Psikologi kesehatan adalah cabang-cabang psikologi psikologi yang berfokus pada pengaruh psikologi dalam memahami bagaimana manusia harus sehat, mengapa mereka sakit, bagaiman respon mereka ketika sakit dan sebagainya. Psikologi ini berguna dalam mempelajari isu dan menggiatkan intervensi untuk ikut menolong seseorang agar selalu sehat atau menyembuhkan seseorang dari sakit.
Misalnya, peneliti kesehatan yang meneliti kebiasaan seseorang untuk merokok meskipun dia mengetahui bahaya rokok bagi kesehatannya. Informasi mengapa seseorang tersebut merokok membantu peneliti dalam memahami kurangnya kebiasaan sehat dan rancangan intervensi untuk membantu seseorang tidak merokok kembali.
Dasar fundamental untuk penelitian dan praktek yang dilakukan dalam psikologi kesehatan definisi dari kesehatah itu sendiri. WHO di tahun 1948 mendefinisikan kesehtaan sebagai sebuah area komplit dari fisik, mental dan sosial yang tidak semata-mata menyangkut soal penyakit dan kelemahan. Lebih dari sekedar definisi kesehatan sebagai ketiadaan penyakit, kesehatan sendiri dianggap sebagai penghargaan erhadap keseimbangan fisik, mental dan sosial.
Alasan lain dalam mengembangkan psikologi kesehatan adalah meningkatkan penerimaannya dalam komunitas medis. Meskipun hal ini sudah digunakan secara bertahun-tahun, nilai-nilainya semakin diakui oleh dokter dan perawat kesehatan lainnya. Seperti psikiatri, soenag psikolog dalam pengaturan kesehatan hanya melihat masalah pasien-pasien yang bagi tenaga medis sangat sulit untuk mengaturnya. Pasien yang memiliki keluhan fisik diyakini berasal dari sisi psikologis.
Namun, pasien yang mengeluh dan mudah mengaturnya, maka tidak dianggap sebagai sebagai masalah psikologis. bagaimanapun pengasuhnya, psikologis dan faktor sosial adalah hal yang penting dalam kesehatan dan penyakit. maka dari itu, psikolog dalam mengubah kebiasaan pasien dan kontribusi dlama pengobatan semakin diakui.
Psikologi kesehatan fokus pada kemajuan dan pemeliharaan kesehatan, mempelajari aspek psikologis mulai dari pencegahan hingga perawatan penyakit. Seorang psikolog kesehatan bisa saja membantu orang yang mengalami stres kerja untuk lebih bisa mnengatur stressnya agar tidak mengganggu kesehatannya. Atau bisa saja seorang psikolog kesehatan bekerja membantu orang yang sedang sakit untuk menyelesaikan penyakit mereka.
Beberapa faktor yang berhubungan dengan kesehatan adalah seperti mengkonsumsi alkohol, merokok dan lainnya. Psikologi kesehatan meningkatkan health care system dan kebijakan kesehatan. Psikologi ini mempresentasikan pendidikan, scientific dan kontribusi profesional osikologi dalam memajukan dan memelihara kesehatan.
Konsep Model Biopsikososial dalam Psikologi Kesehatan
Dikembangkan di Universitas Rochester oleh George L Engel dan John Romano tahun 1977. Biopsikososial ini memahami kesehatan manusia dan penyakit dalam konteks mereka baik secara biologis, psikologis dan sosial. Biopsikososial adalah metode interkasi biologi, psikologis dan faktor sosial dalam mengobati penyakit dan meningkatkan kesehatan menjadi lebih baik.
Hal ini adalah sebuah kombinasi antara tubuh, pikiran dan lingkungan. Pendekatan model biopsikososial ini melibatkan faktor biologis, psikologis dan sosial dalam memahami penyakit dan sakitnya seseorang. Sedangkan konsep biopsikososial sendiri memungkinkan suatu pemahaman tentang munculnya sakit yang kemudian dihubungkan dengan faktor lingkungan dan kondisi stres.
Biologis fokus pada obat, psikologis fokus pada psikoterapi dan sosial fokus pada dukungan dan modifikasi sosial.
- Pendekatan Biologis
- Adanya impairment, disability, functional limitation yang berpengaruh pada pemenuhan kebutuhan dasar manusia sehingga menimbulkan gangguan seperti merubahnya nutrisi, kenyamanan, kerusaka mobilitas fisik, resiko cedera, kurang merawat diri dan intoleransi aktivitas (Carpenito, 1997)
- Adanya perubahan penampilan, status dan peran, monilitas fisik, aktivitas dan pekerjaan sehari-hari dengan orang lain karena adanya perbedaan kondisi sehat dan sakit terlebih dalam kebutuhan dasar manusia dimana seseorang dalam kondisi sakit akan membutuhkan bantuan orang lain.
