Komunikasi adalah suatu peristiwa yang terjadi ketika manusia melakukan interaksi dengan manusia lainnya. Secara istilah, komunikasi atau bahasa Inggrisnya communication berasal dari bahasa Latin yaitu Communicatus / Communicatio / Communicare yang artinya berbagi atau milik bersama. Menurut kamus, komunikasi mengacu kepada suatu usaha untuk mencapai kebersamaan, dan menurut kamus Webster New Collogiate Directionary, komunikasi adalah satu proses pertukaran informasi yang terjadi di antara individu melalui sistem, lambang, tanda atau perilaku.
Dalam ilmu psikologi, cabang yang mempelajari interaksi manusia adalah psikologi komunikasi. Psikologi dalam komunikasi akan sangat berperan dalam perubahan perilaku pada manusia terutama ketika sedang berkomunikasi dengan manusia lainnya secara pribadi, kelompok ataupun massa. Dalam hubungannya dengan konteks ini, psikologi telah mencoba untuk menganalisis komunikasi antar individu, mengenai bagaimana pesan yang disampaikan akan menjadi stimulus yang menimbulkan respon pada individu lain dan bagaimana lambang – lambang dapat menjadi bermakna dan mengubah perilaku orang lain.
Konsep Ruang Publik
Pengertian mengenai ruang publik adalah tempat dimana manusia bisa berkomunikasi mengenai hubungan bersama sehingga menjadi suatu institusi yang berinteraksi pada berbagai hal berbeda. Konsep menggenai ruang publik atau public sphere awalnya berasal dari pemikiran Jurgen Habermas, seorang filsuf yang berasal dari Jerman. Menurutnya ruang publik adalah ruang yang memungkinkan para warganegara untuk berunding mengenai hubungan bersama sehingga menjadi sebuah institusi yang memungkinkan interaksi dalam hal – hal yang berbeda. Secara ideal, pengertian ruang publik menurut Carr adalah harus memiliki tiga hal yang responsif, demokratis dan bermakna.
Ruang publik yang responsif artinya dapat digunakan untuk berbagai kegiatan dan kepentingan manusia, bersifat demokratis artinya bisa dimanfaatkan oleh siapa saja yang mengunjunginya tanpa perbedaan sosial, ekonomi dan juga perbedaan budaya. Sementara ruang publik yang bermakna berarti bahwa pengunjungnya dapat memiliki kepuasan dan rasa nyaman secara sosial dan fisik. Ketiga hal ini harus ada karena ruang publik menampung kepentingan publik (public domain) dan kepentingan pribadi (private domain), sehingga selalu harus diupayakan adanya pemenuhan terhadap kebutuhan ruang publik dan fasilitas yang dapat menunjang kegiatan publik tersebut, juga kemudahan dalam mengakses ruang publik itu. Ketahui juga mengenai pembahasan konsep diri pada psikologi komunikasi dan ruang lingkup psikologi komunikasi penjelasan lengkap.
Jenis dan Pembentukan Ruang Publik
Walaupun sebagian ahli telah menyatakan bahwa ruang publik pada umumnya adalah ruang terbuka, menurut sifatnya ruang publik terbagi menjadi dua jenis yaitu ruang publik tertutup yang terdapat di dalam satu bangunan, dan ruang publik terbuka yang bertempat di luar bangunan dan juga kerap disebut sebagai ruang terbuka atau open space. Sedangkan proses pembentukan ruang publik dibagi oleh Brodin (2006) sebagai berikut:
- Ruang Publik Metafora (Metaphorical Public Space)
Metafora dalam ilmu bahasa berarti ungkapan atau gaya bahasa, juga dikenal sebagai majas yang menggunakan kiasan dengan analogi, yaitu perbandingan antara satu hal dan hal lainnya. Pergeseran makna pada objek atau kalimat yang mendapat majas kemudian terjadi dalam ruang publik dalam psikologi komunikasi tipe ini.
