Home » Gangguan Psikologi » 9 Jenis Gangguan Suasana Hati yang Jarang Diketahui

9 Jenis Gangguan Suasana Hati yang Jarang Diketahui

by Gendis Hanum Gumintang

Gangguan suasana hati dapat diartikan dengan sekelompok kondisi yang menyebabkan individu kehilangan kontrol emosi dan pengendalian diri. Gangguan ini dapat disebut juga dengan gangguan mood.

Seseorang yang memiliki gangguan ini biasanya merasakan berbagai emosi secara berlebihan sehingga membuat ia kesulitan hidup dengan normal. Misalnya, terkadang merasa sangat bahagia, lalu merasa sangat sedih, atau merasakan kedua emosi tersebut secara bergantian.

Terdapat beberapa cabang dari gangguan suasana hati. Hal ini dibedakan oleh gejala yang muncul serta dampak dari gangguan tersebut. Berikut adalah 9 jenis gangguan suasana hati, yaitu:

1. Major Depressive Disorder (MDD)

Gangguan suasana ini dalam bahasa Indonesia disebut dengan depresi mayor. Penderita MDD akan merasa sedih yang mendalam secara terus menerus dengan jangka waktu yang lama sehingga tentu saja tidak dapat beraktivitas secara normal.

Orang yang mengalami gangguan depresi mayor memiliki paling tidak lima gejala dalam kurun waktu dua minggu, gejala tersebut adalah:

  • Suasana hati yang buruk seharian sehingga mudah emosi.
  • Hilangnya minat beraktivitas
  • Gangguan tidur yang menyebabkan sulit tidur atau justru tidur berlebihan
  • Rasa lelah hampir setiap hari
  • Rasa bersalah dan tidak berharga yang berlebihan
  • Sulit berkonsentrasi serta berpikir jernih
  • Muncul pikiran untuk mengakhiri hidup

2. Distimia

Distimia merupakan gangguan suasana hati yang sejenis dengan depresi, tetapi jangka waktunya sangat panjang, yakni minimal selama dua tahun. Pada umumnya, gangguan ini menyebabkan penderita akan selalu berada dalam suasana hati yang buruk.

Gejala orang dengan gangguan distimia biasanya juga merasa terpuruk atau kehilangan gairah hidup di kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, tidak merasakan gejala lain separah orang dengan gangguan depresi mayor.

3. Siklotimia

Penderita siklotimia akan merasakan perubahan suasana hati yang tidak teratur secara terus menerus dalam jangka waktu yang cukup lama. Akibatnya, penderita akan merasakan emosinya naik turun secara tidak menentu.

Sebenarnya gejala orang dengan gangguan siklotimia belum dapat ditentukan secara pasti sebab dampaknya yang hampir mirip dengan gangguan bipolar. Namun, gangguan ini memiliki gejala yang tidak separah bipolar. Walaupun demikian, gangguan siklotimia yang berlangsung lama tanpa adanya upaya penyembuhan dapat menyebabkan gangguan bipolar terjadi.

4. Gangguan Bipolar

Bipolar merupakan salah satu gangguan suasana hati yang paling sering didengar. Gangguan ini menyebabkan penderitanya terkadang merasa terlalu senang dan terlalu sedih secara berlebihan atau tidak normal. Terdapat beberapa ciri ciri bipolar kambuh yang perlu diperhatikan.

Orang dengan gangguan bipolar bisa berada dalam episode manic di mana suasana hati sangat gembira dan percaya diri sehingga nampak bersemangat, terburu-buru, bicara dengan cepat, impulsif, dan bahkan bisa sulit tidur atau tidak tidur berhari-hari.

Sementara ketika dalam episode depresi, orang tersebut dalam suasana hati yang buruk hingga terus menerus sedih, murung, tidak bergairah, putus asa, merasa lelah, serta berpikiran negatif terhadap segala hal.

Episode yang paling membahayakan adalah ketika penderita bipolar berada dalam episode campuran di mana penderita akan merasa manic dan depresi secara bergantian dalam rentang waktu yang cukup cepat atau hanya dalam hitungan jam. Akan tetapi, penderita bipolar dapat melakukan 15 cara menyembuhkan bipolar disorder.

