Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Forensik » 10 Kegunaan Psikologi dalam Bidang Hukum

10 Kegunaan Psikologi dalam Bidang Hukum

by Barzam

Membahas kegunaan psikologi dalam bidang hukum termasuk menjadi suatu hal yang menarik. Kita tentunya akan mengaitkan hal ini dengan proses penegakkan keadilan seseorang. Psikologi ternyata bisa diterapkan di dalam bidang hukum. Aspek ini juga bisa membantu proses penemuan titik terang dalam suatu kasus tertentu.

Berbagai permasalahan hukum yang ada mungkin bisa diselesaikan dengan memperhatikan aspek hukum yang ada. Dalam hal ini, psikologi memegang peranan yang juga turut berkontribusi di dalamya.

Berikut ini merupakan beberapa macam peranan dari psikologi di dalam hukum. Tentunya ini adalah gambaran umum yang bisa kita kembangkan menjadi lebih banyak lagi, tergantung dari bagaimana karakteristik proses penegakkan keadilan yang sedang berlangsung. Seperti apa saja manfaatnya?

  1. Menentukan Kelanjutan Proses Hukum

Proses hukum akan dilanjutkan atau tidak dengan memperhatikan kondisi psikis terdakwa. Psikologi akan memegang peranan penting di sini. Apabila tidak ada aspek psikologi yang dilihat, bisa saja proses hukum menjadi lebih kacau. Bayangkan apabila seseorang yang mengalami gangguan kejiwaan diproses secara hukum. Ini tentu akan banyak membuang waktu. Banyak informasi yang tidak relevan yang akan didapatkan sehingga menjadikan proses hukum yang berlangsung menjadi lebih sulit untuk dilakukan. Ada kode etik psikologi yang perlu diperhatikan.

  1. Mengetahui Kondisi Kejiwaan Terdakwa

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, aspek psikologi sangat penting untuk mengetahui kondisi kejiwaan terdakwa. Manakala hal ini tidak benar-benar diperhatikan, kondisi psikis seorang terdakwa mungkin bisa berubah statusnya. Oleh karenanya, penting untuk menjaga kondisi kejiwaan seseorang supaya proses hukum yang terjadi benar-benar bisa berlangsung dan keadilan bisa ditegakkan. Ini tentu saja akan sangat berlaku dan berpengaruh hampir di segala macam aspek.

  1. Menginterpretasi Kebenaran Informasi

Kebenaran informasi yang diucapkan oleh seseorang bisa diinterpretasi melalui aspek psikologi. Valid atau tidaknya sebuah informasi, selain didukung dengan barang bukti juga bisa diprediksi melalui aspek psikologi seseorang. Namun demikan, biasanya ini jarang menjadi sebuah patokan atau pedoman untuk menentukan seseorang bersalah atau tidak. Dibutuhkan pendapat dari para ahli (saksi ahli) yang benar-benar memiliki kapasitas dan juga kapabilitas yang tepat supaya hasil interpretasi tersebut valid.

  1. Menginterpretasi Isyarat-isyarat Tertentu

Isyarat-isyarat tertentu yang berlangsung selama proses hukum, bisa dikenali dalam aspek psikologi. Ini hampir mirip dengan proses interpretasi kebenaran informasi. Yang membedakan, biasanya pengamatan ini akan dirangkum dan dirunut dari awal hingga akhir, sehingga isyarat-isyarat yang dianggap saling berkaitan kemudian akan dijadikan sebuah benang merah apakah ada maksud-maksud tertentu dari isyarat tersebut atau tidak. Manfaat mempelajari psikologi ini tentu bisa menjadi modal awal untuk melakukan hal ini.

  1. Mematangkan Proses Hukum

Proses hukum yang lebih matang merupakan salah satu kegunaan psikologi dalam bidang hukum. Proses hukum akan berjalan dengan lebih lancar dan juga mantap manakala aspek psikologi dari setiap pihak yang terlibat dalam proses tersebut dalam kondisi yang baik. Ini demi meningkatkan keobjektifan proses penegakkan keadilan yang ada. Istilah cacat hukum bisa saja terjadi apabila aspek psikologi ini diabaikan dan tidak digunakan sama sekali.

  1. Menjelaskan Hubungan Sebab Akibat

Psikologi juga akan membantu dalam menelaah hubungan sebab akibat. Seseorang akan melakukan sesuatu pasti memiliki suatu motif atau pun alasan-alasan tertentu. Di sinilah peranan psikologi sosial dalam membantu proses penyelidikan yang lebih mendalam terutama mengenai apa yang sebenarnya terjadi dalam diri seseorang. Apakah alasan-alasan yang sudah diungkapkan benar-benar memiliki relasi atau hanya pembelaan kosong. Kuat atau tidaknya suatu pembelaan bahkan bisa dilihat melalui aspek psikologi ini.

  1. Membantu Menyelesaikan Proses Hukum

Proses penyelesaian masalah hukum akan lebih cepat diselesaikan dengan adanya psikologi yang diterapkan di dalamnya. Peradilan yang bertele-tele umumnya karena proses pencarian informasi yang tidak begitu lancar dan bagus di dalamnya. Dengan adanya aspek psikologi yang juga ikut diamati, ini akan membuat proses hukum yang berlangsung menjadi lebih efektif dan efisien. Tidak dipungkiri, psikologi hukum juga termasuk dalam cabang-cabang psikologi yang dipelajari.

  1. Memberikan Alternatif Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah juga bisa ditentukan berdasarkan aspek psikologi. Ini merupakan suatu pilihan yang biasanya diambil manakala tidak ada pilihan lain.

Apabila bukti-bukti yang ada tidak begitu kuat, namun secara psikologi bisa dilihat bahwa memang seseorang melakukan suatu kesalahan, maka hakim bisa saja memutuskan hukuman sesuai dengan aspek psikologi yang dilihat sebagai barang bukti. Ini tentu saja sering menjadi suatu hal yang dilematis. Namun demikian, tetap saja psikologi bisa sangat membantu di dalamnya.

  1. Mempelajari Karakteristik Terdakwa

Karakteristik terdakwa bisa dipelajari melalui aspek psikologi. Ini dalam rangka membantu proses peradilan menjadi lebih netral dan objektif. Dengan adanya psikologi, karakteristik terdakwa tersebut juga bisa dilihat apakah benar-benar memiliki potensi untuk melakukan suatu tindak kriminal atau tidak. Terkadang, aspek psikologi juga bisa meringankan hukuman atau memperberat hukuman pada seseorang. Psikologi forensik biasanya akan banyak membahas tentang hal ini.

  1. Mengukur Kemampuan Terdakwa

Sama halnya dengan mempelajarai karakteristik terdakwa, aspek psikoloi juga akan mengukur kemampuan terdakwa. Proses peradilan yang belum tentu selesai dalam satu waktu tentu akan menguras tenaga dan juga pikiran.

Oleh karenanya, aspek psikis seseorang akan sangat penting untuk diperhatikan. Manakala dilihat terjadinya perubahan psikis seseorang, maka proses peradilan mungkin akan dijeda hingga kesiapan terdakwa menjadi lebih baik lagi. Psikologi konseling bisa dipakai untuk mengatasi hal tersebut.

Itulah beberapa manfaat dari psikologi dalam bidang hukum. Gambaran umum tersebut bisa lebih beragam lagi karena memang aspek psikologi ini sangat penting untuk digunakan. Berbagai kegunaan psikologi dalam bidang hukum tetap eksis dan juga bermanfaat hingga sekarang.

You may also like