Home » Ilmu Psikologi » Fungsi Psikodignostik dalam Berbagai Bidang Psikologi

Fungsi Psikodignostik dalam Berbagai Bidang Psikologi

by Arby Suharyanto

Dalam psikologi, psikodiagnostik adalah, alat bantu/ metode yang penting dalam mencapai praktis psikologi. Jadi psikodiagnostik ini bukan merupakan cabang dari ilmu-ilmu psikologi, melain sebagai proses, sebagai alat prasarana dalam psikologi.

Psikodiagnostik berasal dari 2 kata, yaitu psikologi dan diagnostik. Psikologi adalah ilmu tentang tingkah laku manusia, sedangkan diagnostik adalah mencari tahu. Jadi, bisa disimpulkan psikodiagnostik ini adalah ilmu tentang mencari tahu masalah perilaku yang muncul. Misalnya, mencari tahu mengapa pasien A bertingkah laku aneh, apa yang menyebabkan dia bertingkah seperti itu, dan penanganan apa yang harus diberikan kepada pasien A tersebut. (Baca juga mengenai gangguan psikologi pada dewasa awal).

Psikodiagnostik ini muncul dilatarbelakangi oleh kebutuhan klinis, yang dieksiskan oleh Hermann Rorschach. Dalam mendiganosa seseorang individu, Hermann membuat sebuah tes yang dinamakan “Test Rorschach”. Test Rorschach adalah suatu tes yang berupa bercak tinta, yang diteteskan pada kertas sehingga memunculkan bentuk gambar yang simetris. (Baca juga mengenai gangguan konsentrasi pada orang dewasa).

Lalu subjek/individu yang di tes diminta untuk mengiterpretasikan gambar tersebut. Beberapa psikolog menggunakan test ini untuk memeriksa kepribadian seseorang. Test ini banyak digunakan untuk kasus – kasus dimana pasien tidak ingin menggambar proses terbuka. (Baca juga mengenai perkembangan emosi usia dewasa).

Psikodiagnostik dalam arti luas memililiki 2 aspek, yaitu ;

  • Aspek Praktis

Psikodiagnosis adalah setiap metode untuk membuat diagnosis psikologis, yang dilakukan oleh orang yang memiliki kompetensi dalam melakukannya. Mislnya diagnosis psikologis untuk terapi, untuk anak yang mengalami gangguan kesukran belajar, untuk penjurusan bagi siswa-siswi SMA, untuk seleksi calon karyawan, mutasi atau promosi. (Baca juga mengenai gejala gangguan jiwa berat pada orang dewasa).

  • Aspek Teoritis

Psikologi adalah ilmu yang mempelajari manusia dengan segala aspek kehidupannya, dan memiliki orientasi pada kehidupan praktis manusia. Dalam rangka memahami manusia, maak diperlukan prikodiagnostik, yaitu studi ilmiah mengenai berbagai metode untuk membuat diagnosis psikologis, agar dapat memperlakukan subjek dengan tepat. (Baca juga mengenai cara menjadi pribadi yang dewasa).

Sebelum mengenal kegunaan dan fungsi dari psikodiagnostik, pada artikel ini akan membahas sedikit sejarah munculnya dan perkembangannya, berikut penjelasannya,

  • 2200 SM. Pemerintah kerajaan cina mulai mengadakan tes seleksi pemerintah pegawai baru
  • 1862 Wilhelm wund menciptakan pendulum untuk mengukur kecepatan berpikir
  • 1884 Francis galton mengadminidtrasikan test battery pertama untuk ribuan orang di international health exhibit
  • 1890 james Mckeen Cattel menggunakan istilah tes mental didalam menggunakan alat tes bttery yang diciptakan oleh Galton.
  • 1901 Clark Wissler menemukan fakta bahwa brass intrument tidak memiliki korelasi dengan pencapaian nilai akademik seorang individu
  • 1905 Binet dan Simon menemukan tes kecerdasan modern pertama
  • 1914 Stern memperkenalkan konsep IQ
  • 1916 Lewis terman merevisi aat tes binet dan simon, lahirlah stanford dan binet: revisi tahun 1937,1960,dan 1986
  • 1917Rrobert woodworth menciptakan personal data sheet, alat tes kepribadian yang pertma.
  • 1920 Rorschach inkblot ditemukan oleh herman rorschach
  • 1921 Psychological corporation, peneliti utama dari alat-alat tes psikologi didirikan oleh cattell, thorndike dan woodworth
  • 1927 edisi pertama strong vacational interest blank diterbitkan
  • 1939 Wechsler-bellevue intelegence scale diterbitkantahun 1955, 1981, dan 1997
  • 1942 Minnesota multiphasic personality inventory diterrbitkan
  • 1949 Wechsler inteegence scale untuk anak-anak diterbitkan

