Home » Ilmu Psikologi » 15 Hubungan Antara Psikologi kerja Dengan Ergonomi

15 Hubungan Antara Psikologi kerja Dengan Ergonomi

by Bernadet Maress

Ergonomi atau disebut juga dengan rekayasa faktor manusia sebagai disiplin psikologi bersifat multidisipliner dimana mempelajari, mengontrol, merekayasa, menghubungkan dan memecahkan masalah perfomansi manusia yang dikaitkan dengan tugas atau pekerjaan yang harus diselesaikan, alat pekerjaan dan juga lingkungan pekerjaan.

Jika secara umum, ilmu ini berguna untuk membantu kenyamanan manusia dalam beraktivitas di lingkungan kerja dan membantu keselamatan manusia dalam bekerja.

Jika dihubungkan dengan pemecahan masalah manusia, ergonomi mempunyai kontribusi untuk memastikan harmonisasi atau keselarasan sempurna diantara karakteristik kebutuhan dan juga kemampuan manusia dengan teknologi lewat penyesuaian peralatan atau instrumentasi serta tugas sesuai dengan karakteristik dari manusia. Lalu, apa saja sebenarnya hubungan antara psikologi kerja dengan ergonomi?, berikut ulasan selengkapnya untuk anda.

Pengertian Ergonomi

Ergonomi berasal dari bahasa Latin yakni ergon yang berarti kerja dan juga nomos yang berarti hukum alam. Ergonomi bisa diartikan sebagai sebuah studi mengenai aspek manusia pada lingkungan kerja dilihat dari fisiologi, anatomi, psikologi, manajemen, engineering dan juga desain.

Sedangkan jika secara singkat, ergonomi mengartikan proses pembelajaran secara singkat tentang manusia dan segala sesuatu di sekitarnya yang bisa membantu manusia agar bisa bekerja lebih mudah. Segala bentuk dari setting fisik yang membawa dalam keadaan psikologi pada individu dan berada didalamnya akan berpengaruh pada kinerja seseorang.

Heimstra dan juga Mc Farling menyatakan jika psikologi kerja merupakan disiplin yang memperhatikan hubungan antara manusia dengan lingkungan kerja. Sedangkan menurut Gifford, manusia bisa mempengaruhi lingkungan yang selanjutnya juga berlaku sebaliknya yakni lingkungan kerja yang mempengaruhi manusia.

Pengertian Psikologi Kerja

Psikologi kerja merupakan salah satu dari cabang cabang psikologi yang mempelajari tentang tingkah laku serta gejala kejiwaan dari manusia dalam lingkungan kerja dimana penerapan ilmu psikologi dalam dunia kerja baik industri, perusahaan atau manajemen diharapkan bisa menghasilkan harmonisasi pada setiap variable organisasi.

Psikologi kerja berguna untuk memecahkan setiap masalah penting yang berhubungan dengan pemakaian tenaga manusia dalam pekerjaan.

Supaya dunia pekerjaan bisa memakai prosedur yang relevan sekaligus tepat untuk memecahkan kasus dalam organisasi khususnya karyawan, urusan dagang dan juga kegiatan manusia dalam bidang bisnis dan administrasi.

Sementara fungsi dari psikologi dalam dunia kerja adalah untuk mengoptimalkan hasil dari produksi, melakukan penempatan kerja yang sesuai dengan bakat dari masing masing pekerja dan supaya lebih efisien dalam memecahkan masalah personal yang ada dalam lingkungan kerja.

  1. Iluminasi atau Penerangan

Tingkat pencahayaan umumnya diukur dengan istilah iluminance yakni fluks yang berpendar dari sebuah sumber cahaya yang dipancarkan ke permukaan. pengukuran ini bisa dilakukan dengan meletakkan light meter pada permukaan benda kerja. Ketidaknyamanan di tempat kerja nantinya bisa menyebabkan beban visual seperti rasa tidak nyaman mata secara menyeluruh, iritasi mata, mata merah, pandangan kabur serta sulit untuk membaca objek gambar.

