Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Industri dan Organisasi » 15 Faktor Psikologi Dalam Lingkungan Kerja Paling Penting

15 Faktor Psikologi Dalam Lingkungan Kerja Paling Penting

by Bernadet Maress

Perilaku kerja baik dalam sebuah perusahaan menjadi sangat penting agar bisa mengembangkan budaya yang juga baik dan berguna untuk perkembangan perusahaan untuk masa yang akan datang. Untuk menghasilkan budaya kerja dan juga budaya perusahaan yang baik, maka ada banyak usaha yang dibutuhkan untuk mendapatkan hal tersebut. Perilaku kerja adalah sebuah tindakan dan juga perilaku yang diperlihatkan semua orang dalam bekerja yang sangat penting dalam semua pekerjaan dan juga situasi kerja. Berhasilnya segala sesuatu hal akan ditentukan dari macam macam tingkah laku dalam psikologi manusia khususnya perilaku kerja. Lingkungan kerja adalah kehidupan sosial yang dijalani meliputi psikis pekerja, mental dan juga fisik dalam sebuah perusahaan. Ini nantinya akan berpengaruh pada kinerja seseorang atau karyawan dalam melakukan segala tugasnya. Manusia akan selalu bergantung pada keadaan atau lingkungan di sekitar dan keduanya saling berkaitan dan saling mempengaruhi. Manusia akan selalu bisa beradaptasi dengan lingkungan di sekitar sebab tidak mungkin pekerja tidak beradaptasi pada lingkungan yang baru. Ada beberapa faktor psikologi dalam lingkungan kerja yang juga bisa mempengaruhi perilaku kerja dari setiap karyawan dan para pekerja yang akan kami ulas dalam artikel berikut ini.

  1. Lingkungan Kerja

Dalam sebuah lingkungan kerja, rasa aman harus bisa didapatkan para pekerja. Karyawan atau pekerja akan menaruh perhatian besar terhadap lingkungan kerja baik itu pada strategi kenyamanan pribadi dan juga kemudahan dalam melakukan pekerjaan yang baik. Jika lingkungan fisik aman, nyaman, bersih dan juga tingkat gangguan minimum, maka akan lebih disukai para pekerja sebab ada hubungan karakteristik individu dengan motivasi kerja.

  1. Konflik

Konflik dapat bersifat konstruktif dan juga destruktif pada fungsi sebuah unit atau kelompok. Namun untuk sebagian besar konflik biasanya akan merusak perilaku kerja yang baik sebab konflik tersebut bisa menjadi hambatan untuk mencapai tujuan dalam sebuah pekerjaan.

  1. Komunikasi

Dalam memahami perilaku kerja, maka gaya komunikasi dalam psikologi juga menjadi salah satu faktor penting yang berguna untuk menyampaikan dan memberi pemahaman dari sebuah arti.

  1. Faktor Biologis

Faktor biologis hampir terlibat di dalam seluruh kegiatan manusia dan bahkan juga tergabung dengan faktor sosiopsikologis. Tidak ada satu orang pun yang  menolak kenyataan jika struktur biologis manusia yakni hormonal dan juga sistem saraf akan berpengaruh pada psikologi manusia. Sistem saraf nantinya juga akan menentukan sekaligus mengatur pekerjaan di dalam otak serta mengatur pengolahan informasi. Sistem hormonal tidak hanya akan berpengaruh dalam mekanisme biologis namun juga berpengaruh dalam proses psikologis.

  1. Pengalaman Pribadi

Agar bisa menjadi sebuah dasar pembentukan perilaku, maka pengalaman pribadi haruslah bisa memberikan kesan yang sangat kuat. Untuk itu, perilaku akan jauh lebih mudah terbentuk jika dalam pengalaman pribadi melibatkan faktor emosional dan dalam situasi yang melibatkan emosi, maka penghayatan akan menjadi pengalaman yang jauh lebih mendalam dan akan lebih lama berbekas sebab ada hubungan perilaku denga sikap.

