Dalam hidup, setiap orang pasti pernah terlibat dalam konflik, baik itu dengan orang lain maupun dengan diri sendiri. Konflik tersebut sering terjadi karena individu tidak dapat mengendalikan emosinya. Hal ini memang wajar terjadi, tetapi tidak dapat dibiarkan terus-menerus.
Agar dapat mengendalikan emosi dengan baik, sebelumnya penting untuk memahami terlebih dahulu bagaimana emosi yang dirasakan. Pemahaman emosi ini artinya individu dapat mengenali emosi yang dirasakan, penyebab emosi itu muncul, serta memberikan respons terhadap emosi secara tepat.
Kemampuan pemahaman emosi ini penting untuk dimiliki setiap orang karena berkaitan dengan cara pengambilan keputusan yang tepat. Apabila individu sudah dapat benar-benar memahami emosinya, keputusan yang diambil akan cenderung tepat karena sudah ada pertimbangan secara logis.
Namun, ketika individu belum memahami emosinya, keputusan yang diambil mungkin menjadi kurang maksimal. Berikut adalah beberapa cara untuk memahami emosi diri sendiri yang dapat kita coba terapkan dalam kehidupan sehari-hari:
1. Ketahui Jenis-Jenis Emosi Manusia
Setiap orang dapat merasakan berbagai emosi setiap harinya. Beberapa emosi dasar yang sering dirasakan, yaitu bahagia, sedih, marah, takut, terkejut, awas, jijik, dan percaya. Akan tetapi, pada kenyataannya jenis emosi sangat beragam karena emosi-emosi dasar tersebut dapat bergabung sehingga menimbulkan emosi baru yang lebih beragam.
2. Ketahui Emosi yang sedang Dirasakan
Saat kita sedang merasakan suatu emosi, hal yang harus dilakukan pertama kali adalah memberi nama terhadap emosi tersebut. Untuk mengetahui nama emosi yang dirasakan secara akurat, kita juga perlu mencari seluk beluk munculnya emosi tersebut, misal apa faktor penyebabnya dan sejak kapan kita merasakan emosi itu.
Apabila sulit untuk menemukan nama emosi yang tepat, coba tulis seluruh perasaan kita pada saat itu, kemudian baca kembali hingga kita secara perlahan mulai memahami emosi yang dirasakan. Contohnya, ketika kita merasa kesal melihat unggahan foto liburan teman di Instagram, tulis perasaan yang muncul, seperti ingin liburan juga, sedikit iri, dan sebagainya. Di sisi lain, manfaat menulis untuk kesehatan mental, termasuk pada pemahaman emosi.
3. Menerima Segala Emosi yang Dirasakan
Selain mengetahui, menerima emosi-emosi yang dirasakan juga sangat penting, terlepas dari apakah itu emosi yang positif maupun negatif. Penerimaan ini penting karena pada dasarnya setiap emosi itu bersifat netral sebab terjadi karena reaksi yang ada di otak. Kita harus berusaha untuk menerima emosi tersebut tanpa melawan, mengabaikan, atau mengontrolnya.
Menerima emosi ini juga menjadi bentuk pemberian validasi terhadap diri kita bahwa apa pun yang terjadi kita akan menerima diri sendiri terlebih dahulu. Namun, yang harus dicegah adalah respons perilaku negatif akibat dari emosi tersebut sebab emosi dapat hilang dengan sendirinya, tetapi jika tindakan kita salah, hal ini dapat menimbulkan dampak negatif lainnya.
Di sisi lain, ketika seseorang sudah terlatih untuk memahami dan menerima emosi yang dirasakan, lama-kelamaan emosi yang cenderung negatif tidak terlalu sering muncul. Oleh sebab itu, proses melatih emosi agar stabil ini harus dicoba dan diulang secara konsisten sehingga akan semakin terbiasa menghadapinya.
4. Melakukan Refleksi Diri
Ketika kita sedang merasakan suatu emosi, coba lihat kejadian yang dialami tersebut dengan sudut pandang yang berbeda dari pemikiran pertama kita. Kita dapat menganalisis kembali penyebab munculnya emosi menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang harus kita cari sendiri jawabannya dengan cara menilai diri sendiri.
Individu yang mampu memahami kemungkinan-kemungkinan penyebab emosinya muncul dapat terhindar dari emosi negatif sebab apa yang diyakini belum tentu merupakan kondisi yang sebenarnya jika dilihat dari perspektif lain. Dengan demikian, refleksi diri ini menjadi cara yang efektif untuk memahami emosi dengan tepat.
5. Melakukan Tindakan yang Sesuai
Setelah kita mengenali emosi, menyadari emosi yang dirasakan, menerima emosi, dan melakukan refleksi diri terhadap emosi, cobalah untuk menentukan tindakan yang sesuai sebagai respons dari emosi tersebut. Tindakan yang sesuai ini tidak boleh hanya memuaskan emosi tadi dengan sesaat, tetapi juga harus dilihat dampak yang akan ditimbulkan.
Akan tetapi, tindakan yang sesuai tidak harus selaras dengan emosi yang dirasakan. Misalnya, ketika kita memang sedang merasa iri, bukan berarti kita bisa menyetujuinya sehingga bergunjing untuk menunjukkan kejelekan orang tersebut sehingga orang lain ikut tidak menyukainya. Melainkan cari tindakan yang tidak akan merugikan diri sendiri dan orang lain.
Lebih dari itu, pahami juga bahwa emosi-emosi yang kita rasakan memang sebagian besar tidak dapat dikontrol, tetapi tindakan yang kita lakukan dapat dikontrol sehingga pastikan untuk berpikir terlebih dahulu sebelum melakukan sesuatu.
6. Berempati terhadap Orang Lain
Emosi dapat dirasakan oleh setiap orang, bahkan hewan pun memiliki emosi. Maka dari itu, untuk dapat memahami emosi diri sendiri, kita juga dapat belajar dengan memahami emosi orang lain melalui empati. Pengertian Empati sendiri merupakan upaya memahami orang lain dengan cara merasakan bagaimana ketika berada di posisi orang tersebut.
Dengan menanyakan bagaimana emosi kita ketika berada dalam kondisi orang lain, termasuk bagaimana perilaku responsnya, kita dapat semakin menyadari tentang emosi kita. Misalnya ketika orang lain sedang merasa kesal dan melemparkan barang sebagai pelampiasannya, sebagai orang yang melihat tentu kita akan merasa terganggu sehingga kita tidak akan melakukannya juga.