Salah satu cabang dari psikologi yang berusaha mengkaji dan berusaha memahami pola perilaku yang abnormal dan juga ara membantu orang – orang yang mengalaminya. Cakupan psikologi abnormal yaitu sudut pandang tentang perilaku abnormal yang lebih luas daripada studi terhadap gangguan mental atau gangguan psikologis. Psikologi abnormal ini sejatinya sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu atau bahkan sejak awal keberadaan manusia. Para pemikir dan imuwan besar dunia telah berusaha menemukan penjelasan mengenai keanehan atau perilaku manusia yang bermasalah.
Zaman dulu manusia beranggapan bahwa ada kuasa di luar tubuh yang berperan dalam perilaku seseorang yang abnormal. Dari mulai dewa – dewa, setan, roh, bahkan hingga rasi bintang dan bulan dianggap mempengaruhi perilaku abnormal tersebut. Cara menyembuhkannya pun tidak rasional karena adanya anggapan tersebut. Contohnya, pernah ditemukan tengkorak yang berlubang yang diperkirakan berasal dari masa Mesir Kuno itu diyakini terjadi karena adanya pembedahan untuk mengobati perilaku abnormal pada masa lalu.
Masa Perkembangan Psikologi Abnormal
Sejarah psikologi abnormal dimulai sejak mulainya peradaban manusia. Seperti telah diuraikan di atas, dari zaman ke zaman terdapat perbedaan cara menangani perilaku abnormal yang termasuk ke dalam macam – macam gangguan jiwa manusia tersebut. Beberapa masa perkembangan psikologi abnormal hingga masa sekarang adalah:
- 1300 SM
Melampus dari Pilus memperkenalkan suatu metode organik untuk mengobati penyakit mental dengan menggunakan tanaman. Ekstrak dari akar – akaran untuk penyakit melankolia atau bubuk zat besi untuk impotensi traumatik, yang mengarah kepada pendirian kuil untuk menghormati Asclepius, dewa penyembuhan. Kuil – kuil ini pada akhirnya menjadi tempat bagi para penderita penyakit mental dan menawarkan perawatan secara biologis dan psikologis seperti pengobatan menggunakan akar mandrake, musik, dan interpretasi mimpi.
- Zaman Romawi dan Yunani Kuno
Hipocrates (460 SM) memegang peranan penting dalam sejarah perilaku abnormal pada masa ini dengan menyatakan bahwa otak manusia adalah pusat kesadaran, intelektual dan emosi. Jika seseorang menyimpang cara berpikirnya atau terganggu maka berarti ada masalah yang terjadi pada otaknya. Hipocrates lebih percaya pada hal – hal yang bersifat alamiah daripada hal yang bersifat supernatural, dan karena itu pula menyimpulkan bahwa pola hidup tertentu akan memberi pengaruh kepada kesehatan otak dan tubuh. Perilaku abnormal oleh Hipocrates digolongkan kepada tiga bagian yaitu:
- Melankolia, yaitu depresi dalam psikologi yang berlebihan.
- Maniak, mengacu kepada kegembiraan yang berlebihan
- Frenitis atau demam otak yang menandai bentuk dari perilaku yang aneh.
Selain Hipocrates, ada Ascleplaides dan Galen (130-200SM) dari Romawi yang mendukung perlakuan lebih manusiawi serta adanya perawatan di rumah sakit untuk para penderita gangguan mental. Galen meneliti anatomi untuk menemukan jawaban tentang cara kerja dari tubuh manusia dan pikiran manusia. Pandangan mereka pada akhirnya menjadi dasar ilmiah mengenai perilaku abnormal.
- Abad Pertengahan
Setelah tahun 200 M atau setelah kematian Galen, datanglah masa kegelapan bagi teori – teori psikologi. Aspek ilmiah dari pengobatan Yunani masih terssa di negara – negara Islam di Timur Tengah. Pada tahun 792 M rumah sakit mental pertama berdiri di Baghdad, diikuti kota Suriah dan Aleppo. Di rumah sakit – rumah sakit ini, para pasien penderita penyakit mental menerima perawatan yang manusiawi.
