Orang tua memiliki pengaruh yang besar pada kehidupan anak dalam berbagai cara. Mulai dari sejak anak berusia dini, pengaruh orang tua akan mencakup makanan yang dikonsumsi anak, lingkungan tempat anak dibesarkan, sekolah yang dimasuki anak, dan lain seabgainya. Anak yang memiliki hubungan baik dengan orang tuanya akan mencari orang tua dalam pembentukan identitasnya sebagai remaja. Orang tua memiliki kemampuan dan kewajiban untuk mempengaruhi pembentukan identitas anak pada masa remaja secara positif.
Sangat penting bagi orang tua untuk mengenali perubahan yang terjadi pada anak remaja sebab mereka memasuki dunianya dengan ide – ide yang abstrak, situasi hipotetis dan logika formal. Kecuali Anda tahu apa yang harus diharapkan, Anda mungkin saja akan salah mengartikan tindakan remaja Anda. Sebab, perkembangan mental anak akan membuat orang tua mungkin saja berpikir bahwa mereka sudah kehilangan kendali akan anak remajanya. Membantu anak untuk merasa baik akan dirinya sendiri adalah suatu hal yang penting. Semakin baik perasaan mereka terhadap dirinya sendiri, maka semakin kecil kemungkinan mereka akan terlibat dalam tekanan teman sebayanya.
Bagaimana Orang Tua Membentuk Identitas Remaja
Para peneliti menemukan bahwa orang tua menghabiskan banyak waktu dan usaha untuk memikirkan mengenai pembentukan identitas anak mereka, bahkan mendasarkan kehidupan mereka pada identitas masa depan anak di dalam pikirannya. Peran orang tua dalam pembentukan identitas remaja bisa ditunjukkan dalam berbagai aspek, antara lain:
1. Menunjukkan kasih sayang
Remaja membutuhkan kasih sayang dan dukungan orang tua. Mengatakan dan menunjukkan bahwa Anda sayang dan peduli kepadanya akan membantu untuk membentuk identitas diri remaja yang positif, bahwa dirinya pantas dicintai dan disayangi oleh orang lain. Mengetahui bahwa ada orang tua yang menyayangi dan selalu mendukung akan membuat seorang anak dapat mengembangkan potensi terbaik dirinya. Ketahuilah juga mengenai berbagai teori identitas sosial, konsep diri dalam psikologi dan faktor penting dalam perkembangan identitas diri remaja.
2. Keharmonisan hubungan pernikahan
Dampak besar pada identitas remaja dan perilakunya adalah pada keharmonisan perkawinan kedua orang tuanya. Pada beberapa penelitian, anak yang orang tuanya menerima konseling perkawinan ditemukan memiliki masalah perilaku secara umum. Masalah pernikahan orang tua memicu agresivitas dan isu kemarahan pada anak terutama remaja, dan tanpa bantuan yang tepat maka remaja dapat mengalami dampaknya pada kehidupan mereka seterusnya.
3. Orang tua sebagai panutan
Orang tua perlu memberi perhatian akan perilaku yang dicontohkan pada anak. Contohnya, orang tua yang mengabaikan anak dan menghabiskan banyak waktu untuk diri sendiri dengan bermain smartphone, mungkin saja akan menyaksikan anak menjadi kerap terobsesi dengan hal yang sama. Anak tidak saja akan meniru apa yang mereka alami, namun juga mengadopsi perilaku tersebut.
4. Mencegah pemberontakan remaja
Sebagian besar remaja yang sedang mencari identitas akan memberontak melawan orang tuanya, namun bagi remaja yang dekat dengan orang tua maka mereka akan kembali kepada nilai – nilai yang ditanamkan orang tua sejak dini dan mengadopsinya kepada identitas mereka. Adalah perasaan saling menghormati dan ikatan yang kuat antara anak dan orang tua yang akan mempengaruhi aspek identitas mereka.
