Apa yang anda harapkan ketika sudah menempuh jenjang pernikahan ? sudah jelas jawabannya adalah kehamilan dan kelahiran anak. Dimana anak merupakan buah hati dan juga keturunan yang bisa meneruskan silsilah keluarga. Tidak hanya dari biologisnya saja, dari sisi sosial dan sejenisnya. Keturunan merupakan hal yang sangat dinantikan banyak pasangan. Nah, dari setiap kehamilan hendaknya untuk direncanakan dan diinginkan.
Mengapa seperti itu ? sayangnya dari 100% pasangan, terkadang 3-4% pasangan tidak menginginkan adanya keturunan terlebih dahulu. Bisa jadi alasannya belum siap, belum memiliki rumah atau masa depan yang cukup dan adanya faktor kesehatan. Namun anak merupakan sebuah anugerah, jika Tuhan sudah menitipkannya maka siapa yang bisa mencegah kehamilan. Fakta ini yang menyebabkan seringkali terjadi kehamilan tidak diinginkan, sekalipun mereka yang telah berkeluarga. Bisa juga terjadi pada mereka yang free sex dan akhirnya memberikan Dampak Psikologis Anak di luar Nikah. Berikut ini 17 dampak psikologis yang anak akan rasakan jika ibunya tidak menginginkannya, apa saja ?
1. Kehilangan Kepercayaan
Kepercayaan merupakan hal yang penting tidak hanya bagi orang dewasa, bahkan kepercaaan sangatlah penting bagi manusia termasuk anak-anak. Bagi seseorang atau anak yang ditelantarkan dan tidak diinginkan oleh orang tuanya maka ia akan sulit untuk percaya pada orang lain. Hal tersebut terjadi karena mereka merasa orangtua sebagai orang terdekat saja tidak dapat menyayangi dan menerima mereka.
Bagaimana mereka mau bisa menerima orang asing atau orang lain. Begitupun sebaliknya, mereka memutuskan untuk tidak bergantung pada orang lain karena anak yang merasa disia-siakan akan merasa dirinya tidak akan dipercaya orang lain.
2. Sulit Kendalikan Emosi
Ketika seorang anak mengalami permasalahan dan mengetahui bahwa dia tidak diingkan maka akan menyebabkan sebuah efek besar yakni gangguan yang berkaitan dengan perasaan seorang anak. Nah saat ditelantarkan, anak tersebut tentu akan sulit mengendalikan emosi. Emosi yang dimaksud bisa banyak hal, seperti halnya emosi marah, sedih, kecewa dan sebagainya. Tidak dapat mengendalikan emosi ini bisa berkembang menjadi hal yang berbahaya dan menyebabkan anak yang tidak diinginkan menjadikan seseorang sulit mengendalikan emosi dan bisa berkembang menjadi sebuah gangguan.
3. Membenci Orang Tua
Untuk orang tua yang menjadikan sebuah rumah tangganya tidak baik, justru yang ada membuat anak tersebut mengalami kondisi seperti membenci ayah, ibu, atau bahkan kedua orang tuanya saat terjadi pada anak yang tidak diingkan. Ia belum bisa mengerti dan menerima apa yang sebenarnya terjadi dan permasalahan apa yang membuat anda atau suami-istri menjadi bermasalah dan bermusuhan. Sehingga ia akan menganggap semua yang terjadi adalah kesalahan salah satu atau kedua orang tuanya dan menganggap adanya mereka dan tidak bisa diterima merupakan alasan yang tidak masuk akal. Rasanya jika kesalahan orang tua dan anak yang harus dibenci tidak masuk akal bukan.
Baca juga :
4. Sulit Bersosialisasi
Selanjutnya adalah dampak psikologis seorang anak yang tidak bisa diterima atau tidak diinginkan adalah sulitnya anak tersebut untuk bisa bersosialisasi. Dimana anak akan bersikap murung dan pendiam karena merasa terasingkan oleh lingkungan. Apalagi jika orang lain tahu bahwa dia memang menjadi anak yang tidak diinginkan, maka rasa malu dan minder akan terjadi pada anak tersebut.
Bergaul dan memiliki kehidupan sosial merupakan hal mendasar dalam hidup yang harus diterima oleh setiap manusia tanpa bisa menghindar dan melihat apa saja kenyataan atau kehidupan dibaliknya. Anak yang tidak diinginkan harus dibantu kehidupannya agar memiliki kualitas dan motivasi hidup lebih baik lagi. Jika dikatakan bahwa anak yang merasa tidak diinginkan obatnya adalah orang tua. Namun bagaimana jika kasusnya yang tidak menginginkan adalah orang tuanya? Maka pengobatannya tidak akan melibatkan orang tua dan akan sangat sulit.
5. Asing dengan Kasih Sayang
Anak justru bisa kebalikan dengan membutuhkan kasih sayang. Dimana mereka bisa saja justru asing dan tidak suka dengan perasaan yang tulus atau kasih sayang. mereka akan berpikir bahwa kasih sayang adalah hal yang palsu dan juga tidak berarti serta tidak dibutuhkan manusia.