  1. Suasana Politik Tidak Aman

Suasana politik tidak stabil yang bisa terjadi pada lingkungan kerja atau lingkungan yang lebih luas seperti contohnya situasi politik dan devaluasi sebuah negara, maka akan menyebabkan beberapa perusahaan dalam negara tersebut juga jadi tidak stabil dan akan berpengaruh juga pada semua orang yang bekerja dalam perusahaan tersebut.

Pekerjaan yang terlalu berlebihan dan menekan bisa menyebabkan ketegangan dan ini sering menjadi beban atau tekanan untuk sebagian orang namun juga bisa tidak menjadi tekanan untuk sebagian pekerja lainnya yang tergantung dari masing masing pekerja. 

  1. Perselisihan Pribadi atau Antar Kelompok

Perselisihan juga bisa terjadi karena berbeda tujuan diantara beberapa nilai yang dipegang dari kedua belah pihak. Dampak buruk dari perselisihan tersebut adalah gangguan komunikasi, kekompakan dan juga kerja sama mengingat ada macam macam sifat manusia. Sedangkan untuk manfaatnya adalah usaha positif yang bisa dihasilkan untuk mengatasi perselisihan tersebut, daya juang yang tinggi untuk mendapatkan tujuan dan juga kemampuan dalam menyesuaikan diri pada perubahan atau tuntutan lingkungan. Sedangkan untuk perselisihan yang bisa terjadi pada tempat kerja adalah ketergantungan pada sebuah tugas, persaingan, pembagian wewenang yang kurang tegas, perbedaan individu dan juga masalah pada status.

  1. Pemberian Wewenang Tidak Sesuai

Pemberian kewenangan tidak tepat dengan tanggung jawab yang diberikan atau inadequate authority to match responsibilities bisa terjadi karena pengawasan yang buruk sehingga bisa menyebabkan efek pemberian wewenang yang kurang sesuai dengan tanggung jawab yang dituntut para pekerja. Pekerja yang memiliki tanggung jawab besar lebih dari wewenang akan diberikan dan dengan mudah bisa mengalami perasaan yang tidak sesuai dan akhirnya bisa menyebabkan rasa tidak puas terjadi.

  1. Pekerjaan Terlalu Berlebihan

Pekerjaan yang terlalu berlebihan atau work overload juga menjadi salah satu faktor psikologi dalam lingkungan kerja. Biasanya, pekerjaan yang terlalu berlebihan diberikan bisa menyebabkan hal yang menimbulkan tegangan atau tension. Pekerjaan berlebihan ini memang belum tentu bisa mengakibatkan tanda tanda stress sehingga para pegawai juga belum tentu bisa merasa kurang aman dalam menghadapi setiap pekerjaan yang diberikan.

  1. Desakan Waktu

Waktu yang terbatas atau terlalu mendesak dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan menjadi beberapa hal yang membuat tertekan dan bisa menyebabkan tension. Waktu yang sangat terbatas juga tidaklah cukup untuk menyebabkan stress bahkan bisa menyebabkan ciri ciri depresi berat khususnya jika tugas yang diselesaikan hanyalah sedikit. 

  1. Faktor Situasional

Para kaum behavioral percaya jika lingkungan sangatlah berpengaruh pada bentuk perilaku seseorang. Beberapa faktor lingkungan yakni faktor situasional bisa berbentuk:

  • Faktor ekologis
  • Faktor temporal
  • Faktor rancangan dan arsitektual
  • Teknologi
  • Suasana perilaku
  • Beberapa faktor sosial
  • Lingkungan psikososial
  • Stimuli yang bisa mendorong sekaligus menguatkan perilaku
  1. Sosiogenis

Sosiogenis sering disebut dengan motif sekunder yakni lawan dari motif primer atau motif biologis yang memiliki peran untuk membentuk perilaku sosial. Beberapa motif tersebut diantaranya adalah:

