Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Pendidikan » 15 Penerapan Asas Psikologi Dalam Pengembangan Kurikulum

15 Penerapan Asas Psikologi Dalam Pengembangan Kurikulum

by Tiffany

Membicarakan mengenai psikologi  memiliki arti bahwa anda membicarkaan mengenai ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai perilaku serta kognisi manusia secara keseluruhan. Dimana menurut definisinya, psikologi berasal dari bahasa Yunani kuno, “ψυχή” (Psychē yang berarti jiwa) dan “-λογία” (-logia yang artinya ilmu). Jika diartikan secara etimologis, psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang jiwa.

Pengertian Asas Psikologi ?

Asas psikologis kurikulum sendiri yakni memperhitungkan faktor anak dalam kurikulum khususnya kurikulum pendidikan. Baik dari sisi psikologis anak yaitu perkembangan anak maupun psikologi belajar dan bagaimana anak berkembang dengan baik. Maka aspek psikologis sangat penting agar dapat mencapai pendidikan anak secara maksimal, mengingat mendidik anak mungkin terlihat sepele namun faktanya tidak mudah.

Umumnya anak masih belum mendapat perhatian yang selayaknya karena banyak faktor. Mulai dari bahan pelajaran lebih diutamakan, bakat yang diacuhkan sampai pola asuh orang tua yang memaksa dan tidak mendidik.

Selain itu ada juga orang tua yang mengharuskan anak untuk menyesuaikan diri dengan bahan itu dengan segala kesulitannya. Dalam hal ini anak dituntut untuk menjadi miniatur orang dewasa dalam menerima namun juga jika anak bisa menghadapinya maka ia akan menjadi orang dewasa dan juga mandiri.

Nah ilmu psikologi bisa digunakan dibanyak asas, termasuk salah satunya adalah Cara Kerja Psikologi pendidikan. Dimana penerapan asas psikologi pada pengembangan kurikulum sangatlah mudah dan cukup banyak diterapkan. Salah satunya sekolah sebagai lembaga pendidikan yang resmi dan kredibel. Apa saja bentuk penerapannya ?

  1. Aspek Ketakwaan

Dalam psikologi ada yang disebut sebagai aspek ketakwaan, dimana aspek ini meliputi hal keagamaan atau bersifat spiritual. Mungkin spiritual merupakan pendidikan dan pengembangan kurikulum yang tak hanya diterapkan di sekolah, namun juga rumah dan lingkungan.

Mengingat dampaknya yang terjadi bisa fatal jika tidak diterapkan dengan benar. Namun dalam asas psikologi ini, pengembangan kurikulum sengaja melibatkannya. Agar siswa atau pelajar yang masuk ke sekolah dan meraih ilmu tetap berdasarkan pada aspek ketakwaan dan spiritual yang bagus serta bisa menerapkannya di masyarakat

  1. Aspek Karsa

Ketika sedang membiarakan mengenai ketakwaan dan berkaitan dengan agama, mungkin pikiran dan konteksnya adalah semua agama mengajarkan hal yang benar. Sayangnya ada beberapa siswa yang memilih menggunakan logikanya, bagi mereka penerapan kurikulum seperti halnya penggunaan aspek ketakwaan sulit diterima.

Maka ada yang disebut aspek karsa, dimana aspek ini memiliki fungsi yaitu digunakan pada pengembangan kurikulum kenegaraan, moral, budi pekerti dan sejenisnya. Dengan menggunakan contoh sehari-hari dan dampak yang dtimbulkan langsung terasa, maka banyak siswa yang lebih memaham asas psikologi ini didalam pendidikan mereka.

  1. Aspek Karya

Dalam psikologi ada banyak cara pengasuhan baik yang berdampak positif maupun yang beradampak negatif. Baik yang nantinya akan memenangkan anak ataupun yang justru mengatur anak. Padahal anak memiliki dunia dan kreatifitasnya sendiri jika dibebaskan. Namun jelas batasan dan border harus tetap ada.

Dengan aspek karya anak mendapatkan pendidikan bahwa mereka bisa belajar dengan bebas dan sesuai keinginannya. Sehingga tidak membatasi kreatfitas yang mereka miliki. Selain itu aspek ini mengajarkan karakter lain padaanak, sehingga secara tidak langsung hal ini termasuk cara mendidik anak agar mandiri lebih berani dan tidak pantang menyerah.

  1. Aspek Cipta

Aspek cipta termasuk penerapan psikologi yang sangat penting. Cipta melibatkan segala hal berbentuk logika, filsafat, bahasa dan cara pikir mereka. Dalam pendidikan besar peranannya untuk bsia membentuk pikiran anak, mengingat mereka menghabiskan lumayan banyak waktu di sekolah dibandingkan rumah dan juga lingkungan luasnya.

Seringkali mereka mengalami kendala, namun aspek cipta termasuk yang dibutuhkan dan diwajibkan sekalipun dalam dunia pendidikan.

  1. Aspek Rasa

Selanjutnya adalah aspek rasa yang melibatkan apapun terkait dengan seni. Siapa bilang pendidikan selalu membosankan dan rasanya tidak enak. Faktanya banyak pengembangan kurikulum pendidikan yang membantu anak-anak agar bisa mengerti mengenai apa itu kesenian dan melestarikan budaya serta warisan Indonesia dengan pendidikan.

Dalam psikologi aspek ini disebut aspek rasa, dimana aspek ini menjadi salah satu yang teprenting dalam kehidupan manusia. Tentu manusia tidak ingin terus merasa tertekan atau stress, maka hiburan bisa meredakan stress dan tekanan. Sedangkan hal tersebut bsia anda dapatkan pada aspek rasa jika terkait mengenai pendidikan.