6. Gangguan Otak
Sampai saat ini cukup banyak orang yang mengalami kebingungan antara anak yang tidak diinginkan dengan gangguan otak, karena tidak ada hubungannya sama sekali. Nah faktanya, para peneliti dari Rumah Sakit McLean, Massachusetts, Amerika Serikat sudah bisa menemukan 4 macam gangguan otak yang diakibatkan oleh penganiayaa, penelantaran anak-anak, dan juga mereka yang tidak diinginkan. Bahkan dari jurnal Cerebrum edisi musim gugur menyatakan bahwa ada bukti bahwa gangguan dalam perkembangan otak sejak kecil menyebabkan gangguan pada saat anak dewasa seperti rasa cemas dan depresi.
7. Sistem Limbik
Limbik merupakan sistem yang mengatur hubungan antara sel otak yang ada. Dimana kadangkala seringkali disebut sebagai emotional brain. Selain itu limbik merupakan sistem yang bertanggung jawab untuk mengendalikan emosi paling mendasar dan juga paling penting. Bisa dikatakan limbik yang mengatur cara untuk bisa tertawa, sedih, tersenyum dan sebagainya. Kaitannya antara sistem limbik dan juga sel otak. Hal ini juga berpengaruh pada banyak orang yang merasa tidak akan ada efeknya namun kenyatannya ada banyak kaitan dan permasalahannya.
8. Kecemasan Tinggi
Anak mulai menderita kecemasan yang tinggi dan ketakutan karena melihat orang yang mereka kasihi dan juga tempat mereka berlindung mulai menyakiti satu persatu. Bukan tanpa sebab, seringkali anak yang awalnya percaya dan merasa aman menjadi tidak aman karena melihat sisi lain orang tuanya dan hal ini berbahaya. Sehingga bisa menyebabkan kecemasan tinggi pada anak.
9. Mempengaruhi Organ Lain
Selanjutnya dampak anak yang seringkali merasakan permasalahan karena tidak diinginkan maka anak tersebut akan mudah dipengaruhi oleh orang lain. Sama halnya dengan mereka yang tidak bisa memegang prinsipnya dengan baik. Anak yang tidak diinginkan akan terpengaruh oleh orang lain karena mereka tidak bisa menentukan mana yang benar dan mana yang sebenarnya salah. Bukan tanpa sebab jika mereka mengalami hal seperti itu karena anak tersebut tidak memiliki asuhan dengna benar atau didikan dengan benar.
10. Gangguan Mental
Depresi Postpartum atau Gangguan Self Injury merupakan contoh beberapa gangguan mental, yang bisa saja melanda anak-anak yang tidak diinginkan. Mereka mengalami tekanan seperti halnya depresi dan cemas karena tidak memiliki teman untuk mendengarkan. Sedangkan orang tua biasanya tempat untuk menyampaikan keluh kesah dan hal buruk.
11. Kasar Terhadap Orang Lain
Kasar merupakan wujud dari anak yang tidak diinginkan. Jelas mereka akan dikasari dan merasa dijahati oleh orang tuanya. Sehingga ia juga melakukan hal yang sama pada orang lain dan tidak peduli perasaan orang lain.
12. Merasa dirinya utama
Merasa dirinya paling utama bisa saja terjadi karena seringkali anak yang tidak diingkan tidak dibutuhkan oleh orang tuanya sendiri. Sehingga ketika ia memiliki kesempatan untuk diperhatikan anak tersebut akan menunjukan diri.
13. Meremehkan Orang lain
Meremehkan orang lain bisa menjadi dampak yang terjadi pada anak yang tidak diinginkan. Mereka merasa bahwa hidupnya tidak berharga, maka mereka juga berpikir bahwa orang lain sama tidak berharganya dengan mereka.
14. Rasa Takut
Anak mulai menderita kecemasan yang tinggi dan ketakutan karena melihat orang yang mereka kasihi dan juga tempat mereka berlindung mulai menyakiti satu persatu. Bukan tanpa sebab, seringkali anak yang awalnya percaya dan merasa aman menjadi tidak aman karena melihat sisi lain orang tuanya dan hal ini berbahaya. Sehingga bisa menyebabkan kecemasan tinggi pada anak.
Baca juga:
15. Pamer
Pamer merupakan dampak yang agak jarang terjadi namun bisa saja terjadi pada anak yang tidak diingikan. Lagi-lagi agar mereka dapat pengakuan dari masyarakat atau dapat pengakuan dari sosial bahwa mereka ada dan hadir diantara mereka. Ini sebenarnya sangat menyedihkan mengingat anak-anak hanya ingin merasa disayang dan dibutuhkan saja.
16. Gangguan Kepribadian
Gangguan kepribadian bisa terjadi pada anak yang tidak diinginkan. Misalnya mereka mencoba berpura-pura kaya untuk diakui masyarakat atau berpura-pura sebagai anak yang berasal dari keluarga baik-baik saja padahal tidak dipedulikan. Sehingga semakin lama akan menjadi masalah sosial. Gangguan kepribadian ini juga bisa saja merusak mental sang anak. Padahal alasan utamanya bukanlah diri dia penyebabnya.
17. Masalah Sosial
Masalah sosial bisa terjadi pada anak yang tidak diingkan, itu cara mereka untuk mendapatkan perhatian dan pengakuan masyarakat. Biasanya masalah sosial yang mereka hadapi berbentuk sebuah tindak kriminal ataupun pelanggaran peraturan.
Demikian penjelasan terkait apa saja dampak psikologis anak yang tidak diinginkan kehadirannya oleh orang tua, namun dirawat dsan dibesarkan dengan rasa terpaksa. Hal ini pada kenyataannya membawa banayk efek negatif terutama terhadap kondisi psikis sang anak.