Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Sosial » Sejarah Psikologi Sosial Paling Lengkap

Sejarah Psikologi Sosial Paling Lengkap

by Devita Retno

Psikologi sosial adalah suatu studi ilmiah mengenai bagaimana pikiran, perasaan dan perilaku orang – orang yang dipengaruhi oleh kehadiran orang lain, baik secara nyata, dalam bayangan maupun kehadiran yang tidak langsung dari orang lain tersebut. Psikologi sosial adalah ilmu yang berusaha memahami bagaimana manusia mengamati orang lain dalam suatu situasi sosial, reaksi orang lain terhadap kita, dan bagaimana situasi sosial tersebut mempengaruhi kita. Pikiran, perasaan dan perilaku termasuk dalam variabel psikologis yang dapat diukur dari seorang manusia.

Pernyataan bahwa pihak lain dapat berpengaruh walaupun hanya dalam bayangan atau kehadiran tidak langsung dapat membuktikan bahwa kita menjadi rentan terhadap pengaruh sosial walaupun tidak ada kehadiran dari orang lain. Contohnya seperti ketika menonton televisi atau mengikuti suatu budaya tertentu. Psikologi sosial adalah suatu pengetahuan empiris yang mencoba menjawab variasi pertanyaan mengenai perilaku manusia dengan menguji hipotesa – hipotesa baik itu di lapangan maupun di laboratorium. Pendekatan terfokus pada individual dan mencoba mendapatkan penjelasan bagaimana pikiran, perasaan dan perilaku individual dipengaruhi oleh orang lain.

Ruang Lingkup Psikologi Sosial

Shaw dan Constanzo membagi ruang lingkup psikologi sosial dalam tiga wilayah bidang studi berdasarkan berbagai teori dan definisi psikologi sosial dengan objek studi berupa gerak gerik dan tingkah laku yang timbul dalam konteks sosial dan dalam lingkungan sosial manusia yaitu:

  • Studi tentang pengaruh sosial terhadap proses individu, contohnya tentang persepsi, motivasi , proses belajar dan atribusi atau sifat.
  • Studi tentang proses individual bersama misalnya bahasa, sikap sosial, perilaku imitasi atau meniru dan lainnya.
  • Studi tentang interaksi kelompok seperti kepemimpinan, komunikasi, hubungan kekuasaan, kerjasama, persaingan dan konflik.

Awal Mula Psikologi Sosial

Sejarah psikologi sosial masih tergolong sangat pendek dalam sejarah ilmu pengetahuan. Keberadaan psikologi sosial hanya lebih tua sedikit dari seratus tahun lamanya, dengan kebanyakan perkembangannya terjadi selama enam dekade ke belakang. Ketika mendiskusikan  sejarah psikologi sosial, harus diingat bahwa ada dua versi, yaitu satu sebagai cabang ilmu di psikologi dan yang satu lagi sebagai bagian dari ilmu sosiologi. Kita akan membahas sejarah psikologi sosial yang berasal dari ilmu psikologi, yaitu:

  • Awal Perkembangan 1862 – 1895

Psikolog Jerman bernama Willhelm Wundt yang dianggap luas sebagai pendiri ilmu psikologi, pertama kali melibatkan diri pada apa yang kelak dikenal sebagai psikologi sosial. Sejarah psikologi sosial disini mulai pada tahun 1870an, pelajar Eropa dan Amerika Utara datang ke Universitas Leipzig untuk mempelajari penelitian Wundt mengenai komponen pikiran yang sadar. Diantara pelajar ini ada Emile Durkheim, Charles Judd, Willy Hellpach, dan George Herbert Mead yang kemudian mengembangkan beberapa teori mengenai psikologi sosial yang baru berkembang. (Baca: sejarah psikologi pendidikan, sejarah  kesehatan mental, sejarah psikologi abnormal)

  • Tahun – tahun Pertama 1895 – 1935

Dipengaruhi oleh tulisan dari Wundt dan juga karya tulis dari filosof Moritz Lazarus dan humanis Heymann Steinthal, pada tahun 1900 terbitan tahunan literatur ilmu psikologi Jerman mendaftarkan lebih dari 200 artikel per tahun dibawah judul ‘Psikologi Sosial’.  Ilmu psikologi sosial dimulai di Amerika Serikat pada awal abad ke 20. Penelitian atau studi yang dipublikasikan pertama merupakan sebuah eksperimen yang dilakukan oleh Norman Triplett pada tahun 1895 pada fenomena fasilitas sosial.

