Apa rasanya membenci tubuh sendiri ? mungkin jika ada beberapa orang merasa percaya diri dengan tubuh mereka padahal kenyataannya tidak seindah para model namun masalah yang akan kita bahas pada artikel ini justru sebaliknya. Apa yang anda rasakan ketika melihat masalah dalam diri anda secara fisik ?
Misalnya adanya jerawat di wajah, terjadi masalah di bagian kulit tangan seperti kering dan juga menimbulkan kulit yang mengelupas. Bagi penderita body dysmophic disorder masalah seperti ini bukan masalah biasa, namun menjadi bayang-bayang menyeramkan.
Anda tentu tahu seorang pelukis yang melegenda serta tenar namanya kan ? Leonardo da Vinci pernah berkata “Beauty adorn virtue” (kecantikan memuja kebaikan). Disini pelukis menjelaskan bahwa kecantikan bakal terlihat jika seseorang memang mau mempercantik jiwa mereka. Kata ini mungkin bisa dilemparkan kepada penderita gangguan mental ini.
Mengingat bagi mereka kecantikan fisik merupakan satu-satunya hal yang bisa dipuja. Lantas bagaimana menanganinya jika ternyata anda memiliki masalah body dysmophic disorder tersebut. apa saja gejalanya ? ini pembahasannya.
Pengertian body dysmophic disorder
Sebelum masuk ke penanganan kita akan bahas mengenai definisnya menurut medis. Dimana pasien yang mengalami gangguan body dysmophic disorder terserang di bagian pikiran atau mentalnya. Kondisi ini menyebabkan pasien merasa cemas secara berlebih terhadap penampilan fisiknya. Mereka merasa bahwa ada kelainan dan mereka mengidap masalah tertentu. Memang Cara Menghilangkan Mental Negatif termasuk penyakit ini adalah hal yang sulit.
Hal ini tentu saja tidak nyata, atau sebenarnya masalah tersebut tidaklah sebesar yang ditakuti hingga merusak penampilan sampai menyebabkan kematian. Para dokter menyebut body dysmophic disorder sebagai penyakit obsesi untuk tampil ideal.
Jika anda khawatir terkena body dysmorphic disorder, kenali ciri atau tandanya berikut ini :
- Beberapa bagian tubuh yang sering menjadi sasaran ketidaksemprunaan pasien body dysmorphic disorder yaitu : rambut, wajah, kepala, tubuh bagian tengah seperti dada atau payudara, tahi lalat, bekas luka tubuh yang tidak terlihat dan juga masalah seperti adanya bercak tubuh karena pigmentasi kulit saja.
- Pasien memiliki obsesi untuk berpenampilan sempurna dan dapat menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk bercermin dan mengecek apakah ada bagian tubuhnya yang dianggap cacat atau tidak sempurna.
- Pasien sulit menghentikan pikiran bahwa mereka memiliki masalah di salah satu bagian tubuhnya, padahal sebenarnya tubuh mereka normal sempurna. Biasanya body dysmorphic disorder awalnya bertanya pada banyak orang akan kekurangannya itu (jika tempatnya memungkinkan untuk dilihat) namun tidak terpuaskan dengan jawaban itu.
- Pasien sering berpikir bahkan mendatangi dokter, salon bahkan bedah plastik namun tetap merasa tidak puas.
Ciri lain dari body dysmorphic disorder tentu saja menghabiskan waktu untuk menutupi bagian tubuh yang dirasa mengganggu tersebut. misalnya di wajah maka mereka akan berusaha make up untuk menutupinya hingga berjam-jam. Menggunakan pakaian yang berlebihan dan terlalu menonjol untuk kamuflase dan menutupi masalah yang mereka khawatirkan.
Faktor Body Dysmorphic Disorder
body dysmorphic disorder memang sampai sekarang belum diketahui penyebabnya. Dimana dokter kebanyakan menjabarkan bahwa penyakit memiliki faktor pendukung yang semakin menjadi sehingga banyak yang menjadi kemungkinan besar body dysmorphic disorder ada pada tubuh penderita.
Pertama, banyak yang menjadikan faktor anggot keluarga sebagai kemungkinan adanya body dysmorphic disorder. Misalnya sebelumnya pernah ada anggota keluarga yang mengalami body dysmorphic disorder kemudian menurun ke anak atau cucunya. Namun riset atau penelitian ini tidak bisa dibuktikan 100%.
Kemudian faktor selanjutnya adalah pasien dari body dysmorphic disorder pernah mengalami pembullyan yang sangat menyulitkan ataupun benar-benar meninggalkan trauma mendalam. Penyakit seperti ini seringkali mengganggu mental seseorang dan akhirnya memunculkan berbagai masalah salah satunya body dysmorphic disorder.
Faktor selanjutnya adalah tekanan sosial, seringkali berbagai masalah terjadi namun diskriminasi sosial yang paling membahayakan dan menakutkan. Orang yang mengharapkan kecantikan pasti pernah mengalami tekanan dari berbagai orang dan juga masalah sosial menjadi hal yang sulit diatasi bahkan untuk orang yang normal sekalipun.
Faktor terakhir adalah adanya tekanan mental yang mengganggu. Dimana masalah ini memang menjadi hantu bagi penderita body dysmorphic disorder. Tentu hal ini tidak memiliki penjelasan dan solusi yang tepat. Faktor ini dan beberapa faktor daiatas memang tidak pasti 100% penyebabnya, apapuun masalahnya anda tetap harus mengkonsultasikannya pada dokter.
