Otak merupakan organ yang paling penting di dalam tubuh manusia. Otak adalah pusat dari system saraf manusia. Volume otak berkisar 1.350 cc dan mempunyai 100 juta sel saraf atau neuron untuk menunjang fungsinya. (Baca juga mengenai tips meningkatkan daya ingat)
Otak mengendalikan semua fungsi tubuh dan pusat dari keseluruhan tubuh Anda. Jika otak dalam keadaan sehat, maka akan mendorong kesehatan tubuh serta menunjang kesehatan mental Anda. Tetapi sebaliknya, apabila otak terganggu, maka kesehatan tubuh dan mental Anda bisa ikut terganggu.
Menurut teori dominasi ada otak kiri atau otak kanan, masing-masing sisi otak mengontrol berbagai jenis pemikiran yang berbeda. Sebagai tambahan, teori tersebut mengemukakan bahwa seseorang akan lebih dominan menggunakan satu bagian otak dibandingkan bagian yang lain.
Misalnya, seseorang yang “berotak kiri” sering dikatakan lebih logis, analitis dan obyektif, sementara orang yang “berotak kanan” dikatakan lebih intuitif, bijaksana dan subyektif. Dalam ilmu psikologi, teori ini didasarkan pada apa yang dikenal sebagai lateralisasi fungsi otak. (Baca juga mengenai macam macam apersepsi)
Teori otak kiri dan kanan berawal dari karya Roger W. Sperry, yang dianugerahi Hadiah Nobel padatahun 1981. Lateralisasi ini merupakan proses pembedaan fungsi yang terjadi baik di hemisper kiri maupun kanan, dimana salah satu hemisper menjadi lebih dominan atau memiliki spesialisasi pada fungsi masing-masing.
Bukti dari adanya lateralisasi pada otak terlihat dari adanya pasien yang menagalami “split brain” yaitu suatu kondisi dimana dua belahan otak berdiri pada fungsinya masing-masing. Selain itu, Steinberg juga berpendapat bahwa kedua belahan otak mempunyai struktur dan fungsi khusus dimana beberapa fungsi terjadi di hemisphere kiri dan sisanya berada pada hemisphere kanan. Jadi, pemisahan fungsi inilah yang disebut proses Lateralisasi. (Baca juga mengenai cara remaja menangani stress)
Berikut 10 fungsi dari otak kanan dan juga otak kiri dilihat dari ilmu psikologi:
- Otak kanan berperan dalam kecerdasan EQ (Emotional Quotient), seperti hal persamaan, khayalan, kreativitas, bentuk atau ruang, emosi, musik dan warna.
- Daya ingat otak kanan bersifat panjang (long term memory). Bila terjadi kerusakan otak kanan misalnya pada penyakit stroke atau tumor otak, maka fungsi otak yang terganggu adalah kemampuan visual dan emosi misalnya.
- Belahan otak kanan ini lebih bisa melihat gambar secara keseluruhan dengan memperhatikan dan menggabungkan menjadi sebuah gambaran umum. Belahan otak kanan terlibat dalam proses penyetaraan yang melibatkan banyak operasi sekaligus.
- Otak kiri berperan dalam kecerdasan IQ (Intelligence Quotient) seperti hal perbedaan, angka, urutan, tulisan, bahasa, hitungan dan logika.
- Daya ingat otak kiri bersifat jangka pendek (short term memory). Bila terjadi kerusakan pada otak kiri maka akan terjadi gangguan dalam hal fungsi berbicara, berbahasa dan matematika.
- Proses berpikir otak kiri bersifat logis, sekuensial, linear, dan rasional. Di samping itu, belahan otak kiri memproses dunia dengan cara yang linear dan runut.
- Belahan otak kiri ini cenderung memecah segala sesuatu ke dalam bagian-bagian dan lebih mengenali perbedaan dari pada menemukan kesamaan ciri.
- Otak kiri berdasarkan realitas mampu melakukan penafsiran abstrak dan simbolis. Cara berpikir sesuai untuk tugas-tugas teratur, ekspresi verbal, menulis, membaca, asosiasi audiotorial, menempatkan detail dan fakta, fonetik, serta simbolisme.
- Untuk belahan otak kanan cara berpikirnya bersifat acak, tidak teratur, intuitif, dan holistik. Cara berpikirnya sesuai dengan cara-cara untuk mengetahui yang bersifat nonverbal, seperti perasaan dan emosi, kesadaran yang berkenaan dengan perasaaan (merasakan kehadiran suatu benda atau orang, kesadaran spasial, pengenalan bentuk dan pola, musik, seni, kepekaan warna, kreativitas dan visualisasi.
- Dari perbedaan dua fungsi otak sebelah kiri dan kanan akan membentuk sifat, karakteristik dan kemampuan yang berbeda pada seseorang.
Setelah melihat fungi otak kanan dan kiri yang memiliki fungsi dan tugas yang berbeda-beda, lalu belahan otak mana yang lebih baik? Keduanyabaik. Pada dasarnya, setiap belahan otak punya fungsi masing-masing yang sama penting bagi kelangsungan hidup manusia.
Akan tetapi, menurut beberapa penelitian yang telah dilakukan, sebagian besar orang di dunia hidup dengan lebih mengandalkan otak kirinya. Hal ini disebabkan oleh pendidikan formal (sekolah dan kuliah) yang lebih banyak mengasah kemampuan otak kiri dan hanya sedikit mengembangkan otak kanan.
Orang yang dominan otak kirinya, biasanya pandai melakukan analisa dan proses pemikiran yang logis, namun kurang pandai dalam hubungan sosial dan lingkungannya. Mereka juga cenderung memiliki telinga kanan yang lebih tajam, kaki dan tangan kanannya juga lebih tajam dari pada tangan dan kaki kirinya. Sedangkan orang yang dominan otak kanannya bisa jadi adalah orang yang pandai bergaul, namun mengalami kesulitan dalam belajar hal-hal yang teknis.
Ada banyak cara untuk mengetahui apakah seseorang dominan otak kanan atau dominan otak kiri. Misalnya dengan melihat perilaku sehari-hari, cara berpakaian, dengan mengisi kuisioner yang dirancang khusus atau dengan peralatan Electroencephalograph yang bisa mengamati bagian otak mana yang paling aktif.
Disekitar Anda pastinya ada orang yang pandai dalam ilmu pengetahuan, tapi tidak pandai bergaul. Sebaliknya ada orang yang pandai bergaul, tapi kurang pandai di sekolahnya. Keadaan semacam ini disebabkan oleh ketidakseimbangan antara otak kanan dan otak kiri.
Idealnya, otak kiri dan otak kanan haruslah seimbang dan semuanya berfungsi secara optimal. Orang yang otak kanan dan otak kirinya seimbang, maka dia bisa menjadi orang yang cerdas sekaligus pandai bergaul atau bersosialisasi.
Setelah mengetahui fungsi otak dilihat dari ilmu psikologi, dapat disimpulkan bahwa otak merupakan organ yang paling rumit tetapi sangat memilki fungsi dan juga peran paling penting dalam pengendali tubuh baik fisik maupun psikologis seseorang. Otak yang berada dikepala manusia merupakan pusat dari semua syaraf yang menunjang funsi pada organ tubuh yang lainnya.
Oleh sebab itulah otak dilindungi oleh tengkorak yang keras sehingga dapat terjaga. Jika seseorang memiliki otak yang sehat, maka akan mendorong kesehatan tubuh. Namun sebaliknya, jika otak seseorang dalam kondisi yang tidak sehat, maka itu merupakan penyebab dari segala masalah pada tubuh. Selamat membaca.