Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Pendidikan » Teori Belajar Vygotsky dalam Ilmu Psikologi

Teori Belajar Vygotsky dalam Ilmu Psikologi

by Fitri Febri

Belajar adalah suatu proses individu dalam memahami dan mengerti akan sesuatu yang beguna bagi segala aspek kehidupan dan bermanfaat di kemudian hari. Belajar juga bisa diartikan sebagai salah satu bentuk untuk membantu memahami sesuatu dengan cara yang lebih mudah. Inti dari proses belajar pada hakekatnya adalah sebagai sarana mentransferkan hal-hal yang bermanfaat.

Tujuan belajar itu sendiri bukan hanya terletak pada proses penguasaan materi-materi formal saja tetapi juga pada proses pengembangan sikap-sikap positif terhadap pembelajaran, berbagai penelitian dan penemuan serta kemampuan individu untuk memcahkan suatu masalah. Jika hanya menyajikan materi-materi formal saja tidak akan membuat individu mempunyai sikap yang kompleks seperti itu. Itu semua adalah bagian dari belajar demi menemukan jati dirinya sendiri.

Untuk mencapai proses belajar yang seperti ini, maka perlu kita pahami bagaimana teori belajar yang sesuai yakni salah satunya teori belajar vygotsky. Apa itu teori belajar vygotsky?

Setelah kita mengetahui berbagai Teori Belajar Kognitif, Teori Belajar Humanistik, Teori Psikososial Erikson, Teori Belajar Menurut Para Ahli sekarang kita akan mempelajari ilmu psikologi pendidikan. Nah, pada kesempatan kali ini, kita akan membahas teroi belajar vygotsky secara lengkap.

Sekilas profil Vygotsky

Biodata Diri

  • Nama Lengakap : Lev Semyonovich
  • Tempat/tanggal lahir : Russia, 17 November 1896
  • Keturunan : Yahudi
  • Ketertarikan pada psikiologi sejak : Umur 28 tahun

Pada mulanya ia adalah seorang guru sastra, namun beberapa waktu kemudian ia diminta untuk mengajar psikologi.

Padahal ia sama sekali tidak punya background apapun tentang psikologi. Akhirnya ia melanjutkan kuliah deprogram studi psikologi Moscow institute of psychology pada tahun 1925 dengan menulis judul disertasi tentang “psychology of art”.

Selama menyebarkan pemikiran tentang psikologi, ia sangat ditentang pemerintahan Rusia hingga pemikirannya baru meluas sejak ia wafat karena penyakit TBC pada tahun 1934 dan makin besar ketika memasuki akhir abadke-20.

Lev Vygotsky adalah tokoh dalam dunia psikologi pendidikan yang memandang proses pemebalajaran yang terjadi dari segi sosial. Sejalan dengan Piaget, ia pun membenarkan bahwa perkembangan kognitif terjadi secara bertahap namun ia tidak setuju dengan pemahaman Piget bahwa seorang anak memasuki dunianya sendiri dan membentuk realita batinnya sendiri.

Teori belajar vygotsky menekankan bahwa perkembangan manusia adalah sesuatu yang tidak boleh terpisahkan dengan berbagai jenis kegiatan sosial dan budaya. Ia menekankan bahwa segala bentuk perkembangan mental, Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik seoarang anak dipengaruhi oleh penemuan atau sosial budaya yang terjadi di masyarakat seperti bahasa, ingatan dan lain-lain.

Ia juga menegaskan bagaimana peranan orang lain dapat mempengaruhi perkembangan si anak. Sebenarnya anak sendiri dapat menemukan fungsi-fungsi mental tetapi secara sederhana. Fungsi-fungsi mental yang lebih tinggi ini atau disebut sebagai ”alat kebudayaan” disebarkan secara turun-temurun dari orang dewasa kepada anak-anak.

Walaupun Kecerdasan Emosional dalam Psikologi tiap anak berbeda, tetapi pengalaman pembelajaran bersama orang lain dapat membentuk gambaran batin tentang dunianya. Secara singkat vygotsky membedakannya menjadi aktual development dimana seorang anak dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang lain dan potensial development dimana seorang anak melakukan sesuatu dengan bantuan atau petunjuk dari orang lain.

Teori perkembangan kognitif vygotsky

Perkembangan kognitif memang sejak lama sudah banyak ditulis oleh pakarnya dan telah lama diuji oleh ahlinya. Namun, teori belajar vygotsky selalu diajadikan bahan rujukan karena sangat berbeda dari ulasan disiplin ilmu yang lain.

Menurut Vygotsky, pengetahuan dan perkembangan kognitif setara dengan teori sciogenesis. Yaitu rasa kesadaran sosial adalah yang utama dan rasa individualnya bersifat derivative atau turunan. Ini berarti bahwa pengembangan kognitif individu dihasilkan dari sumber-sumber sosial di lingkungan luar dirinya. Namun bukan berarti seseorang tersebut adalah pihak yang pasif pada perkembangan kognitifnya tetapi ia juga dituntut berperan aktif dalam membangun pengetahuannya sendiri.