Penerangan yang baik merupakan penerangan yang memungkinkan pekerja untuk melihat pekerjaan dengan baik dan teliti, cepat dan tanpa perlu upaya yang tidak dibutuhkan sekaligus membantu menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan sekaligus sebagai cara mudah beradaptasi dengan lingkungan kerja baru.

  1. Memecahkan Faktor Performansi Manusi

Hubungan dari psikologi kerja dengan ergonomi selanjutnya adalah untuk memecahkan faktor mengenai performansi manusia berkaitan dengan pekerjaan atau tugas dan tindakan dari pekerja untuk bisa menyelesaikan tugas atau pekerjaan tersebut. Psikologi kerja berperan untuk menjelaskan, mengontrol dan juga mempelajari tujuan dari tugas yang diberikan dan berhubungan juga dengan alat dari pekerjaan dan lingkungan pekerjaan.

  1. Kenyamanan Saat Bekerja

Selain pentingnya kesehatan mental dalam dunia kerja, psikologi kerja juga berhubungan dengan ergonomi untuk meningkatkan kenyamanan para pekerja pada saat sedang menjalankan tugas serta pekerjaan yakni dengan melakukan aktivitas pada lingkungan kerja dengan cara memberikan arahan terbaik dan juga petunjuk tentang semua tindakan yang dilakukan.

  1. Menjaga Keselamatan Pekerja

Pekerja yang sedang menjalankan sebuah pekerjaan sangat berhubungan dengan peralatan, hubungan sosial dengan pekerja lainnya dan juga lingkungan kerja.

Psikologi kerja nantinya akan memberikan arahan pada pekerja agar bisa menyesuaikan diri sekaligus memakai dan menikmati semua pendukung tersebut agar tercipta kesatuan di antara pekerja dan juga lingkungan sekitarnya. Selain itu, para pekerja nantinya juga akan bisa mengendalikan segala sesuatu sekaligus terjamin dalam urusan pekerjaan.

  1. Hubungan Manusia dan Teknologi yang Harmonis

Manusia dengan macam macam tingkah laku dalam psikologi dan juga teknologi tidak hanya dibuat untuk berhubungan satu pihak seperti pekerjaan saja atau pekerja saja namun teknologi diciptakan untuk mendukung tugas dari pekerja dan semuanya akan bisa didapatkan dengan peran psikologi yang membuat para pekerja bisa melakukan hal terbaik agar bisa menghasilkan teknologi yang juga terbaik dan bermanfaat untuk pekerja.

  1. Menyesuaikan instrumen dengan Karakteristik Pekerja

Instrumentasi merupakan semua peralatan yang digunakan dalam bekerja dan berhubungan dengan rekayasa tindakan pekerja dalam menyelesaikan tugas tersebut. Psikologi kerja nantinya akan berguna untuk mengarahkan tindakan para pekerja agar bisa mempermudah sekaligus meringankan tugas supaya lebih efisien sekaligus efektif.

  1. Mempermudah Berhubungan Dengan Alat Kerja

Psikologi kerja dan ergonomi nantinya bisa mengarahkan tindakan pekerja agar bisa menjadikan peralatan pekerjaan yang sudah dirancang sesuai dengan karakteristik pekerja tertentu sehingga bisa memberikan dampak kemudahan hidup manusia dalam menggunakan alat tersebut sehingga pekerja nantinya bisa menyelesaikan pekerjaan dengan lebih cepat sebab sudah bisa menguasai peralatan bekerja tersebut dengan baik dengan berbagai jenis jenis metode pembelajaran.

  1. Hubungan Dengan Kebahagiaan Pekerja

Kebahagiaan pekerja adalah dampak lanjutan sebab bisa mempermudah hidup sehingga secara psikologi manusia nantinya akan merasa jauh lebih bahagia dengan pekerjaan yang sedang dilakukan.

Keseharian pekerja saat menjalankan tugas nantinya bisa berdampak pada hasil pekerjaan terbaik sekaligus juga meningkatkan kreativitas serta kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaan yang sudah menjadi tanggung jawab masing masing pekerja terhadap macam macam sifat manusia.