- Ruang Publik Yang Dimaknai Menurut Peranannya
Jenis ruang publik dalam psikologi komunikasi ini tidak dinamai menurut wujud fisik atau fungsinya melainkan berdasarkan peranan ruang publik tersebut. Ruang publik ini berperan untuk mewadahi isinya yang berupa hubungan antara manusia dan terbentuk dalam konteks sosial, yaitu proses komunikasi antar manusia. Ketahui mengenai hubungan psikologi dengan arsitektur, kecerdasan spasial dan peranan psikologi komunikasi dalam hubungan antar manusia.
- Ruang Publik Harfiah (Literal Public Space)
Jenis ruang publik dalam psikologi komunikasi ini diberi nama langsung sesuai dengan sifatnya yang fungsional dan lingkup fisiknya. Pemahaman mengenai tipologi ruang menurut fungsi dan bentuknya serta aksesibilitas perlu diteliti dengan lebih lanjut. Bentuk dari ruang dan aksesibilitas kemudian dapat mempengaruhi sifat publik dari suatu ruang dengan mengembangkan atau menurunkannya.
Menurut Carmona pada tahun 2008, peranan ruang publik dibagi sebagai berikut:
- Peran Ekonomi – Ruang publik memberi nilai positif pada properti dengan mendorong peningkatan performa ekonomi lokal dan bisa menjadi bisnis yang baik. Simak juga beberapa pembahasan mengenai psikologi komunikasi, antara lain mengenai manajemen konflik dalam psikologi komunikasi, klasifikasi kelompok dalam psikologi komunikasi, contoh asosiasi dalam psikologi komunikasi dan penggunaan psikologi komunikasi dalam konseling.
- Peran Kesehatan – Ruang publik turut mendorong masyarakat agar lebih aktif untuk melakukan gerakan fisik, menyediakan ruang untuk informasi dan ruang formal untuk kegiatan olahraga demi mengurangi stress.
- Peran Sosial – Ruang publik menyediakan ruang untuk interaksi dan pembelajaran sosial di segala rentang usia, juga mengurangi resiko akan terjadinya kejahatan dan berkembangnya sikap anti sosial, mengurangi dominasi kendaraan bermotor sehingga mengurangi angka kecelakaan, mendorong peningkatan kehidupan komunitas dan interaksi antar budaya.
- Peran Lingkungan – Ruang publik turut mendorong terwujudnya transportasi yang berkelanjutan, membantu meningkatkan kualitas udara, mengurangi efek dari pertambahan populasi, dan menciptakan peluang perkembangan keanekaragaman hayati. Simak juga beberapa pembahasan mengenai contoh mini riset psikologi komunikasi, pengertian sensasi dalam psikologi komunikasi dan penggunaan psikologi komunikasi dalam konseling.
Kebutuhan dasar yang berhubungan dengan ruang publik dalam psikologi komunikasi yaitu antara lain:
- Kenyamanan – Faktor kenyamanan ini terdiri dari faktor lingkungan seperti kondisi angin, sinar matahari dan lain sebagainya, kenyamanan fisik, kenyamanan sosial dan psikologi, yang dapat diindikasikan dari rasa nyaman pengguna untuk bertahan menghabiskan waktu di ruang publik yang didukung dengan beberapa kondisi tertentu.
- Relaksasi – Kenyamanan dalam ruang publik dalam psikologi komunikasi akan mendukung suasana rileks, secara fisik akan diwujudkan melalui penataan elemen alami berupa pohon, aliran air, dan udara segar, serta lainnya, juga pemisahan khusus antara jalur pejalan kaki dan kendaraan bermotor. Ketahui juga beberapa pembahasan lain dalam bidang psikologi komunikasi antara lain mengenai gangguan psikologi dalam komunikasi, hubungan interpersonal dalam psikologi komunikasi dan contoh implementasi teori psikologi dalam proses komunikasi.
- Penggunaan Pasif – Pengamatan lingkungan termasuk ke dalam penggunaan pasif para pengguna ruang publik. Setting ruang publik harus memungkinkan para pengguna untuk berhenti bergerak dan mulai menikmati suasana yang didukung oleh perlengkapan yang memadai.
