Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Anak » Tahapan Perkembangan Psikologi Anak Dalam Kandungan

Tahapan Perkembangan Psikologi Anak Dalam Kandungan

by Fitri Febri

Adanya pembuahan sel telur oleh sel sperma adalah salah satu pergerakan masa yang amat penting dimana hal ini berkaitan erat dengan perkembangan manusia pada periode berikutnya. Pembuahan inilah yang menjadikan janin di dalam kandungan seorang ibu. Proses pertumbuhan janin di dalam kandungan sangat dipengaruhi oleh kondisi internal seorang ibu, baik kondisi fisik ataupun psikisnya.

Ibu dan janin adalah satu unitas organik tunggal, maka semua kebutuhan ibu dan janin diperoleh dari fisiologis sama. Setiap pergerakan yang dilakukan ibu memberikan rangsangan yang beragam. Maka, sudah barang tentu, kesehatan ibu, pengaturan diet, obat yang diapaki serta kondisi emosional ibu seperti tanda-tanda stress atau tanda-tanda depresi berpengaruh terhadap pengaruh kimia prenatal yang menimbulkan kerusakan sel dan kejadian traumatik.

Bayi yang lahir cacat atau memiliki keterbelakangan mental dengan gejala depresi pada anak adalah hasil dari kejadian yang dialami oleh ibu. Tumbuh kembang fisik anak yang sehat dipengaruhi oleh gizi makanan yang baik sedangkan dalam tumbuh kembang mental dipengaruhi oleh kasih sayang, perhatian, pendidikan dan pembinaan kejiwaan.

Tahapan Tumbuh Kembang Psikologi Anak Dalam Kandungan

Setiap orang tua menginginkan anaknya dapat meraih kesuksesan dalam hidupnya. Nah, kesuksesan ini bisa diusahakan sejak anak masih dalam kandungan. Berdasarkan penenlitian ilmiah, mendidik anak sejak dalam berada kandungan memberikan hasil positif bagi anak yang dilahirkan kelak. Pendidikan saat dalam kandungan bisa diberikan secara langsung maupun tidak langsung melalui hal-hal berikut :

  • Mengkonsumsi makanan yang baik dan bergizi
  • Belajar kursus beragam bidang seperti memecahkan soal matematika, mempelajari bahasa asing atau bidang lain
  • Mendengarkan musik klasik seperti karya dari Beethoven, Mozart, Bach dan lainnya
  • Membacakan cerita yang berakibat positif bagi perkembangan calon bayi

Selain hal-hal di atas, kesehatan emosi seorang ibu juga harus dijaga yaitu dengan menghindari stres dan selalu berpikir positif sebab hal ini dapat mempengaruhi kondisi mental dan jiwa sang janin. Berikut adalah beberapa perkembangan psikologi jiwa anak saat dalam kandungan :

  1. Pada pertumbuhan awal, janin bergantung pada informasi yang diterima dari darah ibu yaitu dari hormon. Jika informasi yang diberikan adalah berupa lingkungan penyayang dan mendukung, maka pertumbuhan berlangsung baik. Namun, apabila informasi yang diberikan berupa kecemasan dan ketakutan, maka janin akan menguatkan sistem perlindungan yang mengorbankan pertumbuhannya.
  2. Janin dipengaruhi oleh persepsi emosi ibu sehingga ia mampu menerimaperasaanang lebih halus dan dalam seperti kepercayaan diri, gembira, frustasi, keraguan atau kesedihan.
  3. Janin memahami suara-suara emosional sepertipada saat ibu membacakn cerita, berbicara dengan janin maupun orang lain, menentukan kulaitas pembicaraan ibu apakah sedang tergesa-gesa, bingung, tenang atau ramag, bahkan menganalisa alur pembicaraan ibu melalui gejala fisiologis, seperti misalnya saat ibu akan merokok maka denyut jantung akan terasa cepat seperti tanda penolakan dari janin.
  4. Janin di dalam kansungan sangat mengenali suara yang didengarnya. Janin akan bereaksi gembira saat mendengar musik murni. Detak jantungnya meningkta 15 denyutan setipa menitnya selama 2 menit musik tersebut dimainkan. Janin akan lebih peka terhadap stimulasi lingkungannya. Pengalaman di dalam rahim tidak hanya menentukan kebiasaanya, tetapi juga watak dalam diri seorang janin.
  5. Janin akan mnguasai bahasa janin dengan pengenalan pola intonasi, maka seorang ibu diwajibkan untuk lebih sering melakukan percakapan satu arah. Gangguan pada pendengaran saat janin dala kandungan dapat mempengaruhi kemampuan mendengar, belajar serta gangguan emosinya.
  6. Pada usia 9 minggu, janin bisa bereaksi pada suara keras termasuk pada saat ibu sedang bersin. Janin akan merasa kaget atau terkejut berupa gerakan langsung yaitu menendang-nendang perut ibunya pada usia di atas 9 minggu.
  7. Bayi akan cegukan pada trimester kedua atau ketiga. Ketika bayi cegukan, ibu akan merasakan seperti kejang pada perutnya. Cegukan janin dapat memicu kontraksi diafragma. Saraf pusat janin membuatnya dapat bernafas di dalam cairan ketuban, sehingga pada saar cairan ketuban masuk dan keluar melalui paru-paru, diafragma janin akan berkontraksi cepat dan menyebabkan cegukan.
  8. Ibu yang menolak kehadiran janin karena beberapa sebab juga dapat dirasakan oleh bayi dan mempengaruhi pertumbuhan janin itu sendiri. Perasaan tidak nyaman akan secara otomatis tersambung pada otak bayi. Sehingga, ketika lahir, bayi aan menjadi individu yang inferior, tidak percaya diri, rendah diri dan memiliki kendala emosi.
  9. Bayi juga dapat stres sejak dalam kandungan akibat dari stres yang dialami oleh ibu. Semakin tinggi usia kandungan seorang ibu, maka hormon stres juga meningkat. Hormon tersebut kemudian akan masuk ke plasenta dan akhirnya mempengaruhi janin.
  10. Janin pada umur 5 bulan tidak lagi bergantung pada pesan hormonal, ia mulai mencerna informasi melalui bunyi. Anggota tubuh manusia akan dapat berfungsi setelah indera telah siap dan janin diberikan ruh. Sekitar 95% waktu janin adalah untuk tidur, musik yang didengar dapat merangsang mereka untuk bangun dan menghayati bunyi.
  11. Bagi janin, rahim bukan tempat sepi, selain dihibur oleh suara aliran darah, ia akan mendengarkan orkestra detak jantung dan sistem pencernaan ibunya. Oleh sebab itu, sang ibu harus lebih sering berdialog dengan janin atau membcakan buku cerita sebelum tidur di malam hari.
  12. Pada usia 8 minggu, sesitivitas janin pada sentuhan terbentuk. Dari pemantauan USG 4 dimensi, janin akan mulai merasakan sensasi sentuhan. Dari layar monitor, Anda dapat melihat janin memegang pipi atau mengahisap jempol, gerak tangan atau kaki. Sentuhan ini harus dilakuan sesering mungkin agar meningkatkan respon dan kepekaan sang janin.