Pada tahun 1908, psikologi sosial baru menjadi satu disiplin ilmu yang mandiri. Hal ini ditandai dengan seiring dengan terbitnya dua buku teks yaitu “Introduction to Social Psychology” oleh William McDougal yang merupakan seorang psikolog, dan “Social Psychology: An Outline and Source Book” yang ditulis seorang sosiolog yaitu E.A.Ross. Dengan begitu, bisa ditarik kesimpulan bahwa psikolog sosial bisa menjadi bagian dari psikologi dan juga dari sosiologi. (Baca: sejarah bimbingan konseling, psikologi faal, psikologi perkembangan)

  • Tahun 1920 – 1930an

Pada tahun 1924 ada tulisan dari Floyd Allport yang terlihat sudah berorientasi modern untuk masa itu. Allport berargumen bahwa tingkah laku sosial berasal dari beberapa faktor seperti kehadiran orang lain dan penggunaan metode eksperimental yang digunakan dalam penelitian psikologi sosial. Allport juga membahas isu yang masih dibicarakan selama beberapa dekade kemudian seperti konformitas dan emosi seseorang yang terlihat dari ekspresi wajah orang tersebut.

Satu indikasi yang dikenal luas yang membuktikan bahwa psikologi sosial mulai dianggap sah sebagai bagian besar dari ilmu psikologi adalah pada tahun 1921. Ketika Morton Prince memutuskan untuk mengganti nama jurnal yang akan dipublikasikan yaitu Journal of Abnormal Psychology menjadi Journal of Abnormal and Social Psychology, dan menambahkan Floyd Allport sebagai co – editornya.

Kemudian ada pula tokoh lain yang juga turut memberi pengaruh pada perkembangan sejarah psikologi sosial yaitu Kurt Lewin di tahun 1930an. Lewin yang merupakan seorang psikologis Gestalt yang melarikan diri ke Amerika Serikat dari rezim Nazi Jerman, mengemukakan teori Field Theory yang mengembangkan bagaimana pembentukan perilaku, yaitu bahwa tingkah laku merupakan hasil dari fungsi individu dan lingkungan. (Baca: Psikologi eksperimen, sejarah psikologi perkembangan, psikologi kognitif, aliran – aliran psikologi)

  • Tahun 1936 – 1945

Dalam kurun waktu tiga dekade pada abad ke 20, konsep Allport mengenai psikologi sosial baru sebatas riset mendasar dengan sedikit pertimbangan yang diberikan untuk merujuk kepada masalah sosial yang spesifik atau masalah yang lebih luas. Namun pada pertengahan  tahun 1930 an mulai terbuka untuk penjelajahan yang lebih luas. Peristiwa yang mempunyai dampak besar pada sejarah psikologi sosial adalah Era Depresi Besar di Amerika Serikat serta situasi politik dan sosial di Eropa yang dipicu oleh Perang Dunia I dan II.

Menyusul jatuhnya pasar saham pada 1929, banyak psikolog muda tidak bisa mendapatkan pekerjaan sehingga banyak dari mereka mulai mengadopsi pemikiran liberal dari Roosevelt New Dealers atau bahkan pandangan yang lebih radikal lagi tentang politik sayap kiri  dari partai sosialis dan komunis. Pada tahun 1936 para ilmuwan sosialis ini membentuk sebuah organisasi yang didedikasikan untuk studi ilmiah mengenai masalah sosial yang penting dan dukungan untuk aksi sosial yang progresif.

Organisasi ini memiliki banyak anggota psikolog sosial yang tertarik untuk mengaplikasikan teori mereka dan pandangan politiknya kepada dunia nyata. Hal ini berimbas kepada bertambahnya area penelitian seperti relasi dalam kelompok, kepemimpinan, propaganda, perilaku organisasi, perilaku pemilih, dan perilaku konsumen.

