Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Klinis » 14 Penyakit Psikologis yang Unik di Dunia

14 Penyakit Psikologis yang Unik di Dunia

by Gendis Hanum Gumintang

Masalah kesehatan mental telah mempengaruhi jutaan orang di dunia setiap tahunnya. Sudah cukup banyak orang yang mengetahui adanya gangguan psikologis seperti depresi, kecemasan, bipolar, skizofrenia, dan sebagainya. Akan tetapi, meskipun persepsi tentang kesehatan mental sudah berubah, banyak yang belum mengetahui penyakit psikologis yang langka.

Kurangnya pengetahuan mengenai penyakit psikologis yang ‘kurang umum’ diketahui menyebabkan munculnya stigma kepada orang-orang yang mengalami gangguan tersebut. Hal ini menimbulkan urgensi untuk menciptakan kesadaran mengenai penyakit psikologis yang tidak banyak dibicarakan ini.

Berikut adalah beberapa penyakit psikologis yang unik.

1. Aboulomania

Seseorang yang mengalami aboulomania biasanya akan mengalami kesulitan karena kurangnya kemampuan untuk membuat keputusan, bahkan pada keputusan sederhana. Mereka secara terus menerus tidak dapat menentukan pilihan hidup yang sederhana.

Keragu-raguan psikologis ini menyebabkan individu dengan aboulomania merasakan stres dan kecemasan. Contoh dari gangguan ini adalah sulit untuk sekadar memutuskan apakah harus pergi bekerja atau tinggal di rumah. Kondisi tersebut membuat aboulomania menjadi salah satu gangguan mental yang unik.

2. Apotemnofilia

Apotemnofilia dikenal sebagai gangguan integritas tubuh dengan ciri khasnya adalah keinginan besar untuk mengamputasi atau merusak bagian tubuh yang sehat. Penyakit ini dinamai juga dengan ‘amputasi permintaan sendiri’. Belum diketahui penyebab pasti dari gangguan ini, tetapi ada pendapat yang menyampaikan bahwa kondisi tersebut dapat terjadi akibat disfungsi dalam lobus parietal kanan.

Gangguan ini benar-benar sangat jarang ditemui. Kasus pertamanya dilaporkan pada tahun 1933 karena terdapat dalam sebuah jurnal medis yang menyampaikan bahwa terdapat orang-orang yang terobsesi secara erotis untuk mengamputasi dirinya sendiri. Kemudian pada tahun 1977 laporan ilmiahnya muncul.

3. Delusi Cotard

Delusi cotard ditemukan pada tahun 1880 oleh psikiater asal Prancis. Gangguan ini tidak tercantum secara konkrit dalam DSM-V, tetapi termasuk dalam kategori kecemasan dan skizofrenia. Individu yang mengalami gangguan ini meyakini bahwa mereka sudah meninggal dunia atau sekarat. Akibatnya, mereka tidak mau makan atau minum obat dan terus memberi tahu orang lain bahwa mereka sudah mati.

4. Erotomania

Gangguan yang disebut juga dengan sindrom de clerambault ini termasuk dalam gangguan delusi, di mana individu yang mengalaminya percaya bahwa seseorang yang tidak adal dalam hidup mereka, bahkan mungkin belum pernah ditemui sebelumnya jatuh cinta pada mereka. Pada beberapa kasus, figur publik atau selebritas dapat menjadi objeknya.

Belum diketahui penyebab pasti dari erotomania karena sama seperti kondisi kesehatan mental lain, manifestasinya tidak terlihat secara langsung dan tergantung pada pengaruh lingkungan, kondisi mental saat ini, dan kepribadian dasarnya. Gangguan tersebut juga dapat muncul dengan sendirinya atau bukan kondisi statis.

5. Folie a Deux

Folie a deux terlihat sebagai sesuatu yang sering terjadi pada film thriller supernatural. Gangguan ini terjadi ketika seseorang yang kondisi mentalnya stabil mengalami gejala seperti orang terdekatnya yang mengalami gangguan psikotik, seperti macam-macam skizofrenia.

Kondisi ini cenderung terjadi dalam hubungan jangka panjang, di mana orang dengan gangguan psikotik lebih dominan. Misal, seseorang memiliki pasangan dengan gangguan psikotik yang membuatnya sering berpikir bahwa ia dihantui oleh setan. Ketika seseorang tersebut juga merasakan delusi, ia juga akan meyakini bahwa ia pun ikut dihantui oleh setan-setan tersebut.

6. Gangguan Factitious

Individu yang mengalami kondisi ini akan dengan sengaja berusaha membuat tanda-tanda penyakit fisik atau cedera agar mendapat perawatan medis dan/atau perhatian lainnya dalam lingkungan medis. Dalam beberapa kasus, seseorang bahkan menerima operasi yang sebenarnya tidak diperlukan.

Sering kali orang-orang yang mengalaminya merasa kesulitan dalam pengendalian emosi yang cukup parah, sehingga berisiko tinggi untuk mencoba menyakiti diri sendiri agar bisa mendapatkan perawatan lebih lanjut. Gangguan factitious diketahui terjadi pada kurang dari 0,5 persen populasi manusia di dunia.

