Home » Gangguan Psikologi » 7 Dampak Body Shaming terhadap Kepercayaan Diri

7 Dampak Body Shaming terhadap Kepercayaan Diri

by Gendis Hanum Gumintang

Body shaming saat ini menjadi istilah yang sering digunakan untuk menyebut perilaku memberi komentar yang cenderung negatif terhadap kondisi fisik seseorang. Biasanya komentar tersebut berkaitan dengan wajah, bentuk fisik, warna kulit,atau jenis rambut. Body shaming ini muncul karena adanya standar kecantikan yang sebenarnya bersifat subjektif.

Komentar-komentar buruk dalam body shaming tentunya akan berdampak pada orang yang menerimanya. Salah satu dampak yang dirasakan ialah terhadap tingkat kepercayaan diri individu yang cenderung akan menurun karena tidak secantik atau sesempurna orang lain. Berikut adalah beberapa dampak body shaming terhadap kepercayaan diri, di antaranya yaitu:

1. Kepercayaan Diri Rendah

Dampak body shaming yang paling umum terjadi pada kepercayaan diri adalah orang yang menerima ucapan tersebut akan berpengaruh kepercayaan diri cenderung rendah. Hal ini dikarenakan body shaming pasti berarti menunjukkan ada hal yang kurang atau tidak sesuai dengan beauty standard ideal di benak kebanyakan orang sampai ia mendapatkan komentar yang negatif. 

Rasa percaya diri yang rendah ini dapat menimbulkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari individu. Misalnya, individu menjadi kurang mampu berbicara di depan umum atau membaur bersama teman-teman, cenderung memilih untuk sendirian, kurang mudah bergaul, dan lain sebagainya.

2. Muncul Rasa Malu hingga Tertekan

Body shaming yang dilontarkan oleh orang lain dapat menimbulkan perasaan malu, tertekan, terbebani, bahkan hingga putus asa pada orang yang menerimanya. Berdasarkan sebuah penelitian, sebagian besar perempuan mendapat body shaming dari laki-laki, bahkan dari kekasihnya sendiri. Hal tersebut tentu memberikan tekanan yang besar bagi perempuan.

Perasaan malu dan tertekan ini berasal dari komentar negatif yang beragam. Misalnya wajahnya kurang cantik, tubuhnya kurang menarik, badan yang terlalu pendek/tinggi atau kurus/gemuk, kulitnya tidak bersih, rambutnya keriting, dan masih banyak lagi. Hal tersebut tentunya membuat individu juga ikut memandang diri sendiri negatif sama seperti perkataan yang didapatkan.

3. Tingkat Self-Esteem Menurun

Self-esteem atau harga diri merupakan penilaian seseorang secara keseluruhan terhadap dirinya, khususnya terkait dengan kondisi emosional. Self-esteem ini terbagi menjadi dua, yakni self-esteem positif di mana individu merasa nyaman dan bahagia terhadap dirinya, serta merasa berhak dihargai oleh orang lain, sedangkan self-esteem negatif adalah kondisi di mana individu cenderung menilai rendah dirinya sehingga merasa kurang berharga bagi orang lain.

Body shaming yang diterima individu dari orang lain dapat membuat individu tersebut memiliki self-esteem yang menurun atau menjadi negatif. Akibatnya individu kurang dapat menerima dirinya secara penuh dan cenderung ikut merasa masih kurang sehingga muncul upaya-upaya baik yang efektif maupun tidak untuk mempercantik diri.

4. Kecemasan Berlebih

Body shaming yang menurunkan tingkat kepercayaan diri penerimanya juga menimbulkan adanya kecemasan berlebih bahkan sudah menjadi gangguan kecemasan. Kecemasan tersebut biasanya dirasakan individu ketika ia akan menghadapi situasi di mana orang lain mungkin memberikan komentar negatif terhadap kondisi tubuhnya.

Kecemasan berlebih dapat menyebabkan individu akan merasa sangat khawatir hingga gemetar, berkeringat, atau detak jantung menjadi lebih cepat akibat kekhawatiran yang dimiliki. Selain itu, kecemasan ini juga biasanya mengganggu aktivitas individu, khususnya yang membutuhkan kepercayaan diri, seperti berbicara di depan umum, membawakan penampilan, atau sekadar bertemu dengan banyak orang.

5. Berusaha Melakukan Perubahan pada Tubuh

Individu yang menghadapi body shaming dapat mempengaruhi kepercayaan yang ia miliki sehingga berusaha mengubah bentuk atau kondisi tubuhnya sehingga menjadi lebih ideal. Usaha yang dilakukan dapat beragam tergantung pada bagian tubuh yang dikomentari. Sayangnya, usaha ini tidak jarang justru membahayakan kondisi individu karena tidak dilakukan secara tepat.

Misalnya, individu yang ingin menjadi kurus akan mengurangi makanannya dan meningkatkan olahraga secara ekstrim dan justru membuat berat badannya menurun drastis, atau pada individu yang ingin menjadi gemuk akan banyak makan dan mengurangi aktivitas sehingga berat badannya dapat segera meningkat, tetapi justru membuatnya kegemukan.

Orang-orang yang ingin mengubah bentuk tubuhnya karena mendapat body shaming terkadang tidak menerapkan juga pola hidup yang sehat sebab hal yang paling utama adalah bagaimana cara cepat agar dapat segera memiliki tubuh yang ideal supaya tidak lagi mendapat ejekan atau ucapan negatif lagi ketika bertemu dengan orang lain.

6. Membenci Diri Sendiri

Dampak lainnya dari body shaming pada penerimanya adalah muncul rasa benci terhadap diri sendiri. Kebencian tersebut bermula dari self-blaming atau menyalahkan diri sendiri atas kondisi tubuh yang dimiliki. Tindakan tersebut menunjukkan bahwa individu sudah tidak menerima sepenuh hati terhadap apa pun yang ada pada dirinya.

Membenci diri sendiri ini menjadi bagian dari berkurangnya tingkat kepercayaan diri seseorang akibat adanya body shaming. Hal tersebut membuat individu kurang dapat menikmati hidup, terus menerus merasa stres dan tertekan, bahkan dampak yang lebih parahnya adalah memunculkan ciri-ciri orang ingin melakukan bunuh diri karena merasa sudah tidak berharga lagi dan tidak berguna lagi.

7. Menutup Diri dan Sulit Bergaul dengan Orang Lain

Tingkat pengaruh kepercayaan diri yang rendah pada penerima body shaming dapat menyebabkan orang tersebut cenderung memilih untuk menutup diri dari aktivitas sosial. Hal ini dilakukan untuk menghindari komentar negatif dari orang lain sebab ada kemungkinan jika bertemu orang lain, mereka bisa saja memberikan pertanyaan atau pernyataan yang membuatnya kembali sakit hati.

Kecenderungan menutup diri tersebut dapat membuat individu menjadi sulit bergaul dengan orang lain, terlebih jika interaksi dilakukan secara langsung. Kekurangan yang dimiliki individu membuatnya tidak yakin dapat diterima oleh orang lain dan justru akan dikucilkan atau mendapat cemoohan, meski hal ini belum tentu terjadi. Akan tetapi, hal ini dapat diatasi dengan cara mudah bergaul yang dapat dicoba sendiri.

You may also like