Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Perkembangan » 6 Konsep Psikologi Perkembangan Remaja Akhir

6 Konsep Psikologi Perkembangan Remaja Akhir

by Bernadet Maress

Menurut pendapat Mappiare, masa remaja berlangsung dari umur 12 tahun hingga 21 tahun untuk wanita dan juga 13 tahun hingga 22 tahun untuk pria. Rentang usia remaja tersebut terbagi menjadi 2 bagian yakni usia 12 dan 13 tahun sampai dengan 17 dan 18 tahun untuk remaja awal dan usia usia 17 dan 18 tahun sampai 21 dan 22 tahun untuk remaja akhir. Masa remaja akhir adalah masa saat seseorang berada di usia 17 dan 18 tahun hingga 21 dan 22 tahun dimana pada usia tersebut rata rata remaja sudah memasuki sekolah menengah tingkat atas dan saat sudah berada di kelas terakhir maka sudah bisa dianggap hampir dewasa dan berada pada ambang perbatasan untuk masuk dalam dunia kerja orang dewasa.

Dalam konsep psikologi perkembangan remaja akhir atau adolesence berasal dari bahasa Latin yakni Adolescere yang memiliki arti tumbuh atau bertumbuh untuk mencapai kematangan. Istilah adolesence sendiri memiliki arti yang luas mencakup kematangan mental, sosial, emosional dan juga fisik.

Piaget mengatakan jika secara psikologis, masa remaja merupakan usia individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa dan usia dimana seorang anak sudah tidak merasa dibawah tingkat orang yang lebih dewasa melainkan berada di tingkatan yang sama setidaknya dalam masalah hak. Integrasi dalam masalah masyarakat dewasa memiliki banyak aspek apektif yang sedikit banyak berhubungan dengan masalah puber termasuk juga dengan perubahan intelektual yang terlihat mencolok. Untuk itu, remaja sering disebut dengan fase mencari jati diri atau topan dan badai dimana remaja masih belum bisa mengurangi dan menggunakan fisik atau psikis dengan maksimal.

Perkembangan dan Kesejahteraan Psikologi Remaja Akhir

Dalam sejarah psikologi perkembangan, Havighrust berpendapat jika tugas perkembangan merupakan tugas yang harus diselesaikan setiap individu dalam beberapa fase atau periode kehidupan tertentu. Jika berhasil mencapai hal tersebut maka kebahagiaan akan dicapai, namun jika sebaliknya maka akan berbuah kekecewasaan dan dicela oleh orang tua atau masyarakat serta mengganggu dalam perkembangan selanjutnya.

Ada beberapa hal yang harus dimiliki remaja dalam mempersiapkan diri untuk masuk ke masa dewasa supaya bisa memiliki pribadi utuh dalam arti luas. Setiap individu, apa yang harus dimiliki setiap individu ini nantinya akan berhubungan dengan perkembangan pikir, perasaan, sikap, kemauan dan juga perbuatan yang nyata. Beberapa tugas perkembangan fase remaja akhir diantaranya adalah:

  • Mencapai hubungan lebih matang dengan teman sebaya
  • Mencapai peran sosial sebagai seorang pria dan wanita
  • Menerima kondisi fisik dan memakainya secara efektif
  • Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan juga orang dewasa yang lain
  • Memiliki jaminan kemandirian ekonomi
  • Memilh dan mulai mempersiapkan karir
  • Mengembangkan keterampilan intelektual dan juga beberapa konsep yang dibutuhkan untuk warga negera
  • Memiliki perilaku bertanggung jawab secara sosial
  • Memiliki dan menerapkan nilai sistem etika sebagai bimbingan dalam berperilaku.