- 980 – 1037 M
Pada masa ini berkembang teori dari Avicenna yang biasa disebut ‘Prince of Physicians’ karena ia berasal dari Arab, bahwa depresi adalah hasil dari ketidakseimbangan kimia di dalam tubuh yang disebabkan oleh stress emosional. Avicenna secara rutin meneliti tentang histeria, epilepsi, manic dan melankolia, ia menulis studi medis berjudul ‘The Canon of Medicine‘. Kepercayaannya akan keefektifan penggunaan musik untuk mengatasi stress emosional baru mendapatkan tempat enam ratus tahun kemudian di Eropa.
- Zaman Kegelapan
Pada masa sejarah psikologi abnormal ini datanglah zaman kegelapan bagi dunia medis dan juga studi yang dilakukan tentang perilaku abnormal. Gereja Katolik Roma kembali menguatkan doktrin tentang kekuatan supernatural yang menjadi penyebab dari perilaku abnormal. Para penderita gangguan mental ditangani oleh pastur dengan berdoa atau menyentuh pasien menggunakan benda – benda keramat, bahkan hingga memukul dan mencambuk. Perilaku abnormal dipercaya timbul karena adanya pengaruh sihir sehingga para penderita marak dibunuh atau diburu karena dianggap memiliki ilmu sihir.
- Akhir abad ke 15 – awal abad ke 16
Pemisahan serius antara penderita gangguan mental dan kehidupan sosialnya mulai dilakukan pada kurun waktu ini. Para penderita gangguan mental ditempatkan di satu tempat yang disebut Asylum. Para penderita gangguan mental dan gelandangan ditampung disini, sebagian dirantai ke tempat tidur dan yang lainnya berkeliaran tanpa adanya bantuan. Pada tahun 1547 dibangun London’s Hospital of St. Mary of Bethlehem (Bedlam) yang merupakan prakarsa Henry VIII untuk menampung pasien gangguan mental, namun rumah sakit tersebut pada akhirnya justru berkembang menjadi pusat hiburan untuk masyarakat dengan menjual tiket untuk menonton para penghuninya yang berperilaku aneh.
Muncul ahli – ahli seperti Paracelsus yang menolak anggapan bahwa perilaku abnormal terhubung dengan demonology, serta Johann Weyer yang merupakan ahli psikis pertama yang mengkhususkan diri pada perawatan penyakit mental.
- Abad ke 16
Selama abad ke 16, seorang suster atau biarawati Spanyol bernama Teresa of Avila (1515-1582) membuat sebuah konsep luar biasa ketika membantah bahwa ia dan para kelompok biarawati lainnya yang mengalami serangan histeris dan karenanya lalu berada dalam bahaya dari inkuisisi Spanyol, bahwa mereka tidak mengalami kesurupan. Akan tetapi ia menyiratkan bahwa mereka mengalami sakit yang berasal dari pikiran.
- Akhir abad ke 18 – awal abad ke 19
Para tokoh di Eropa, salah satunya adalah Phillipe Pinel mulai mengeluarkan pendapat bahwa orang yang mengalami gangguan mental adalah orang yang sakit dan perlu adanya penanganan rumah sakit yang lebih manusiawi. Pinel menyatakan bahwa perilaku abnormal pada orang – orang disebabkan karena mereka menderita penyakit dan sudah seharusnya diperlakukan secara manusiawi. Para penderita perilaku abnormal dirawat dengan belas kasih sehingga tidak lagi perlu dirantai dan dirawat di ruangan yang berventilasi serta terkena cahaya matahari. William Tuke juga memulai gerakan yang sama di Inggris. Begitu pula dengan Benjamin Rush (1745-1813), yang mendorong pendekatan lebih manusiawi lagi dalam perawatan para penderita penyakit mental, kemudian ia disebut sebagai Bapak Psikiatri Amerika. Namun, kemajuan dalam sejarah psikologi abnormal ini juga diikuti oleh beberapa penurunan, diantaranya disebabkan oleh kelebihan kapasitas tempat perawatan dan juga kekurangan dana untuk memelihara fasilitas perawatan tersebut.