  1. Aspek Karya 2

Dalam pendidikan karya seni dibagi menjadi beebrapa tipe, yaitu karya seni tampilan dan juga karya seni dalam bentuk keterampilan dan karya. Dalam psikologi, kita percaya bahwa manusia memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Setiap orang bisa menunjukan kelebihannya dan bisa menunjukan kelemahannya.

Dalam aspek karya ini kurikulum memberikan kesempatan untuk anak-anak yang bisa bahkan memiliki kelebihan untuk menghasilkan sebuah keterampilan dengan baik tanpa harus terhalang oleh pendidikan, larangan dan sebagainya. Terbukti banyak anak yang ternyata diketahui bakatnya sejak di bangku sekolah, misalnya pandai membuat keramik, membuat ukiran dan sebagainya.Karakteristik Anak Berbakat harus diketahui sejak dini.

  1. Aspek Kesehatan

Kesehatan dalam psikologi meliputi dua hal fisik dan juga jiwa. Jika salah satunya sakit maka yang lainnya akan terkena dampaknya bahkan ikut sakit. Ternyata hal ini juga tetap di terapkan dalam pengembangan kurikulum sekolah. Dimana jika anda mengingat istilah “Men sana in corpore sana” yang menjelaskan bahwa fisik yang kuat dibarengi dengan mental yang kuat, tak heran terjadi Gangguan Mental Pada Anak jika salah mendidik.

Dalam pendidikan hal ini diterapkan dalam pelajaran olahraga. Tak hanya olah fisik, mereka juga di didik untuk bisa bermain dengan sportif, mengatur banyak hal termasuk team work dan kerja sama. Dan hal lainnya yang bisa membantu menyehatkan jiwa anak-anak bukan hanya fisik saja. Pelajaran ini menjadi kurikulum wajib yang ada di setiap sekolah apapun jenis sekolahnya.

  1. Aspek Sosial

Apa yang anda tahu mengenai sosial ? jelas jika membicarakan mengenai sosial ada banyak hal yang harus dipelajari, mulai dari bagaimana anda bergaul, seperti apa manusia dan segala sifatnya dan sejenisnya. Bukan tanpa sebab mengingat psikologi dan pendidikan merupakan dua hal yang terlibat dengan sosial.

Aspek sosial merupakan aspek selanjutnya yang bisa anda terapkan untuk memperoleh hasil yang baik dalam bidang pendidikan jika dilihat atau di review menggunakan asas psikologi. Aspek ini membantu anak untuk memiliki jiwa sosial yang tinggi, tidak fobia sosial, bergaul dan juga bercengkrama.

Aspek ini penting mengingat banyak anak yang mengalami masalah terhadap lingkungan luas atau lingkungan sosialnya, dan hal tersebut tentu tidak ingin terjadi pada anak anda. Sekolah menyelipkan aspek ini pada beberapa pelajaran dan juga kegiatan sekolah. Agar anak tidak menjadi pasif dan juga penyendiri. Ruang Lingkup Psikologi Sosial sangatlah luas termasuk ke pendidikan.

9. Aspek Teknologi

Ilmu pengetahuan dan teknologi di jaman modern ini tidak akan bisa dipisahkan dengan ilmu pengetahuan.Ketika semua sudah serba canggih maka pendidikan harus mengikutinya. Meskipun ada kelebihan dan kekurangannya, dimana Pengaruh Game Terhadap Mental Anak bisa menjadi pengaruh teknologi yang buruk.  Selain itu, sebaliknya praktik yang tanpa didasari oleh ilmu pengetahuan hasilnya akan sia-sia dan tidak bermanfaat.

Namun membicarakan mengenai pengembangan kurikulum maka anda tidak boleh meninggalkan meninggalkan kemajuan teknologi pendidikan. Adanya IPTEK pada dunia pendidikan bisa memberikan dampak yang positif jika diarahkan dengan benar. IPTEK akan membantu naiknya tingkat efektivitas dan efisien proses belajar mengajar selalu menonjolkan peranan guru, terutama dalam memilih bahan dan penyampaiannya ketika belajar.

Meskipun begitu, guru memang tetap mengawasi hanya saja sekarang ini peran guru dapat digantikan dengan kehadirannya oleh media instruksional seperti halnya media cetak maupun non cetak contohnya komputer, internet, rekaman video, dan sebagainya.

10. Aspek Sosiologi

Sosiologi merupakan cabang ilmu sosial yang menyelidiki berbagai gejala sosial hubungan antar individu, golongan ataupun lembaga sosial yang biasa kita sebut masyarakat.

Pengaruh Kelompok Dalam Psikologi Sosial sangatlah penting, sementara dunia pendidikan bisa dikategorikan sebagai kelompok sosial. Untuk itu asas psikologi sangatlah penting, agar hubungan baik antar golongan, lembaga sosial dan masyarakat berjalan baik.

Dunia sekitar merupakan lingkungan hidup bagi manusia sangatlah penting mengingat manusia merupakan makhluk sosial. Namun lembaga pendidikan yang mengembangkan kurikulum berbasis pendidikan juga sama bingungnya dan sulitnya mengatur manusia, jika tidak menggunakan asas psikologi.

Untuk itulah adanya sekolah sebagai institusi sosial yang didirikan dan ditujukan untuk memenuhi kepentingan serta kebutuhan  masyarakat dalam bidang pendidikan. Maka kurikulum sekolah sebagai basis yang penting dalam tatanan pelaksanaan pendidikan.

Meskipun cukup banyak dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan sosial yang berkembang dan selalu berubah di dalam masyarakat. Namun perkembangan kurikulum biasanya tetap pada standarnya dan tidak akan berubah jika tidak dalam hal yang fatal.

You may also like