Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Perkembangan » Sejarah Perkembangan Psikologi Manusia

Sejarah Perkembangan Psikologi Manusia

by Khanza Savitra

Setiap makhluk hidup tentunya akan mengalami sebuah perubahan dan perkembangan. Perubahan dan perkembangan tersebut meliputi fisik dan psikiologis. Dapat dikatakan jika perkembangan merupakan serangkaian perubahan yang progresif baik fisik ataupun psikologi yang mana diperuntukkan mencapai kedewasaan dan kematangan. Perkembangan fisik dikenal sebagai pertumbuhan yang mana dapat berlangsung secara terus menerus hingga usia tertentu dan setelah itu berhenti. Semisal tinggi badan, berat bada, serta kemampuan motorik. Sedangkan dalam sisi psikologisnya meliputi beberapa hal, antara lain adalah:

  • Perkembangan perseptual, semisal perubahan dalam penglihatan, penciuman, pendengaran, dan pengecapan.
  • Perkembangan kognitif, semisal perubahan pola pikir, kemampuan ingat, kemampuan angka, dan kemampuan bahasa.
  • Perkembangan sosial meliputi perkembangan dalam mengenali orang lain, mengenali lingkungan, menyesuaikan diri dengan lingkungan, hingga berhubungan dengan orang lain.
  • Perkembangan kepribadian meliputi identitas diri dan perkembangan konsep diri.
  • Perkembangan emosi meliputi Emosi dalam psikologi seperti senang, benci, marah, takut, dan lainnya.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan

Ada beragam faktor-faktor yang bisa mempengaruhi perkembangan manusia. Perbedaan tersebut dikarenakan adanya latar belakang mengenai perbedaan sudut pandang oleh beberapa ahli. Namun dapat disimpulkan beberapa faktor-faktor tersebut antara lain adalah:

  • Perkembangan manusia yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan atau teori belajar behavioristik. Tokoh yang mempopulerkannya adalah John Locke dengan teori tabulaasa yang mana memiliki pengertian jika bayi lahir layaknya kertas kosong yang dapat ditulis dengan apapun nantinya. Yang menorehkan tulisan-tulisan tersebut adalah lingkungan dimana tempat dimana anak dibesarkan. Sehingga perkembangan manusia akan snagat ditentukan oleh faktor pengasuhan atau lingkungan.
  • Faktor bawaan yang berasal dari individu yang bersangkutan atau teori nativistik dengan tokoh Charles Darwin. Teori menegaskan jika perkembangan manusia akan sangat dipengaruhi oleh bawaan dari individu tersebut yang telah diwariskan oleh kedua orang tuanya. Oleh sebab itu lah manipulasi apapun yang mungkin dilakukan untuk bisa mengubah seseorang akan sangat terbatas dengan adanya faktor bawaan dari individu tersebut.

Perkembangan Manusia dalam Teori

Dalam ilmu psikologi, ada 4 teori tentang manusia yaitu teori psikoanalisis, behaviorisme, kognitif, dan humanistik. Teori psikoanalisis menjelaskan tentang interaksi antara komponen biologis atau id, komponen psikologis atau ego, dan komponen sosial atau superego.

1. Teori Psiko-analisis

Id merupakan dorongan biologis yang berujung pada pencapaian kesenangan. Ego bergerak berdasarkan pada prinsip realitas yang membawa manusia dalam kenyataan. Dan superego merupakan hati nurani yang bertindak sebagai polisi kepribadian. Teori ini dikembangkan langsung oleh Sigmund Freud dan pengikutnya yang mana mempelajari psikologi perilaku manusia.

2. Teori Behaviorisme

Teori behavorisme menyatakan jika perilaku manusia akan sangat ditentukan oleh reinforcement, yang mana tindakannya didasarkan pada ganjaran maupun hukuman yang ada. Sedangkan kemampuan potensial dalam berperilaku didapatkan melalui cara imitation atau meniru dalam proses belajar sosial. Sistem psikologi behaviorismen ini adalah transisi yang berasal dari sistem sebelumnya.

3. Teori Belajar Kognitif

Teori selanjutnya adalah teori belajar kognitf yang merupakan kajian studi ilmiah yang mempelajari proses mental maupun pikiran. Di dalam proses ini meliputi bagiamana sebuah informasi didapatkan, dipresentasikan, hingga ditransfermasikan dalam bentuk ilmu pengetahuan. Pengetahuan tersebut nantinya akan dimunculkan sebagai petunjuk dalam perilaku serta sikap manusia. Untuk itu lah psikologi kognitif seringkali pula dikenal dengan psikologi pemrosesan informasi.

Aspek kognitif disini meliputi kematangan individu yang diiringi dengan pertambahan usia, sehingga semakin matang usia akan semakin bijaksana seseorang. Ada pula yang mengkaitkannya dengan pengalaman yang menunjukkan pada hasil interaksi yang terjadi dengan orang lain. Kemudian ada pula transmisi sosial yang merujuk pada hubungan sosial serta komunikasi yang disesuaikan dengan lingkungan. Dan yang terakhir adalah Equilibrasi yang menuju pada perpaduan antara proses transmisi sosial dan pengalaman.

4. Munculnya Psikologi Humanistik

Psikologi humanistik adalah salah satu aliran di dalam ilmu psikologi yang muncul pada 1950an dengan pola pikir yang berasal dari kalangan eksistensialisme yang kemudian berkembang pada masa abad pertengahan. Menjelang akhir tahun 1950 an, ahli-ahlipsikologi seperti Abraham Maslow, Clark Moustakas, dan Carl Roger mendirikan asosiasi profesional yang bekerja untuk mengkaji khusus mengenai keunikan manusia.  Mulai dari self, aktualisasi diri, harapan cinta, kreativitas, kesehatan, hakikat, individualitas, dan lainnya. James Bugental (1964) menjelaskan tentang 5 dalil utama di dalam psikologi humanistik, yaitu:

  • Keberadaan manusia yang tidak dapat direduksi ke dalam ke bentuk komponen-komponen
  • Manusia mempunyai keunikan tersendiri yang berkaitan dengan manusia lainnya
  • Manusia memiliki kesadaran diri sendiri tentang mengadakan hubungan dengan orang lainnya
  • Manusia memilki pilihan-pilihan serta bisa dipertanggung jawabkan mengenai pilihan-pilihannya
  • Manusia memiliki kesadaran serta sengaja untuk mencari nilai, kreativitas dan makna.

Nah itu tadi penjelasan mengenai psikologi perkembangan manusia yang dapat anda ketahui. Tentunya perkembangan psikologi yang dialami manusia akan berbeda satu sama lainnya dikarenakan pengaruh masing-masing di dalamnya. Semoga informasi diatas dapat bermanfaat untuk anda.

You may also like