru merupakan orang-orang yang memberikan ilmunya kepada murid dan juga pada orang lain yang membutuhkan. Terdapat 14 cara, yakni memahami guru, persiapkan diri sebelum kelas guru dimulai, menyadari alasan guru marah, berpikir secara rasional dan tidak menggunakan emosi.
Selain itu, murid juga harus menyampaikan pendapat dengan cara yang baik, tidak perlu membantah atau debat berlebih, menghadapi dengan tenang, berikan sikap dan perlakuan yang baik, bah cara pandang, sadari kesalahan diri lebih utama, perbaiki kesalahan, mengikuti instruksi dengan baik, coba konsultasikan dengan guru lain angan terlalu dipikirkan.
Guru yang galak bukan berarti memang ingin memarahi muridnya, tetapi di balik hal itu, ada pesan yang ingin disampaikan agar sang murid dapat memperbaiki dirinya dan meningkatkan kemampuannya.