Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Kognitif » 8 Konsep Representasi Internal dalam Psikologi Kognitif

8 Konsep Representasi Internal dalam Psikologi Kognitif

by Barzam

Pada pembahasan kali ini, kita akan berdiskusi mengenai konsep representasi internal dalam psikologi kognitif. Ini sebenarnya bukan sesuatu yang asing lagi. Saat kita membicarakan mengenai psikologi kognitif, apa yang tercetus dan terlintas dalam bayangan kita tentu tertuju pada teori dari Jean Piaget yang sudah sangat khas itu. Piaget memang menguraikan tingkat perkembangan kognitif dengan sangat jelas sesuai dengan perkembangan seseorang. Tidak heran jika kemudian psikologi kognitifi ini akan berguna saat membahas mengenai bagaimana kemampuan berpikir individu dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan pemahamannya. (Baca juga: Teori psikologi perkembangan)

Representasi internal tidaklah jauh dari konsep perkembangan tersebut. Ini cenderung mengarah pada kemampuan seseorang untuk mengambil ingatannya kembali mengenai pengetahuan yang telah ia dapatkan pada pengalaman belajar sebelumnya saat dihadapkan pada situasi tertentu. Melalui representasi internal ini, kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah akan sangat bergantung dengan seberapa banyak pengalaman yang telah ia dapatkan. Supaya lebih jelas, berikut ini adalah beberapa macam konsep representasi internal:

  1. Pengalaman adalah Kunci

Pengalaman menjadi kunci dari proses representasi internal. Ini artinya, ketika seseorang membutuhkan informasi yang ia butuhkan pada suatu situasi tertentu, ia akan kembali menggali ingatannya mengenai hal yang pernah ia dapatkan untuk memecahkan masalah tersebut. Ingatan tersebut biasanya merupakan ingatan jangka panjang (long term memory). Tanpa adanya pengalaman yang memadai, seseorang bisa saja tidak dapat memecahkan permasalahan dengan baik.

  1. Dapat Menghasilkan Kebudayaan

Seorang ahli bernama Stuart Hall (1997) mengungkapkan bahwa representasi internal bisa menghasilkan suatu kebudayaan tertentu apabila berkembang dengan baik. Pada saat sekelompok individu membagikan hasil pemikirannya yang sama, maka ini tidak menutup kemungkinan untuk melahirkan suatu budaya tertentu. Hal ini tidak terlepas dari bagaimana budaya dipandang sebagai suatu hasil yang lahir dari kesamaan pola pikir mengenai sesuatu sehingga hal tersebut dijadikan sebagai sesuatu yang sudah sewajarnya harus berproses.

  1. Berkaitan dengan Pengkodean Masa Lalu

Sebagaimana telah dijelaskan pada poin pertama, representasi internal berkaitan dengan pengalaman. Ingatan jangka panjang biasanya akan dikunci ke dalam bentuk kode-kode tertentu yang terorganisir di dalam ingatan. Manakala informasi ini dibutuhkan, seseorang kemudian akan berusaha untuk “recall” ingatan tersebut untuk kemudian dihadapkan pada situasi yang sama atau situasi yang menuntut untuk adanya ingatan tersebut muncul. (Baca juga: Teori belajar kognitif)

  1. Sulit untuk Diamati Secara Langsung

Representasi internal merupakan sebuah proses yang terjadi di dalam diri seseorang. Ini erat kaitannya dengan proses mental seseorang. Karena ini merupakan sebuah proses mental yang ada di dalam diri individu, maka tidaklah heran apabila representasi internal tidak dapat diamati secara langsung dari luar dan hanya orang yang sedang melakukan representasi internal-lah yang tahu ia sedang berproses. (Baca juga: Terapi perilaku kognitif)

  1. Dapat Disimpulkan Berdasarkan Representasi Eksternal

Meskipun tidak bisa diamati dari luar, namun kita bisa menyimpulkan bagaimana proses representasi internal berdasarkan representasi eksternal seseorang. Contoh yang paling mudah adalah ketika seorang murid berusaha memecahkan permasalahan hitungan matematika. Hasil yang akan ia tuliskan termasuk bagaimana langkah penyelesaiannya bisa menggambarkan bagaimana proses representasi internal yang telah ia lalui.

  1. Didapat melalui Pengalaman Visual

Konsep representasi internal dalam psikologi kognitif selanjutnya yaitu mengenai pengalaman visual. Seseorang akan lebih mudah untuk membayangkan apa yang sedang ia hadapi dan berusaha pecahkan ketika ia pernah melihat secara langsung dalam bentuk konkret pengalaman tertentu. Artinya, ia tidak terlalu meraba-raba ingatan ketika harus memecahkan sesuatu. Pengalaman visual merupakan sebuah hal yang penting karena bisa saja mempengaruhi persepsi dalam psikologi.

  1. Didapat melalui Proses Lisan

Representasi internal juga biasanya didapatkan melalui pengetahuan yang disampaikan secara verbal dengan pola komunikasi yang baik. Kesamaan bahasa dan latar belakang budaya umumnya dapat membuat representasi internal ini berlangsung dengan baik. (Baca juga: Penerapan psikologi kognitif dalam tingkah laku)

  1. Pengendalian Pikiran secara Adaptif

Pengendalian pikiran secara adaptif (adaptive control of thought, ACT) merupakan model representasi internal yang dikembangkan oleh Anderson (1983). Setidaknya ada tiga jenis kerangka berpikir yang berkaitan dengan memori yaitu memori kerja (working memory), memori deklaratif (declarative memory) dan memori produktif. Semuanya ini akan bergerak sedemikian rupa secara hierarki dan proses inilah yang kemudian dianggap sebagai representasi internal. Disebut sebagai pengendalian pikiran karena memang dalam prosesnya, ini melibatkan kesadaran untuk berpikir dan berproses.

Itulah beberapa macam konsep mengenai representasi internal. Sekarang kita bisa mengetahui bahwa dalam psikologi kognitif, hal ini memang erat kaitannya dengan pola berpikir seseorang. Para ahli juga banyak yang menjelaskan secara rinci mengenai representasi internal ini. Kita dapat mempelajari konsep representasi internal dalam psikologi kognitif lebih lanjut untuk mendapatkan hal-hal yang memang berkaitan mengenai proses tersebut.

You may also like