Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Olahraga » 10 Teori Psikologis Olahraga Menurut Para Ahli

10 Teori Psikologis Olahraga Menurut Para Ahli

by Titi Rahmah

Sebelum memberikan definisi psikologi olahraga, ada dua istilah yang harus dipahami. Pertama istilah “psikologi” dan kedua istilah “olahraga”. Sederhananya, psikologi adalah studi tentang perilaku manusia. Perilaku di sini bisa berarti sesuatu yang nampak seperti berjalan dan berlari, bisa juga berarti sesuatu yang tidak nampak seperti berperasaan dan berpikir. Sementara itu, olahraga adalah segala aktivitas fisik yang sistematis untuk mendorong, membina, dan mengembangkan potensi jasmani, rohani, dan sosial (Maksum, 2008:2).

Robert N. Singer, seorang tokoh psikologi olahraga menyatakan: “Sport psychology is the science of psychology applied to athletes and athletic situations”. Dengan kata lain, psikologi olahraga adalah ilmu psikologi yang mempelajari perilaku manusia dalam konteks olahraga.

Misalnya, bagaimana kepribadian mempengaruhi performa atlet, bagaimana stres mempengaruhi perilaku atlet sebelum bertanding, dan bagaimana aktivitas olahraga mempengaruhi perilaku orang tersebut. Mempertimbangkan pengertian psikologi olahraga di atas, psikologi olahraga secara umum dan manfaatnya adalah :

  • Mempelajari pengaruh faktor psikologis terhadap performa individu dan
  • Memahami bagaimana partisipasi dalam olahraga mempengaruhi perkembangan individu termasuk kesehatan dan kesejahteraan hidupnya.

Kajian terhadap satu mata pelajaran seringkali melibatkan mata pelajaran lainnya. Hal ini mengingat perilaku manusia, termasuk didalamnya atlet, pada dasarnya penyebab dan konsekuensinya tidak tunggal, tetapi bersifat multifaktorial (banyak faktor) dan saling terkait antara satu faktor dengan faktor lain.

Berikut beberapa psikologi olahraga menurut pandangan beberapa ahli yaitu:

1. Bucher Apruebo (2005)

Psikologi olahraga adalah cabang psikologi yang menggunakan prinsip, konsep, fakta, dan metode psikologis dan menerapkannya pada aspek kegiatan olahraga seperti pembelajaran, keterampilan, kinerja, pelatihan, dan pengembangan. Psikologi olahraga juga menyangkut perasaan nyaman dan sejahtera serta keharmonisan kepribadian.

Dengan kata lain, olahraga teratur memiliki efek tertentu pada kondisi psikologis seseorang, yang memengaruhi kualitas kepribadiannya. Keadaan psikologis memiliki efek positif melalui latihan dan membentuk aspek positif dalam sifat kepribadian juga.

2. Williams dan Straub (1993)

Menurut Williams dan Straub menjelaskan bahwa psikologi olahraga adalah ilmu yang mempelaiari tentang faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi partisipasi dalam olahraga dan latihan serta pengaruh-pengaruh psikologis yang diperoleh dari partisipasi olahraga tersebut. Psikologi olahraga adalah studi ilmiah tentang individu dan perilaku mereka dalam olahraga dan latihan.

3. Kontos dan Feltz (2008)

Psikologi olahraga adalah  bidang studi yang menerapkan prinsip-prinsip psikologis pada lingkungan olahraga. Psikologi olahraga adalah  bidang studi yang menerapkan prinsip-prinsip psikologis pada lingkungan olahraga, baik individu maupun tim, yang ditandai dengan banyak interaksi dengan orang lain dan situasi eksternal yang menstimulasinya (Singer, 1980; Sudibyo, 1989).

4. Singgih D Gunarsa (2005)

Psikologi olahraga didefinisikan sebagai psikologi terapan olahraga, yang mencakup atlet sebagai individu atau tim yang bersaing, serta faktor-faktor lain yang memengaruhi kepribadian dan penampilan atlet tersebut.

Kemudian ia menegaskan bahwa psikologi olahraga tidak dapat terlepas dari sejumlah cabang psikologi seperti Psikopatologi, Psikologi Klinis, Psikologi Konseling dan Psikoterapi, Psikologi Perkembangan, Psikologi Eksperimen, Psikologi Kepribadian, Psikologi Sosial, Psikologi Belajar, dan Psikologi Faal. Bidang psikologi yang berbeda ini diteliti dan dikembangkan di universitas yang mengelola psikologi.