Maksudnya adalah perkembangan kognitif bukan hanya ditentukan berdasarkan individu yang aktif tetapi juga lingkungan sosial yang katif pula.

Maka dari itu perkembangan kognitif teori belajar vygotsky setara dengan sosialnya dibagi menjadi 3 hal yakni,

  1. Hukum genetik tentang perkembangan (genetic law of development) dimana kemampuan seseorang akan tumbuh melalui dua tataran yaitu : tataran sosial lingkungan dan tataran psikologis dalam dirinya
  2. Zona perkembangan proksimal (zone of proximal development) dimana dibedakan dalam dua tingkat yaitu tingkat perkembangan aktual yang terlihat dari keberhasilannya menyelesaikan tugas-tugas atau memecahkan masalahnya sendiri dan tingkat perkembangan potensial yang terlihat dari kemampuan seseorang dalam menyelesaikan tugas atau pemecahan masalah dengan bantuan orang lain.
  3. Mediasi

Teori perkembangan kognitif vygotsky dibedakan menjadi dua jenis mediasi yaitu :

  1. Media metakognitif adalah berbagai alat semiotik yang digunakan untuk menjalani self regalution (pengaturan diri) yang terdiri dari self planning, self monitoring, self checking dan self evaluation.
  2. Media kognitif adalah berbagai alat kognitif untuk memecahkan masalah yang berhubungan dengan pengetahuan tertentu.

Teori-teori Vygotsky sendiri dibentuk dari tiga ide utama:

  • Intelektual berkembang dalam menghadapi ide-ide baru
  • Interaksi dengan orang lain menambah perkembangan intelektual
  • Guru adalah mediator dalam pembelajaran siswa

Alasan mengetahui teori atau strategi belajar antara lain :

  • Menekankan pentingnya pengetahuan awal dalam proses belajar
  • Membantu memahami pengetahuan dan perbedaan antara berbagai jenis pengetahuan
  • Menjelaskan proses otak dalam menerima pengetahuan

Tingkat pengetahuan (scaffolding)

-Scaffolding berarti upaya pembelajaran yang diberikan kepada siswa untuk mencapai keberhasilan atau sejumlah bantuan besar yang diberikan kepada individu pada saat awal pembelajaran, kemudian bantuan tersebut dikurangi dalam rangka membrikan kesempatan anak untuk bertanggung jawab setelah mereka dirasa cukup mampu mengerjakannya sendiri. Bentuk bantuan yang diberikan adalah berupa sebuah petunjuk, sarana peringatan  dan sebuah dorongan untuk mengerjakan masalahnya sendiri. Dorongan ini sangat berpengaruh untuk mencapai keberhasilan siswa yang optimal. Tiga kategori pencapaian siswa dalam memecahakan masalahnya adalah sebagai berikut :

  • Siswa mencapai keberhasilan dengan baik
  • Siswa mencapai keberhasilan dengan bantuan
  • Siswa gagal meraih keberhasilan.

-Konstruktivisme dipandang sebagau pengetahuan dikonstruksi yang dilakukan secara kolaboratif antar individu. Proses ini ditekankan pada penyesuaian atau adaptasi antara intelektual di dalam konteks sosial budaya. Proses penyesuain yang seimbang antara pengetahuan secara intra individual dilakukan melaui proses regulasi diri internal dimana hal ini lebih ditekankan pada saling tukar gagasan anatar individu.

-Pembelajaran sosialkultural dimana teori belajar vygotsky menekankan interaksi internal dan eksternal pada lingkungan sosial pembelajaran. Dia juga meyakini zona of proximal development yang berarti sebagai kemampuan memecahkan masalah secara mandiri atau di bawah bimbingan orang dewasa atau teman sebaya yang lebih mampu.

Keuntungan dari teori belajar vygotsky

  1. Anak diberikan kesempatan yang besar untuk meningkatkan zona perkembangan proksimalnya melalui nelajar dan berkembang
  2. Mengaitkan pembelajaran dengan tingkat perkembangan potensial dari pada tingkat perkembangan aktual
  3. Perlunya strategi dalam mengembangkan kemampuan intermentalnya daripada intramentalnya
  4. Kesempatan seluas-luasnya pada anak dalam mengintregrasikan pengetahuan deklaratif dengan pengetahuan prosedural yang dilakukan untuk mengerjakan tugas dan memecahkan masalah.
  5. Proses belajar bukan hanya bersifat transfersal tetapi juga konstruksi dimana pengetahuan dibangun antar sesama pihak yang terlibat

Demikian ulasan teori belajar vygotsky secara lengkap dan mendalam. Semoga bermanfaat.

You may also like