5. Disruptive Mood Dysregulation Disorder (DMDD)

Perilaku yang ditunjukkan oleh penderita DMDD adalah tidak dapat mengendalikan perasaannya sehingga mudah marah dan meledak-ledak emosinya padahal tidak ada hal yang menyebabkan emosi tersebut muncul.

Umumnya, kelompok usia yang mengalami gangguan ini adalah anak-anak hingga remaja usia 18 tahun. Gangguan DMDD biasanya juga membuat kondisi mental-emosional seseorang tidak sesuai dengan perkembangan usianya sebab emosi yang ditunjukkan seperti kekanak-kanakan.

6. Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD)

Gangguan suasana hati ini hanya terjadi pada perempuan. Hal ini dikarenakan PMDD akan terjadi sekitar tujuh sampai sepuluh hari sebelum waktu menstruasi. Kemudian gangguan ini akan hilang setelah beberapa hari masa menstruasi, tetapi dapat terjadi gangguan psikolgis pada saat menstruasi lainnya.

Faktor penyebab dari gangguan tersebut ialah perubahan hormon yang terjadi sesuai dengan siklus menstruasi. Lalu, gejala yang dapat ditimbulkan adalah kesulitan dalam mengendalikan emosi sehingga muncul perilaku seperti mudah marah, cepat tersinggung, merasa lemas, tidak bergairah untuk melakukan aktivitas sehari-hari, bahkan masalah tidur. Coba lakukan 15 cara mengatasi marah saat menstruasi paling mudah supaya gangguan tersebut tidak semakin parah.

7. Seasonal Affective Disorder (SAD)

Seperti namanya, gangguan suasana hati ini terjadi pada musim tertentu. Biasanya, orang dengan gangguan SAD akan merasa murung, sedih, atau bahkan depresi saat musim dingin atau musim hujan. Kemudian suasana hatinya akan membaik ketika memasuki musim panas. Gangguan ini memiliki 5 gejala gangguan afektif musiman – cara mencegahnya yang bisa dicoba.

8. Gangguan Terkait Kondisi Kesehatan Lain

Beberapa penyakit kronis atau kondisi medis tertentu, seperti kanker, gangguan jantung, stroke, diabetes, darah tinggi cedera fisik, dan sebagainya dapat menyebabkan suasana hati penderitanya menjadi tidak stabil. Hal ini disebabkan oleh gangguan yang dialaminya.

9. Gangguan Akibat Penggunaan Zat

Obat-obatan terlarang, alkohol, paparan racun, atau zat lainnya yang masuk ke dalam tubuh dalam intensitas yang berlebih dapat membuat munculnya gangguan suasana hati. 

Beberapa pemakai narkoba atau orang yang minum minuman keras melakukan hal tersebut untuk mengatasi suasana hatinya yang sedang buruk. Akan tetapi, sebenarnya hal itu justru membuat otak dan sistem tubuh menjadi terganggu sehingga membuat emosi semakin tidak stabil. Terbukti dengan adanya 6 dampak penyalahgunaan narkoba bagi kesehatan mental yang Harus Dicegah dan 10 bahaya kecanduan alkohol untuk kesehatan mental.

Demikianlah 9 jenis gangguan suasana hati. Apabila muncul gejala-gejala yang mengindikasikan adanya gangguan suasana hati dan berlangsung selama cukup lama, segera konsultasikan kondisi yang dialami kepada spesialis kesehatan mental, seperti psikiater atau psikolog.

Jangan sampai gangguan tersebut terjadi terlalu lama tanpa adanya upaya penanganan sebab akan membahayakan si penderita yang tidak dapat menjalankan hidup sehari-hari seperti biasa atau bahkan malah ingin mengakhiri hidup saja.

Selain itu, lakukanlah untuk menjaga kesehatan mental agar tetap stabil sehingga gangguan-gangguan di atas dapat dicegah atau paling tidak diminimalisir dampaknya.

You may also like