Psikologi olahraga secara umum dan manfaatnya ialah mempelajari hal-hal yang menyangkut perasaan nyaman dan sejahtera serta keharmonisan kepribadian. Dengan kata lain, olahraga teratur memiliki efek tertentu pada keadaan psikologis seseorang, yang mempengaruhi kualitas kepribadiannya.
Keadaan psikologis dipengaruhi secara positif oleh olahraga dan juga membentuk aspek positif dari sifat kepribadian. Psikologi olahraga sangat berkaitan dengan kegiatan-kegiatan pada psikologi eksperimen yang merupakan cakupan dari psikologi eksperimen, Contohnya :
- Pengaruh pakaian renang terhadap kenyamanan seorang atlet renang, atau pakaian senam yang menentukan perasaan nyaman atau tidak nyaman bagi pesenam selama kompetisi.
- Usia yang tepat diketahui dalam penelitian bagi seorang anak untuk mulai dilatih menjadi atlet bulutangkis yang handal.
Berikut, beberapa manfaat psikologi olahraga bagi seorang atlet sebagai berikut:
1. Memahami gejala-gejala psikologis para atlet
Mampu menjelaskan dan memahami perilaku atlet dan gejala psikologis dalam olahraga secara umum. Itu memang harus dilakukan karena perilaku manusia yang kasat mata (visible) pada hakekatnya tidak terlepas dari sikap yang tidak kasat mata. Sikap individu dipengaruhi oleh banyak faktor psikologis, seperti : sifat-sifat pribadi, motif-motif, pemikiran, perasaan, pengalaman, pengetahuan, hambatan yang dialami hidup, dan pengaruh-pengaruh lingkungan lainnya.
2. Memprediksi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada atlet
Mampu memprediksi atau membuat prediksi yang akurat tentang kemungkinan atlet dengan masalah psikologis. Dengan membuat prediksi secara tepat, dapat ditentukan program-program dan target-target sesuai keadaan dan kemampuan atlet yang bersangkutan serta dapat dihindarkan hal-hal yang kurang menguntungkan perkembangan atlet.
Misalnya, dengan memahami karakteristik dan kemampuan atlet, dimungkinkan untuk memprediksi kemampuan apa yang dimiliki atlet tersebut untuk mengarahkan mereka ke olahraga sesuai dengan karakteristik dan kemampuannya.
3. Mengontrol gejala tingkah laku olahraga
Mampu mengelola dan mengontrol gejala perilaku dalam olahraga. Dengan perawatan yang mengatasi masalah yang kurang menguntungkan, juga dapat memberikan perawatan untuk perilaku atletis.
4. Memperluas pemahaman
Melalui psikologi olahraga maka atlet akan menambah pengetahuan dan pemahaman tentang sejumlah faktor psikologi tersebut dapat dijadikan bahan untuk memecahkan problem-problem aplikatif dalam membina anak didik/ atlet lebih percaya diri dan paham menemukan solusi permasalahan dengan cara terbaik. Hal ini dipelajari dalam psikologi olahraga sebagai bekal dalam mendidik para atlet yang handal dalam segala hal.
5. Mempelajari penerapan teori olahraga
Memahami kemungkinan penerapan teori psikologi olahraga menurut para ahli yang bisa untuk pengembangan diri atlet, seperti pelatihan mental (mental training). Teori psikologi olahraga yang telah dipelajari para atlet bukan hanya berguna untuk dirinya saja namun juga untuk lingkungan sekitar. Tujuan utamanya adalah agar teori yang telah dipelajari atlet bisa diterapkan pada lingkungan sekitar dan bermanfaat bagi orang banyak.
6. Mempelajari hasil penelitian psikologis olahraga
Mengetahui hasil penelitian psikologi olahraga sebagai bahan referensi dan kemungkinan penerapannya dalam latihan. Dengan mempelajari hasil penelitian dapat menjadikan bahan evaluasi kedepannya supaya setiap penampilan atlet pada pertandingan menjadi yang terbaik.
7. Mengendalikan stress
Stress ditandai dengan peningkatan denyut nadi, pernapasan, dan terlihat restless secara fisik. Stres yang dialami para atlet ini dapat menghambat performa mereka nanti di kompetisi. Sehingga butuh psikologi sebagai tempat penurunan tingkat stress pada para atlet saat bertanding. Apabila stress telah memasuki tingkat stress kronis maka ini akan sangat berbahaya pada kesehatan para atlet.
8. Meningkatkan pikiran positif
Seorang atlet harus optimis sebelum pertandingan dan selalu optimis terhadap pertandingan-pertandingan selanjutnya. Jika para atlet pesimis sejak awal, dipastikan kemenangan tidak akan tercapai. Optimis berarti memiliki pikiran positif atas kemungkinan kemenangan yang akan diraihnya sehingga atlet bisa menampilkan pertandingan yang terbaik.
9. Menentukan tujuan
Psikologi olahraga membantu para atlet menemukan tujuan dari aktivitas yang mereka lakukan. Tujuan adalah hasil yang dicapai dalam kegiatan olahraga atau kompetisi. Misalnya, tujuannya mendapat medali atau membanggakan negara di kancah internasional.
10. Mampu memprediksi kemampuan diri
Psikologi olahraga membantu para atlet untuk lebih memahami diri mereka sendiri dari intelegensi kemampuan, batas diri, untuk mendukung latihan atau olahraga yang maksimal dan tujuan yang maksimal. Sebagaimana pada teori gaya hidup dalam psikologi memandang bahwa setiap kegiatan olahraga yang dilakukan oleh atlet memberikan dan menguatkan kemampuan jiwa dan raga serta meningkatkan intelegensi atlet.
11. Melatih mental yang tegar
Psikologi olahraga juga mengajarkan dan membentuk karakter yang lebih tegar. Persaingan antar atlet untuk bisa berlomba dikancah yang lebih tinggi, cukup berat belum lagi jika mendapat kekalahan yang mendukung mereka kecewa. Kekuatan untuk bangkit kembali dari semua hal yang buruk atau yang tidak diinginkan sangat diperlukan.
Oleh karena itu, seorang atlet harus tegar. Psikologi olahraga mengajarkan bagaimana memberikan respon positif terhadap apapun yang terjadi dan memotivasi diri sendiri untuk bangkit lebih kuat dan tangguh.