Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Anak » 15 Cara Menyikapi Anak yang Hiperaktif Paling Penting

15 Cara Menyikapi Anak yang Hiperaktif Paling Penting

by Bernadet Maress

Ditinjau dari sisi psikologi, hiperaktif merupakan sebuah gangguan tingkah laku yang tidak normal yang terjadi karena disfungsi neurologis dengan gejala utama berupa ketidak mampuan seseorang untuk memusatkan perhatian. Hiperaktif sendiri adalah turunan dari Attention Deficit Hiperactivity Disorder atau ADHD. Gangguan ini terjadi karena kerusakan kecil yang ada pada pusat sistem saraf dan juga otak sehingga rentang konsentrasi penderita akan bertambah pendek dan sangat sulit untuk dikendalikan. Sedangkan penyebab lain hiperaktif adalah pengaruh lingkungan, tempramen bawaan, malfungsi otak seperti epilepsi dan juga gangguan yang terjadi di kepala seperti infeksi, keracunan, alergi makanan, gizi buruk dan juga benturan di bagian kepala. Dalam ulasan kali ini akan kami berikan bagaimana cara cara menyikapi anak yang hiperaktif yang bisa anda lakukan.

  1. Menerima Keadaan Anak Tersebut

Untuk anda orang tua yang memiliki anak hiperaktif, maka hal terpenting yang harus anda lakukan adalah menerima kondisi anak tersebut. Orang tua diharapkan mereka bisa menyadari jika keadaan tersebut bukanlah keinginan dari anak namun dikarenakan kondisi otak yang memang sudah demikian terjadi sehingga menimbulkan perilaku yang kurang baik.

Untuk itu, ayah, ibu dan juga anggota keluarga lainnya harus bisa bekerja sama dengan sangat baik untuk bisa menangani anak yang hiperaktif yang juga sebagai cara menguatkan mental anak. Setelah itu, tindaklanjuti dengan upaya untuk bisa lebih memahami sikap dan juga tingkah laku anak dan juga apa saja yang dibutuhkan baik itu secara psikologis, fisiologis dan juga kognitif.

  1. Menyediakan Sarana

Seorang anak yang hiperaktif akan lebih tidak bisa diam dibandingkan anak lainnya sehingga ia akan selalu bergerak dan beraktivitas. Untuk itu, sediakan lokasi khusus yang sudah dirancang dengan baik dan tidak terlalu sempit sebagai tempat anak untuk beraktivitas namun tidak berisiko seperti terjatuh, terbentur atau menghancurkan barang penting dan berharga lainnya.

  1. Menambah Rasa Percaya Diri

Menambah dan membangkitkan rasa percaya diri atau cara menghilangkan rasa minder juga bisa dilakukan dengan cara beberapa teknik pengelolaan perilaku yang positif. Sebagai contoh dengan memberikan pujian pada anak setiap kali melakukan sesuatu yang positif dan benar. Selain itu, berikan juga contoh yang baik pada anak, sedangkan jika anak melanggar sesuatu hal buruk atau pelanggaran, maka anda sebagai orang tua harus mengingatkan mengenai contoh yang pernah diberikan sebelumnya. Hal terpenting lainnya adalah anda sebagai orang tua harus bisa mengendalikan emosi pada anak hiperaktif sebab kebanyakan anak hiperaktif juga merupakan anak yang sensitif sehingga akan mempengaruhi rasa percaya diri mereka.

  1. Terapkan Aturan Dengan Jelas

Kebanyakan orang tua saat ini menjalankan rumah tangga mereka dengan santai tanpa adanya aturan yang jelas. Gaya pengasuhan yang terlalu santai ini memang tidak akan memberi banyak pengaruh pada anak biasa namun akan sangat berpengaruh pada anak hiperaktif. Cara terbaik adalah dengan cara menerapkan disiplin pada anak usia dini seperti menetapkan aturan dan perintah yang jelas di dalam rumah tangga anda sehingga anak hiperaktif diharapkan bisa semakin belajar dari hari ke hari.

  1. Mengajarkan Instruksi Sulit

Bagi anak hiperaktif, akan sedikit sulit untuk mengikuti dan juga mengingat sebuah instruksi yang terlalu banyak dan panjang. Untuk itu, pecahkan sebuah tugas dalam beberapa potongan kecil sehingga anak akan lebih mudah untuk memahami saat anda memberikan instruksi dalam bagian bagian yang kecil tersebut.

Mintalah anak untuk mengulangi setiap langkah yang diajarkan dan tulis dalam catatan yang juga sangat membantu agar bisa diikuti dengan baik. Instruksi ini bisa ditulis dengan langkah demi langkah sebagai terapi anak hiperaktif supaya bisa lebih fokus dalam langkah kecil di suatu waktu.

  1. Meminimalisir Gangguan

Banyak orang yang bisa saja menjadi pengganggu anak hiperaktif dengan mudah. Untuk itu, saat memberikan beberapa tugas yang membutuhkan konsentrasi lebih seperti pekerjaan rumah, maka harus dilakukan pada tempat yang sedikit gangguan. Usahakan juga untuk menjauhkan anak dari pintu atau jendela supaya anak tidak terganggu namun masih memungkinkan anak untuk bergerak dengan bebas. Pastikan juga anak mengerti jika ia tidak sedang dihukum dengan cara memberikan ruang yang nyaman dan hangat karena bisa menjadi penyebab lemah mental pada anak.