Cara Mengatasi body dysmorphic disorder
- Terapi
Pertama yang bisa dilakukan keluarga pasien atau anda sebagai penderita tentu saja mendatangi tempat untuk terapi. Percayakan bahwa untuk menjadi sempurna memang tidak bisa atau tidak ada.
Jika perlu datangi tempat yang bisa memandang keberagaman dan menunjukan bahwa wanita atau pria tidak ada yang sempurna. Biasanya sesi terapi ini membantu pasien untuk mengendalikan perasaannya dan bukan menghilangkan. Terapi Kelompok dalam Psikologi memang cukup banyak.
Bisa dikatakan body dysmorphic disorder merupakan gangguan mental kronis, akan sulit menghilangkannya dan membuat pasien sembuh total akan masalah tersebut. Gangguan mental bisa dikendalikan melalui terapi, dimana pasien itu juga harus mau sembuh dan berkeinginan kuat.
- Pengawasan
Seringkali pasien yang menderita body dysmorphic disorder memikirkan hal-hal diluar realita yang membuat mereka mewujudkan keinginannya untuk sempurna. Mulai dari bedah plastik, mencoba untuk menjahati saingan atau orang yang dianggap sempurna dan melakukan apapun untuk memuaskan diri mereka. Gejala Gangguan Jiwa Berat Pada Orang Dewasa hampir mirip dengan penyakit ini sehingga anda harus ekstra mengawasi.
Karena hal inilah para penderita body dysmorphic disorder tetap harus dibawah pengawasan, sehingga tidak mengalami masalah atau menyebabkan masalah yang nantinya akan berdampak pada mereka. Memang mengatasi penderita dengan mental yang terganggu tidak akan mudah, namun para penderita body dysmorphic disorder pasti memiliki sisi dimana mereka juga ingin sembuh dan terbebas dari jeratan pikiran buruk.
- Ceritakan Masalah pada Psikiater
Psikiater merupakan pihak lain yang sekiranya bisa memberikan jalan tengah untuk penderita body dysmorphic disorder. Dengan riset yang dilakukan dan pengobatan biasanya pasien lebih terkendali, minimal mereka tidak melakukan hal yang membahayakan atau nekat seperti bedah plastik diluar dari batasan atau syarat dan ketentuan. Faktor Psikologis tentang Selfie juga sama efeknya dengan cermin
Selain itu psikiater biasanya memiliki tingkatannya sendiri, seberapa parah body dysmorphic disorder yang dialami pasien tersebut. jelas akan berbeda-beda pengobatannya karena menyesuaikan dengan kondisi pasien yang tidak boleh sembarangan.
- Obat-obatan
Obat merupakan salah satu cara yang bisa diberikan dokter ataupun psikiater untuk menenangkan pasien body dysmorphic disorder. Sehingga mereka minimal memberikan obat penenang untuk pasien yang seringkali dilanda panik tidak jelas, ataupun membantu mengurangi pikiran pasien yang buruk. Dampaknya pada penderita jelas akan menyerang kondisi tubuh sepergi ginjal, karena obat setiap harinya tidak baik untuk tubuh.
Selain itu dampak lain dari obat untuk gangguan mental biasanya menyerang saraf. Mereka harus menghadapi masalah lain seperti sulit tidur, pandangan kosong, pikiran yang melambat dan respon yang tidak cepat seperti ketika pasien normal. Hal ini bisa terjadi jika kondisi dosis tinggi dan body dysmorphic disorder yang dialami pasien parah.
- Lihat Diri di Cermin Secara Berkala
Mungkin cara berikut ini bisa jadi terapi ringan, bilamana ternyata anda memiliki gejala body dysmorphic disorder atau terkena body dysmorphic disorder ringan. Coba untuk lihat diri anda di cermin, namun jangan hanya lihat saja. Tempelkan banyak foto berbagai bentuk manusia mulai dari gendut hingga kurus. usahakan jangan menempelkan foto yang anda sukai atau bentuk tubuh ideal anda namun sebaliknya.
Dari situ anda akan melihat bahwa banyak orang yang berpenampilan di bawah anda. adanya terapi ini memancing anda untuk melihat realita dan menghindari body dysmorphic disorder yang ada. biasanya masalah tersebut datang dari pikiran.
- Menonton Film
Selanjutnya adalah dengan menonton film yang memberikan banyak pesan moral ataupun meninggalkan kesan untuk mencintai bentuk tubuh sendiri apapun kondisinya. Sehingga rasa kurang lengkap atau sempurna perlahan mulai bisa diredam atau berkurang. Hindari untuk terus berkaca atau bercermin dan mengiyakan perkataan penderita mengenai kekurangannya. Hal ini bisa mendukung mereka untuk semakin parah dalam mengalami body dysmorphic disorder.
Cara Mengatasi Orang yang Terkena Gangguan Mental memang tidak mudah, namun meskipun hanya beberapa cara namun anda yang terkena body dysmorphic disorder jangan melepaskan harapan untuk bisa sembuh maupun terbebas dari penyakit ini. Memang berdasarkan pasien yang ada untuk mendapatkan kesembuhan total memang jarang terjadi namun anda bisa mengatasi atau mengurangi body dysmorphic disorder saja sudah cukup baik.