Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Perkembangan » 9 Dampak Psikologis Akibat Seks Bebas

9 Dampak Psikologis Akibat Seks Bebas

by Khanza Savitra

Seks bebas merupakan salah satu masalah sosial yang cukup meresahkan. Ada banyak hal yang menjadi faktor penyebab seks bebas dapat terjadi pada pergaulan remaja. Salah satunya adalah rendahnya pengetahuan remaja tentang seks bebas. Selain itu yang paling penting adalah kurangnya perhatian dari orang tua,  ciri-ciri homoseksual dan lesbian yang tampak pada remaja, pengaruh alkohol, bacaan remaja yang berkaitan dengan seks, hingga kecanggihan dari teknologi komunikasi saat ini. Yang paling berpengaruh dari adanya masalah sosial ini adalah meningkatnya angka kehamilan yang mana sebenarnya tidak diinginkan.

Bahkan menurut data yang ada, ada lebih dari 200 remaja wanita yang meninggal dikarenakan komplikasi akibat aborsi bayi yang dilakukan secara illegal. Ada banyak dampak yang diberikan akibat dari seks bebas, mulai dari fisik hingga psikologis. Dampak fisik ini yang mungkin akan mudah terlihat dan dirasakan bagi pelakunya, seperti:

  • Resiko kehamilan serta persalinan yang cukup berbahaya
  • Panggul menjadi sempit
  • Kontraksi rahim melemah
  • Tekanan darah yang tidak teratur yang bisa berdampak dalam keracunan kehamilan dan kejang-kejang yang mana menyebabkan kematian.
  • Tidak bisa mengurus kehamilannya dengan baik, dikarenakan belum adanya kesiapan dari ibu sang janin
  • Gangguan pada pertumbuhan organ-organ yang ada di dalam tubuh janin.
  • Cacat pada bayi
  • Dan lainnya.

Tak hanya berdampak pada fisik saja, namun seks bebas juga memberikan dampak yang cukup membahayakan untuk psikologis remaja. Berikut ini beberapa dampak psikologis yang dialami remaja akibat seks bebas yang dilakukannya.

1. Hilangnya Harga Diri

Salah satu dampak psikologis yang paling terlihat dari remaja-remaja yang melakukannya adalah hilangnya harga diri sendiri. Seks pra nikah ini nantinya akan menyebabkan seseorang merasa harga dirinya telah jatuh, dan kemudian susah untuk mengembalikannya dalam kondisi sebelumnya.

2. Dihantui Perasaan Bersalah

Jika dilihat dari sisi psikologis, seks yang dilakukan sebelum menikah memang akan membuat pelakunya seakan kehilangan harga diri. Hal ini lah yang kemudian memicu perasaan berdosa, takut akan kehamilan, serta lemahnya ikatan antara kedua belah pihak yang dapat menyebabkan kegagalan setelah berumah tangga. Bahkan tidak jarang menimbulkan penghinaan terhadap masyarakat yang menyebabkan seakan-akan dihantui perasaan bersalah.

3. Munculnya Penyakit Seksual

Seks bebas dapat menyebabkan pelakunya menderita kelainan seksual yang masuk ke dalam macam-macam gangguan jiwa seperti keinginan untuk selalu berhubungan seks tanpa disadari. Penderitanya akan menghabiskan waktunya dengan berbagai khayalan-khayalan seks maupun kontak fisik lainnya seperti pelukan, rangkulan, ciuman, dan lainnya hingga membayangkan bentuk tubuh seseorang luar dan dalam.

4. Mengalami Sulit Berkosentrasi

Seks bebas menyebabkan pelakunya menjadi pemalas, sering lupa, sering melamun, hingga sulit untuk berkosentrasi. Hal ini lah yang kemudian menyebabkan segala pekerjaannya menjadi tertunda karena kehilangan fokus. Sikap ini diakibatkan karena pengaruh dari bayang-bayang sebelumnya akan seks pra nikah yang dilakukannya. Sehingga membuat otaknya hanya berpikir untuk seks. Bahkan memiliki keinginan untuk bisa melampiaskan hasrat seksualnya tersebut.

5. Memicu Tindakan Kriminal

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, pelaku seks bebas tersebut memiliki kebiasaan untuk mencoba melampiaskan hasrat seksualnya yang dimilikinya. Sehingga ketika dirinya tidak memiliki partner untuk seks bebas, maka dirinya akan berusaha untuk pergi ke tempat prostitusi. Yang terparahnya adalah mereka bisa menjadikan anak-anak sebagai korban pemerkosaan.

6. Menjauh Dari Lingkungan Sosial

Munculnya rasa bersalah, menyesal dan sedih sebenarnya membuat pelaku-pelakunya membutuhkan bantuan dari orang lain. Namun karena perasaan bersalah yang dimilikinya membuat dirinya menjauh dari lingkungan sosial. Malu akan gunjingan orang lain dan hilangnya rasa percaya diri akhirnya membuat dirinya menjauh dari teman dan keluarganya sehingga memicu gangguan kepribadian anti sosial.

7. Tubuh Semakin Melemah

Dampak seks bebas lainnya yang cukup terlihat adalah tubuh yang semakin lemah. Hal ini karena pikiran-pikiran yang ada di dalam dirinya yang mana memicu ciri ciri depresi berat yang membuat hilangnya nafsu makan, kesulitan untuk tidur (insomnia), stress dan lainnya yang akhirnya berdampak pada kondisi fisik penderitanya.

8. Sering Berhalusinasi

Perlakuan seks bebas nyatanya juga akan menyebabkan penyakit kejiwaan ringan seperti halusinasi mulai bermunculan dalam diri penderitanya. Akibat rasa bersalah yang terlalu berat yang dipendamnya, terkadang menyebabkan halusinasi-halusinasi yang tidak wajar yang akhirnya menganggu kehidupan sosialnya.

9. Kesulitan Dalam Mempertahankan Hubungan

Hubungan seks di luar nikah tidak melulu berakhir bahagia dengan mengikat janji setia sebagai suami istri hingga akhir hayat. Banyak dari mereka yang kesulitan untuk mempertahankan hubungan karena ego masih yang tidak stabil.  Hubungan seks pra nikah menunjukkan jika tidak ada rasa tanggung jawab yang dimiliki oleh pelakunya.

Tidak hanya pada pelaku-pelakunya saja, juga akan ada dampa dampak psikologis anak di luar nikah yang patut diperhatikan. Sehingga sebisa mungkin hindari seks bebas sebelum pernikahan terjadi. Secara umum, akitifitas seksual merupakan bagian sebuah naluri, dimana naluri tersebut terpengaruhi oleh stimulus dari luar tubuh. Sehingga untuk meminimalisir resiko tersebut hendakan menguasai nafsu dan hasrat serta menghindari hal-hal yang dapat memicu menjadi salah satu cara yang efektif.

Tak hanya itu saja, peran keluarga dalam pendidikan anak, terlebih lagi orang tua menjadi salah satu faktor penting untuk menghindari adanya seks bebas yang dilakukan oleh kaum remaja. Nah itu tadi penjelasan mengenai dampak seks bebas terhadap psikologis seseorang. Semoga informasi diatas dapat bermanfaat untuk anda.

You may also like