Sebelum Anda merasakan sakit lebih baik periksa atau waspada, jangan sampai setelah Anda merasakan sakit baru memeriksakan kondisi ke dokter. Hal tersebut berlaku untuk jenis penyakit apapun, termasuk penyakit mental. Contoh salah satu yang sering mendera masyarakat saat ini khususnya masyarakat perkotaan yang dituntut dengan mobilitas yang tinggi. Contoh mitos salah paham tentang depresi yang sering dipercaya benar adanya
Depresi seringnya sulit untuk dirasakan gejalanya, awalnya stress sampai pada tingkat yang serius. Nah, sebelum Anda divonis mengalami depresi ada baiknya Anda lebih peduli dengan diri sendiri. Berikut ini cari tahu alasan mengapa orang suka menyepelekan depresi yang bisa berdampak serius:
1. Tidak Merasa Sakit
Orang yang dirinya depresi awalnya tidak merasakan jika depresi menyerang mental. Namun lambat laun apabila depresi semakin serius dan bertambah akan berdampak kepada perasaan yang mulai cemas, takut dan panik. Umumnya orang yang menderita depresi merasa kalau ia tidak sakit, karenanya mereka akan sangat sulit untuk memeriksakan kondisinya ke dokter ahli dan menganggap mentalnya biasa dan sehat. Berikut cara mengatasi depresi pada Lansia menurut Psikologi.
Baca juga :
- Cara mengatasi rasa putus asa
- Cara mengatasi depresi ekonomi
- Cara mengatasi depresi berat
- Gejala depresi terselubung
- Gejala awal orang depresi
2. Terlalu Lelah
Selanjutnya alasan mengapa orang suka menyepelekan depresi yaitu karena rasa lelah dengan perasaan sakit, kecewa dan lainnya. Sehingga ia sudah merasa kebal dan anti akan depresi, walau sebenarnya ia merasakan ada yang tidak nyaman dalam dirinya. Banyak orang merasa cuek dengan depresi, namun apabila tidak diatasi dengan baik bisa berdampak kepada hal serius walau awalnya merasa cuek atau acuh.
3. Malas
Sikap malas juga bisa membuat seseorang segan dan sulit untuk memeriksakan kondisi mentalnya kepada sang ahli. Contoh masalah depresi, sebagian orang berpikir ia mampu mengatasinya sendiri. Memang ada orang yang mampu melakukan hal tersebut sendiri dalam artian tanpa adanya pengobatan. Namun, banyak juga yang berakhir dengan keparahan yang akhirnya berujung kepada pengobatan dan terapi. Simak tips dan cara mudah menghadapi depresi seorang diri.
4. Kurang Peka
Alasan mengapa orang suka menyepelekan depresi lain adalah kurangnya perasaan peka atau perhatian terhadap diri sendiri. Karena kesibukan atau dunia yang dianggap sebagai kebahagiaan ia semata maka depresi tidak melulu ia rasakan. Nah pada akhirnya satu titik ia akan merasa kalau dirinya memang mengalami depresi. Hal ini pastinya sudah parah dan butuh penanganan yang serius.
Baca juga :
- Cara menghilangkan depresi setelah melahirkan
- Cara mengatasi depresi karena pekerjaan
- Cara menghilangkan depresi karena putus cinta
- Cara mengatasi efek samping obat depresi
- Proses terjadinya depresi
5. Rasa Malu
Banyak orang juga yang mencoba menutupi kalau dirinya depresi, bisa jadi karena ia malu. Malu terhadap kenyataan, ataukah malu terhadap lingkungan dan keluarganya, depresi bisa dialami siapa saja dengan penyebab yang berbeda. Apabila orang tersebut tidak mampu menahan dan merasa tidak yakin, maka perasaan malu akan tumbuh. Hal inilah yang membuat orang segan untuk mengatasi hal tersebut kepada dokter ahli. Contoh hubungan efikasi diri dengan depresi dalam Psikologi.
6. Menutup Diri Karena Takut
Selanjutnya orang bisa menyepelekan depresi karena dirinya beranggapan untuk menutup diri dari siapapun. Ia berpikir cukup dirinya yang tahu dan bisa mengatasi masalah tersebut. Karena itu banyak kasus depresi yang mengurung diri dan menghindari dari kehidupan sosialisasi. Justru hal ini sangat berbahaya dan butuh segera tindakan pengobatan.
Nah, pentingnya mengetahui bahwa diri Anda memang mengalami depresi agar tingkat seriusnya tidak parah. Semoga penjelasan alasan mengapa orang suka menyepelekan depresi menjadi manfaat untuk Anda.