Perilaku manusia muncul karena beragam hal mulai dari faktor psikologi atau sebab intern dari dalam diri, faktor dari lingkungan seperti pengaruh luar, dan faktor dari tubuh atau sebab biologis. Semuanya berpengaruh dan saling berhubungan satu sama lain. Misalnya ialah perilaku marah atau tertawa tentu dikontrol oleh otak secara biologis
dan disadari secara psikologis sehingga antara sisi fisik dan pikiran tak dapat dipisahkan. Nah sobat, pada kesempatan kali ini secara khusus membahas mengenai 12 Dasar Dasar Biologis Perilaku yakni yang didasari dari dalam tubuh dan sistem fisik manusia, berikut selengkapnya.
1. Perilaku yang Diatur Lobus frontal Otak Besar
Dasar dasar biologis perilaku yang pertama ialah perilaku yang diatur oleh lobus frontal, yakni perilaku yang berhubungan dengan mengendalikan gerakan, ucapan, perilaku, memori, emosi, kepribadian dan fungsi intelektual, seperti proses berpikir, penalaran, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, serta perencanaan. (Baca juga mengenai jenis terapi perilaku kognitif)
2. Perilaku yang Diatur Lobus parietal Otak Besar
Dasar dasar biologis perilaku selanjutnya diatur lobus parietal yakni perilaku tentang mengendalikan sensasi, seperti sentuhan, tekanan, nyeri dan suhu. Lobus ini juga mengendalikan orientasi spasial (pemahaman tentang ukuran, bentuk dan arah). Jadi tiap perilaku manusia yang timbul memiliki kontrol sendiri sendiri di bagian otak ya sobat. (Baca juga mengenai jenis terapi autisme)
3. Perilaku yang Diatur Lobus temporal Otak Besar
Mengendalikan indera pendengaran, ingatan dan emosi adalah perilaku yang berasal dari lobus temporal. Lobus temporal kiri juga mengendalikan fungsi bicara sehingga bagaimana seseorang mengeluarkan kata kata atau respon semuanya berasal dari bagian otak tersebut. (Baca juga mengenai jenis terapi aktifitas kelompok jiwa)
4. Perilaku yang Diatur Lobus oksipital Otak Besar
Yakni Dasar dasar biologis perilaku yang bertugas untuk mengendalikan penglihatan, bagaimana seseorang merespon dan memiliki ketertarikan terhadap apa saja yang dilihat yang ada di sekitarnya. (Baca juga mengenai dampak poligami bagi anak)
5. Perilaku yang Diatur Otak Kecil
Otak kecil hubungannya dengan Dasar dasar biologis perilaku bertanggung jawab terhadap pengaturan gerakan, keseimbangan, mengatur sikap atau posisi/postur tubuh, hingga koordinasi otot. Otak kecil juga penting dalam kemampuan seseorang untuk melakukan perilaku cepat dan berulang seperti bermain video game. Tapi juga penting untuk mengendalikan gerakan halus seperti ketika dokter melakukan prosedur bedah atau orang yang sedang melukis. (Baca juga mengenai dampak hospitalisasi)
6. Perilaku yang Diatur Batang Otak
Ini berfungsi sebagai stasiun pemancar yang menghubungkan otak besar ke syaraf tulang belakang, serta mengirim dan menerima pesan antara berbagai bagian tubuh dan otak yakni pusat gerak psikologis penting, terlibat dalam koordinasi gerakan mata dan wajah, menangkap sensasi di wajah, pendengaran dan keseimbangan. Juga mengendalikan fungsi pernapasan, tekanan darah, irama jantung, dan menelan.
7. Perilaku yang Diatur Cairan Serebrospinal
Cairan ini berfungsi untuk membasahi dan melindungi otak dan syaraf tulang belakang, membawa nutrisi melalui darah ke otak, pun menghilangkan produk limbah atau sisa metabolisme dari otak. Sehingga bagian ini yang bertanggung jawab pada perasaan jenuh dan sejenisnya.