5. Menentukan identitas seksual anak
Kehidupan anak bersinggungan dengan konten – konten berbau seksual yang bisa berasal dari majalah, televisi, media sosial dan video. Pengaruh orang tua terhadap identitas seksual anak sangat besar sehingga sebaiknya orang tua benar – benar memberi pengertian tentang masalah seksualitas kepada anak dengan benar. Dengan diskusi yang sehat maka anak akan berkembang menjadi remaja yang dapat mengembangkan identitas seksual yang sehat pula dengan bimbingan orang tua.
6. Mendorong penemuan diri sendiri pada remaja
Remaja akan mencari dukungan dan hubungan dengan orang tua, sehingga sangat penting bagi orang tua untuk mengenali kemampuan alami anak. Karena itu, orang tua perlu untuk selalu memperlihatkan sikap mendukung pada setiap aktivitas positif anak dan mengenali potensi tersembunyi yang mungkin dimiliki oleh anak.
7. Menghargai keunikan anak
Secara fisik dan mental, kehidupan para remaja akan berubah secara konstan. Mereka bisa merasa kewalahan, tidak tahu apa – apa, diabaikan, atau bahkan dikhianati. Para remaja masih menginginkan tempat unik di rumah mereka, dan perlu mengetahui dimana tempat mereka berada dan bahwa mereka adalah orang yang penting. Misalnya, menyemangati anak yang sibuk untuk menikmati waktu tenang yang akan memperkuat kreativitas dan kemampuan mereka memecahkan masalah. Beri tahu anak bahwa Anda menghargai kelembutan hatinya, atau selera humornya, dan lain sebagainya.
8. Membangun identitas spiritual remaja
Pengaruh gaya hidup terhadap remaja sangat besar terutama tanpa landasan yang kuat. Tidak ada landasan yang lebih kuat daripada agama ketika berusaha membentuk identitas anak. Ketika anak remaja mengerti dan memahami mengenai agama mereka, maka mereka dapat menolak pikiran negatif mengenai teman, rasa tidak aman dan masalah yang ada di sekeliling mereka. Mereka akan mengerti bahwa ketika mereka gagal, bukan berarti bahwa mereka adalah sebuah kegagalan. Remaja akan mengembangkan keyakinan ketika mereka yakin bahwa mereka dicintai oleh Tuhan dalam keadaan bagaimanapun. Hal ini akan memberi mereka keyakinan untuk melalui cobaan dan tekanan, serta dapat mempengaruhi teman – temannya untuk merasakan hal yang sama.
9. Mendorong anak agar lebih aktif
Aktif berkegiatan termasuk suatu hal yang turut mendukung pembentukan identitas remaja. Dengan menemukan kegiatan yang mereka sukai, maka lambat laun remaja akan dapat menemukan dirinya sendiri, mengenai apa yang merupakan kelebihan mereka atau justru kekurangan mereka. Keaktifan tersebut perlu didukung oleh orang tua agar anak dapat lebih bebas mengeksplorasi minat dan bakatnya dan juga menghilangkan hambatan dalam perkembangan remaja.
10. Memberi pengarahan kepada anak
Peran orang tua dalam pembentukan identitas anak sangat vital untuk memberi petunjuk dan pengarahan kepada anak mengenai apa yang harus mereka lakukan, misalnya cara bergaul yang baik dan benar, dengan siapa anak harus bergaul, bagaimana cara bertindak untuk menyelesaikan masalah dan kehidupan seperti apa yang baik untuk manusia. Orang tua perlu membuat anak menyadari siapa dirinya dan menjadi apa seharusnya sang anak tersebut. Pengarahan yang dilakukan orang tua bertujuan untuk membuat anak dapat mengatur dirinya sendiri sehingga tidak memiliki dua sisi kepribadian, yaitu satu sisi yang menurut kepada orang tua dan sisi lain yang melakukan apa saja sekehendaknya ketika tidak berada di bawah pengawasan orang tua.
11. Mendidik anak
Mendidik berarti juga membangun karakter anak dari bawah atau dasar. Karakter anak dapat dibentuk sejak dini sesuai harapan para orang tua dengan pendidikan yang berkualitas dari orang tuanya. Pendidikan untuk anak tersebut harus terancang dengan baik dan bertujuan, dengan visi dan misi yang jelas sehingga anak dapat terbentuk menjadi pribadi yang positif dan mandiri. Orang tua juga perlu mengetahui apa saja fakta psikologi remaja.