Setelah mengenal apa itu psikodiagnostik dan sejarah singkatnya, mari kita bahas lebih jauh fungsi dan juga kegunaanya dalam bidang psikologi. Fungsi dari psikologodiagnostik, yaitu

  1. Untuk mengetahui potensi/ kemampuan-kemampuan yang dimiliki individu
  2. Agar dapat memperlakukan individu sesuai dengan potensinya
  3. Untuk menetapkan kelainan-kelainan psikis yang dialami individu, seperti fobia, skizoferenia, paranoid, dll
  4. Agar dapat memberikan penanganan yang tepat sesuai dengan kelainan psikologis yang dialami individu tersebut. Misalnya, dia menderita paranoid, apa penanganan yang tepat supaya paranoidnya bisa disembuhkan.
  5. Untuk mengetahui adanya perbedaan-perbedaan individu. Misalnya, kembar identik. Apakah kembar identik sudah pasti sama?? Bisa saja mereka memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Pengertian dan contoh-contoh kepribadian bisa dibaca pada artikel saya berikut ini >> 7 Macam Kepribadian yang Disukai
  6. Dalam psikologi: Alat bantu/ metide yang penting dalam mencapai praktis psikologi. Jadi psikodiagnostik ini bukan merupakan cabang dari ilmu-ilmu psikologi, melain sebagai proses, sebagai alat prasarana dalam psikologi.
  7. Dalam kehidupan sehari-hari: Untuk menyelesaikan problem solving.
  8. Menempatkan individu sesuai dengan potensi yang dimiliki baik di bidang pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan sehari-hari. Contoh, perusahaan A membutuhkan seseorang yang bisa memajukan perusahaan tersebut. Maka dicarilah orang yang pandai bicara, tanggung jawab, disiplin, dll. Apakah perusahaan A dapat maju dengan memakai orang yang pemalu, tidak tepat waktu, takut tampil depan umum, dll?? Tentu tidak.
  9. Mendorong individu agar dapat mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal. Sama seperti contoh di atas. Jika individu sudah diletakkan sesuai potensinya, maka dia akan lebih semangat dalam bekerja dan bisa mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya.

Penggunaan dan fungsi Psikodiagnostik dalam beberapa setting psikologi:

  • Clinical setting (R.S atau pusat kesehatan mental)
  • Legal setting (peradilan, LP/rehabilitasi)
  • Educational dan vocational selection (dilakukan dijurusan SMA)
  • Research setting

1. Clinical Setting

Digunakan pada usaha mendeteksi gangguan psikis yg dialami individu/klien dan mengukur kemampuan/kekuatan pribadi yang dimiliki individu, sehingga dapat diterapkan pola terapi/treatment yang efektif. Contoh: di RS, pusat kesehatan mental, klinik-klinik konsultasi Psikologi

2. Legal Setting     

Dilakukan di peradilan, LP, atau tempat rehabilitasi untuk membantu proses peradilan supaya permasalahan psikologis yang dialami seseorang dapat menjadi bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan.

3. Educational And Vocational Guidance

Focus pemeriksaannya lebih ditekankan bidang pengembangan studi dan kerja. Digunakan di sekolah, universitas, pusat-pusat latihan dan pusat bimbingan karir. Misalnya ; untuk penjurusan SMA atau PT, pemilihan pekerjaan, rekrutmen

4. Educational And Vocational Selection

Digunakan untuk rekuitment diperusahaan dan bidang pekerjaan, penempatan, mutasi, dll.

5. Research Setting

Untuk kepentingan pengembangan ilmu dan pengmbangan tehnik serta metode diagnostic. Biasanya digunakan dilingkup akademik dan perguruan tinggi

Psikodiagnostik dalam psikologi dimaksudkan untuk memperoleh data kepribadian klien melaui sampel perilaku dalam situasi yang standar, sehingga diperoleh data terapeutik. Penggunaan tes dalam psikodiagnostik didasarkan kepada asumsi dan dapat diukur melalui sampel perilaku. Atau dengan kata lain, tes psikodiagnostik ini membantu menemukan karakteristik seseorang.

Demikian yang dapat disampaikan penulis, semoga menjadi wawasan yang berkulitas untuk anda. Terima kasih.

You may also like