Apakah sobat semua sebelumnya sudah pernah mendengar psikologi faal? Ternyata psikologi itu sendiri cakupannya memang sangat luas ya sobat, karena bahkan sistem saraf pun ada hubungannya loh sobat dengan psikologi.
Nah tentunya sobat semua penasaran kan sobat denagn hubungan keduanya. Untuk itu, pada kesempatan kali ini penulis masih akan membahas mengenai psikologi ya sobat. Namun agak berbeda dengan pembahasan psikologi yang lainnya, kali ini psikologi yang akan kita bahas adalah mengenai sistem saraf dalam psikologi faal. Yuk sobat semua, mari kita simak ulasan berikut ini dengan seksama. Chek itu Out !
Adapun psikologi faal ( physiological psychology ) merupakan salah satu cabang ilmu psikologi yang berfokus pada perilaku manusia. Psikologi faal ini erat kaitannya dengan segi fiologs manusia. Dengan kata lain psikologi faal ini adalah gabungan antara psikologi dan fisiologi.
Selain itu, ilmu ini khususnya mempelajari fungsi dan respon otak dan organ – organ tubuh terhadap perilaku tertentu, misalnya stress, marah, gembira, dan sebagainya. Selain itu psikologi faal ini juga beranggapan bahwa tubuh dan pikiran itu terpisah karena sifatnya yang sama sekali berbeda satu dengan yang lainnya.
Sebagai implikasinya, yang satu bisa daja ada ( eksis ) tanpa keberasaan yang lainnya, dan psikologi faal ini juga menjelaskan bahwa gerak refleks disebabkan oleh adanya aliran “ roh “ , kedalam otot – otot yang berhubungan dengan saraf dan menjadikan otot tersebut berkontraksi.
Selain membahas mengenai psikologi faal , kita juga akan membahas mengenai sistem saraf yang terdapat dalam psikologi faal tersebut ya sobat. Berikut ini ulasannya untuk anda.
Susunan sistem saraf pada manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf somatis dan saraf otonom. Berikut penjelasannya lebih rinci untuk anda semua.
1. Sistem Saraf Pusat ( SSP )
Yang termasuk sistem saraf pusat yakni sebagai berikut :
- Otak
Otak dilapisi oleh selaput otak yang disebut dengan selaput meninges. Selaput meninges ini terdiri dari tiga lapisan, yaitu lapisan durameter, lapisan araknoid, dan lapisan piameter. Adapun lapisan durameter yaitu lapisan yang terdapat pada bagian luar dari otak dan bersifat tidak kenyal.
Lapisan ini melekat langusng pada tulang tengkorak. Adapun lapisan anakroid adalah lapisan yang berada pada bagian tengah otak dan terdiri atas jaringan yang berbentuk jaringan laba – laba. Ruangan dalam lapisan ini disebut dengan ruang subaraknoid dan memiliki cairan yang disebut cran serebrspinal.
Sedangkan yang terakhir adalah lapisan piameter, yaitu lapisan yang terdapat paling dalam dari otak dan melekat langsung pada otak. Lapisan ini banyak memiliki pembuuh darah dan berfungsi untuk melindungi otak secara langsung. (Baca juga mengenai aplikasi ilmu psikologi dalam keperawatan)
- Mesencephalaon
Mesencephalon merupakan bagian oyak yang terletak di depan cerebbleum dan jembatan varol. Mesencephalon berfungsi sebagai pusat pengaturan refleks mata, refleks penyempitan pupil mata dan pendengaran. (Baca juga mengenai penerapan psikologi dalam ilmu gizi)
- Diencephalaon
Diencephalaon merupakan bagian otak yang terletak di bagian atas dari batang otak dan di depan mesencephalaon. Dalam encephalaon ini terdiri dari thalamus yang berfungsi untuk staisun pemancar bagi implus yang sampai ke otak dan medulla spinalis. (Baca juga mengenai penggunaan psikologi komunikasi dalam konseling)
- Cerebellum
Cerebellum merupakan bagian otak yang terletak dibagian belakang otak besar yang berfungsi sebagai pusat pengaturan koordinasi gerakan yang disadari dalam keseimbangan tubuh serta posisi tubuh. (Baca juga mengenai pendekatan psikologi dalam perbandingan agama)
- Medulla oblongata
Medulla oblongata ini disebut juga denagn sumsum lanjutan atau penghubung atau batang otak. Terletak langsung setelah otak dan menghubungkan dengan medulla spinalis, di depan cerebleum. (Baca juga mengenai aplikasi psikologi kognitif dalam pembelajaran)
- Medulla spinalis
Medulla spinalis ini disebut juga dengan sumsum tulang belakang dan terletak di dalam ruas – ruas tulang belakang, yaitu ruas tulang leher sempaia dengan tulang belakang yang kedua. Medulla spinalis ini berfungsi sebagai pusat gerak refleks, dan menghantarkan implus dari organ ke otak dan dari otak ke organ tubuh.
2. Sistem Saraf Tepi atau Perifer ( SST )
Sistem saraf tepi atau perifer ini merupakan sistem saraf yang menghubungkan semua bagian tubuh dengan sistem saraf pusat. Sistem saraf tepi atau perifer ini dibagi kedalam beberapa bagian, yaitu sebagai berikut :
- Sistem saraf sadar / somatik
Sistem saraf sadar atau somatik merupakan sisitem saraf yang kerjanya berlangsung secara sadar dan diperintah oleh otak. Sistem saraf sadar atau somatik ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pada otak dan sisitem saraf sumsum spinalis. Adapun sistem saraf apda otak merupakan sisitem sarafa yang berpusat pada otak dan biasanya dibedakan menjadi 12 pasang sistem saraf. Sedangkan sistem saraf sumsum spinalis merupakan sistem saraf yang berpusat pada medulla spinali ( sumsum tukang belakang ) yang berjumlah sebanyak 31 pasang syaraf yang terbagi di sepanjanag medulla spinalis.
- Sistem saraf tak sadar
Sistem saraf otonom mengatur kerja jaringan dan organ tubuh yang tidak disadari atau yang tidak dipengaruhi oleh kehendak kita. Jaringan dan organ tubuh diatur oleh sistem saraf otonom adalah pembuluh darah dan jantung. Adapun sistem saraf otonom itu sendiri terdiri atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parismatik.
Adapun sistem saraf simpatik itu sendiri disebut juga dengan sistem saraf torakolumbar, karena saraf preganglion keluar dari tulang belakang toraks ke – 1 sampai ke tulang belakang toraksk ke 12. Sistem saraf ini berupa 25 pasang ganglion atau simpul saraf yang terdapat di dalam sumsum tulang belakang.
Sedangkan sistem saraf parismatik disebut juga denagn sitem saraf kraniosakral, karena saraf preganglion keluar dari daerah otak dan daerah sakral. Susunan saraf parismatik berupa jaringan – jaringan yang berhububung – hubungan dengan ganglion yang tersebar diseluruh tubuh manusia.
Sekian informasi tentang sistem saraf dalam psikologi yang oleh penulis share pada kesempatan kali ini ya sobat. Terima kasih bagi sobat semua yang sudah membaca artikel ini, penulis berharap artikel ini bermanfaat dan tentunya menambah wawasan anda mengenai sisitem saraf. Sampai jumpa sobat, salam hangat salam psikologi.