Namun, juga jangan terlalu berlebihan, lakukan pada saat janin mulai aktif.

Cara Mendidik Bayi Saat Dalam Kandungan

Banyak sekali seseorang yang beranggapan bahwa persiapan pendidikan seorang anak merupakan hal yang dilkukan oleh orang tua saat anak sudah lahir ke dunia. Padahal hal ini salah, mendidik anak sebaiknya dilakukan sejak ia masih dalam kandungan. Saat bayi masih dalam kandungan, stimulasi yang dilakuakn oleh orang tua kepada calon bayinya adalah sesuatu dari kecerdasan dan kasih sayang yang dimana akan membuat anak membentuk pribadi yang cerdas dan sehat. Berkut adalah cara mendidik bayi sejak lahir :

  • Memberi sentuhan

Sentuhan lembut yang diberikan oleh orang tua terhadap janin akan menstimulasi kasih sayang dan rasa damai pada janin di dalam kandungan. Apabila  hal ini dilakukan secara berulang-ulang akan meningkatkan efek ketenangan dan kenyamanan pada janin walaupun saat berada dalam kandungan sehingga janin akan tumbuh lebih sehat dan aman di dalam kandungan ibu. Dan setelah ia lahir, ia akan terhindari dari ciri-ciri depresi terselubung, gangguan disosiatif, dan gangguan psikologis lain.

  • Memberikan rangsangan suara

Sudah dijelaskan pada perkembangan psikologi jiwa anak saat berada dalam kandungan, bahwa memberikan rangsangan suara dapat berperan sebagai cara memelihara kesehatan mental anak memberikan efek positif terhadap perkembangan psikologi janin. Janin akan bereksisetiap kali ada rangsangan yang datang dari dalam maupun dari pengaruh luar.

Oleh karena itu, pada saat janin di dalam kandungan adalah kesempatan yang baik bagi seorang ibu untuk memberikan stimulus pada calon anaknya dengan selalu berkata yang baik dengan bahasa yang halus, membacakan sebuah cerita atau memberikan psikologi agama dengan sering membaca Al Quran bagi yang beragama Islam. Sebab setelah lahir, anak akan terlahir menjadi pribadi yang baik bukan hanya untuk dunianya tetapi juga untuk agamanya.

  • Memberi rangsangan olah fikir

Hal ini adalah treatment yang cocok untuk meningkatkan kecerdasan janin di dalam kandungan ibu. Sang ibu bisa melatihkecerdasan tersebut dengan mengerjakan soal matematika, memecahkan rumus fisika atau sejenisnya sehingga upaya ini dapat merangsang kecerdasan otak sang jabang bayi.

Demikian perkembangan psikologi anak dalam kandungan. Yang terpenting di dalam memberikan stimulus yang baik bagi perkembangan psikologi anak saat dalam kandungan adalah menghindari kata-kata yang keras, buruk, sering marah-marah karena hal ini akan memberikan efek yang buruk bagi janin. Semoga bermanfaat.

You may also like