  • Masa Perang Dunia II

Selama perang dunia II para psikologis sosial mempelajari teknik persuasi dan propaganda untuk militer Amerika Serikat. Setelah perang, para peneliti menjadi tertarik pada beragam masalah sosial, termasuk isu gender dan prasangka rasial. Dalam tahun – tahun setelah perang dunia II, ada banyak kerjasama yang terjalin antara para ahli psikolog dan ahli sosiologi sebagaimana dinyatakan oleh Sewell pada 1989. Akan tetapi kedua disiplin ilmu tersebut pada akhirnya menjadi terpisah satu dengan lainnya, dan para ahli sosiologi berfokus pada variabel makro seperti struktur sosial.

  • Perkembangan Pesat 1946 – 1969

Untuk mempelajari bagaimana  masyarakat Jerman yang beradab bisa jatuh kepada pengaruh Adolf Hitler, ilmuwan Theodor Adorno dan koleganya mempelajari kepribadian pihak otoritas yang menganalisa bagaimana faktor kepribadian yang muncul selama masa kanak – kanak membentuk pribadi dewasa yang patuh dan tidak toleran terhadap minoritas. (Baca: psikologi forensik, trauma psikologis, psikologi industri dan organisasi)

Di Universitas Yale, Carl Hovland dan koleganya mendasarkan prinsip  – prinsip tingkah laku dalam meneliti kekuatan komunikasi persuasif. Dalam skala besar, penelitian ini dipicu oleh kepedulian yang muncul selama perang dunia II tentang propaganda, moral militer dan integrasi etnis minoritas ke dalam kemiliteran. (Baca: kleptomania dalam psikologi, teori sikap dalam psikologi, psikologi lansia)

  • Krisis dan Penilaian Kembali 1979 – 1984

Sayangnya pada kurun waktu 1970an, bidang psikologi sosial di Amerika mencapai krisis. Krisis tersebut terdapat pada memuncaknya debat mengenai etis tidaknya eksperimen yang dilakukan dalam laboratorium, mengenai apakah sikap benar – benar bisa menandakan tingkah laku, dan sebarapa banyak ilmu pengetahuan bisa diterapkan dalam konteks sosial, sebagaimana dinyatakan oleh Gergen pada 1973.

Walaupun demikian, antara tahun 1970-1980an bisa dibilang merupakan masa puncak dari sejarah psikologi sosial dilihat dari macam – macam topik penelitian yang meluas, antara lain atribusi, sikap, perbedaan gender, psikologi lingkungan, psikologi politik dan lainnya. Terbukti dengan terbentuknya Asosiasi Psikologi Sosial di Eropa dan Amerika Latin pada kurun waktu 1970an.

  • Perkembangan Global 1985 – Masa Kini

Sejarah psikologi sosial mencapai kematangannya dalam teori dan metode penelitian selama tahun 1980 – 1990an. Standar etika yang penuh kehati – hatian sekarang mengatur dan mengendalikan berbagai penelitian, bersamaan dengan masuknya pemikiran yang kian beragam dan perspektif multi budaya. Peneliti modern lebih tertarik kepada keberagaman fenomena, akan tetapi atribut, kognisi sosial dan konsep diri mungkin saja merupakan area pertumbuhan yang paling besar. Pada 1985 terbentuk Asian Association of Social Psychology. (Baca: konsep diri dalam psikologi, jenis terapi dalam psikologi, memori dalam psikologi)

Psikologi sosial adalah studi mengenai bagaimana kondisi sosial dapat mempengaruhi manusia. Para pelajar di bidang ini baik itu merupakan psikologist atau sosiologis menggunakan individualisme dan kelompok sebagai bahan penelitian. Walaupun demikian, hasilnya cenderung berbeda dalam tujuan, pendekatan, metode dan terminologi. Mereka juga menghasilkan jurnal akademik dan profesional yang berbeda. Saat ini kebanyakan penelitian mengenai psikologi sosial melibatkan resiko yang paling minimal dari yang bisa diharapkan dari tes rutin psikologis atau aktivitas normal sehari – hari.

You may also like