Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Keperawatan » Pendekatan Psikoterapi terhadap Mental illness

Pendekatan Psikoterapi terhadap Mental illness

by Tiffany

Apa yang anda ketahui mengenai mental illness ? Banyak orang yang tidak paham mengenai mental illness atau sakit jiwa. Sehingga banyak orang awam yang tiba-tiba menjauhkan diri dari mereka yang mengalami mental illness. Bahkan banyak dari keluarga mereka yang justru menjauhkannya dan menaruh mereka di rumah sakit.

Sebenarnya dalam ilmu psikologi baik Psikologi eksperimenAntropologiPsikologi pendidikanPsikologi Sosial, dan Cabang – cabang Psikologi lainnya hadir untuk membantu manusia dalam menyelesaikan dan menjabarkan mengapa pemikiran manusia bermacam-macam dan apa yang harus dilakukan agar mereka bisa menjaga kesehatan mentalnya. Nah hal seperti ini bisa anda ulik dan pelajari sendiri di masing-masing konsentrasi paikologi.

Lantas bagaimana jika sudah ada yang terkena mental illness atau sudah ada gejala mental illness. Tidak susah sebenarnya karena dalam ilmu psikologi ada yang disebut sebagai psikoterapi.

Psikoterapi itu Apa ?

Psikoterapi merupakan sebuah metode yang dilakukan berdasarkan psikologi guna mengatasi permasalahan manusia terkait kejiwaannya. Psikoterapi sendiri sangat sering digunakan dalam pengobatan dan sangat erat kaitannya dengan mental illness yang terjadi pada manusia

Apabila melihat serta merujuk pada kamus Oxford English Dictionary, “psychoteraphy” tidak ada dalam kamus bahasa inggris. Tetapi ada kata   “psychotherapeutic” yang berarti perawatan yang dilakukan pada suatu penyakit dengan menggunakan metode psikologis untuk memerangi penyakit secara klinis. Dalam istilah kedokteran, pendekatan ini disebut sebagai farmakoterapi. Sedangkan dalam dunia psikologi disebut psikoterapi.

Pendekatan psikoterapi sendiri bukan hal yang mudah namun bukan berarti anda bisa melakukan sembarangan dan diterapkan kapan saja dan siapa saja. Anda harus melajukabisa anda lakukan , dimana anda tentu harus belajar terlebih dahulu terkait kelebihan dan kekurangannya. Psikoterapi sering digunakan untuk mereka yang memang mengerti mengenai psikologi keperawatan, namun jika misalnya anda memiliki salah seorang keluarga yang ternyata terkena “mental illness”.

Bahkan ketika seorang manusia belum dapat memberikan istilah untuk menjelaskan keadaan mentalnya sendiri. Ketika seseorang mengalami masalah mental, tentunya ia akan membutuhkan orang lain untuk mengatasi masalahnya tersebut. Banyak orang yang beranggapan bahwa mereka kerasukan atau diganggu oleh roh halus, ternyata anggapan ini tak hanya di Indonesia saja namun juga banyak terjadi di luar negeri dan juga di Amerika. Tentu pendapat ini dihargai namun bagi para peneliti dan ilmuwan tidak masuk akal.

Mental Illness dalam Medis

Jadi jika anda bertanya apakah itu mental illness yang sesunguhnya ? Kenapa terkadang kita mudah memberikan “label” pada banyak orang dan menganggap bahwa mereka juga memiliki penyakit mental illness hanya karena perilaku yang tidak sesuai. Agar tidak salah dalam penggunaan istilah, dimana mental ilness adalah sebuah  Penyakit medis yang dinyatakan ketika pasien telah melewati pemeriksaan dan mendapatkan diagnosa yang menghasilkan penurunan signifikan. Penurunan tersebut terjadi bukan hanya dari kemampuan kognitif saja melainkan juga penurunan dari sisi afektif dan relasional individu. 

Berikut ini tanda yang bisa anda kenali jika seseorang mengalami mental illness :

  1. Mereka tiba-tiba menarik diri dan menjauhi lingkungan sosial
  2. Penurunan kemampuan diri menurun secara bertahap sampai ke tingkat paling rendah
  3. Bermasalah dalam konsentrasi, atau ingatan dan sejenisnya. Bahkan jika sudah parah maka akan mengalami kejadian seolah kehilangan ingatan
  4. Perasaan yang dianggap “mati” dan tidak adanya ekspresi yang diberikan pada pasien
  5. Sensitif jika melihat pemandangan/gambar ataupun suara, penciuman, dan sentuhan
  6. Adanya perasaan seperti sedih, dan stres secara terus-menerus bahkan hingga menyebabkan mereka depresi dan dipengaruhi oleh tekanan sehingga membuat tekanan tersebut seolah berlebihan.
  7. Adanya perubahan emosi dan mood yang ekstrim disertai dengan tindakan diluar batas seperti kekerasan, penolakan dan sejenisnya.
  8. Sulit untuk tidur ataupun tenang, atau berkebalikan dimana mereka justru memilih untuk tidur berlarut larut dan tidak ingin bangun. Mereka yang masuk kedalam mental illness akan sulit mengendalikan keinginan dan nafsu.

Sehingga mereka yang menderita mental illness kehilangan kesadaran dan status atau pengenalan diri sendiri. Gangguan ini bisa terjadi karena keturunan kemudian faktor perkembangan dan psikososial, tekanan dan permasalahan lain yang akhirnya menimbulkan banyak gangguan. Mental illness Macam Gangguan Perkembangan dalam Psikologi AbnormalGangguan Kepribadian Pasif Agresif dan jenis gangguan lainnya.