- Pertengahan abad ke 19
Ketika masyarakat menolak para penderita sakit jiwa dan memperlakukan mereka secara tidak layak, rumah sakit mental pun menjadi tempat yang menakutkan dengan adanya jaket pengikat, borgol, tali dan kurungan yang digunakan untuk mengekang pasien yang membahayakan.
Walaupun pembangunan Asylum mulai banyak di beberapa kota di Eropa, bangsal tempat perawatan pun memiliki kondisi sanitasi yang minim dan juga minim perawatan, karena menganggap perilaku ini tidak dapat disembuhkan. Dorothy Dix berusaha memperjuagkan keberadaan para penderita penyakit mental sampai mendapatkan perhatian khusus dari negara. Ia mendirikan rumah sakit – rumah sakit jiwa di seluruh Amerika.
- Akhir abad ke 19
Gerakan revolusi dalam sejarah psikologi abnormal pada akhir abad ini mulai dilakukan. Gangguan mental merupakan suatu yang dapat dijelaskan sebagai suatu faktor penyakit yang dsebabkanoleh faktor alami dan dapat dijelaskan secara ilmiah. Gejala yang tampak mulai didaftar dan diklasifikasikan berdasarkan pola gejala, dan juga mengidentifikasi dan mengklasifikasikan penyakit mental.
Hal ini dilakukan oleh Emil Kraepelin (1855-1926). Penyakit yang paling parah diberi label oleh Kraepelin sebagai Dementia Praecox atau juga dikenal dengan istilah Skizofrenia yang diberikan Eugen Bleuler, dan juga manic depressive psychosis. Kemudian muncul Sigmund Freud yang memperkenalkan teori psikoanalisis klasik dan teori psikososial freud sebagai suatu teori komprehensif yang mencoba menjelaskan perilaku normal dan abnormal.
- Sepanjang abad ke 20
Joseph von Meduna melakukan pengamatan bahwa skizofrenia sangat jarang ditemukan pada penderita epilepsi, walaupun di kemudian hari terbukti baha teorinya tersebut tidak benar. Kemudian pada tahun 1930-an, mulai ditemukan adanya pengobatan berupa kejut listrik dan bedah otak. Akhirnya pada tahun 1950an, para ilmuwan memperkenalkan beberapa jenis obat yang dapat mengendalikan beberapa gejala yang membuat orang – orang penderita gangguan psikologis berat menjadi lemah.
Tahun 1953 American Psychological Association mengembangkan kode etik tentang bagaimana merawat pasien yang mengalami gangguan mental. Tahun 1963, ditemukan kelompok obat antipsikotik (phenotiazines) yang membantu menekan pola – pola perilaku paling mencolok dalam penyakit skizofrenia sehingga pasien macam – macam skizofrenia memiliki kemungkinan untuk hidup bebas dalam komunitas dan hidup mandiri.
Perlunya pengkajian terhadap perilaku abnormal dikarenakan disfungsi psikologis dapat mencakup berbagai penyimpangan sesuai budaya masng – masing, stress dan juga kecenderungan untuk menyakiti diri sendiri dan orang lain. Pada kenyataannya, sepanjang sejarah keberadaan manusia memang ada beberapa tipe penyimpangan psikologis yang bermanifestasi. Cabang – cabang psikologi ada banyak kajian yang dipelajari antara lain psikologi abnormal. Psikologi abnormal telah menjadi salah satu cabang paling populer dalam ilmu psikologi melalui berbagai sejarah psikologi abnormal yang mencakup perjalanan waktu, teori dan revolusi pengobatan hingga menjadi cabang ilmu yang dapat diandalkan untuk mengkaji berbagai perilaku abnormal manusia.