8. Perilaku yang Diatur Corpus Callosum
Ini adalah seikat serabut syaraf yang terdapat di antara dua belahan otak. Serabut syaraf ini menghubungkan serta memungkinkan komunikasi antara kedua belahan otak kiri dan kanan. Bagian ini menghubungkan antara perilaku yang berasal dari nalar atau pikiran dengan sisi atau kemanusiaan, misalnya ialah ketika melihat sebuah tayangan bencana alam di televisi, maka akan merespon dan menghubungkan rasa empatinya dengan perilaku atau tindakan apa yang bisa ia lakukan untuk membantu dan merespon.
9. Perilaku yang Diatur Corpus Callosum
Talamus bertindak sebagai pemancar untuk hampir semua informasi yang datang dan berjalan di antara otak dan seluruh sistem syaraf di tubuh, seluruh perilaku yang berhubungan dengan gerak tubuh dihubungkan oleh bagian ini, misalnya timbulnya keinginan untuk memukul dan tangan bergerak untuk melakukan pemukulan tersebut secara sadar dan cepat.
10. Perilaku yang Diatur Talamus
Talamus bertindak sebagai pemancar untuk hampir semua informasi yang datang dan berjalan di antara otak dan seluruh sistem syaraf di tubuh. Bagian ini bertanggung jawab dalam proses pemikiran yakni evaluasi mengenai tindakan yang dilakukan oleh dirinya sendiri dan
mengambil pelajaran darinya, misalnya seseorang yang baru saja melakukan hal tidak terpuji karena emosi maka setelah peristiwa selesai bagian otak ini akan mengingatkan kembali pada peristiwa tersebut dan secara psikologis akan membuat pelaku berfikir mengenai tindakan yang dilakukan lebih banyak keburukannya ataukah lebih banyak kebaikannya pada dirinya sendiri dan orang lain.
11. Perilaku yang Diatur Hipothalamus
Bagian ini mengatur pengeluaran hormon yang berfungsi tubuh seperti metabolisme, reproduksi, tekanan darah, emosi, nafsu makan, dan pola tidur. Sehingga bagian ini berhubungan dengan perilaku istirahat dan ketenangan seseorang, serta perilaku untuk menyadari aktifitas sehari harinya seperti makan, minum, bekerja, di jam jam tertentu yang sesuai dengan ritme hidupnya sehari hari.
12. Perilaku yang Diatur Sistem Otak Lainnya
- Kelenjar Pineal. Kelenjar ini berfungsi pada perkembangan seksual serta menghasilkan hormon melatonin, yang memengaruhi pola tidur dan bangun, bagian ini mempengaruhi perilaku seksual dan istirahat.
- Syaraf Kranial. yaitu penciuman, mendeteksi penglihatan dan cahaya oleh pupil mata, gerakan mata, pelebaran pupil dan kelopak mata, sensasi wajah, mengunyah, ekspresi wajah, indera perasa di bagian depan lidah, pendengaran, keseimbangan, refleks muntah, bicara, mengendalikan otot-otot organ internal, pergerakan leher, mengangkat bahu, dan mengatur gerakan lidah.
- Sistem Limbik. Sistem ini bertanggungjawab atas emosi / perasaan (aktif dalam menghasilkan perilaku agresif atau amarah dan rasa takut) dan hippocampus (berperan dalam kemampuan mengingat informasi baru, namun beberapa ahli mengatakan bagian otak ini juga berperan dalam ingatan jangka lama).
Nah sobat, ternyata setiap eprilaku yang timbul pada seseorang apapun itu, baik dan buruk berhubungan langsung dengan sistem di otak, sehingga untuk memiliki perilaku yang sehat dan terarah tentu kita semua harus memiliki otak yang sehat pula yakni dengan selalu berfikir positif sehingga kita semua akhirnya juga memiliki perilaku yang positif.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga menjadi wawasan bermanfaat untuk sobat pembaca semua, sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.