Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Sosial » 10 Penerapan Psikologi Sosial dalam Bidang Politik

10 Penerapan Psikologi Sosial dalam Bidang Politik

by Barzam

Membahas penerapan psikologi sosial dalam bidang politik sebenarnya membutuhkan dasar-dasar mengenai konsep psikologi secara umum terlebih dahulu. Psikologi merupakan ilmu yang mengamati tentang perilaku. Apabila ini dihubungkan dengan psikologi sosial, maka fokus dari pengamatan perilaku tersebut tentu ada pada kehidupan sosial. Lebih menariknya lagi, ruang lingkup dalam psikologi tersebut termasuk luas. Salah satunya juga melingkupi di bidang politik yang ada. (Baca juga: Sejarah psikologi sosial)

Kali ini kita akan menyajikan beberapa contoh dari penerapan psikologi sosial ini. Psikologi sosial ketika disangkutpautkan dengan bidang politik tentu akan memiliki hubungan yang cukup luas, terutama mengenai bagaimana pengamatan psikologi sosial itu sendiri di kancah perpolitikan. Tanpa menunggu lebih lama lagi, berikut adalah beberapa macam contoh dari psikologi sosial yang diterapkan dalam bidang politik:

  1. Sikap Toleransi

Sikap toleransi merupakan salah satu fenomena dalam psikologi sosial yang dapat diamati. Melalui sikap ini, seseorang yang berada dalam sistem masyarakat tertentu mampu memahami perbedaan yang ada walaupun mungkin ada pandangan politik yang berbeda satu dengan lainnya. Sikap toleransi ini adalah penerapan psikologi sosial dalam hukum atau di bidang politik sehingga tidak memicu timbulnya perselisihan hanya karena masalah politik.

  1. Fanatisme

Sebagian orang memiliki kecenderungan untuk berlaku fanatik. Perilaku fanatik adalah perilaku menyukai sesuatu secara berlebihan. Ini juga merupakan bagian dari psikologi sosial yang bisa diamati. Pada saat seseorang fanatik terhadap suatu aliran politik tertentu, ia mungkin tidak akan menyukai aliran lainnya dan berusaha untuk mengunggulkan apa yang menjadi kepercayaannya. Bila ini sudah berlebihan, tentu saja kemungkinan merugikan orang lain ada.

  1. Penetapan Kebijakan

Kebijakan politik pada saat akan ditetapkan biasanya juga memandang psikologi sosial. Penerapan psikologi sosial digunakan lebih kepada pendekatan pada masyarakat luas untuk menerima kebijakan tersebut dengan bertahap. Secara pelan namun pasti, bila pendekatan yang dilakukan tepat maka kebijakan tersebut bisa diterima dengan baik. Namun bila pendekatan yang ada menyalahi atau memasuki ranah latar belakang kebudayaan orang lain, tentu saja ini akan menyebabkan permasalahan tersendiri.

  1. Reaksi

Ketika suatu kebijakan politik dibuat, pasti akan menimbulkan reaksi. Entah itu reaksi positif atau negatif, keduanya masuk ke dalam psikologi sosial yang bisa diamati. Melalui fenomena ini, pembuat kebijakan bisa mengatur strategi kembali supaya jika suatu saat kebijakan tersebut akan mengalami perubahan, reaksi positif yang akan diterima oleh masyarakat. Penerapan psikologi sosial dalam bidang politik memang bermanfaat untuk mengetahui hal ini.

  1. Persepsi Keadilan

Dalam kehidupan bermasyarakat, pasti selalu ada dua macam kubu. Kubu yang merasa diuntungkan, dan kubu yang merasa dirugikan. Ini semua bergantung pada persepsi keadilan masing-masing individu. Oleh karenanya, kita perlu memahami bahwa dalam memberikan informasi tertentu perlu memperhatikan kesiapan masyarakat secara luas. Hal ini cukup berguna terutama dalam melakukan pendekatan tertentu. (Baca juga: Penerapan psikologi sosial dalam bidang organisasi)

  1. Kasus Korupsi

Kasus korupsi merupakan salah satu fenomena psikologi sosial yang bisa diamati pula di bidang politik. Ada banyak sekali kasus korupsi yang mungkin hingga saat ini pun masih berjalan namun tidak kita ketahui. Yang jelas, kasus korupsi dipicu oleh motif tertentu dari pelaku. Psikologi sosial mengamati hal ini sebagai sesuatu yang memang bisa diamati secara langsung.

  1. Adaptasi Budaya

Perbedaan budaya antara wilayah satu dengan yang lain kadang berimbas pada kepercayaan politik yang ada. Umumnya ini juga dipengaruhi oleh beberapa macam hal terkait dengan sistem politik yang sudah ada di wilayah tersebut sebelumnya. Melalui penerapan psikologi sosial yang tepat, proses adaptasi budaya ini bisa berlangsung dengan baik. (Baca juga: Contoh metode eksperimen dalam psikologi sosial)

  1. Kepentingan Politik

Kepentingan politik tertentu juga merupakan bagian dari penerapan psikologi sosial. Elit politik biasanya menggunakan pendekatan yang melibatkan sisi psikologi sosial agar bisa memberikan pengaruh tertentu. Yang jelas, pada saat perebutan kekuasaan ini sudah terjadi maka kehidupan bermasyarakat bisa ikut terganggu. (Baca juga: Macam-macam kepemimpinan)

  1. Keputusan Hukum

Keputusan hukum dalam psikologi sosial dipandang sebagai sesuatu yang bisa memicu timbulnya perasaan-perasaan seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Bila ada pihak yang merasa tidak adil terhadap keputusan tersebut, ia bisa saja menggugatnya.

  1. Konflik Masyarakat

Psikologi sosial juga bisa diterapkan untuk mengkaji konflik masyarakat yang telah terjadi. Di sini ia berguna terutama mengkaitkan adakah kemungkinan faktor politik tertentu yang juga terlibat di dalam konflik masalah tersebut. Psikologi sosial bisa digunakan untuk menggali adakah kemungkinan untuk menyelesaikan konflik dan juga mencari akar permasalahan dari penyebab konflik tersebut.

Demikian beberapa macam konsep dari penerapan psikologi sosial. Menarik memang ketika psikologi sosial ini dihubungkan dengan bidang politik. Pada dasarnya, penerapan psikologi sosial dalam bidang politik tersebut memang masih umum dan bisa kita kembangkan lebih banyak lagi.

You may also like