Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Pendidikan » 13 Aplikasi Psikologi Pendidikan di Sekolah Inklusi

13 Aplikasi Psikologi Pendidikan di Sekolah Inklusi

by Barzam

Aplikasi psikologi pendidikan di sekolah inklusi bagi kita mungkin menjadi sesuatu yang terasa asing. Namun tidak demikian jika kita sudah memahami mengenai psikologi kognitif. Salah satu lembaga pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) salah satunya adalah melalui sekolah inklusi. Pendidikan inklusi memungkinkan anak-anak yang berkebutuhan khusus memiliki kesempatan yang sama untuk sekolah dengan anak-anak pada umumnya. Ini artinya, mereka juga akan mendapatkan kesempatan untuk merasakan bagaimana berada di antara anak-anak secara umum sehingga tidak merasa dibeda-bedakan. (Baca juga: Penerapan psikologi dalam pendidikan inklusi)

Ada tantangan tersendiri dalam model pendidikan inklusi tersendiri. Tak heran bila kemudian psikologi pendidikan benar-benar harus diterapkan dengan baik di sini. Peranan psikologi pendidikan tentu saja untuk memberikan perhatian yang lebih pada peserta berkebutuhan khusus, namun tetap membuat mereka nyaman dengan keadaan dan lingkungan sekitar. Simak beberapa penjelasan mengenai hal tersebut berikut ini:

  1. Metode Pembelajaran yang Disesuaikan

Salah satu penerapan dari psikologi pendidikan dalam sekolah inklusi yaitu dibentuknya metode pembelajaran yang disesuaikan. Sekolah inklusi mungkin akan menerapkan strategi pembelajaran yang berbeda daripada sekolah pada umumnya karena memang peserta didiknya yang bervariasi, ada yang berkebutuhan khusus dan ada yang biasa pada umumnya. (Baca juga: Cara belajar efektif menurut psikologi)

  1. Pembuatan Kurikulum yang Tepat

Melalui psikologi pendidikan pula, sekolah inklusi bisa membangun kurikulum yang tepat. Psikologi pendidikan akan banyak membantu untuk mengetahui apa saja keterampilan yang dibutuhkan oleh anak-anak berkebutuhan khusus, sehingga hal ini akan menjadikan pembuatan kurikulum juga disesuaikan dengan baik.

  1. Situasi Belajar yang Kondusif

Situasi belajar yang kondusif bisa diciptakan melalui proses pembelajaran yang baik dalam sekolah inklusi. Pengajar mungkin tidak hanya akan memberikan materi-materi edukasi, namun juga ajaran mengenai bagaimana cara menghargai, sikap saling tolong menolong dan menghargai di dalam sekolah inklusi.

  1. Sistem Penilaian yang Disesuaikan

Sistem penilaian tentu akan disesuaikan dalam sekolah inklusi. Ini merupakan aplikasi psikologi pendidikan di sekolah inklusi yang termasuk penting, dimana pendidikan tidak akan memukul rata kemampuan peserta didik namun dinilai berdasarkan kemampuan yang dimilikinya masing-masing. (Baca juga: Ruang lingkup psikologi pendidikan)

  1. Peningkatan Konsep Motivasi

Konsep motivasi termasuk dipelajari di dalam psikologi pendidikan. Tak heran bila kemudian hal ini juga akan diterapkan dalam sekolah inklusi dengan lebih baik. Melalui konsep motivasi ini, seseorang bisa dengan mudah membuat sebuah startegi pembelajaran yang membuat peserta didik terdorong untuk terus menerus belajar.

  1. Pembelajaran Mengenai Perilaku Anti Diskriminasi

Seperti sudah dijelaskan pada poin sebelumnya, sikap saling menghargai menjadi bagian yang ada dalam pendidikan inklusi. Pada akhirnya, akan ada pembelajaran mengenai sikap-sikap anti diskriminasi. Perbedaan peserta didik tidak kemudian membuat mereka saling bermusuhan. (Baca juga: Cara menangani anak berkebutuhan khusus)

  1. Pembangunan Sarana dan Prasarana yang Nyaman

Psikologi pendidikan juga cukup berkotribusi dalam hal membangun sarana dan prasarana yang disesuaikan bagi peserta didik yang ada dalam sekolah inklusi. Akses yang mudah dan aman menjadi salah satu ciri bahwa proses pendidikan sudah berjalan dengan baik dalam sekolah inklusi tersebut.

  1. Pengaturan Interaksi Antar Siswa

Pengaturan interaksi antar siswa juga bisa diatur melalui psikologi pendidikan. Ada beberapa kajian yang bisa diidentifikasi dalam sekolah inklusi, sehingga menghasilkan regulasi atau pengaturan mengenai bagaimana interaksi antar siswa sebaiknya berlangsung. Tidak hanya antar siswa sebenarnya, namun juga antara siswa dan gurunya.

  1. Penerapan Bimbingan dan Konseling yang Disesuaikan

Bimbingan dan konseling merupakan salah satu proses yang memang sudah menjadi bagian paling umum dalam sekolah. Pada sekolah inklusi, bentuk bimbingan dan konseling ini mungkin bisa menjadi lebih intens. Tidak hanya bagaimana murid harus mendatangi gurunya, namun guru juga berpartisipasi aktif kepada siswanya terutama dalam mengelola psikologi anak.

  1. Upaya Pendidikan yang Berkeadilan

Pendidikan yang berkeadilan dalam sekolah inklusi bisa dilakukan melalui aplikasi psikologi pendidikan. Ini juga terkait dengan sistem penilaian yang ada di dalamnya sehingga masing-masing peserta didik bisa merasa adil dan tidak dibedakan.

  1. Peningkatan Soft Skill

Soft skill menjadi salah satu isu dalam dunia pendidikan saat ini. Fokus kebanyakan dari pendidikan adalah bagaimana mengasah hard skill peserta didiknya. Padahal harus ada soft skill yang turut diimbangi, termasuk di dalamnya yaitu sopan santun dan juga norma.

  1. Peningkatan Minat dan Bakat

Peningkatan minat dan bakat yang ada di dalam sekolah inklusi bisa dilakukan dengan adanya psikologi pendidikan. Kita bisa menggali lebih banyak mengenai minat dan bakat seorang peserta didik sehingga mereka bisa memiliki kemampuan yang lebih pula.

  1. Sarana Observasi Perilaku Peserta Didik

Psikologi pendidikan juga menjadi sarana observasi perilaku peserta didik di dalam sekolah inklusi. Ini artinya, guru bisa berperan langsung dalam memahami kira-kira apa saja perilaku yang ada dan ini juga bisa membantu mengembangkan strategi pembelajaran nantinya.

Kira-kira demikianlah apa saja penerapan dari psikologi pendidikan yang ada di dalam sekolah inklusi. Kita bisa menyimpulkan bahwa aplikasi psikologi pendidikan di sekolah inklusi sangat penting untuk diterapkan.

You may also like