12. Menerapkan pola asuh yang kompak
Proses pembentukan identitas diri remaja akan berbeda – beda sesuai dengan pengaruh pola asuh yang diterapkan oleh orang tuanya di rumah. Karena itulah sangat penting bagi orang tua untuk menerapkan pola asuh yang kompak agar anak juga tidak tumbuh dalam kebingungan karena pola asuh yang bersilangan di rumah. Contohnya jika ibu menerapkan pola asuh permisif sementara ayah terlalu disiplin dan keras, anak akan tumbuh dengan kondisi psikologis yang labil dan tidak terarah. Namun jika kedua orang tua juga sepakat menerapkan pola asuh permisif, maka identitas remaja kelak juga bisa saja menjadi orang yang tidak mandiri. Oleh sebab itu orang tua harus menemukan pola asuh yang paling cocok atau pola asuh seimbang untuk mengembangkan identitas dan karakter positif anak kelak.
13. Memungkinkan remaja untuk bereksplorasi
Keluarga dalam hal ini orang tua dapat memberikan kesempatan kepada remaja untuk dapat mengemukakan pendapatnya dalam cara yang baik dan juga memberikan tempat yang aman agar mereka dapat bereksplorasi di dalam lingkungan sosial yang lebih luas daripada rumah. Sebab pengaruh lingkungan dalam perkembangan remaja juga merupakan sesuatu yang penting. Dengan kata lain, peran orang tua dalam pembentukan identitas remaja ini dapat membentuk remaja agar berani keluar dan bereksplorasi sendiri dalam lingkungan luar tanpa perlu selalu didampingi oleh orang tua.
14. Membatasi pengaruh media massa
Saat ini begitu banyak waktu yang dihabiskan seseorang dengan media massa dan media sosial bahkan sejak ia masih bayi, dan hal tersebut akan memberi pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan identitasnya ketika remaja apa lagi jika tidak ada pengawasan orang tua. Pengaruh buruk terhadap anak bisa berupa gaya hidup hedonistik, pergaulan bebas, kebiasaan konsumtif, menjauhi ajaran agama, image yang salah tentang penampilan, dan lain sebagainya. Pentingnya membatasi pengaruh media massa termasuk media sosial kepada anak perlu dilakukan orang tua agar identitas anak tidak terpengaruh berbagai hal buruk yang terdapat disana, dan mengarahkan anak kepada pembentukan karakter yang lebih baik.
15. Menjaga kesehatan anak dengan baik
Kesehatan anak merupakan salah satu tanggung jawab orang tua. Peran orang tua juga sangat penting dalam menjaga kondisi tubuh anak, sebab anak yang sehat juga akan berkembang dan tumbuh menjadi orang yang memiliki kepercayaan diri tinggi dan berpikiran positif terhadap dirinya sendiri. Bukan berarti bahwa jika anak sakit adalah kesalahan orang tua, namun orang tua wajib menjaga dan bertanggung jawab terhadap kesehatan anak semaksimal mungkin. Pengaruh perkembangan fisik remaja dalam proses belajar juga merupakan salah satu hal yang penting untuk diperhatikan orang tua.
Orang tua yaitu ayah dan ibu adalah figur yang akan selalu dijadikan panutan oleh anak – anaknya, tidak peduli bagaimanapun cara para orang tua mendidik sang anak. Peran orang tua dalam pembentukan identitas remaja sangat signifikan untuk menentukan arah perkembangan kepribadian remaja itu sendiri. Dalam masa – masa labil tersebut, ayah dan ibu harus mampu untuk memberi contoh baik kepada anak, mengasuh dan membimbing dengan benar, dan mencukupi segala kebutuhan penting anak dengan baik dan dalam batas – batas kewajaran. Dengan demikian, anak akan tumbuh dan berkembang secara optimal dan menjadi anak remaja yang berkarakter, tidak mudah terkena pengaruh buruk dari manapun.