Oleh karena itu apabila kajian-kajian itu dapat diaplikasikan dalam bidang Psikologi Olahraga, maka Psikologi Olahraga akan berkembang dan dapat memberi kontribusi nyata dalam pembinaan olahraga prestasi di Indonesia. Artinya bila bangsa ini ingin mengembangkan olahraga prestasi, maka yang menjadi perhatian tidak semata-mata aspek fisik, alat dan fasilitas olahraga, dan dana yang dikembangkan.

Ada pengaruh yang besar pada bidang ilmu olahraga secara umum dan khususnya pada kajian psikologi olahraga yang diterapkan pada perkembangan performa olahraga.

5. Cox (2002)

Psikologi olahraga adalah ilmu pengetahuan yang menerapkan prinsip-prinsip psikologi di dalam situasi/lingkungan olahraga, dengan tujuan meningkatkan penampilan/prestasi seseorang dalam suatu kegiatan olahraga. Kegiatan ini diatur sedemikian rupa yang berlandaskan pada ilmu psikologi olahraga yang bertujuan dalam perubahan perkembangan individu.

6. Horn (1992)

Psikologi olahraga adalah pemahaman tentang perilaku psikologis manusia  dalam situasi/lingkungan olahraga dan aktivitas fisik lainnya. Dalam situasi ini segala aktivitasnya diatur dalam hal olahraga yang meliputi waktu, kesehatan, kebugaran, perilaku, serta aktivitas keseharian lainnya. Hal ini tentu akan sangat bermanfaat untuk mengatur kepribadian seseorang agar lebih terarah.

7. Anshel (1991)

Psikologi olahraga berkaitan dengan pemantauan peristiwa di lingkungan olahraga, menggambarkan gejala / peristiwa, menjelaskan secara sistematis faktor-faktor yang mempengaruhi  peristiwa tersebut, memprediksi peristiwa atau konsekuensi dari peristiwa tersebut berdasarkan penjelasan yang sistematis dan dapat diandalkan, dan mengelola peristiwa. atau kemungkinan  suatu kejadian.

8. Dimyati (2006)

Menyampaikan bahwa psikologi olahraga menyangkut kajian Ilmu-ilmu keolahragaan, khususnya psikologi olahraga belum dikelola dan dikembangkan sebagai bagian yang penting di Perguruan Tinggi di Indonesia. Padahal pengetahuan merupakan bagian  penting  dalam pengembangan prestasi olahraga.

Salah satu universitas yang serius mempelajari psikologi olahraga adalah Universitas Indonesia (UI) yang telah membuka kurikulum psikologi dengan spesialisasi psikologi olahraga terapan. Kondisi ini secara tidak langsung mempengaruhi perkembangan olahraga lintasan di Indonesia.

Sayang hal itu belum diikuti oleh perguruan tinggi lainnya, padahal kajian Ilmu-ilmu keolahragaan khususnya psikologi olahraga harus dikelola dan dikembangkan sebagai bagian yang penting di Perguruan Tinggi di Indonesia. Karena ilmu itu merupakan bagian yang penting untuk menunjang dalam pembinaan olahraga prestasi.

9. Weinberg dan Gould (2003)

Menegaskan bahwa psikologi olahraga dilihat dari luas bidangnya, kaitan bidang-bidang psikologi lainnya dengan psikologi olahraga sangat besar. Psikologi olahraga dapat memanfaatkan dasar-dasar Psikometri untuk melakukan berbagai evaluasi psikologis.

Evaluasi tersebut dimulai pada tahap pembinaan dalam upaya mencetak atlet agar menjadi atlet yang handal, melakukan deteksi maupun penempatan pada satu cabang olahraga atau suatu tugas tertentu. Dasar-dasar penelitian dalam bidang psikologi juga dapat diterapkan dalam bidang psikologi olahraga, misalnya untuk meneliti berbagal faktor yang menunjang atau menghambat prestasi atlet.

10. Fuoss dan Troppmann (1981)

Psikologi olahraga adalah ilmu yang terus berusaha untuk mengaplikasikan fakta-fakta kejiwaan serta prinsip-prinsip pembelajaran, penampilan, dan perilaku manusia yang terkait dengan lingkungan olahraga. Misalnya, seorang pelatih olahraga harus memperhatikan keunggulan faktor psikologis, emosional, dan sosial, bukan hanya faktor fisik.

Aktivitas fisik dapat berorientasi pada pendidikan dan oleh karena itu disebut olahraga pendidikan,  berorientasi pada prestasi dan karenanya olahraga prestasi, dan  juga dapat bersifat rekreasi dan oleh karena itu disebut olahraga rekreasi. Lalu, apa yang dimaksud dengan psikologi olahraga.




You may also like