Konsep Perkembangan Remaja Akhir

Banyak tuntutan dari beberapa faktor religius, sosial dan juga nilai serta norma yang bisa mendorong remaja untuk bisa mulai memikul beban dan tanggung jawab. Harapan dan juga tuntutan tersebut yang nantinya melatarbelakangi beberapa tugas baru dalam perkembangan remaja termasuk juga remaja akhir. Jika dilihat secara sederhana, konsep perkembangan remaja akhir dalam teori psikologi perkembangan meliputi:

  1. Perkembangan Sosial

Satu dari sekian banyak perkembangan remaja yang tersulit adalah yang berkaitan dengan penyesuaian sosial. Setiap remaja harus bisa menyesuaikan diri dengan lawan jenis dalam hubungan yang sebelumnya tidak pernah dialami dan harus bisa menyesuaikan dengan orang dewasa diluar lingkungan sekolah ataupun keluarga. Untuk bisa memperoleh tujuan dari pola sosialisasi dewasa, maka seorang remaja harus bisa menyesuaikan dan yang terpenting adalah dalam urusan berperilaku sosial, pengelompokkan sosial yang baru, nilai baru dalam seleksi persahabatan, nilai baru dalam dukungan dan penolakan sosial serta nilai baru dalam seleksi pemimpin yang juga memiliki hubungan implikasi psikologi perkembangan dalam pendidikan

Remaja nantinya akan mulai banyak bergaul diluar rumah bersama dengan teman sebagai dalam kelompok sehingga akan lebih besar pengaruh dari teman sebaya dari segi sikap, minat, pembicaraan, penampilan dan juga perilaku mereka dibandingkan dengan pengaruh keluarga. Jiwa remaja yang selalu ingin terus maju ini juga akan membuat pengaruh kelompok sebaya mulai berkurang dan disebabkan karena 2 faktor yakni:

  • Remaja ingin menjadi individu yang mandiri dengan cara berusaha menemukan jati diri.
  • Terjadi dari pemilihan sahabat sehingga remaja tidak lagi memiliki minat di berbagai kegiatan yang berhubungan dengan masa anak anak.

Selain itu, ada beberapa karakteristik yang menonjol dari perkembangan sosial remaja dan beberapa diantaranya adalah:

  • Kesadaran akan kesunyian berkembang yang mendorong remaja untuk bergaul: Masa remaja disebut dengan masa sosial sebab di sepanjang masa remaja, hubungan sosial akan semakin terlihat jelas dan lebih dominan. Kesadaran akan kesendirian membuat remaja berusaha untuk mencari cara agar bisa berhubungan dengan orang lain dan mulai bergaul.
  • Usaha untuk memilih nilai nilai sosial: Ada dua kemungkinan yang bisa diambil oleh remaja saat berhadapan dengan nilai sosial tertentu yakni menyesuaikan diri dengan beberapa nilai tersebut dan juga tetap pada pendirian dengan segala sebab akibatnya. Ini mengartikan jika reaksi terhadap keadaan tertentu nantinya akan berlangsung berdasarkan norma tertentu. Untuk remaja idealis dan mempunyai kepercayaan penuh terhadap cita cita, maka menurut norma sosial mutal walau semua yang sudah dicobanya gagal. Sedangkan untuk remaja yang berskap pasif pada keadaan maka lebih mudah untuk menyerah bahkan apatis.
  • Ketertarikan dengan lawan jenis: Masa remaja sering disebut dengan masa biseksual. Meski kesadaran dengan lawan jenis berhubungan dengan perkembangan jasmani, namun sebenarnya yang lebih berkembang bukanlah jasmani namun mulai tumbuhnya ketertarikan dengan lawan jenis.
  • Mulai memilih karir tertentu: Memasuki usia remaja akhir, maka remaja akan mulai memilih karir tertentu meski dalam proses memilihnya seringkali mengalami kesulitan. Untuk itu remaja membutuhkan wawasan karir beserta keunggulan dan juga kelemahan dari setiap karir tersebut.
  1. Perkembangan Moral

Moral pada dasarnya adalah rangkaian nilai dari banyak perilaku yang harus dipatuhi dan menjadi kaidah norma serta pranta yang mengatur perilaku individu dalam hubungannya dengan kelompok sosial serta masyarakat sebagai ruang lingkup psikologi perkembangan. Moral adalah standar baik buruk yang akan ditentukan individu dari nilai sosial budaya dimana individu tersebut berperan sebagai anggota sosial.