- Penggunaan Aktif – Penggunaan aktif ruang publik dalam psikologi komunikasi terjadi pada bentuk kegiatan yang melibatkan pengguna secara langsung. Interaksi ini terjadi dalam bentuk komunikasi antar pengguna bisa berlangsung secara spontan maupun melibatkan stimulus yang disebut tringulasi, menurut Carmona, 2003.
- Keanekaragaman Fitur – Keberagaman ruang aan meningkatkan ketertarikan untuk terlibat pada satu ruang publik. Pengalaman ini bisa diwujudkan dengan desain lansekap yang unik termasuk pemandangan alami yang menarik dan lain sebagainya. Ketahui juga konsep manusia dalam psikologi komunikasi dan pengertian kepribadian dalam psikologi komunikasi.
Ruang Publik dan Komunikasi
Sehubungan dengan pembahasan ruang publik dalam psikologi komunikasi, maka pers dapat digolongkan sebagai salah satu ruang publik dalam psikologi komunikasi tersebut. Kerangka pemikiran dari media pers dan masyarakat dimulai sebagai suatu proses untuk mengembangkan pemahaman dan pendapat mengenai masalah publik di mata warga masyarakat. Public issue atau masalah publik secara sederhana bisa diartikan sebagai suatu fakta atau kejadian dalam kehidupan masyarakat yang bersinggungan dengan institusi di suatu ruang publik dalam bidang apapun termasuk politik, ekonomi atau budaya, khususnya sehubungan dengan kebijakan dan pelayanan publik oleh pemerintah lokal melalui hubungan yang terjalin antara lembaga eksekutif dan legislatif.
Zona netral dalam proses interaksi sosial ini ditempati oleh media massa sebagai alat jurnalisme yang membantu mencapai suatu kesepakatan sosial. Pada dasarnya kesepakatan atau konsensus tersebut merupakan penerimaan berdasar akal sehat dan rasionalitas mengenai posisi suatu masalah publik. Kesepakatan ini lalu menjadi dasar bagi kebijakan publik berupa keputusan atau tindakan yang dilakukan pejabat publik dalam melayani masyarakat atas dasar akal sehat dan pemikiran rasionalitas. Kebebasan yang dimiliki pers bisa diimplementasikan sebagai rangkaian proses dari kehidupan warga masyarakat yang disebut sebagai fakta publik atau public fact yang kemudian menjadi public issue. Public issue ini kemudian disebarkan sebagai informasi dalam jurnalisme yang dilakukan media massa.
Setiap kebebasan yang didapatkan memiliki batasan sendiri yang telah disepakati sebelumnya, berdasarkan kaidah – kaidah dari acuan nilai budaya bersama dalam kehidupan yang dijalani secara publik. Selain itu, keberadaan pers akan menjamin publik untuk mendapatkan haknya, yaitu informasi yang bebas dan benar. Pers sebagai bentuk ruang publik dalam psikologi komunikasi merupakan dasar agar masyarakat juga bisa ikut ambil bagian dalam proses berdemokrasi di kehidupan negaranya. Informasi pada ruang publik dalam psikologi komunikasi yang disampaikan melalui pers dalam berbagai bentuk seperti berita, feature, artikel, opini, talkshow, dan lain sebagainya.
Semua bentuk penyampaian informasi ini disebut sebagai aktivitas pemberitaan, tumpuannya ada pada fakta publik yang layak untuk dijadikan isu pada media massa. Keberadaan informasi jurnalisme berangkat pada asumsi bahwa masyarakat menjadikan informasi publik yang didapatkan dari media massa sebagai referensi dan dasar pikiran untuk memproses dirinya dalam politik, ekonomi dan budaya. Dengan demikian, hak masyarakat untuk mengetahui keberadaannya di ruang publik dalam psikologi komunikasi telah terpenuhi dan juga sekaligus menentukan informasi apa yang dibutuhkan masyarakat dari segi sifat, kualitas dan kuantitas informasi tersebut.