  • Ingin tahu: Mengerti, menduga dna menata dimana setiap orang akan berusaha untuk bisa paham dan memperoleh arti dalam dunianya. Dengan motif tersebut akan membuat seseorang akan mencari jawaban dan kesimpulan tanpa menunggu informasi lengkap terlebih dulu.
  • Kompetensi: Setiap orang atau pekerja ingin memberi bukti jika bisa mengatasi segala masalah dan perasaan akan sangat tergantung pada perkembangan intelektual, sosial dan juga emosional khususnya jika memiliki ciri ciri orang cerdas menurut psikologi. Kompetensi sangat erat hubungannya dengan rasa aman sehingga seseorang yang bisa memenuhi kebutuhan biologis akan menganggap masa depannya sukses dan sudah memenuhi kebutuhan dari kemampuan diri.
  1. Noise atau Bising

Noise atau bising umumnya digambarkan sebagai suara atau bunyi yang tidak diinginkan, mengganggu pekerjaan dan menjengkelkan. Akan tetapi batasan seperti itu kurang memuaskan karena tidak ada dasar yang terlalu jelas untuk menyatakan kapan bunyi atau noise tersebut tidak diinginkan. Dalam melakukan pekerjaan, suasana bising ini haruslah dihindari untuk setiap karyawan sebab bisa mengganggu konsentrasi karyawan. Apabila konsentrasi para pekerja mengalami gangguan, maka pekerjaan yang dilakukan bisa menyebabkan kesalahan sehingga nantinya juga bisa merugikan perusahaan.

  1. Kebersihan

Lingkungan kerja yang bersih juga akan berpengaruh terhadap hasil pekerjaan sekaligus semangat kerja dari para pekerja atau karyawan. Kebersihan menjadi faktor penting yang sangat dibutuhkan dalam setiap perusahaan dalam segala bidang. Jika perusahaan bisa memperhatikan kebersihan dalam lingkungan kerja, maka ini juga bisa mempengaruhi kesehatan fisik pekerja sekaligus juga berpengaruh pada kesehatan kejiwaan seseorang dan bisa menimbulkan gangguan mood dalam psikologi. Seorang pekerja tentunya akan merasa lebih senang jika memiliki lingkungan kerja yang bersih. Rasa senang ini bisa dirasakan seseorang yang tentu akan berpengaruh pada seorang pekerja agar bisa bekerja lebih bersemangat dan juga bergairah.

  1. Keamanan

Jika keadaan dalam sebuah perusahaan aman, maka nantinya bisa menghasilkan ketenangan dan secara tidak langsung juga bisa memotivasi, mendorong dan akan memberikan semangat untuk setiap karyawan. Hal yang dimaksud dalam keamanan disini adalah untuk kepemilikan pribadi dari karyawan. Sebagai contoh, kendaraan yang dimiliki karyawan. Jika pekerja yang berkaitan tidak bisa mengawasi kendaraan secara langsung. Keamanan juga bisa diartikan secara lebih luas seperti keamanan akan keselamatan kerja yang mengharuskan sebuah perusahaan untuk bisa memberikan alat keselamatan kerja sekaligus melatih pekerja yang akan menggunakannya dari mulai konstruksi gedung hingga tempat karyawan bekerja dan juga terdapat jaminan keamanan masa depan sehingga tidak menimbulkan karakteristik gangguan mood.

Baik pekerjaan berat atau ringan sama sama harus didukung dengan suasana kerja yang nyaman sekaligus menyenangkan. Ini nantinya akan berpengaruh pada kinerja seorang karyawan dan harus dimaklumi ketika sebuah pekerjaan akan terhambat apabila suasana kerja juga tidak mendukung dan bahkan tidak bisa dihindari sebab tidak mungkin sebuah pekerjaan akan selalu terasa menyenangkan untuk dijalani seperti faktor psikologi dalam lingkungan kerja.

You may also like