Adapun 13 pendekatan yang bisa dilakukan dalam psikoterapi untuk mengobati mental illness adalah :

1. Pendekatan Psikoanalis

Teori Psikoanalisis Freud telah menjadi teori yang paling banyak digunakan dan dikembangkan hingga saat ini.  Dengan metode psikoanalisis, dimana Freud memang melakukan hal tersebut dengan tujuan agar bisa mengembalikan struktur kepribadian dari pasien tersebut sehingga bisa sadar dan kembali mengenali diri sendiri. Namun hal tersebut tidak mudah, apalagi proses terapi ini berfokus pada pendalaman pengalaman yang dialami pasien saat masih kanak-kanak.Menurut Kode Etik Psikologi cara ini diperbolehkan untuk mereka yang terkena mental illness.

2. Pendekatan Behavioristik

Menurut teori belajar behavioristik, manusia merupakan makhluk reaktif dengan tingkah laku yang dikontrol oleh pengaruh yang berasal dari luar. Jadi, bisa disimpulkan bahwa pada hakekatnya manusia ditentukan dari pengaruh lingkungan sosial budaya.

Adanya pendekatan behavioristik adalah tipe yang mementingkan sebuah perilaku dan gejala yang terlihat atau tampak saja. Sehingga lebih terkesan objektif. Jenis terapi dalam psikologi yaitu terapi behavioral bertugas mengajari klien menekankan pada pentingnya menggunakan keterampilan yang berkesinambungan untuk menolong dirinya sendiri.  Pendekatan ini mengajak mereka untuk sembuh dari dalam dirinya.

3. Pendekatan Humanistik

Teori psikologi humanistik merupakan aliran yang berkembang setelah adannya aliran behaviorisme dan psikoanalisis. Salah satu tokoh yang ada dalam psikologi humanistis adalah Abraham Maslow. Kita mungkin juga sudah familiar sekali dengan teori kebutuhan menurut Maslow ini umumnya masuk kedalam psikologi humanistis.

Dimana jenis psikologi ini tidak hanya melihat pasien yang memiliki mental illness, namun juga mereka yang membutuhkan dukungan dan juga mempertahankan mereka yang tidak terkena mental illness untuk bisa bertahan menghadapi masalah atau tekanan.

Dalam fisioterapi, ini juga sangat erat kaitannya terutama untuk menumbuhkan semangat dan motivasi seseorang supaya bisa kembali mendapatkan fungsi-fungsi normal dari tubuhnya.

4. Pendekatan Transpersonal

Nilai-nilai spiritualitas yang tinggi ini bisa dibentuk dan dikembangkan secara lebih maksimal lagi. Seseorang mungkin akan timbul motivasi yang lebih tinggi setelah mendapatkan pemaparan tentang bagaimana kualitas hidup yang seharusnya ia bentuk dan bisa sembuh dari mental illness. Adanya pendekatan ini bertujuan untuk memberikan dukungan atau tambahan semangat pada pasien khususnya mereka yang tidak didukung penuh oleh keluarganya untuk bisa sembuh. Padahal obat yang paling mujarab dalam dunia medis sekalipun adalah hubungan dan suport dari orang terdekat.

5. Pendekatan Kognitif

Teori ini memang lebih memfokuskan pada pasien agar dapat melihat diri anda sendiri dari sudut pandang yang berbeda dibandingkan sebelumnya. Teori ini memang cukup efektif untuk mengatasi gangguan mental yang sehari hari terjadi dan membuatnya lebih baik dibandingkan sebelumnya. Teori ini merujuk pada gangguan yang memang lebih luas dari sebuah mental illness. Sehingga tidak tertuju pada satu masalah saja.

Jika kita membicarakan mengenai gangguan mental dan juga mental illness. Sederhananya, mental illness merupakan penyakit yang mana berkaitan dengan kesehatan mental seseorang.

Berbagai istilah lainnya mungkin dianggap sama, namun beberapa pihak menggunakannya secara berbeda. Pada Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders  dan Internasional Classification of Mental Disorders menggunakan istilah mental disorder yang memiliki arti gangguan jiwa. Di dalam gangguan mental sendiri terdapat klasifikasi atau pembagian yang mempermudah untuk mempelajarinya. Sedangkan untuk mental illness merupakan pengertian dari kata awam yang biasanya disebut “sakit jiwa”. Mental illness ini menyebabkan beberapa orang memiliki kehidupan yang acak-acakan.

Pada dasarnya mental illness terbagi menjadi beberapa ciri, yaitu :

  1. Komunikasi yang kacau baik yang dilakukan antar sesama ataupun komunikasi besar seperti forum dan juga kelompok.
  2. Mengalami keresahan seperti gelisah, tidak bisa tidur dan juga mengalami insomnia berkepanjangan. Hal ini menyebabkan penderita menjadi kurang konsentrasi, bermasalah dan juga sering menyebabkan penderita mengamuk atau bermasalah.

Penggambaran ini menyadakaran banyak orang bahwa memang kesehatan mental sangatlah penting. Dimana jika kita membahas mengenai kesehatan mental sendiri sebenarnya banyak cara yang bisa membawa kita menjauh dari mental illness. Pengaruh Kesehatan Mental Terhadap Tingkah Laku juga sangat besar makannya memelihara kesehatan mental benar-benar penting. Penggunaan mental illness yang sembarangan juga sering memicu perdebatan, mengingat mental illness merupakan sebuah gangguan yang dialami pasien dan tidak diinginkan.

Dimana mereka sedang dalam masa yang buruk dan membahayakan.  Rasanya kurang pantas jika orang-orang yang memang termasuk memiliki kesadaran penuh akan hal tersebut membicarakan dengan bercanda.

You may also like