  1. Meningkatkan Kemampuan Dalam Bekerja

Hubungan psikologi kerja dengan ergonomi selanjutnya adalah untuk meningkatkan kemampuan para pekerja dalam menyelesaikan tugas tugas yang diberikan.

Pekerja nantinya akan merasa nyaman sekaligus termotivasi sehingga hasil pekerjaan semakin baik dan segala tindakan rekayasa yang dilakukan para pekerja juga semakin terarah sekaligus memberikan hasil sesuai dengan apa yang diharapkan dan kemampuan dalam bekerja akan semakin meningkat dengan otomatis.

  1. Memberikan Manfaat Untuk Organisasi

Pada saat efektivitas, efisiensi dan juga produktivitas kerja sudah tercapai karena didukung dengan bersatunya antara pekerja dengan sistem pekerjaan, maka nantinya akan berdampak pada keuntungan bagi psikologi industri dan organisasi tempat para pekerja bekerja dan semua yang disediakan nantinya bisa digunakan secara baik serta pekerjaan yang menjadi tanggung jawab bisa diselesaikan dengan baik.

  1. Keserasian Pekerja Dengan Mesin

Pekerja mempunyai sistem yang jelas berbeda dengan sistem mesin. Mesin tersebut diciptakan oleh manusia dan sangat berhubungan dengan ergonomi yakni tindakan rekayasa manusia dalam ciptaannya tersebut. Psikologi kerja nantinya akan mengarahkan sikap pekerja untuk menciptakan mesin yang bisa membantu sekaligus serasi dengan manusia sehingga bisa digunakan untuk tujuan bersama.

  1. Menghubungkan Banyak Profesi

Psikologi kerja nantinya akan membuat pekerjaan yang berkaitan dengan banyak bidang pekerjaan seperti ahli ergonomi akan berhubungan dengan tindakan rekayasa pekerja yang juga berhubungan dengan banyak bidang seperti insinyur produksi, insinyur rekayasa, dokter industri, desainer insdutri, praktisi kesehatan dan juga keselamatan kerja, desain komputer dan sumber daya manusia sehingga target dari pekerjaan bisa tercapai dan semua masalah bisa memiliki ahli dalam menyelesaikannya.

  1. Meningkatkan Kenyamanan Bekerja

Hubungan dari psikologi kerja dengan ergonomi selanjutnya adalah untuk mengurangi keharusan operator dalam bekerja dengan sikap terlalu banyak membungkuk memakai frekuensi kegiatan yang terlalu sering atau dalam jangka waktu yang terlalu lama yang bisa mengembangkan tanda tanda stress.

Untuk mengatasi hal tersebut, maka pertimbangan seperti fasilitas kerja seperti kursi, meja dan alat alat lainnya bisa disesuaikan sehingga bisa mendukung kinerja dari para pekerja.

  1. Mencegah Pekerjaan Berlebihan

Pekerjaan yang terlalu berlebihan adalah hal hal yang akan menekan dan bisa menyebabkan ketegangan atau tension serta ciri ciri depresi berat. Waktu yang semakin terbatas nantinya tidak akan cukup sehingga menyebabkan pekerja stress khususnya jika pekerjaan baru diselesaikan sedikit.

Dengan keterkaitan antara psikologi kerja dengan ergonomi, nantinya pekerjaan terlalu berlebihan bisa diminimalisir untuk kenyamanan pekerja dalam melakukan setiap tugas tugasnya.

  1. Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Pekerja

Hubungan antara ergonomi dengan psikologi kerja juga nantinya bisa meningkatkan kesejahteraan sosial bagi para karyawan atau pegawai dengan cara meningkatkan kualitas dari hubungan sosial, mengelola pekerjaan lebih tepat waktu sehingga bisa meningkatkan jaminan sosial yang lebih baik selama usia produktif atau sesuda tidak produktif lagi.

Demikian penjelasan terkait bagaimana hubungan antara psikologi kerja dengan ergonomi. Semoga bermanfaat.

You may also like