- Dampak fisik akan memunculkan kondisi stres sehingga membutuhkan penanganan secara fisik dan psikologis sedini mungkin. Karena dengan begitu klien diharapkan merasa tenang, terlepas dari stres dan memperoleh prognosis yang lebih baik lagi.
- Pendekatan Psikologis
Klien mengalami keadaan psikologis seperti :
- Shock atau kaget saat mendengar diagnosis penyakit hasil pemeriksaan dokter
- Denial atau penolakan dan tidak percaya atas hasil pemeriksana dokter
- Marah dan berusaha menolak sakitnya dan menyesali kenapa hal tersebut terjadi pada dirinya
- Kecemasan dan ketakutan adanya nyeri, penurunan berat badan serta penipisan finansial
- Depresi dan merasa kesepian
- Merasa tidak berdaya dan putus asa
- Malu
Pendekatan yang dilakukan seperti :
- Menjadi orang terdekat yang dapat dijadikan sebagai tempat mengekspresikan perasaan dan pikirannya
- Memberikan dukungan agar menerima sakit yang dialami terlebih jika penyakitnya membutuhkan proses penyembuhan lama dan hasil yang tidak pasti
- Sholat dan berdoa untuk memenuhi kebutuhan spiritual demi kekuatan untuk bertahan hidup
- Menyeimbangkan keadaan psikologi karena mempengaruhi keadaan biologis atau fisiknya sebab keadaan psikologis yang buruk akan memberatkan prognosis dan penyembuhan penyakit yang dialami oleh seseorang
- Pendekatan Sosial
Adanya perubahan dalam kehidupan sosial, diantaranya :
- Kehilangan pekerjaan
- Perubahan peran di rumah
- Gangguan interaksi sosial
- Menarik diri
- Tidak mampu melakukan ibadah dan organisasi atau kegiatan lain yang pernah diikutinya
Keadaan psikologisnya seperti :
- Mudah marah
- Tersinggung
- Depresi
- Interaksi sosial tidak baik
- Minder
Pendekatan yang dilakukan adalah dengan tidak menjauhkannya dari orang-orang terdekat mereka. Kedekatan ini akan mempengaruhi keadaan psikologisnya sehingga klien akan merasa kedamaian sehingga proses fisiologis dan biologis dalam penyembuhan penyakkit dapat maksimal.
Pengaruh Model Biopsikososial dalam Psikologi Kesehatan
Konsep model biopsikososial yang telah dijelaskan sebelumnya adalah penyusun kesehatan yang terdiri dari biologis, psikologis dan sosial. Dukungan sosial dan depresi(makrolevel) dan kerusakan sel atau ketidakseimbangan kimiawi (mikrolevel) akan saling berinteraksi mencapai kesehatan tertentu. Dari konsep model biopsikososial di atas, kesehatan dan penyakit adalah hal yang dipengaruhi oleh faktor tertentu yang menimbulkan efek.
Selain itu, pikiran dan tubuh merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan karena hal itu saling mempengaruhi dalam aspek kesehatan dan penyakit. Konsekuensinya bahwa kesehatan, penyakit dan perawatan medis adalah satu proses yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu adapula implikasi model biopsikososial pada praktek klinis terhadap pasien yaitu :
- Mengetahui Kesehatan Atau Penyakit Seseorang
Dalam hal ini, konsep model biopsikososial harus memperhatikan hubungan faktor biologis, psikologis dan sosial pada proses diagnosis (Oken, 2000)
- Treatment
Model biopsikososial harus memastikan bahwa treatment yang disarankan telah mencakup tiga faktor tersebut yakni faktor biologis, psikologis dan sosial.
- Hubungan Praktisi dengan Pasien
Model biopsikososial dapat membentuk jelas hubungan antara praktisi dengan pasien sehingga hal ini bisa berefek dalam meningkatkan motivasi pasien, dampak treatment baik dan pemulihan penyakit yang lebih cepat (Belar, 1997). Praktisi disini harus memahami bahwa faktor sosial dan psikologis berkontribusi terhadap pengobatan yang tepat dalam menyembuhkan penyakit. Singkatnya dalam keadaan seseorang yang sehat, model ini menunjukkan bahwa individu dapat memahami kebiasaan kesehatan pada koneks psikologi dan sosial. Konteks ini berpengaruh pada bagaimana menjaga kesehatan yang baik dengan modifikasi yang tepat dan fasilitas perkembangan yang sehat. Sedangkan dalam kasus seseorang yang sakit, maka biologis, psikologis dan sosial berkontribusi dalam proses pemulihan.
Demikian konsep model biopsikososial dalam psikologi kesehatan. Adapula teori psikologi perkembangan, teori psikologi sastra, teori penyesuaian diri, teori identitas sosial, teori perkembangan anak menurut para ahli, teori kepercayaan diri dan teori lainnya. Semoga bermanfaat.