  1. Gunakan Penguatan Positif

Bagi seorang anak hiperaktif, menyelesaikan sebuah tugas adalah perjuangan yang  berat. Untuk itu, sangat penting supaya anak bisa menyadari jika menyelesaikan sebuah tugas merupakan sesuatu yang sangat bernilai. Jangan lupa juga untuk memberikan anak pujian setiap kali ia sudah menyelesaikan sebuah tugas yang anda berikan.

Izinkan ia untuk bisa memberikan penghargaaan dan juga cara membahagiakan diri sendiri seperti mengijinkan anak untuk membuat kue dimana nantinya ia akan lebih menghargai diri sendiri pada tugas yang akan berbuah hadiah.

  1. Memberi Bantuan

Membuat daftar tentang tanggung jawab sendiri juga sangat membantu untuk anak hiperaktif agar bisa membangun kemandirian. Daftar ini nantinya juga bisa memberikan anak referensi visual yang bisa dipakai saat ia sedang merasa terganggu atau lupa tentang apa yang seharusnya ia lakukan sekaligus menjadi tips meningkatkan daya ingat.

Ajarkan pada anak untuk selalu melihat ke dalam catatan tersebut setiap kali ia merasa bosan atau tidak yakin pada apa yang seharusnya dilakukan selanjutnya. Hindari menghukum anak jika gagal menyelesaikan apa yang ada di daftar dalam jangka waktu tertentu. Pakai penguat positif untuk bisa menghargai anak dengan beberapa tugas yang sudah berhasil diselesaikan.

  1. Beri Banyak Waktu Tak Terstruktur

Anak hiperaktif juga membutuhkan adaptasi dengan lingkungan sekitar seperti contohnya saat bermain di sekolah dan ia juga bermain pada suasana yang tidak terstruktur. Ketika orang tua dan juga guru sibuk dengan membuat jadwal teratur untuk anak anak, hal sebaliknya berlaku pada anak hiperaktif sebab mereka membutuhkan banyak waktu yang tidak terstruktur dalam beraktivitas berbeda dengan anak lainnya.

  1. Melatih Anak Agar Bisa Mendengarkan Orang Lain

Dalam pergaulan, seorang anak hiperaktif akan lebih cenderung mengalami penolakan dari teman teman seumurnya. Anak hiperaktif umumnya tidak disukai dalam pergaulan lingkungan sebab aktivitas dan perilaku yang dilakukan terasa mengganggu untuk teman temannya sehingga akhirnya mereka menjauhi anak hiperaktif.

Kesulitan dalam bergaul ini tidak hanya disebabkan karena perilaku dan sifat anak namun juga disebabkan karena anak hiperaktif kurang bisa mendengarkan orang lain. Untuk itu, latihan sangat penting dilakukan agar jiwa psikologis dan juga pikirannya mau mendengarkan perkataan dari orang lain sebagai salah satu cara menghilangkan sifat egois.

  1. Memberikan Perhatian dan Kasih Sayang

Para orang tua yang memiliki anak hiperaktif juga diharapkan bisa lebih bersabar dalam menghadapi anak yang diperaktif khususnya dalam urusan memberi perhatian yang lebih untuk anak dibandingkan dengan perhatian yang diberikan pada anak umumnya.

Perlu diketahui jika hiperaktif bukanlah sebuah penyakit sehingga atasi dengan cara memberi perhatian dan kasih sayang yang besar untuk anak  sekaligus menghindari membentak anak sebab perbuatan tersebut hanya sia sia, membuang energi anda dan juga memperburuk kondisi anak baik secara psikologis dan bisa menimbulkan ciri ciri depresi berat dan segi lainnya.

  1. Hindari Modifikasi Jadwal

Anak hiperaktif tidak menyukai rutinitas yang terlalu bervariasi dan sama sekaligus kebiasaan yang berulang. Untuk itu, hindari terlalu sering merubah ubah jadwal kegiatan pada anak autis. Namun jika ingin memodifikasi jadwal kegiatan, maka lakukan dengan cara perlahan sebab ini tetap dibutuhkan untuk anak hiperaktif.

  1. Pakai Bahasa Sederhana

Saat berkomunikasi dengan anak hiperaktif, maka gunakan bahasa sederhana agar lebih mudah dipahami dan juga gunakan kalimat yang pendek sebagai cara membentuk karakter anak usia dini. Hindari berkomunikasi dengan kalimat panjang dan kompleks sebab hanya akan membuat anak frustasi dan bingung yang sangat berbahaya untuk anak hiperaktif atau autis.

  1. Bantu Dengan Menulis

Anak hiperaktif umumnya memiliki masalah terhadap kemampuan motorik karena tidak bisa mengendalikan tangannya yang akan membuat tulisannya tidak terlihat rapi. Keadaan ini bisa membuat anak putus asa dan bisa memperburuk psikologi anak. Untuk itu, jangan marahi anak karena hal tersebut namun berikan motivasi positif pada anak agar bisa menulis dengan baik.

  1. Kenali Bakat Anak

Meski anak hiperaktif umumnya lambat dalam berkomunikasi dan proses belajar, namun banyak anak hiperaktif yang memiliki banyak bakat dan ciri ciri anak cerdas istimewa terpendam seperti membuat kerajinan, bermain musik, menggambar, program komputer dan sebagainya sehingga anda sebagai orang tua memiliki peran untuk mengasah bakat mereka dan membantu untuk mengembangkan bakat tersebut.

Cara menyikapi anak yang hiperaktif membutuhkan penanganan yang sangat berbeda dengan anak lainnya sehingga menuntut orang tua untuk bisa lebih bersabar dalam mendidik, mengajari, memberi nasihat dan berbagai hal lainnya supaya kondisi psikologi anak tidak semakin memburuk dari waktu ke waktu.

You may also like