Remaja nantinya diharapkan bisa mengganti beberapa konsep moral yang berlaku umum dan kemudian meruuskan dalam kode moral yang nantinya akan dipakai sebagai pedoman dalam berperilaku. Ada 5 dasar dalam moral yang nantinya harus dilakukan oleh remaja, yakni:

  • Pandangan moral individu semakin lama semakin abstrak
  • Keyakinan moral akan berpusat pada apa yang benar dan salah dan keadilan moral sebagai kekuatan moral yang dominan
  • Penilaian moral akan semakin kognitif
  • Penilaian moral atidak terlalu egosentris
  • Penilaian moral secara psikologis semakin mahal sehingga penilaian moral menjadi bahan emosi dan menyebabkan ketegangan emosi.
  1. Perkembangan Seksual

Dalam masa remaja akhir nantinya akan ditemukan 1 identitas diri berbentuk perwujudan orientasi seksual yang tercermin dari emosional, hasrat seksual, romantis dan juga kasih sayang pada jenis kelamin yang sama, berbeda atau bahkan keduanya. Dalam masa remaja akhir nanrinya akan ditemukan cara untuk mengekspresikan diri mereka secara seksual sehingga beberapa remaja mulai melakukan cara untuk meredakan ketegangan seksual lewat masturbasi yang terpicu dari perilaku erotis.

  1. Perkembangan Intelegensi

Intelegensi adalah kemampuan untuk memakai alat bantu dan pikiran dengan tepat supaya bisa menyesuaikan diri pada beberapa tuntutan baru yang juga sangat penting dalam psikologi perkembangan anak usia dini. Intelegensi mengandung unsur pikiran atau ratio sehingga semakin banyak unsur yang dipakai dalam tindakan atau tingkah laku, maka semakin berintegrasi tingkah laku tersebut. Unsur intelegensi nantinya akan dinyatakan dalam IQ dan juga pengukuran intelegensi yang dilakukan para ahli nantinya akan diklasifikasikan.

  1. Perkembangan Emosi

Dalam perkembangan remaja akhir dan juga perilaku sehari hari, umumnya akan disertai dengan perbuatan seperti senang dan tidak senang. Perasaan yang menyertai perbuatan tersebut dinamakan sebagai warna afektif yang terkadang kuat, lemah dan terkadang tidak jelas. Jika warna tersebut kuat maka akan dinamakan dengan emosi dalam psikologi yang nantinya akan membuat beberapa perubahan fisik pada seseorang seperti:

  • Pupil mata membesar saat sedang marah
  • Reaksi elektris pada kulit akan meningkat saat sedang terpesona
  • Darah mengalir lebih cepat saat sedang marah
  • Bernafas panjang saat kecewa
  • Denyut jantung bertambah cepat saat sedang terkejut
  • Air liur mengering saat takut atau tegang
  • Pencernaan terganggu saat tegang
  • Bulu roma berdiri saat sedang takut.

Selain beberapa konsep diatas, ada beberapa konsep psikologi perkembangan remaja akhir lainnya yang akan terjadi saat tahapan perkembangan remaja paling akhir ini seperti:

Pembentukan konsep diri: Transisi dari periode anak anak menuju dewasa dimana secara psikologis kedewasaan tidak hanya sekedar terlihat dari usia tertentu namun keadaan seorang remaja yang sudah memiliki ciri psikologis tertentu seperti melihat diri sendiri secara objektif, memiliki falsafah hidup tertentu dan sebagainya.

You may also like