Konsep Cinta dalam Psikologi menjelaskan banyak hal, mengingat cinta merupakan hal yang paling penting dan cukup menarik untuk dibahas. Semua orang senang akan cinta dan semua orang senang akan hal yang menyenangkan ini. Cinta bisa memancing banyak sekali perasaan, sedih, senang, marah, bahkan hal yang tidak pernah dirasakan sebelumnya.
Makna Cinta dalam Psikologi cukup besar. Namun perlu anda ketahui bahwa, makna cinta yang sebenarnya bisa diartikan dalam berbagai hal terutama dalam dunia psikologi atau ilmu psikologi. Dalam artikel ini kita akan membahasnya. Apa saja ?
- Ludus
Pembahasan yang pertama adalah Ludus, Dimana nama ludus memang kaya akan hasrat cinta yang tinggi. Misalnya saja nama ludus akan merujuk pada jenis cinta yang benar-benar membara, penuh dengan permainan, tidak terlalu serius dalam bercinta dan cumbu yang tidak pernah habis.
Untuk tingkatan mereka mungkin jenis seperti casanova, pangeran playboy dan hal lainnya yang sejenis. Bagi beberapa orang cinta Cuma permainan kejar dan mengejar serta tantangan saja. Ingat bahwa pemain ludus hanya menganggap cinta adalah tantangan saja. Jika orang yang ditargetkan sudah sangat bosan maka dia akan pergi karena ludus tidak suka dengan seseorang yang mudah menyerah.
Namun bisa jadi mereka yang menganut ludus akan membahayakan. Diantara anda, bisa jadi Anda juga termasuk orang-orang Ludic alisa penganut Ludus.
- Mania
Mania merupakan cinta yang salah dalam realitanya. Meskipun dalam dunia psikologi semua diterima saja. Mungkin jika anda pernah dengar cerita Shakespeare maka anda akan mengerti bagaimana mania berjalan. Mania merupakan hal yang paling berbahaya dan buruk, mereka yang biasa menganut mania akan memiliki cinta yang obsesif, penuh cemburu dan sangat tergantung pada pasangannya.
Mereka akan mencoba memenuhi keinginannya dengan cara apapun. Sehingga yang menganut cinta Mania akan jelas menakutkan.
- Pragma
Orang pragma merupakan pecinta yang tidak berbelit-belit dan tidak suka akan bumbu romansa. Bagi mereka cinta adalah hal kaku, menyulitkan, mengikat dan tentu saja komitmen. Sehingga untuk anda yang memiliki hubungan dengan orang pragma jelas tidak akan mengumbar rasa cinta yang berlebihan atau romantisme dengan menggunakan mawar dan sejenisnya.
Jika anda yang memikirkan latar belakang, kebutuhan sosial dan hal sejenisnya maka anda seseorang yang pragma. Namun jika anda tidak melihat hal mendasar dan juga logis seperti pragma rasanya anda tidak akan cocok memadu kasih dengan mereka.
- Storge
Banyak orang yang menjelaskan bahwa cinta datang karena terbiasa, maka anda dalam jenis cinta Storge. Dimana pelaku cinta akan datang mulai dari persahabatan yang terjalin, sama-sama cocok dan juga akrab. Cinta storge disirami dengan hal yang saling menghargai dan juga komitmen dengan kesukaan dan kekurangan masing-masing.
Biasanya penganut ini tidak terlalu mengutamakan nafsu dan juga menambah cinta mereka dengan pengalaman dan juga perhatian. Setiap penganutnya tidak mencari nafsu dan sengaja membuat hal tersebut menjadi seimbang. Storge seringkali dianut oleh beberapa orang.
- Eros
Siapa yang tidak tahu eros, seorang dewa Yunani yang melambangkan rasa cinta. Ia juga cukup terkenal dengan kebiasaan membagikan bunga pada manusia ,sehingga mereka diwakilkan sebagai dewa yang membagikan cinta dengan wujud fisikal, romantis, dan tentu saja erotis. Mereka yang menganut cinta eros percaya bahwa cinta bisa langsung datang pada pandangan pertama mengingat daya tarik tidak bisa dihilangkan.
Selain itu para penganut eros menganggap bahwa ciuman dan pelukan merupakan sikap yang mudah untuk memberikan dan menunjukan rasa cinta. Sangat penting menunjukan hal tersebut dan senang rasanya bagi penganut eros untuk pamer perasaan mereka.
- Agape
Selanjutnya adalah agape, dimana jenis ini lebih menunjukan jenis ego dibandingkan tubuh semata. Kekuatan perasaan sangatlah penting mengingat semua hal yang berbentuk fisik dipercaya bisa dikalahkan oleh perasaan dan cinta.
Seperti halnya anak-anak yang tergolong cacat namun banyak orang percaya mereka bisa mengenali hal buruk atau hal yang salah sesuai dengan insting. Selain itu ada juga cinta yang mengutamakan sebuah egoisme karena halnya keinginan dan juga nafsu. Jelas hal ini bisa dianut oleh beberapa orang yang termakan emosinya namun juga perasaan yang kental dan dalam.
7. Philia
Penganut philia masuk kedalam golongan cinta dan persahabatan. Dimana saling memberi dan menerima pasangan atau pihak cinta yang terlibat.
Cinta seperti ini mungkin bisa dibangun dalam hubungan yang sangat baik seperti hubungan win-win solusion pada keluarga, sahabat dan lainnya. Agar cinta dari pihak tersebut tetap terjalin dengan baik.
