Home » Teori Psikologi » Kepribadian » 6 Fakta Psikologi Tentang Perasaan

6 Fakta Psikologi Tentang Perasaan

by Raehatul Jannah

Dalam Psikologi, perasaan sering diartikan untuk suatu pengalaman subjektif sadar mengenai emosi, dimana apa yang dirasakan antara setiap orang akan sulit untuk dibandingkan. Selain itu, perasaan juga merupakan respon yang dipelajari mengenai sebuah keadaan emosi di suatu lingkungan atau kebudayaan tertentu. Sebagian ahli menyebutkan bahwa perasaan merupakan komponen dari emosi.

Perasaan dapat diartikan sebagai keadaan yang sedang terjadi dan dirasakan dalam diri seseorang. Misalnya saat Anda merasakan gejolak gangguan emosional dalam diri Anda akibat suatu hal, maka di saat itulah perasaan marah akan muncul dan menguasai diri Anda.

Berikut ini merupakan beberapa fakta yang termasuk ke dalam fakta perasaan menurut Psikologi.

1. Mudah menangis

Apabila seseorang akan sangat mudah menangis bahkan untuk hal-hal kecil, kemungkinan besar orang tersebut merupakan seseorang yang ramah dan memiliki perasaan yang lembut, tulus, juga baik hati kepada semua orang. Di samping itu, perasaan mudah menangis bisa juga di pengaruhi oleh berbagai bentuk emosi seperti gangguan kecemasan, dan juga stress kronis yang biasanya disebabkan oleh deadline pekerjaan yang menumpuk, masalah keuangan, ataupun masalah pribadi lainnya.

2. Mudah marah

Apabila seseorang akan udah marah atau tersulut emosi meski itu untuk hal-hal kecil, maka kemungkinan besar seseorang itu sedang membutuhkan dukungan, cinta, dan kasih sayang dalam hidupnya. Mereka bertindak seperti itu hanya untuk menarik perhatian orang-orang di sekitarnya.

3. Mudah tertawa

Jika seseorang mudah tertawa bahkan untuk hal-hal yang sebenarnya tidak lucu, ada kemungkinan besar bahwa orang tersebut sedang menutupi suatu hal seperti kesedihan atau rasa sakit yang terjadi di dalam hidupnya. Misalnya karena selalu merasa kesepian dan butuh seseorang untuk menemani dan memahami dirinya. Demi menutupi kesedihan yang sedang mereka rasakan, mereka akan menutupi hal tersebut dengan sering tertawa di hadapan orang-orang di sekitarnya.

4. Sering cepat tidur

Jika seseorang lebih ingin cepat tidur ataupun sering cepat tertidur padahal biasanya tidak, maka ada kemungkinan bahwa orang tersebut sedang merasa sedih dan tidak memiliki tenaga untuk bercerita dengan teman atau keluarganya. Atau mungkin, mereka ingin cepat-cepat tidur karena tidak ada yang mau mendengarkan keluh kesah mereka.

5. Sering berkata kasar

Jika seseorang terlalu sering berkata kasar, kemungkinan besar orang tersebut tengah marah dan membenci dirinya sendiri. Emosi yang tidak stabil, terutama saat seseorang sedang marah, kesal, atau membenci sesuatu maka akan berimbas pada segala tingkah laku yang ditunjukkannya. Dan apabila seseorang itu tidak tahu bagaimana cara mengendalikan emosi dan pikiran negatif dalam diri, maka kata-kata kasar akan sering mereka lontarkan.

6. Tidak banyak bicara

Tidak selamanya orang yang tidak banyak bicara berarti mereka adalah sosok orang yang pendiam. Tapi ada juga dari mereka yang tidak banyak berbicara ternyata karena sedang menyimpan suatu rahasia di dalam hidupnya. Dan biasanya, hal tersebut dapat terlihat ketika seseorang sedikit bicara namun dengan intonasi yang cepat, kemungkinan orang tersebut sedang menyimpan rahasia.

Perbedaan perasaan dan emosi bisa dikatakan sangat tipis bahkan sampai memiliki persamaan yang relatif. Menurut seorang peneliti emosi dari Australian National University, Anna Wierzbicka mengatakan bahwa perasaan memiliki persamaan yang relatif sama dengan emosi.

Hal ini dikarenakan tidak semua budaya memiliki kata untuk emosi sebagaimana yang dikonsepsikan dalam bahasa inggris, sedangkan kata yang bermakna perasaan (feeling) ada dalam semua bahasa. Jadi, menurut Anna, kata emosi lebih disukai dibandingkan dengan kata perasaan sebab kesannya terasa lebih objektif dan ilmiah.

Oleh sebab itu, kata emosi jauh lebih luas digunakan dalam dunia pengetahuan. Perasaan yang dimaksud disini berbeda dengan rasa. Maksudnya, misalnya Anda sedang merasa haus atau lapar, dapat merasakan manis atau pahit, maka rasa tersebut tidak termasuk ke dalam perasaan yang berkaitan dengan emosi.

Hal itu dikarenakan perasaan yang berkaitan dan diartikan dengan emosi adalah perasaan yang tidak berkaitan dengan apa yang tidak dirasakan oleh fisik. Ada rasa haus dan lapar, tapi tidak ada emosi haus dan emosi lapar, ada rasa manis madu dan pahitnya jamu, tapi tidak ada emosi manis dan emosi pahit.

Meskipun perasaan hanya dapat dirasakan dalam diri seseorang saja, akan tetapi, perasaan yang dirasakan oleh seseorang terkadang masih bisa kita lihat dari sikap dan perilaku yang mereka tampilkan dihadapan orang-orang.

You may also like