7. Khyal Cap

Khyal cap atau serangan angin merupakan gangguan psikologis yang ditemukan pada orang-orang Kamboja di Kamboja dan Amerika. Berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Health Disorders Fifth Edition (DSM-V), gangguan ini memiliki gejala yang hampir mirip dengan serangan panik. Gejala yang dirasakan termasuk merasa pusing, cemas, sesak napas, dan sebagainya.

Serangan tersebut disebabkan oleh zat seperti angin yang disebut dengan khyal dan muncul di dalam tubuh. Serangan tersebut dapat muncul secara tiba-tiba tanpa ada peringatan sebelumnya. Gangguan khyal cap ini merupakan jenis gangguan budaya yang biasanya terjadi pada kelompok atau budaya tertentu saja.

8. Lycanthropy Klinis

Lycanthropy klinis merupakan gangguan psikologis yang berat dan membuat penderitanya merasa delusi. Individu yang mengalami gangguan ini akan mulai mengidentifikasikan dirinya sebagai hewan. Gejala umum yang muncul adalah khayalan menjadi serigala.

Seseorang dengan lycanthropy klinis biasanya percaya bahwa mereka dapat berubah menjadi hewan apa pun. Mereka juga mulai berpikir dan berperilaku seperti binatang. Biasanya, orang-orang dengan kondisi ini sering ditemukan tinggal di dalam maupun di sekitar hutan dalam waktu yang cukup lama.

9. Pica

Pica adalah gangguan psikologis yang membuat seseorang mengonsumsi benda-benda yang tidak dianggap sebagai makanan, misalnya kotoran, clay, sabun, lem, dan sebagainya. Gangguan ini merupakan gangguan yang sangat umum dialami oleh anak-anak. 

Namun, wanita hamil yang didiagnosis dengan defisiensi seng atau zat besi juga memiliki kemungkinan untuk mengalami gangguan Pica. selain itu, orang yang mengalami gangguan skizofrenia dan gangguan panik juga mungkin mengembangkan pica sebagai mekanisme coping dalam psikologi.

10. Sindrom Alice in The Wonderland

Sindrom alice in the wonderland atau AIWS diketahui juga dengan nama sindrom todd merupakan gangguan psikologispada anak usia sekolah yang mengubah cara pandang seseorang terhadap tubuh, ruang, waktu, dan lain-lain. Gangguan ini dapat disebabkan oleh penyalahgunaan zat, tumor otak, atau migrain.

Individu yang mengalami AIWS akan merasakan halusinasi dan menghambat mekanisme sensoriknya. Ia akan merasa bingung dengan bentuk dan ukuran tubuhnya. Gangguan psikologis AIWS ini juga dapat terjadi pada anak-anak yang berusia 5-10 tahun.

11. Sindrom Capgras

Sindrom capgras sering kali dikaitkan dengan delusi atau sindrom dobles. Sindrom ini merupakan gangguan psikologis di mana individu akan merasa bahwa terdapat seorang penipu yang mirip dan telah menggantikan anggota keluarga, teman, atau bahkan hewan peliharaan mereka.

Berbeda dengan pendapat secara umum, gangguan ini cenderung jarang terjadi pada wanita. Kejadian pertamanya biasanya berkaitan dengan cedera otak dan migrain. Dalam kasus yang sangat jarang, kondisi tersebut juga dapat diinduksi oleh obat yang bernama ketamin.

12. Sindrom Paris

Sindrom paris sebenarnya tidak disebutkan secara khusus dalam DSM-V, tetapi gejalanya terdapat pada beberapa kategori gangguan. Sindrom ini dianggap sebagai bentuk kejutan budaya, di mana sering kali terjadi pada warga negara Jepang yang pertama kali datang ke Paris. Selain karena kendala bahasa, penampilan kota Paris yang tidak sesuai dengan ekspektasi membuat harapan mereka menjadi hancur.

13. Sindrom Stendhal

Sindrom stendhal terjadi ketika seseorang mengalami kecemasan fisik dan/atau emosional, serangan panik, pengalaman pemisahan, atau penyakit psikologis halusinasi ketika terpapar oleh seni. Gejala tersebut cenderung muncul karena karya seni yang sangat indah dalam jumlah besar dan terdapat di satu tempat khusus, seperti museum, galeri, atau pameran.

Uniknya, terdapat sejarah panjang dari sindrom stendhal. Sindrom ini pertama kali ditemukan pada tahun 1989 oleh psikiater italia, tetapi sejak tahun 1800-an sebenarnya sudah terdapat laporan adanya karya seni yang menyebabkan distress.

14. Sindrom Tangan Alien

Sindrom tangan alien adalah gangguan psikologis di mana penderitanya meyakini bahwa tangan yang ada pada tubuhnya bukanlah tangannya. Mereka berpikir bahwa tangannya adalah suatu ‘sistem’ yang baru pada tubuhnya.

Terkadang individu dengan gangguan ini berasumsi bahwa mereka telah dikuasai oleh kekuatan supranatural. Akan tetapi, secara ilmiah, gangguan tersebut berkaitan dengan kerusakan pada bagian corpus callosum di otak. Corpus callosum merupakan serat yang berfungsi untuk mengikat kedua sisi otak.

You may also like