Dalam jenis cinta ini masing-masing mencari pemenuhan dan juga pemuasan diri, terkadang hal ini berarti baik namun dari sisi lain jelas membahayakan. Mengingat philia mungkin ada diantara kita, permasalahannya adalah seberapa besar hal tersebut tertanam dalam diri kita.
Jika dijelaskan hal lainnya sebenarnya anak atau pecahan dari beberapa jenis cinta ini. cukup banyak klasifikasi mengenai cinta yang bisa dikemukakan termasuk dalam sisi psikologi. Meskipun kajian ilmu ini paling terkenal tentu dari mitologi Yunani Kuno dengan beberapa dewa yang dipercaya mewakili hal ini.
Jika membicarakan perasaan manusia sebenarnya ada banyak faktornya, sebagian orang bahkan tidak mengerti mengapa perasaan tersebut hadir dan mengatur jalannya akal atau pikiran anda. Lingkungan, kejadian dan faktor lainnya bisa mempengaruhi tekanan dan temprament perasaan. Setiap jenis kelamin dan karakter juga bisa mempengaruhi secara jelas.
Selain dari jenis cinta ada beberapa hal yang dibahas terkait sisi cinta dalam dunia psikologi:
- Kasih sayang dan Gairah
Cinta bukan hanya dirasa, bahkan beberapa peneliti dari Universitas Hawaii, Elaine Hatfield mencoba meneliti dari sisi psikologi. Dimana cinta memiliki dua tipe dasar yakni cinta kasih sayang dan juga gairah cinta. Jika hal ini berkaitan dengan imbang maka jelas anda akan aman, semua yang kurang atau berlebihan tidak baik adanya.
Cinta kasih akan ditandai dengan rasa hormat, menghargai peduli dan percaya. Sedangkan untuk gairah semua terkait dengan daya tarik seksual, kecemasan dan juga afeksi. Ketika cinta terbalaskan orang merasa gembira dan juga senang. Namun untuk cinta tak terbalaskan, hal tersebut bisa jadi bermasalah dan menakutkan.
Hatfield memberikan hasil penelitian yang menunjukan bahwa cinta yang didasari oleh gairah jelas fana sedangkan fisiologis jelas bisa mempengaruhinya.
Karena gairah bisa datang dari mata yang indah, rambut yang panjang dan terawat, dan senyum menawan. Sedangkan apa yang disebut sebagai hubungan yang ideal bagi Hatfield jelas yang bisa menyeimbangkan antara hubungan yang menyatukan antara kenyamanan dan kasih sayang dengan gairah itu sendiri.
- Roda Cinta
Selanjutnya adalah roda cinta yang dijelaskan oleh John Lee dalam buku klasiknya. Dimana dengan judul The Colors of Love, ia mencoba menganalogikan tipe cinta dengan teori tentang roda/lingkaran warna (color wheel/color circle) agar banyak orang paham dan bisa mengintepretasikannya.
Cinta diibaratkan sebagai beberapa warna yang memiliki keterkaitan antara warna-warna primer, warna sekunder dan warna komplementer (lihat penjelasan color wheel disini).
sejenis dengan mitologi, Lee menjelaskan bahwa ada tiga tipe utama dari cinta, yaitu adalah Eros, Ludos dan Storge. Dalam hal ini memang dipersempit oleh Lee. Untuk jenis Eros dianggap sebagai perasaan cinta kepada seseorang yang dianggap paling ideal. Ludos menganggap cinta sebagai sebuah permainan, sedangkan storge menganggap cinta sebatas persahabatan yang semuanya dimiliki oleh manusia.
Berikut ini kombinasi yang dibuat untuk memudahkan sebuah penggambaran antar pasangan
- Mania (Eros + Ludos) = Cinta yang obsesif (Obsessive love);
- Pragma (Ludos + Storge) = Cinta yang realistis dan praktis (practical love);
- Agape (Eros + Storge) = Cinta tanpa pamrih (Selfless love)
Ciri Ciri Rasa Cinta
Setelah tahu istilah dan jenis cinta dalam sisi psikologi, maka selanjutnya ciri orang yang merasakan cinta dari sisi psikologi. Mungkin mudah untuk ditunjukan namun karakter orang berbeda, terkadang beberapa orang tidak menunjukan perasaan mereka dengan benar dan baik.
1. Kekaguman
Rasa kagum jarang sekali muncul begitu saja, harus ada pemicu dimana anda merasa bahwa objek tersebut benar-benar indah dan menyentuh titik rasa anda yang paling dalam.
Kagum bisa membawa ke rasa suka, cinta atau justru rasa benci. Kagum bisa dimulai dari banyak hal seperti kemampuan, fisik, materi dan hal jenis lainnya. (baca juga: Gangguan Kepribadian Histrionik)
2. Gelisah
Perasaan cinta bukanlah hal yang baik sebenarnya, rasa yang ada seperti bermain-main tanpa henti. Terkadang baik, menjadi gelisah, menjadi tidak baik, marah, kesal dan sebagainya. Gelisah bisa menjadi indikasi atau tanda paling utama mereka yang jatuh cinta. Gelisah bisa menjadi ciri baik atua buruk.
Misalnya mereka yang bertemu orang yang dicinta kan mengalami gelisah tidak baik, panik, khawatir menunjukan hal buruk dan sebagainya. Namun juga bisa menunjukan gelisah baik seperti rasa tidak sabar, dan sejenisnya. (baca juga: Kecerdasan Intrapersonal)
Baca juga:
- Karakteristik Anak Berbakat
- Penyakit Philophobia
- Gangguan Identitas Gender
- Ciri-Ciri Psikopat Jatuh CInta