Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Pendidikan » 8 Jenis Motif dalam Psikologi Pendidikan

8 Jenis Motif dalam Psikologi Pendidikan

by Barzam

Kali ini kita akan membahas mengenai motif dalam psikologi pendidikan yang rasanya memang penting untuk kita ketahui. Di dalam psikologi pendidikan, seseorang akan memiliki sikap dan perilaku untuk mencari sebuah informasi baru karena adanya motif. Tanpa adanya motif, maka tidak mungkin motivasi bisa muncul dari diri seseorang. Oleh karenanya, kita bisa belajar mengenai apa saja motif yang ada di dalam psikologi pendidikan sehingga pada saat kita akan memotivasi seseorang, kita bisa mengidentifikasi motif yang sekiranya tepat dilekatkan pada diri individu tersebut.

Motif juga memiliki kemampuan untuk mendorong seorang individu untuk melakukan suatu aktivitas-aktivitas tertentu. Dorongan inilah yang kemudian menjadikan individu mau untuk bergerak dan mencari pengetahuan baru. Kira-kira apa saja yang menjadi motif dalam psikologi pendidikan? Apa manfaat mempelajari psikologi pendidikan? Berikut ini adalah uraian ringkasnya:

  1. Motif informatif

Motif informatif merupakan dorongan dari seorang individu untuk mendapatkan paparan-paparan informasi baru. Dalam psikologi pendidikan, motif informatif ini bisa dibentuk melalui pancingan-pancingan terhadap rasa penasaran dalam diri seorang individu. Manakala seseorang sudah dipicu untuk mulai timbul rasa penasaran, maka ia akan bergerak untuk mencari informasi atau pengetahuan baru. Di sinilah proses pendidikan kemudian akan berlangsung menjadi efektif sebab seorang individu memiliki motif yang kuat untuk mendapatkan pengetahuan baru. Motif ini juga merupakan bagian dari sejarah psikologi pendidikan.

  1. Motif hiburan

Bentuk motif selanjutnya juga dapat berupa motif hiburan. Seseorang mencari pengetahuan baru guna mendapatkan hiburan tertentu. Ini adalah dorongan yang sebenarnya bisa saja membuat proses pembelajaran diterima dengan baik, namun juga kurang efektif karena tujuan utama seseorang adalah untuk mendapatkan sensasi menyenangkan. Apabila penerapannya cukup baik, proses pendidikan mungkin akan berjalan dengan lebih menyenangkan dan ilmu baru pun akan diserap dengan baik.

  1. Motif integrasi personal

Motif integrasi personal didasarkan pada kebutuhan diri sendiri yang menganggap bahwa pendidikan memang suatu hal yang penting. Kesadaran ini kemudian akan mendorong seorang individu untuk terus belajar mengenai hal baru. Ini adalah keyakinan yang kuat dalam dirinya dan membuat proses pendidikan berlangsung tanpa adanya unsur keterpaksaan. Seorang individu biasanya melakukan hal ini supaya bisa memenuhi kebutuhannya akan pendidikan. Ada pengertian karakter menurut para ahli yang juga menjelaskan hal ini.

  1. Motif integrasi sosial

Berbeda dengan integrasi personal, motif integrasi sosial lebih cenderung karena seorang individu mendapat tuntutan dari lingkungan sosial agar mengikuti standar yang ada. Sebenarnya ini juga mendorong seorang individu untuk terlibat dalam proses pendidikan supaya kontak sosialnya tetap berlangsung dengan baik. Hanya saja, seorang individu mungkin akan mengalami keterpaksaan selama proses karena tidak benar-benar muncul motif yang kuat dari dalam dirinya. Motif lebih banyak berasal dari tuntutan lingkungan sosial.

  1. Motif pelarian

Motif pelarian adalah bentuk dari distraksi dari suatu hal. Seseorang mungkin akan mengalihkan perhatiannya dari suatu masalah kepada proses pendidikan. Ia mengambil proses pendidikan sebagai suatu hal yang lebih penting, padahal sebenarnya tujuan utamanya adalah berlari dari masalah sebenarnya. Proses pendidikan yang berlangsung bisa berjalan dengan baik atau buruk, tergantung koping dari individu tersebut.

  1. Motif fisiologis

Motif fisiologis didasarkan pada kondisi seorang individu yang pada dasarnya memang membutuhkan pengetahuan baru di setiap fase kehidupannya. Seorang individu akan tertarik untuk terlibat dalam proses pendidikan guna mengetahui hal-hal yang belum ia ketahui sebelumnya. Proses ini akan berjalan dengan normal serta dengan hasil yang baik pula apabila motif memang muncul dari keinginan yang kuat dalam diri sendiri.

  1. Motif pembelajaran

Hampir mirip dengan motif fisiologis, motif pembelajaran adalah motif dari dalam diri seseorang karena merasa butuh untuk mempelajari sesuatu. Biasanya ia akan melakukan suatu proses pendidikan dengan konsep “cherry-picking”, yakni apa saja yang ia sukai itu yang akan ia pelajari. Tentunya ini sangat berbeda jauh dengan motif integrasi sosial yang bisa memunculkan unsur keterpaksaan di sana. Teori belajar menurut para ahli juga menjelaskan tentang ini.

  1. Motif objektif

Motif objektif akan mendorong seseorang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya untuk melakukan eksplorasi, manipulasi dan minat. Seseorang akan berusaha terlibat dalam proses pendidikan guna “menjelajah” lebih banyak tentang informasi yang ia dapatkan. Minat juga menjadi salah satu bentuk dorongan yang timbul dalam motif objektif ini. Seseorang biasanya akan menaruh minat pada suatu hal supaya ia bisa mendapatkan pengetahuan baru. Diawali dari minat inilah yang kemudian membuat proses pendidikan berlangsung dengan baik. Macam-macam metode pembelajaran pun beragam sesuai dengan karakter individu.

Beragam motif tersebut adalah contoh secara umum. Kita bisa mengetahui bahwa rupanya seseorang bisa terdorong untuk ikut terlibat aktif dalam proses pendidikan karena memiliki motif tertentu. Dengan mengetahui motif dalam psikologi pendidikan, kita jadi lebih mudah untuk memotivasi seseorang.

You may also like