Psikologi olahraga merupakan salah satu dari tujuh bidang ilmu keolahragaan yang berkembang dengan pesat (Haag, 1994). Penerapan psikologi olahraga yang sesuai dapat meningkatkan aspek-aspek sosial dan psikologis, bahkan prestasi olahraga individu.
Menurut Cox (2002) dalam Hoedaya (2007), psikologi olahraga merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menerapkan prinsip-prinsip psikologi pada lingkungan olahraga dan bertujuan untuk meningkatkan pencapaian individu dalam bidang keolahragaan.
Dengan demikian, psikologi olahraga sangat dibutuhkan tidak hanya pada hal-hal yang memiliki keterkaitan pada bidang olahraga, tetapi juga pada manusia pada umumnya. Berikut adalah manfaat mempelajari psikologi olahraga:
1. Menjelaskan dan memahami tingkah laku atlet serta gejala-gejala psikologisnya
Tingkah laku manusia dipengaruhi oleh berbagai faktor baik dari dalam diri, maupun dari faktor di luar diri. Atlet dan pelaku olahraga lainnya harus memiliki perilaku yang baik dan terkontrol. Hal ini karena ketika berolahraga, individu tidak bisa melakukan sesuatu dengan sesuka hati. Terdapat berbagai aturan dan batasan yang harus dapat dipatuhi.
Melalui pemahaman tentang psikologi olahraga, tingkah laku individu terkait olahraga dapat dipahami sehingga lebih mudah untuk dikendalikan. Pemahaman ini terkait sifat, pola pikir, kepribadian, pengalaman, pengetahuan, hambatan, dan pengaruh lingkungan lain.
2. Membuat prediksi terhadap kemungkinan yang dapat terjadi pada kondisi psikologis atlet
Prediksi dalam psikologi olahraga tidak boleh dilakukan dengan cara yang tidak berdasar. Pembuatan prediksi yang tepat dapat membantu individu menentukan program serta target yang terarah sehingga mampu menghindari kondisi yang kurang diinginkan. Kepribadian dan bakat yang dimiliki individu dapat menjadi dasar yang menjadi petunjuk arah aktivitas olahraga yang akan dilakukan (Effendi, 2016).
3. Melakukan konseling sebagai intervensi dalam olahraga
Kondisi psikologis atlet atau orang-orang yang berhubungan dengan olahraga sangat penting untuk diperhatikan. Hal ini karena kondisi psikologis tersebut memiliki pengaruh yang besar dalam kemampuan berolahraga.
Petipas (1996) menyebutkan terdapat dua program konseling pada psikologi olahraga, yaitu pengembangan karir atlet dan penanganan atlet yang mengalami cedera. Konseling ini dapat dilakukan pada pelatih, atlet, serta orangtua (Smith & Smoll, 1996).
4. Mencegah stres, kecemasan, dan depresi
Terdapat dua kemungkinan terkait stres dan depresi dalam olahraga. Pertama, berolahraga dapat mengurangi risiko terjadinya stres dan depresi pada individu. Kedua, berolahraga dapat memicu timbulnya stres dan depresi pada individu, terutama bagi atlet yang akan bertanding.
Psikologi olahraga dapat mengarahkan kegiatan olahraga agar berdampak positif bagi individu yang melakukannya. Pada umumnya, peningkatan detak jantung ketika olahraga dapat mencegah kerusakan otak yang diakibatkan oleh stres serta merangsang produksi hormon norepinefrin dan menurunkan hormon kortisol yang menyebabkan stres.
Akan tetapi, di sisi lain bagi atlet, tekanan sebelum memulai pertandingan dapat menimbulkan stres bahkan depresi sehingga perlu penerapan ilmu psikologi olahraga untuk mengendalikannya.
5. Meningkatkan optimisme dan percaya diri
Psikologi olahraga membantu individu untuk dapat lebih memahami dirinya sendiri pada saat berolahraga. Jadi, olahraga tidak hanya dilihat sebagai aktivitas yang membuat tubuh bergerak atau lebih sehat, tetapi juga sebagai bentuk latihan yang bermanfaat bagi kondisi psikologis.
Penting bagi individu untuk menyadari adanya peluang dalam menjadi pribadi yang lebih baik setelah berolahraga sehingga hal ini dapat meningkatkan rasa percaya diri untuk mendapatkan hasil dari olahraga tersebut
6. Melatih konsistensi dan tanggung jawab
Olahraga bukanlah kegiatan yang hanya dilakukan di waktu-waktu senggang saja atau hanya ketika butuh, tetapi setiap manusia perlu melakukan olahraga secara rutin. Konsistensi dan tanggung jawab di sini diperlukan agar individu mendapat hasil yang maksimal dari olahraga yang dilakukan.
Melalui psikologi olahraga, individu dapat mengetahui upaya yang dapat dilakukan agar motivasinya dalam berolahraga tetap terjaga sehingga ia selalu konsisten dan bertanggung jawab pada olahraganya tersebut.
7. Melatih pikiran agar lebih fokus
Individu yang sering buyar pikirannya sering kali dipengaruhi oleh kurangnya kemampuan menjaga fokus pada satu hal. Maka dari itu, psikologi olahraga membantu individu agar olahraga menjadi media untuk melatih fokus sebab perlu konsentrasi yang tinggi dalam berolahraga.
8. Mengatasi kondisi cedera atau dampak fisik lainnya
Tidak jarang individu yang berolahraga harus mengalami cedera yang membuat dirinya tidak mampu berolahraga seperti biasa. Psikologi olahraga dapat memberikan panduan mengenai proses penyembuhan yang harus dilakukan. Individu yang cedera dapat lebih menerima dan bangkit kembali dengan memahami psikologi olahraga dengan melakukan cara-cara yang membuatnya dapat segera pulih, juga agar tidak membuat individu merasa cemas dan depresi.
Itulah 8 manfaat psikologi olahraga yang mungkin jarang diketahui. Psikologi olahraga memiliki peranan penting bagi setiap individu. Semoga bermanfaat.